Selain bisa melakukan blocking berdasarkan nama domain/URL , web-proxy Mikrotik juga dapat melakukan pemblokiran berdasarkan extention file yang ada pada sebuah halaman web.
Kemampuan ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan blocking traffic client yang akan melakukan download untuk extention file tertentu, misal .iso, .exe, .zip, dsb.
Jika blocking URL didefinisikan pada parameter dst-host, pemblokiran file extention dapat didefinisikan pada parameter Path dengan action=deny. Gunakan wildcard (*) untuk menggantikan semua karakter di depan dan belakang file extention.
Sama halnya dengan Firewall Filter, NAT, Simple Queue, dsb, rule web-proxy access akan dibaca secara berurutan mulai dari rule no. 0.
Penyimpanan Cache Proxy
Disamping fungsi filtering, web-proxy juga dapat digunakan untuk penyimpanan object cache. Content pada sebuah website akan disimpan dan diberikan kembali ke client jika ada yang melakukan akses pada object/content yang sama, sehingga tidak perlu langsung mengambil dari internet dan menggunakan bandwidth.
Definisikan kapasitas storage yang digunakan untuk penyimpanan cache pada parameter Max-Cache-Size. Centang opsi Cache-On-Disk agar cache disimpan pada storage Router.
Konsep penyimpanan cache akan lebih baik diterapkan jika Router mempunyai storage tambahan, sehingga cache tidak disimpan pada system disk.