MATERI ANTROPOLOGI KELAS XII BAB I : KESETARAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

KESETARAAN SOSIAL

Kesetaraan berasal dari kata setara atau sederajat. Kesetaraan sosial adalah tata politik sosial di mana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Setidaknya, kesetaraan sosial mencakup hak yang sama di bawah hukum, merasakan keamanan, memperolehkan hak suara, mempunyai kebebasan untuk berbicara dan berkumpul, dan sejauh mana hak tersebut tidak merupakan hak-hak yang bersifat atau bersangkutan secara personal. hak-hak ini dapat pula termasuk adanya akses untuk mendapatkan pendidikan, perawatan kesehatan dan pengamanan sosial lainnya yang sama dalam kewajiban yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Beberapa hal yang menjadi indikator kesederajatan adalah :

  1. Adanya persamaan derajat yang dilihat dari aspek agama, suku bangsa, ras, gender, dan golongan.
  2. Adanya persamaan hak yang dilihat dari segi pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
  3. Membangun suatu pola komunikasi untuk menciptakan interaksi antar umat beragama, media masa, dan harmonisasi dunia.

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
  1. Pengertian

Perubahan sosial adalah proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.

Menurut Max Weber bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur di dalamnya. Kemudian Kingsley Davis berpendapat mengenai perubahan Budaya, dimana  perubahan yang mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena adanya interaksi yang bersifat komunikatif. Dan menurut Kornblum bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.

Arus globalisasi merupakan salah satu penyebab dari adanya perubahan sosial. Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat dilihat dari gaya hidup, hedonisme, cara berpakaian, bertutur kata, dan lain sebagainya. Munculnya globalisasi ini semakin mempermudah manusia dalam melakukan segala aktivitasnya.

2 Proses Perubahan Sosial Budaya

Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di dalam masyarakat antara lain yaitu :

  1. Akulturasi : proses bertemunya dua budaya atau lebih dimana unsur-unsur budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang. Misalnya proses percampuran budaya Jawa dengan budaya Islam yang saling memengaruhi.
  2. Asimilasi : proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur menjadi satu dalam bentuk budaya baru, sementara budaya aslinya tidak tampak.
  3. Difusi : proses penyebaran suatu unsur budaya dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya.

3. Faktor-Faktor Perubahan Sosial Budaya

  • Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya :

Kontak dengan kebudayaan lain.

– Sistem pendidikan yang maju.

– Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan kuat untuk maju.

– Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.

– Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka.

– Keadaan masyarakat yang majemuk

  • Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya :

Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.

– Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.

– Sikap masyarakat yang sangat tradisional.

– Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru

– Rasa takut akan terjadi keguncangan integrasi.

Masalah-masalah yang muncul akibat adanya Perubahan sosial yang disebabkan oleh arus globalisasi antara lain :

  1. Munculnya guncangan kebudayaan (cultural shock), guncangan kebudayaan ini biasanya dialami oleh masyarakat yang masuk usia tua.
  1. Munculnya ketimpangan kebudayaan (cultural lag), ketimpangan ini terjadi ketika terdapat unsur-unsur kebudayaan yang berkembang tidak secara bersamaan.
  2. Remaja yang melakukan tawuran, geng motor, narkoba, seks bebas, dan lain sebagainya.
  3. Meningkatnya sikap egoisme dan materialistik, ditandai dengan sikap individu yang lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan dengan kepentingan umum.
  4. Timbulnya budaya konsumerisme, munculnya sikap konsumtif dalam masyarakat. Biasanya masyarakat tidak mengutamakan kebutuhan primer terlebih dahulu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, akan tetapi lebih mengutamakan kepentingan sekunder atau bahkan tersiernya.

Perubahan sosial semakin mengakibatkan adanya ketidaksetaraan dalam masyarakat. Bagi masyarakat yang tidak dapat mengikuti perkembangan zaman dengan baik, maka masyarakat tersebut akan semakin mengalami kemunduran. Sebaliknya, bagi masyarakat yang dapat mengikuti perkembangan zaman, maka masyarakat tersebut akan semakin maju. Hal akan menimbulkan ketimpangan sosial yang diakibatkan karena adanya ketidak setaraan sosial. Adanya ketidaksetaraan dalam masyarakat menimbulkan konflik, seperti konflik yang terjadi antar masyarakat di Poso dan Ambon.

Konflik Poso dan Ambon terjadi dikarenakan adanya keberagaman sosial yang ada di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang terdiri dari berbagai macam etnis, suku bangsa, ras, dan agama yang berbeda-beda. Selain itu konflik tersebut juga disebabkan karena kurangnya interaksi antar kelompok masyarakat. Apabila antar kelompok masyarakat memiliki interaksi yang baik dan melakukan hubungan timbal balik yang baik, maka konflik tidak akan terjadi. Hal terpenting adalah masing-masing kelompok masyarakat mengakui adanya perbedaan dan kesetaraan sebagai bentuk pemersatu bangsa.

Daftar Pustaka :

Koentjaraningrat.1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Al, Yugi. 2015. Pengertian, Proses dan Faktor Perubahan Sosial Budaya. https://www.eduspensa.com/2015/11/pengertian-proses-faktor-perubahan-sosial-budaya.html. (dilihat pada tanggal 16 Desember 2015).

https://sejarah-kelam-indonesia.blogspot.co.id/2015/01/kerusuhan-ambon-dan-poso-1999.html
(diunduh pada tanggal 16 Desember 2015)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: