Archive for category Uncategorized

Objek Wisata di Kabupaten Batang

Objek Wisata Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah

Kabupaten Batang memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata antara lain :

Agrowisata Salak Sodong
Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 – 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah.

Curug Genting
Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan.

Curug Gombong
Air terjun dengan ketinggian 13 m membelah batuan berlapis rata alami (batu rai). Terletak di desa Gombong 6 km sebelah selatan Kecamatan Subah. Sejauh ini belum ada investor yang mengembangkan Curug Gombong sebagai obyek wisata potensial.

Kolam Renang Bandar
Berada di daerah perbukitan tepatnya di Desa Wonokerto Kecamatan Bandar. Sumber air dari mata air alam. Dilengkapi sarana kolam renang, tempat parkir, kedai makanan, dll.

Rest Area Jatisari
Terletak di Desa Jatisari Kecamatan Subah. Lokasi ini strategis di tepi jalan utama Jakarta-Surabaya. Nyaman untuk istirahat bagi yang melakukan perjalanan jauh.

Pantai Sigandu
Panorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, sementara perahu nelayan pulang bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya.

Upacara Nyadran
Di pantai tempat bermuaranya kali Sambong yang membelah kota ini diselenggarakan upacara selamatan pantai (nyadran) dengan arak-arakan dan lomba perahu dayung tradisional oleh seluruh nelayan di Batang. Upacara tersebut diagendakan setiap tahun bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME atas rizki yang dilimpahkan kepada umatNya.

Pantai Ujungnegoro
Sebuah kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu bagian tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing.

Pantai Pelabuhan
Terletak di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing dengan jarak ± 50 km dari pusat kota Batang. Pantai ini baik sebagai tempat untuk memancing dan terdapat sumber air tawar di tepi pantai.

Situs Syailendra
Keanekaragaman bentuk peninggalan masa lalu di wilayah batang telah menunjukkan adanya dinamika masyarakat dan lentur terhadap proses perubahan yang terjadi oleh pengaruh-pengaruh budaya luar. Dan melihat bentuk-bentuk peninggalan megalitik itu, menunjukkan bahwa mereka telah mengenal teknologi. Selain itu pembudidayaan hewan dan tanaman telah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sistem upacara.

Prasasti Sojomerto
Prasasti Sojomerto, ditemukan di desa Sojomerto Kecamatan Reban Kabupaten Batang Jawa Tengah, dibuat kira-kira pada abad ke VII atas perintah Syailendra, seorang raja dari Kerajaan Sriwijaya yang menyerang Pulau Jawa tahun 684 M.

Prasasti tersebut dibuat dari batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 cm, dan tinggi 78 cm. Tulisan Jawa Kuna dipahatkan pada permukaan yang rata, terdiri atas 11 baris yang sebagian barisnya rusak terkikis usia.

Bunyi tulisan tersebut antara lain :

Sembah kepada Dhewa Syiwa Bathara Paramecwara dan semua Dhewa-dhewa.
Saya hormat kepada “Hiya Mih” adalah yang mulia Dhapunta Syailendra, Santanu adalah nama ayahnya Badhrawati adalah nama ibunya, Sampura adalah nama istrinda dari yang mulia Syailendra.

Prasasti Sojomerto ini lebih tua dari prasasti Canggal yang dibuat atas perintah Sanjaya pada tahun 732 M. Menurut sejarah Indonesia, Syailendra adalah seorang raja yang keturunannya kawin dengan keturunan wangsa Sanjaya yang selanjutnya menurunkan raja-raja Jawa Tengah dan Jawa Timu

Situs Silurah
Prasasti Canggal sebagai bukti sejarah Indonesia yang dibuat pada tahun 732 M atas perintah Raja Sanjaya menyebutkan bahwa “di Pulau Jawa yang masyhur ada seorang raja bernama Sanna”.

Sanna yang agung atau “Mahasanna” kemudian berubah menjadi Mahasin dan orang sekarang menyebutnya dengan Masin, adalah sebuah desa di Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang.

Apakah diwilayah ini dahulu kerajaan Mahasin berada ?.
Tersebutlah kerajaan Mahasin dengan rajanya Senna yang memerintah rakyatnya dengan adil dalam waktu yang lama. Pada tahun 684 M Mahasin digempur oleh Sriwijaya.

Senna bersama dengan putra mahkotanya lari kearah selatan mendirikan padepokan di Desa Silurah, ditandai dengan adanya situs misterius dengan patung Ganesya dan peninggalan purbakala bercorak Hindu lainnya, sedangkan Sanjaya sebagai putra mahkota diungsikan ke selatan di kaki gunung Merapi.

Sebagai tempat pelarian, sampai sekarang situs Silurah ini masih berbau mistis yang menyatakan bahwa pegawai pemerintah dilarang mendekati wilayah tersebut. Disamping patung Ganesya yang terletak di lembah pertemuan antara sungai Retno dengan sungai Semilir, masih banyak peninggalan purbakala di Desa Silurah Kecamatan Wonotunggal ini, seperti lingga dan yoni sebagai lambang kesuburan serta umpak berundak bekas reruntuhan candi.

Gajah Indra
“Batu Gajah” merupakan peninggalan purbakala, terdapat di Desa Brokoh Kecamatan Wonotunggal.

Batu Gajah atau patung “Gajah Indra” ini terletak di tepian sungai Kupang berukuran 90 x 60 cm dan ketebalan 30 cm. Pada satu sisinya terdapat relief manusia berjongkok dibawah badan gajah yang berdiri, di sisi lainnya terdapat relief anak kecil dan tangan orang dewasa seolah meletakkan anaknya dipunggung gajah. Yang unik dari peninggalan ini adalah kelangkaan patung tersebut, didunia hanya ada dua buah, yang satunya lagi berada di India.Disekitar situs tersebut ditemukan pula arca lainnya yang banyak tercecer diareal persawahan penduduk.

Batu Gamelan
Gundukan batu-batu besar di kaki sebuah bukit dibawahnya terhampar areal persawahan yang subur terletak di Desa Tosa Kecamatan Bandar, dipercayai sebagai peninggalan kuno, megalitikum.

Orang menamakannya dengan “Batu Gamelan” konon kabarnya waktu malam bulan purnama pedhukuhan-pedhukuhan disekitar situs tersebut sesekali mendengar bunyi puluhan batu yang dipukul beramai-ramai (kothekan).

Gundukan batu-batu besar yang menempati areal 600 m2 tersebut tidak berbentuk “gamelan” tetapi bisa mengeluarkan bunyi dengan nada yang berbeda-beda apabila dipukul. Sampai sekarang batu tersebut masih ada dan sering dipukul oleh anak-anak pencari rumput, suaranyapun nyaring terdengar sampai ratusan meter jauhnya.

THR Kramat
Obyek wisata ini letaknya di tepi Sungai Kramat, sebelah selatan Kota Batang. Terdapat panggung terbuka dan tempat bermain anak. Tradisi Jum’at Kliwon berada di sekitar sungai Kramat dan ada kepercayaan bagi yang mandi akan mendapat berkah.

 

Sumber : https://budaya-indonesia-sekarang.blogspot.co.id/2010/11/objek-wisata-kabupaten-batang-provinsi.html

Keberadaan Lagu Anak-Anak

Menurut saya lagu anak-anak zaman sekarang sudah jarang ditemukan. Karena tidak adanya ciptaan baru lagu anak-anak. Dan sudah jarang musisi atau penyanyi cilik yang menciptakan dan menyanyikan lagu anak-anak. Penyanyi anak-anak malah bernyanyi dengan lagu pop dang dangdut yang bertemakan cinta-cintaan.

Peran media juga sangat penting, seharusnya media massa contohnya televisi menayangkan acara khusus anak-anak. Acara yang berisi tentang lagu anak-anak. Jangan hanya acara lagu pop dan dangdut. Orang tua juga harus mendukung anak-anak mereka dalam hal ini. Industri musik juga harus mengeluarkan karya-kaya barunya tentang lagu anak-anak, sehingga lagu anak-anak tidak hanya itu-itu saja.

Banyak anak-anak kecil tidak tahu lagu anak-anak. Mereka hanya tahu yang diajarkan di sekolah. Seperti lagu balonku, bintang kecil, dan pelangi. Itu bagi anak-anak yang bersekolah. Bagi anak yang tidak bersekolah mereka mungkin tidak tahu lagu anak-anak seperti apa.

Kita sebagai generasi muda harusnya dapat mengembangkan dan melestarikan lagu anak-anak. Agar keberadaan lagu ana-anak terus lestari dan tidak punah. Sehingga anak cucu kita nanti tetap bisa menikmati lagu anak-anak di masa kanak-kanak mereka.

Parikan konservasi

Sarapan roti ngombene kopi

Kopine ireng paite nemen

Wong tuo mu ojo di gawe gelo ati

Kuliah ning UNNES kudu temen

 

Tuku buku ning gramedia

Baline numpak pit muter-muter

Koe kudu dadi mahasiswa

Mahasiswa UNNES sing paling pinter

 

Isuk-isuk lungo menyang pasar

Tuku buah karo sayuran

Kuliah rausah podo mencar

Wis ning kene bae UNNES Sekaran

Kampus Konservasi#2

Dalam mewujudkan UNNES sebagai kampus konservasi banyak hal yang dapat dilakukan. Dan untuk mewujudkan hal itu secara maksimal semua pihak harus melakukan pendidikan, pelatihan, dan penerapan secara langsung 7 pilar konservasi yang dimiliki oleh Universitas Negeri Semarang.

Pendidikan bisa dilakukan melalui mata kuliah pendidikan konservasi, seminar tentang konservasi. Di UNNES sendiri sudah melaksanakannnya. Salah satunya mata kuliah pendidikan konservasi, kuliah umum konservasi berupa kegiatan senam dan tari konservasi, dan festival parikan konservasi.

Pelatihan dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan di rumah kompos. Disana para mahasiswa dapat mendapatkan pelatihan mengenai bagaimana cara mengolah sampah dedaunan menjadi pupuk kompos. Sedangkan untuk penerapan secara langsung, UNNES sudah melakukannya walau belum maksimal. Para dosen dan mahasiswa sudah mau menerapkan transportasi internal. Mereka sudah mau berjalan kaki atau naik sepeda untuk beraktifitas di kawasan UNNES. Selain itu para mahasiswa juga rutin melakukan kegiatan penanaman pohon setiap tahunnya untuk para mahasiswa baru. Kegiatan ini biasanya diwajibkan untuk pelengkap tugas mata kuliah konservasi.

UNNESKU#1

Untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi banyak sekali caranya, di UNNES sendiri yang merupakan universitas konservasi memiliki 7 pilar konservasi. Pilar pertama yaitu konservasi keanekaragaman hayati, yang kedua arsitektur hijau dan sistem transportasi internal, ketiga pengolahan limbah, keempat kebijakan nirkertas, kelima energi bersih, keenam konservasi, etika, seni, dan budaya dan ketujuh yang terakhir kaderisasi konservasi. Ketujuh pilar tersebut saling berhubungan dan bersinergi.

Seharusnya kita sebagai  mahasiswa UNNES harus melaksanakan 7 pilar tersebut. Tetapi nyatanya banyak yang belum terealisasi. Tidak hanya para mahasiswa semua pihak harus mendukung dalam pembangunan rumah ilmu untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi. Salah satunya dengan cara tidak menggunakan kendaraan bermotor di dalam kampus UNNES, membiasakan diri menggunakan sepeda yang ramah lingkungan.

Menurut saya, masih banyak cara lain untuk mewujudkan UNNES sebagai universitas konservasi bereputasi  yaitu salah satunya dengan cara di UNNES ada rumah kompos yang hanya mengolah sampah dedaunan. Seharusnya ada tempat atau pelatihan untuk mengolah sampah plastik karena di UNNES sendiri setiap harinya terdapat banyaka sampah plastik sebagai contoh botol aqua gelas.

Artikel ini hanya sekedar tulisan yang masih banyak kekurangannya. Semoga dengan artikel ini dapat meningkatan kesadaran dari semua pihak untuk mewujudkan UNNES konservasi. Dan menjadikan UNNES sebagai rumah ilmu sekaligus universitas konservasi bereputasi.

Hello world!

Welcome to Jejaring Blog Unnes Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!

Skip to toolbar