Universitas Negeri Semarang merupakan rumah ilmu berbasis konservasi tetapi pelaksanaanya belum secara maksimal. Rumah ilmu ini memang hijau tetapi lingkungan yang hijau hanya di beberapa tempat dan belum merata ke seluruh universitas. Semisal, di fakultas MIPA yang dekat dengan pusat administrasi seperti rektorat lingkungannya hijau dan asri penuh dengan pepohonan yang rindang sedangkan di fakultas seperti ekonomi, ilmu sosial, dan terutamanya hukum terlihat gersang dan udaranya terasa panas bahkan pohon hijau yang rindang jarang untuk dijumpai. Selain masalah lingkungan hijau yang belum merata, masalah lainnya adalah sampah. Sampah di rumah ilmu ini masih banyak dijumpai di sudut-sudut kampus, dimana banyak sampah yang berserakan dan menyumbat saluran air sehingga air tidak mengalir dengan lancar dan menimbulkan bau menyengat.
Memang segala sesuatu tidak bisa berjalan lancar dan tercapai tujuannya bila hanya satu elemen civitas akademika kampus yang bekerja tetapi harus semua elemen civitas akademika kampus. Tidak hanya dari tugas bapak/ibu kebun yang harus membersihkan kampus setiap pagi tetapi juga tugas dari mahasiswa dan karyawan birokrat. Sehingga semua bersinergi dalam mewujudkan rumah ilmu berbasis konservasi ini secara nyata. Adanya sanksi yang tegas juga diperlukan untuk mewujudkan rumah ilmu berbasis konservasi ini secara sungguh-sungguh, semisal sanksi untuk membuang sampah sembarangan yaitu harus membayar denda sebesar Rp 50.000,00. Kemudian adanya program membawa bibit pohon siap tanam setiap 1 semesternya berlaku untuk seluruh civitas akademika kampus sehingga lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang ini bisa benar-benar hijau secara merata selain itu bibit pohon yang dibawa bisa disumbangkan ke lingkungan sekitar kampus Universitas Negeri Semarang sehingga lingkungan hijau tidak hanya milik kampus melainkan milik bersama. Hal yang terpenting yaitu harus adanya ketegasan dalam melaksanakan kebijakan yang telah disusun dengan baik agar rumah ilmu berbasis konservasi ini tidak hanya sekedar tanda tanya belaka.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.