September 2024
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Teknik Dasar TAEKWONDO

Tiga materi dalam latihan

> POOMSAE

poomsae

emporiodaluta.com.br

Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.

> KYUKPA

Kukkiwon Taekwondo Demonstration Team Taekwondo Concert at Namsangol Hanok Village 2012.07.21 (KOCIS Photo/ Han Jeon) ---------------------------------------------------------------- 국기원 태권도 시범단 남산한옥마을 관광객을 위한 정기 시범 (콘서트) 2012년 7월 21일 (토) (문화체육관광부 해외문화홍보원 / 전한)

Kukkiwon Taekwondo Demonstration Team
Taekwondo Concert at Namsangol Hanok Village
2012.07.21
(KOCIS Photo/ Han Jeon)
—————————————————————-
국기원 태권도 시범단
남산한옥마을 관광객을 위한 정기 시범 (콘서트)
2012년 7월 21일 (토)
(문화체육관광부 해외문화홍보원 / 전한)

nzl-auckland.mofa.go.kr

Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.

> KYORUGI

kyorugi-di-taekwondo

toko-peralatan-taekwondo.com

Kyorugi atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.

 Filosofi sabuk pada Tae Kwon Do

Graphic1

  • Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1
  • Kuning melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
  • Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
  • Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
  • Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
  • Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.

 

 Terminologi Tae Kwon Do

arte-marciale-y-deporte-de-combate-imagen-animada-0048

  1. Sabeum = Instruktur
  2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  3. Seonbae = Senior
  4. Hubae = Junior
  5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
  6. Muknyeom = Meditasi
  7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  8. Ti = Sabuk Latihan
  9. Oen = Kiri
  10. Oreon = Kanan
  11. Joonbi = Siap
  12. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
  13. Kalryeo = Stop (Sementara)
  14. Keysok = Lanjutkan
  15. Keuman = Selesai
  16. A Nee = Tidak
  17. Yee = Ya
  18. Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
  19. Moumtong = Sasaran tengah (Badan)
  20. Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)
  21. Kyungrye = Hormat
  22. Chariot = Mempersiapkan Diri
  23. Nici= Sekian
  24. Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat
  25. Menicip = Pengawas Taekwondo
  26. Dobeon = Dua Kali
  27. Sambeon = Tiga Kali
  28. Illjang = Satu
  29. Yeejang = Dua
  30. Samjang = Tiga
  31. Sahjang = Empat
  32. Ohjang = Lima
  33. Yukjang = Enam
  34. Chiljang = Tujuh
  35. Paljang = Delapan

 Pukulan, Tendangan, dan Tangkisan

 Pukulan

  • Yeop Jireugi = Pukulan Samping
  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
  • Pyojeok Jireugi = Pukulan dengan Sasaran
  • Momtong Jireugi = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)
  • Are Jireugi = Pukulan ke bawah
  • Oreon Jireugi = Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (ap chagi)
  • Eolgol Jireugi = Pukulan ke Atas (Pukulan Mengarah ke Kepala)
  • Hengek = Menunduk
  • Ap Joonbi = Siap
  • Tumbuh Jireugi = Tumbuh Noh

 Tendangan

  • Ap Chagi = Tendangan depan ke arah perut menggunakan kaki depan
  • Dollyo Chagi = Tendangan dari arah samping
  • Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
  • Dwi Chagi = Tendangan belakang
  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
  • Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
  • Goley/nare chagi = Tendangan ganda
  • Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
  • Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
  • Dwi Hurigi = Tendangan berputar melalui belakang.
  • Del’o chigi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit

 Tangkisan

  • Aremagi = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
  • Eolgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
  • Bakat Momtong Bakat Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
  • Bakat Momtong An Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
  • An Magi = tangkisan dari arah luar.
  • Bina Magi an magi = tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
  • An palmok montong bakat magi = tangkisan ke arah lengan bawah

Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar ke dalam) Momtong Bakkat Makki (tangkisan ke tengah dari dalam ke luar) Sonnal Momtong Makki (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan) Batang Son Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan) Kawi Makki (tangkisan menggunting) Sonnal Bitureo Makki (tangkisan melintir dengan satu pisau tangan) Hecho Makki (tangkisan ganda ke luar) Eotgoreo Arae Makki (tangkisan silang ke arah bawah) Wesanteul Makki (tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar.

Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat.

Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan :

  1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.
  2. Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus berdasarkan pada sistematika tertentu :
    1. Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil.
    2. Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia
    3. Falsafah yang dianut organisasi.
    4. Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi dan manajemen di dalam organisasi.
    5. Masalah harus diketahui dengan jelas.
    6. Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis.
    7. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang.

Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan menimbulkan berbagai masalah :

    1. Tidak tepatnya keputusan.
    2. Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi baik dari segi manusia, uang maupun material.
    3. Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara kepentingan organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut.
    4. Timbulnya penolakan terhadap keputusan.

Sikap atau watak berfikir kritis dapat ditingkatkan dengan memantapkan secara positif dan  memotivasi lingkungan kerja.  Kreativitas penting untuk membangkitkan  motivasi secara individu sehingga mampu memberikan konsep baru dengan pendekatan inovatif dalam memecahkan masalah atau isu secara fleksibel dan bebas berpikir. Keterbukaan menerima kritik akan mengakibatkan hal positif seperti; semakin terjaminnya kemampuan analisa seseorang terhadap fakta dan data yang dihadapi dan akan meningkatkan kemampuan untuk mengatasi kelemahan.

Sebelum memecahkan masalah, manajer perlu mengajukan pertanyaan kunci sebagai berikut :

  1. Apakah hal ini penting ?
  2. Apakah saya ingin mengerjakan sesuatu untuk hal itu ?
  3. Apakah saya cukup handal untuk menangani masalah itu ?
  4. Apakah saya mempunyai kewenangan untuk mengerjakan sesuatu ?
  5. Apakah saya mempunyai pengetahuan, minat, waktu dan sumber yang tepat untuk itu ?
  6. Dapatkah saya mendelegasikan hal tersebut kepada seseorang ?
  7. Apakah ada manfaat yang didapatkan dari penyelesaian masalah tersebut ?

Apabila jawaban pada pertanyaan nomor 1 sampai 5 adalah “tidak”, maka pemecahan masalah tersebut tidak efektif, artinya membuang waktu, sumber dan tenaga secara personal. Tapi sebaliknya bila jawabannya semua “ya”, pengambilan keputusan merupakan  pilihan untuk menerima masalah dan bertanggung jawab.

METODA PEMECAHAN MASALAH

Prinsip utama untuk menetapkan suatu masalah adalah mengetahui fakta, kemudian memisahkan fakta tersebut dan melakukan interpretasi data menjadi fakta objektif dan menentukan luasnya masalah tersebut. Manajer membutuhkan kemampuan untuk menetapkan prioritas pemecahan masalah. Umumnya untuk pemecahan masalah selalu menggunakan metoda coba-coba dan salah, eksperimen, dan atau tidak berbuat apa-apa (“do nothing”). Pembuatan keputusan dapat dipandang sebagai proses yang menjembatani hal yang lalu dan hal yang akan datang pada saat manajer hendak mengadakan suatu perubahan.

Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan adalah salah satu penyelesaian yang dinamis. Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah kurang tepat mengidentifikasi masalah.  Oleh karena itu identifikasi masalah adalah langkah yang paling penting. Kualitas hasil tergantung pada keakuratan dalam mengidentifikasi masalah.

Identifikasi masalah dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan pengalaman  pembuat keputusan serta waktu penyelesaian masalah. Terutama waktu yang cukup untuk mengumpulkan dan mengorganisir data.

Langkah-Langkah Pemecahan Masalah

  1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan masalah yang dihadapi.
  2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
  3. Mengolah fakta dan data.
  4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
  5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
  6. Memutuskan tindakan yang akan diambil.
  7. Evaluasi.
  • Mendefinisikan Masalah

Untuk mengetahui hakekat suatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dan tidak terlihat jelas. Oleh karena itu diperlukan keahlian, pendidikan dan pengalaman untuk membuat diagnosa yang tepat. Untuk itu  manajer perawat dan bidan agar selalu mengembangkan kemampuannya dan belajar dari pengalaman di masa lalu untuk mempelajari perubahan yang terjadi.

  • Pengumpulan Data

Pengumpulan data atau informasi dikerjakan secara berkesinambungan melalui proses yang sistematis, sehingga upaya untuk mengantisipasi keadaan/masalah yang mungkin timbul akan lebih mudah dilaksanakan seperti ;

    1. Apakah masalah yang dihadapi diketahui dengan jelas?
    2. Apakah keadaan yang dihadapi merupakan masalah sebenarnya?
    3. Apakah sistem pelaporan di dalam organisasi sudah memungkinkan untuk prediksi secara tepat?
  • Analisa Fakta dan Data

Fakta-fakta dan data yang telah terkumpul dengan baik diolah secara sistematis yang akhirnya akan merupakan suatu informasi yang akan digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Analisa fakta dan data perlu dihubungkan dengan serangkaian pertanyaan sebagai berikut :

    1. Situasi yang bagaimanakah yang menimbulkan masalah?
    2. Apa latar belakang dari masalah?
    3. Apa pengaruh dan hubungan antara masalah yang dihadapi dengan tujuan, rencana dan kebijakan organisasi?
    4. Apa konsekuensi atas keputusan yang diambil?
    5. Apakah pemecahan masalah sesuai dengan kapasitas organisasi?
    6. Apakah waktu pengambilan tepat?
    7. Siapa yang akan ditugaskan mengambil tindakan?
  • Penentuan Alternatif

Baik buruknya sesuatu keputusan yang diambil sangat tergantung atas kemampuan menganalisa kekuatan dan kelemahan  alternatif-alternatif yang dihadapi. Dalam usaha menganalisa alternatif yang ada seseorang perlu memperhitungkan :

  1. Siapa yang terlibat/dipengaruhi setiap alternatif ?
  2. Tindakan apa yang diperlukan ?
  3. Reaksi apa yang mungkin timbul ?
  4. Dimana sumber reaksi tersebut ?
  5. Interaksi apa yang diperlukan ?
  • Penentuan Pilihan yang Terbaik

Pada setiap pengambilan keputusan selalu disertai dengan pengambilan resiko. Pada umumnya pilihan diambil dari beberapa alternatif jika diduga bahwa pilihan itu akan memberikan manfaat yang paling besar baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Namun demkian perlu dipertimbang juga bahwa resiko yang menyertai bersifat moderat.

  • Evaluasi

Untuk mengadakan penilaian yang baik, diperlukan obyektivitas dalam melakukan penilaian atau evaluasi. Biasanya suatu hal yang sangat sukar bagi seseorang untuk menilai dirinya sendiri secara obyektif. Oleh karena itu pelaksanaan penilaian dapat diserahkan kepada pihak ketiga yang tidak terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memperoleh tingkat obyektivitas setinggi mungkin. Untuk proses evaluasi perlu diperhatikan mengenai tempat dan siapa yang bertanggung jawab  serta kapan hal tersebut dilaksanakan, contoh; sebelumnya manajer menetapkan suatu kebijakan baru dalam merespon keluhan pengunjung. Untuk menjamin bahwa kegiatan itu efektif perlu kerja sama dengan semua staf terkait. Kemudian bagaimana penemuan itu akan dikomunikasikan kepada personal lainnya.

FORMAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Langkah utama proses pengambilan keputusan adalah sama dengan proses pemecahan masalah. Fase ini termasuk mendefinisikan tujuan, memunculkan pilihan, mengidentifikasi keuntungan dan kerugian masing-masing pilihan, memprioritaskan pilihan, menseleksi pilihan yang paling baik untuk menilai sebelum mendefinisikan tujuan, implementasi dan evaluasi.

Pilihan yang masuk ke kolom keuntungan itulah yang menjadi prioritas pengambilan keputusan. Mungkin ada 2 atau 3 pilihan, maka diseleksi lebih jauh untuk memilih satu pilihan.

  • Rangking sesuai prioritas dari pilihan tersebut
  • Seleksi pilihan yang terbaik

GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Gaya pengambilan keputusan manajer perawat/bidan umumnya sama dengan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer tersebut diatas. Ada 7 variabel yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menyeleksi gaya yang paling cocok, yaitu :

  1. Pentingnya kualitas keputusan untuk keberhasilan institusi.
  2. Derajat informasi yang dimiliki oleh manajer.
  3. Derajat pada masalah yang terstruktur dalam organisasi.
  4. Pentingnya komitmen bawahan dan keterampilan membuat keputusan.
  5. Kemungkinan keputusan autokratik dapat diterima.
  6. Komitmen bawahan yang kuat terhadap tujuan institusi.
  7. Kemungkinan bawahan konflik dalam proses akhir pada keputusan final.

Metode autokratik hasilnya lebih cepat dalam pengambilan keputusan dan cocok untuk situasi yang krisis atau ketika kelompok senang menerima tipe ini sebagai gaya keputusan. Bagaimanapun anggota staf umumnya lebih mendukung untuk pendekatan konsultatif dan kelompok. Konflik dapat terjadi ketika masalah tidak terstruktur dibahas atau jika manajer tidak mempunyai pengetahuan atau ketrampilan dalam proses pemecahan masalah.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain:

  1. Faktor Internal

Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan fisik, personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.

  1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh pada semua aspek dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar belakang, filosofi, sosial dan kultural.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Ada dua kriteria utama untuk pengambilan keputusan yang efektif:

  1. Keputusan harus berkualitas tinggi dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang sebelumnya telah didefinisikan.
  2. Keputusan harus diterima oleh orang yang bertanggungjawab melaksanakannya. Contoh;  Rapat merupakan salah satu  alat terpenting untuk mencapai informasi dan mengambil keputusan. Ada keuntungan-keuntungan tertentu yang dapat dipetik melalui suatu rapat,  yaitu :
    1. Masalah yang timbul menjadi jelas sifatnya karena dibicarakan dalam forum terbuka.
    2. Interaksi kelompok akan menghasilkan pendapat dan buah pikiran serta pengertian yang mendalam.
    3. Penerimaan dan pelaksanaan keputusan diambil oleh peserta rapat.
    4. Rapat melatih menerima pendapat orang lain.
    5. Melalui rapat peserta dilatih belajar tentang pemikiran orang lain dan belajar menempatkan diri pada posisi orang lain.

Langkah utama proses pengambilan keputusan adalah sama dengan proses pemecahan masalah. Fase ini termasuk mendefinisikan tujuan, memunculkan pilihan, mengidentifikasi keuntungan dan kerugian masing-masing pilihan, memprioritaskan pilihan, menyeleksi pilihan yang paling baik untuk menilai sebelum mendefinisikan tujuan, implementasi dan evaluasi.

KEPUSTAKAAN

Marriner, A.T. (1995).  Nursing  Management and Leadership ( 5th ed), Mosby  St Louis, Baltimore.

Swansburg, A.C. (1996).  Management and Leadership for Nurse Managers.  Jones and Bartlett Publishers International, London  England

Tanduran Gedhang Kasiyate Sagudhang

Ing Indonesia, tanduran gedhang mujudake tanduran paling akeh dhewe ing antarane tanduran woh-wohan liyane. Tanduran ge­dhang (Musa spp.) asale saka Asia Tenggara, Afrika (Madagas­kar), Amerika Serikat, lan Amerika Tengah. Macem-maceme tanduran gedhang ana papat. Sepisan, tanduran gedhang sing wohe dipangan tanpa dimasak luwih dhisik, upamane gedhang Ambon, Susu, Raja, Cavendish, Barangan, lan gedhang Emas. Kapindho, jinis gedhang sing wohe dipangan sawise dimasak, yaiku gedhang Nangka, Tanduk, lan gedhang Kepok. Kang katelu, gedhang kang duwe isi kaya gedhang Kluthuk lan Batu, kang luwih dimanfaatake godhonge. Kapapat, gedhang kang dijupuk serate kayadene gedhang Manilla (Abaca).

downloadTanduran gedhang kasiyate sagudhang

Tanduran gedhang bisa urip ing iklim tropis, subtropis, lembab, panas, ing da­taran rendah landataran tinggi kang dhu­wure ora luwih saka 1600 saka lumahing segara. Tanduran iki nyenengi lemah kang sugih humus/rabuk. Kira-kira umur setaun, gedhang wis bisa uwoh. Woh ge­dhang kang mateng bisa awet nganti 10 dina.

Tanduran gedhang bisa dimanfaatake saka perangan ngisor nganti temekaning ndhuwur. Wit gedhang bisa diolah dadi se­rat bahan klambi lan kertas. Banyu bong­gole wit gedhang Kepok bisa digu­nakake kanggo obat disentri lan obat lara saluran kencing. Dekorasi manten umume uga migunakake wit gedhang. Saliyane kuwi, wit gedhang kang ora kanggo bisa kanggo pakan wedhus ing mangsa ketiga wayah angel suket. Mendhuwur maneh, perangan godhong gedhang wis lumrah digunakake kanggo wungkus panganan kaya ta: arem-arem, meniran, bothok, ga­rang asem, lan sapanunggalane. Go­dhong gedhang kang diobong, awune di­campur minyak kletik (klapa) bisa kanggo tamba tatu kobong awit duwe sipat nga­dhemake kulit.

Perangan sabanjure yakuwi woh ge­dhang. Sadurunge gedhang dipangan, mes­thi kita langsung mbuka kulite dhisik, lan dibuwang menyang tempat sampah. Pranyata kulit gedhang bisa dimanfaatake kanggo gawe cuka. Kulit gedhang kuwi mau difermentasialkohol lan asam cuka saengga ngasilake cuka. Sawise kulit ge­dhang, kita ngrembug wohe. Sacara umum, kandhutan gizi woh gedhang kang mateng yaiku: kalori 99 mg,protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg,fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vita­min B 0,08 mg, vitamin C 3 mg, dan banyu 72 mg. Woh gedhang duwe gula alami telung macem, yaiku sukrosa, fruk­tosa, langlukosa kanggo nambah energi wayah makarya. Kandhutan zat besi-ne gedhang dhuwur, saengga bisa kanggo nyegah anemia. Becike wong sing nan­dang lara anemia dhahar gedhang sedina kaping pindho. Gedhang duwe kandhutan kalium kang dhuwur, nanging endek kan­dhutan uyahe saengga bisa nyegah lan nyuda tensi. Mungguhe bocah sekolah, yen arep budhal luwih becik mangan woh gedhang, sebab  gedhang iku kandhutan kalsium-e dhuwur saengga bisa ngun­dhak­ake daya konsentrasi. Menawa lagi susah utawa stress, becike mangan ge­dhang awit gedhang iku bisa ndandani moodkang ala, nentremake sistem saraf  amarga kandhutan tryptofan lan kandhu­tan vitamin B-ne dhuwur.  Vitamin B 6 lan B 12 kang dhuwur, gedhang uga bisa netralisir racun nikotin mungguhe pawo­ngan kang seneng ngrokok, saengga bisa ngusadani sakakecanduan rokok. Kanggo wong kang gerah liver, dhahar gedhang karo madu bisa ngundhakake napsu ma­ngan saengga bisa cepet sehat. Tumrap ibu-ibu kang lagi wiwitan ngandhut, biyasane ngalami mutah-mutah ing saben wayah esuk utawa kasebutmorning sickness, becike uga ngakeh-ngakehi mangan gedhang. Kejaba kuwi, gedhang duwe asam folat kang becik kanggo perkem­bangan saraf  janin.  Kanggo remaja putri yen maskeran becike migunakake ge­dhang, sebab woh gedhang bisa ngalus­ake kulit. Carane gawe masker gedhang mau yaiku, woh gedhang dijur dadi bubur, ditambahi susu lan madu, banjur dienggo maskeran 30-40 menit. Sawise iku diraupi nganggo banyu anget, lan dibilas ngang­go banyu adhem. Maskeran nganggo ge­dhang iki bisa ditindakake sesasi kaping pindho. Rambut kang rontog uga bisa di­usadani nganggo woh kang murah me­riah iki. Gedhang uga duwe khasiat kaya antasidasaengga bisa netralake keasa­man lambung banjur bisa ngenthengake lara weteng. Kandhutan serat kang dhu­wur ing gedhang uga becik kanggo nglan­carake bebucal.

Manawa pengin awet, gedhang bisa diiris cilik-cilik tipis, digoreng, lan dida­dekake kripik. Bisa uga digawe sale, te­pung gedhang, ledre, lan gethuk ge­dhang. Dene bonggole gedhang bisa di­gawe dhendheng, lan jantunge (ontong) gedhang bisa dimasak kanggo sayur. Dipecel nganggo sambel kemiri, woalah …. nyamlenge ora jamak.

Kasiyate gedhang pancen sagudhang, nanging yen dhahar becike sacukupe wae. Sebab, yen nganti keladuk mesthi ora becik. Nuwun

Misteri Gunung Bromo

Jaman biyen nalika Dewa-Dewa esih seneng mudun marang dunia saka kayangan, nalika kui kerajaan Majapait lagi kena serangan saka daerah-daerah. Wargane pada bingung golet panggonan kanggo ngungsi, pada wae karo para Dewa. Wektu kui Dewa mulai lunga marang sawijining panggonan, nang sekitare Gunung Bromo.

Gunung Bromo esih tenang, ngadek dislimuti kabut putih. Dewa-dewa sing teka marang panggonan kui ing sekitare Gunung Bromo, semayam ing lereng Gunung Pananjakan. ing panggona kui bisa weruh Srengenge munggah seka wetan lan Srengenge sirep seka kulon. Sekitare Gunung Pananjakan, panggonan Dewa-Dewa semayam, ana uga panggona kanggo pertapa. Pertapa kui mau saben dina pahalane megur muja lan ngening cipta. Sawijine dina sing mbahagiakake, bojo kui lairake anak lanang.

Raine ganteng, cahyane terang. Mertandakake anak sing lair saka titisane jiwa sing suci. Wiwit lair anak kui keton sehat lan kuat sing luar biasa. Wiwit lair, anak Pertapa kui wis bisa ngetokake suara seru. Gegeman tangane seret banget, tendangan sikile uga kuat. Ora kaya anak lia umume, bayi kui diarani Joko Seger, sing artine sing sehat lan kuat.

 Ing panggonan lia sekitare Gunung Pananjakan, wektu kui ana anak wadon lair saka titisan Dewa. Raine ayu lan elok. Siji-sijine anak sing paling ayu dewek ing panggonan kui. Wiwit dilairake, udu umume bayi lair, meneng ora nangis wektu dilairake seka rahim beyunge. Merga kui, wongtuane ngarani bayi iku Rara Anteng.

Rara Anteng sengsaya dina sengsaya dadi anak remaja sing ayu. Garis-garis ayune metu jelas saka raine. Rara Anteng terkenal tekan daerah-daerah. Akeh putera raja pada nglamar Rara Anteng, nanging ditolak, amarga Rara Anteng wis kepincut karo Joko seger. Sawijining dina Rara anteng dilamar Bajak sing sekti lan kuat. bajak kui terkenal jahat banget. Rara Anteng terkenal alus atine ora wani nolak pelamar sekti kui. Merga kui Rara anteng njaluk supaya di gawekna segara ing tengah-tengahing gunung. Dikira penjalukan sing aneh supaya pelamar sekti mau ora bisa nyanggupi. Segara kui mau kudu di gawe ing sewengi, yaiku diwiwiti srengenge sirep tekane srengenge munggah. Disanggupi penjalukan Rara Anteng kui.

Bajak sekti mau mulai gawe segara nganggo batok saka krambil lan meh rampung. Weruh kenyataan sing kaya kui, atine Rara Anteng gelisah ora tenang. Kepriwe carane gagalaken lautan sing agi di gawe Bajak kui? Rara Anteng mikir nasibe, Rara Anteng ora bisa urip karo wong sing ora disenengi. Banjur Rara Anteng golet cara supaya bisa gagalaken usahane Bajak mau. Banjur Rara bisa nemu cara yaiku nutu pari ing tengah wengi. alon-alon suara alu nangekake jago sing pada turu. Kluruk jago saut-sautan, kaya fajar wis metu, nanging wargane durung nglakoni kegiatan esuk. Bajak rungu jago kluruk, nanging benang putih saka wetan urung metu. Berati fajar teka urung wektune. Mikir nasib siale, banjur batok sing dinggo kanggo gawe lautan mau di buang, gigal tengkurep nang jejere Gunung Bromo lan malih dadi gunung diarani gunung Batok.

Kapethik saka : www.ptu-1.blogspot.co.id

Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan  luar  sekolah  sebenarnya  sudah  ada  sebelum  pendidikan  formal lahir.  Pendidikan luar  sekolah  (PLS)  sesungguhnya  bukan  merupakan  hal  yang  baru dalam  kehidupan  manusia (Faure,  1981:  2).  Pendidikan  luar  sekolah  berjalan  sesuai dengan  peradaban  manusia  yang diwujudkan  melalui  berbagai  kegiatan  manusia untuk  memenuhi  kebutuhan  hidupnya.  Dalam pelaksanaan,  masyarakat melakukannya  melalui  upacara-upacara  tradisional,  keagamaan, kebudayaan,  dan kegiatan belajar membelajarkan dalam bentuk magang oleh orang tua kepada anaknya atau orang yang sudah tahu kepada orang yang ingin tahu secara tradisional.

Pendapat  para  pakar  pendidikan  luar  sekolah  mengenai  definisi  PLS  cukup bervariasi.    Philip H.Coombs  berpendapat  bahwa  pendidikan  luar  sekolah  adalah semua  kegiatan  pendidikan yang  terorganisasi,  sistematis  dan  dilaksanakan  di  luar sistem pendidikan formal, yang menghasilkan tipe-tipe belajar yang dikehendaki oleh kelompok orang dewasa maupun anak-anak.

Russel Kleis,  dalam  bukunya  Non-formal  Education  mengemukakan  bahwa pendidikan luar sekolah adalah usaha pendidikan yang dilakukan  secara sengaja dan sistematis.  Biasanya pendidikan  ini  berbeda  dengan  pendidikan  tradisional  terutama yang menyangkut waktu, materi, isi dan media. Pendidikan luar sekolah dilaksanakan dengan  sukarela  dan  selektif  sesuai dengan  keinginan  serta  kebutuhan  peserta  didik yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh.

Axinn  mengemukakan  bahwa  pendidikan  luar  sekolah  merupakan  kegiatan yang  ditandai dengan  kesengajaan  dari  kedua  belah  pihak,  yaitu  pendidik  yang sengaja  membelajarkan peserta  didik,  dan peserta didik yang sengaja untuk belajar. Suzanna  Kindervatter mengemukakan  definisi  pendidikan  luar  sekolah  sebagai berikut:  pendidikan  luar  sekolah sebagai  suatu  metoda  penerapan  kebutuhan,  minat orang  dewasa  dan  pemuda  putus  sekolah di  negara  berkembang,  membantu  dan memotivasi  mereka  untuk  mendapatkan  keterampilan guna  menyesuaikan  pola tingkah  laku  dan  aktivitas  yang  akan  meningkatkan  produktivitas dan  meningkatkan standar  hidup.  Suzanna  Kindervatter  mengusulkan  pendidikan  pendidikan luar sekolah sebagai “empowering process”.  Empowering  process  adalah pendekatan yang bertujuan untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada seseorang atau kelompok  guna memahami  dan  mengontrol  kekuatan  sosial  ekonomi  dan  politik sehingga  dapat  memperbaiki kedudukannya  dalam  masyarakat.  Program pembelajaran  dalam  empowering  process dirancang  untuk  memberi  kesempatan kepada  para  anak  putus  sekolah,  dengan  menganalisis keadaan  kehidupan  mereka guna, mengembangkan  keterampilan yang dikehendaki agar dapat merubah keadaan kehidupan mereka.

Adikusumo  (1986:  57)  dalam  bukunya  Pendidikan  Kemasyarakatan  mengemukakan pengertian pendidikan  luar  sekolah  sebagai  berikut  pendidikan  luar sekolah  adalah  setiap  kesempatan dimana  terdapat  komunikasi  yang  teratur  dan terarah  di  luar  sekolah,  dimana  seseorang memperoleh  informasi-informasi pengetahuan, latihan ataupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan hidupnya dengan tujuan mengembangkan tingkat kerterampilan, sikap-sikap peserta yang efisien dan efektif  dalam lingkungan keluarga bahkan masyarakat dan negaranya.

Sudjana, mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut: “Pendidikan  luar sekolah  adalah  setiap  kegiatan  belajar  membelajarkan,  diselenggara- kan luar jalur pendidikan sekolah dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan  potensi  diri berupa  pengetahuan,  sikap,  keterampilan,  dan aspirasi  yang  bermanfaat  bagi  dirinya, keluarga, masyarakat,  lembaga,    bangsa,  dan negara.

Definisi  dan  pengertian  pendidikan  luar  sekolah  yang  dikemukakan  para pakar  tersebut  d i   atas  pada  prinsipnya  menuju  pada  suatu  wawasan  mengenai pendidikan  luar  sekolah  yaitu setiap  kesempatan  dimana  teradapat  komunikasi  yang teratur  dan  terarah  d i   luar  sekolah, guna  membantu  peserta  didik  dalam mengaktualisasikan  potensi  diri  dalam  mengembangkan tingkat  pengetahuan, penalaran,  keterampilan  sesuai  dengan  usia  dan  kebutuhannya.  Hasil yang  diperoleh dari  pendidikan  luar  sekolah  diharapkan  dapat  bermanfaat  bagi  dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Peran Pendidikan Luar Sekolah  

Masalah pendidikan dalam pendidikan sekolah, menyebabkan pendidikan luar sekolah  mengambil peran  untuk  membantu  sekolah  dan  masyarakat  dalam mengurangi masalah  tersebut.  Sudjana (1989:107)  mengemukakan  peran  pendidikan luar sekolah adalah sebagai  “pelengkap, penambah, dan pengganti”.

Sebagai pelengkap pendidikan sekolah 

Pendidikan  luar  sekolah  berfungsi  untuk  melengkapi  kemampuan  peserta didik  dengan  jalan memberikan  pengalaman  belajar  yang  tidak  diperoleh  dalam pendidikan  sekolah.  Isi    pogram didasarkan  atas  kebutuhan  peserta  didik.  program dilakukan oleh  para  penyelenggara pendidikan  dan  bekerja sama dengan  masyarakat. Programnya bermacam-macam, seperti pendidikan keterampilan produktif, olah raga, kesenian, kelompok belajar, kelompok rekreasi dan kelompok pencinta alam.

Pendidikan  luar  sekolah  sebagai  pelengkap  ini  dirasakan  perlu  oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan belajar  masyarakat dan mendekatkan fungsi pendidikan  sekolah  dengan kenyataan  yang  ada  d i   masyarakat.  Oleh  karena  itu program-program  PLS  pada  umumnya dikaitkan  dengan  lapangan  kerja  dan  dunia usaha seperti latihan keterampilan kayu, tembok, las, pertanian, makanan, dan lain-lain.

Sebagai penambah pendidikan sekolah

Pendidikan  luar  sekolah  sebagai  penambah  pendidikan  sekolah  bertujuan untuk menyediakan kesempatan belajar kepada:

  1. Peserta  didik  yang  ingin  memperdalam  materi  pelajaran  tertentu  yang  diperoleh selama mengikuti program pendidikan pada jenjang pendidikan  sekolah. Kegiatan belajar tambahan ini dilakukan  di  luar  jam  pelajaran  dengan  menggunakan  ruang kelas di  sekolah  yang bersangkutan  atau  ditempat  lain.  Materi  pelajaran disesuaikan dengan  kebutuhan  para siswa. Para pendidik pada umumnya  adalah guru-guru  mata  pelajaran  yang  bersangkutan sangkutan atau  sumber  belajar  lain yang ada di   masyarakat.
  2. Alumni  suatu  jenjang  pendidikan  sekolah  dan  masih  memerlukan  layanan pendidikan untuk  memperluas  materi  pelajaran yang  telah  diperoleh.  Kebutuhan ini  berkaitan dengan dua hal,  yaitu  :  1)  Memperluas  materi  pelajaran  yang  telah diperoleh  untuk melanjutkan  studi  ke jenjang  yang  lebih  tinggi.  Kebutuhan  ini biasanya  dilakukan melalui   bimbingan  studi, bimbingan  tes,  kursus-kursus  dan kelompok  belajar;  2) Menambah  pengetahuan  tentang materi  belajar  yang dirasakan  penting  sesuai  dengan perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi yang  semakin  cepat.  Kebutuhan  ini dilakukan  melalui  kursus-kursus,  diskusi, seminar lokakarya, penelitian dan studi kepustakaan.
  3. Mereka  yang  putus  sekolah  dan  memerlukan  pengetahuan  serta  keterampilan yang berkaitan dengan  lapangan  pekerjaan  atau  penampilan  diri  dalam masyarakat. Upaya ini dikaitkan dengan keterampilan kerja dan berusaha.

Pendidikan  luar  sekolah  sebagai  penambah  ini  diarahkan  untuk membekali para lulusan dan mereka yang putus sekolah untuk memasuki dunia kerja.

Sebagai pengganti pendidikan sekolah 

Pendidikan  luar  sekolah  sebagai  pengganti  pendidikan  sekolah  meyediakan kesempatan belajar bagi  anak-anak  atau  orang  dewasa  yang  karena  berbagai  alasan tidak  memperoleh kesempatan  untuk  memasuki  satuan  pendidikan  sekolah,  umumnya sekolah dasar. Program pendidikan ini  sering  diselenggarakan  d i  daerah-daerah  terpencil  atau  daerah  yang  disebut kantong  terasing  yang  belum memiliki sekolah dasar.

Kegiatan  belajar  mengajar  bertujuan  untuk  memberikan  kemampuan  dasar membaca, menulis, berhitung  dan  pengetahuan  praktis  dan  sederhana  yang berhubungan  dengan  kehidupan sehari-hari  seperti  pemeliharaan  kesehatan lingkungan  dan  pemukiman,  gizi  keluarga,  cara bercocok  tanam,  dan  jenis-jenis keterampilan  lainnya.  Kegiatan  ini  sanya  dikelola  oleh lembaga-lembaga  pemerintah dan badan-badan sosial yang mempunyai tugas pelayanan pada masyarakat.