MATERI ANTROPOLOGI KELAS X BAB V : BUDAYA LOKAL, BUDAYA NASIONAL, BUDAYA ASING, HUBUNGAN ANTAR BUDAYA DI ERA GLOBALISASI

budaya-indonesia
BUDAYA LOKAL

Budaya lokal biasanya didefinisikan sebagai budaya asli dari suatu kelompok masyarakat tertentu. Budaya lokal merupakan nilai-nilai lokal hasil budi daya dari masyarakat di suatu daerah yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu.. Menurut J.W. Ajawaila, budaya lokal adalah ciri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal. Akan tetapi, tidak mudah untuk merumuskan atau mendefinisikan konsep budaya lokal. Menurut Irwan Abdullah, definisi kebudayaan hampir selalu terikat pada batas-batas fisik dan geografis yang jelas. Misalnya, budaya Jawa yang merujuk pada suatu tradisi yang berkembang di Pulau Jawa. Oleh karena itu, batas geografis telah dijadikan landasan untuk merumuskan definisi suatu kebudayaan lokal.

Ciri-ciri budaya lokal dapat dikenali dalam bentuk kelembagaan sosial yang dimiliki oleh suatu suku bangsa. Kelembagaan sosial merupakan ikatan sosial bersama di antara anggota masyarakat yang mengkoordinasikan tindakan sosial bersama antara anggota masyarakat. Bentuk kelembagaan sosial itu dapat dijumpai dalam sistem gotong royong di Jawa dan di dalam sistem banjar atau ikatan adat di Bali. Continue reading

MATERI ANTROPOLOGI KELAS X BAB IV : PERILAKU MENYIMPANG DAN SUB KEBUDAYAAN MENYIMPANG

PERILAKU MENYIMPANG

   a. Pengertian

Perilaku menyimpang diartikan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Beberapa pendapat ahli tentang perilaku menyimpang :

  • Menurut MZ. Lawang, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dari sistem sosial dan mneimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
  • Menurut Paul B. Horton Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
  • Lewis Coser Perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
Continue reading

MATERI ANTROPOLOGI KELAS X BAB III : INTERNALISASI NILAI-NILAI BUDAYA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN DAN KARAKTER

  1. Pengertian Internalisasi

Secara etimologis, internalisasi menunjukkan suatu proses. Di dalam kaidah bahasa Indonesia kata yang berakhiran-isasi mempunyai definisi sebuah proses. Sehingga internalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses. Dalam kamus besar bahasa Indonesia internalisasi diartikan sebagai penghayatan, pendalaman, penguasaan secara mendalam yang berlangsung melalui binaan, bimbingan dan sebagainya.

Internalisasi berarti proses menanamkan dan menumbuh kembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri orang yang bersangkutan. Internalisasi memiliki sifat vertikal dan kualitatif.

Proses internalisasi adalah proses individu belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang diperlukan sepanjang hayatnya. Manusia memiliki bakat yang telah terkandung dalam gen untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat , nafsu dan emosi dalam kepribadian individunya. Tetapi wujud dan pengaktifannya sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang berada dalam alam sekitar, lingkungan sosial maupun budayanya. Continue reading

MATERI ANTROPOLOGI KELAS X BAB II : BUDAYA, PERWUJUDAN, UNSUR, ISI ATAU SUBSTANSI BUDAYA, & NILAI BUDAYA

  1. Pengertian Budaya

Secara bahasa dalam sanskerta, budaya merupakan turunan dari kata budayah atau budhi yang berarti akal. Selain itu, dalam bahasa Inggris adalah culture. Dan dalam bahasa latin adalah colerayang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah. Jika dipisahkan, maka budaya berasal dari kata Budi dan Daya, yang berarti hasil dari cinta, karsa, dan rasa yang dimiliki oleh manusia. Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

       Menurut pendapat para ahli tentang budaya antara lain yaitu :

  1. B. Tylor

Budaya merupakan suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Continue reading

MATERI ANTROPOLOGI KELAS X BAB I : KONSEP DASAR, PERAN FUNGSI, & KETERAMPILAN ANTROPOLOGI DALAM MENGKAJI KESAMAAN & KEBERAGAMAN BUDAYA, AGAMA, RELIGI/KEPERCAYAAN, TRADISI, & BAHASA

anthropology-257x300

Dasar-Dasar Antropologi

Antropologi berasal dari bahasa Yunani Anthropos yang berarti manusia dan Logos yang berarti wacana (dalam pengertian “bernalar”, “berakal”). Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.

Konsep Antropologi

  1. Kebudayaan (culture) : merupakan konsep paling esensial dalam antropologi. Pada tiap disiplin ilmu sosial terdapat konsep kebudayaan yang didefinisikan menurut versi yang berbeda-beda.

Continue reading

MATERI SOSIOLOGI SMA KELAS XII BAB IV : KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

pemberdayaan komunitas 1

KEARIFAN LOKAL

Secara bahasa, lokal “local” berarti setempat, sedangkan kearifan atau dalam bahasa Inggris “wisdom” dapat diartikan sebagai pemikiran, gagasan, atau perilaku yang bijak. Kearifan lokal merupakan suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup.

Kearifan lokal dijadikan pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka yang meliputi seluruh unsur kehidupan: agama, ilmu pengetahuan, ekonomi, teknologi, organisasi sosial, bahasa dan komunikasi, serta kesenian. Continue reading

MATERI SOSIOLOGI SMA KELAS XII BAB III : KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DI TENGAH GLOBALISASI

A. KETIMPANGAN SOSIAL

Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi ditengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya. Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat, sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia.

Menurut Andrinof A. Chaniago ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya berfokus pada aspek ekonomi dan   melupakan aspek sosial. Menurut Budi Winarno, ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan   pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa ketimpangan sosial merupakan suatu ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat  dalam status dan kedudukan .

Faktor – faktor Penyebab Ketimpangan Sosial

  1. Kondisi Demografis
  • Demografi : ilmu yang mempelajari tentang      masalah kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  • Kondisi demografis antara masyarakat satu     dengan yang lain memiliki perbedaan.
  • Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan dengan yaitu Jumlah penduduk, Komposisi penduduk, Persebaran penduduk. Continue reading

MATERI SOSIOLOGI KELAS XII BAB II : GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL

globe

A. GLOBALISASI

Istilah globalisasi berasal dari kata global atau globe (globe = bola dunia; global = mendunia). Berdasarkan kata tersebut, globalisasi diartikan sebagai suatu proses masuk ke lingkungan dunia. Globalisasi adalah proses menembus batas-batas negara sehingga batas negara luluh akibat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Menurut Francis Wahono (2005) globalisasi adalah bentuk penjajahan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan raksasa lintas Negara dan kaki tangannya dengan menguasai fondasi kehidupan setiap insan dan kelompok manusia, yang dijamin oleh sistem hukum lintas bangsa, dalam jiwa pasar bebas dan hak milik pribadi.

Ciri-ciri adanya globalisasi antara lain yaitu :

  • Meningkatnya perdagangan antara negara
  • Meningkatnya aliran data dan informasi lintas batas negara seperti penggunaan internet, satelit, komunikasi, dan telepon.
  • Berkembangnya sistem keuangan global yang makin berkembang
  • Peran dari organisasi internasional semakin meningkat
  • Meningktnya masalah bersama terutama dibidang lingkungan hidup, krisis multidimensional maupun regional.

Continue reading

MATERI SOSIOLOGI KELAS X BAB III : RAGAM GEJALA SOSIAL DALAM MASYARAKAT

Gejala sosial merupakan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Gejala sosial menggambarkan sesuatu yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perilaku masyarakat. Gejala-gejala tersebut terjadi secara spontan dan pada umumnya mengalami perubahan-perubahan baik yang mengarah pada hal positif maupun negatif. Di dalam masyarakat terdapat gejala-gejala yang wajar, namun ada juga abnormal atau tidak wajar seperti masalah sosial. Gejala tersebut dikenal dengan realitas sosial.

REALITAS SOSIAL

Menurut Peter Berger dan Thomas Luckman dalam buku mereka yang berjudul “The sosial Construction of Reality” realitas adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada di luar kemauan kita (sebab ia tidak dapat dienyahkan). Realitas sosial memiliki dimensi objektif dan subjektif. Dimensi objektif dilihat dari adanya lembaga atau pranata sosial beserta nilai dan norma yang menunjukan bahwa masyarakat cenderung menginginkan keteraturan. Karena itu, masyarakat cenderung mewariskan nilai dan norma kepada generasi berikutnya melalui proses internalisasi (sosialisasi). Namun demikian, manusia tidak harus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. Manusia memiliki peluang untuk melakukan interpretasi berbeda atas realitas yang diperolehnya melalui sosialisasi (sosialisasi tidak sempurna) yang dilihatnya sebagai cermin dunia objektifnya. Interpretasi yan berbeda ini secara kolektif akan membentuk sebuah realitas baru. Berger menyebut proses ini sebagai eksternalisasi. Continue reading

MATERI SOSIOLOGI SMA KELAS X BAB IV : METODE PENELITIAN SOSIAL

Penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui hal-hal yang menjadi perhatian atau masalah bagi peneliti secara ilmiah. Dalam penelitian ilmu sosiologi, adanya metode yang harus diketahui. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode yang digunakan. Metodelogi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metedologi penelitian dan ilmu tentang alat untuk penelitian.

1. Jenis Penelitian Sosial

    a. Berdasarkan Tujuan Penelitian

  • Penelitian Dasar yaitu penelitian murni untuk mengembangkan dan memperdalam suatu ilmu pengetahuan.
  • Penelitian Terapan yaitu dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan membantu memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari-hari dan diarahkan untuk penggunaan secara praktis dalam kehidupan
  • Penelitian Evaluatif yaitu penelitian suatu kegiatan unit tertentu. Kegiatan penelitian berbentuk program, proses, dan hasil kerja. Serta unit meliputi tempat, organisasi, atau lembaga sosial.

Continue reading