Meskipun terjadi perubahan sosial, individu dan kelompok dalam masyarakat umumnya tetap mengharapkan adanya kestabilan atau keseimbangan dan harmonisasi dalam kehidupan masyarakat. Perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat sebagai dampak perubahan sosial ditunjukan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
A. PENYESUAIAN ATAU ADAPTASI
Ketika terjadi perubahan sosial maka akan ada sikap-sikap dan perilaku dari masyarakat yang terkena perubahan tersebut baik dengan sengaja menyesuaikan, menerima, menyaring maupun menolaknya. Terdapat dua kecenderungan perilaku masyarakat sebagai akibat adanya perubahan sosial budaya, sebagai berikut:
1. Adjustmen ( penyesuaian)
Penyesuaian merupakan sikap masyarakat yang cenderung mengadaptasikan diri di mana ketika terjadi tidak keseimbangan dalam masyarakat dapat dipulihkan kembali setelah terjadi suatu perubahan. Karakteristik masyarakat seperti ini merupakan karakter masyarakat yang lentur atau tidak kaku, sehingga dengan mudah dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan mengingat adanya dua sisi yaitu positif dan negatif tergantung bagaimana masyarkat mengambil sisi positif untuk kemaslahatan hidupnya.
Penyesuaian diri terhadap berbagai perubahan sosial juga dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut:
a. Penyesuaian individu
Penyesuaian ini bersifat individual sebagai reaksi seseorang terhadap perubahan sosial. Penyesuaian ini menunjuk kepada upaya-upaya perorangan untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah diubah atau diganti agar terhindar dari disorganisasi psikologis. Misalnya perubahan dalam bidang pemerintahan dan administrasi yang menuju ke arah demokrasi, dengan adanya perubahan tersebut individu berusaha untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal hidup dalam suasana yang demokratis. Apabila tidak memiliki bekal pendidikan dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan maka individu tersebut akan menjadi budak dari perubahan.
b. Penyesuaian lembaga-lembaga kemasyarakatan
Dalam situasi dimana masyarakat berhasil menyesuaikan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada dengan keadaan yang mengalami perubahan sosial dan kebudayaan. Penyesuaian demikian dinamakan sebagai penyesuaian lembaga
2. Maladjusment
Maladjusment merupakan kebalikan dari adjustmen di mana masyarakat tidak menyesuaikan diri dengan perubahan yang perubahan yang memungkinkan terjadinya anomie. Kemampuan serta ketidakmampuan masyarakat dalam menyesuaikan diri, adakalanya diakibatkan oleh adanya pertentangan antara unsur baru dengan unsur lama, dan secara bersamaan memengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian berpengaruh pula terhadap warga masyarakat.
B. PROSES PERUBAHAN SOSIAL
1. Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran unsur-unsur sosial budaya dari seorang individu kepada individu dalam suatu masyarakat atau antara suatu masyarakat dengan masyarakat bahkan bisa juga dari satu kebudayaan lainnya. Proses penyebaran unsur-unsur sosial budaya ke dalam suatu masyarakat dapat berlangsug dengan beberapa cara sebagai berikut.
a. Perembesan damai ( penetration pasifique)
Masuknya unsur-unsur sosial budaya asing ke dalam suatu masyarakat secara luwes atau damai. Contohnya unsur sosial budaya Budha, Hindu dan Islam ke Indonesia
b. Perembesan paksa melalui kekerasan ( penetration violente)
Mauknya unsur sosial budaya asing ke dalam suatu masyarakat secara paksa melalui kekerasan. Contoh masuknya unsur-unsur sosial budaya aarat bersamaan dengan masuknya penjajahan ke Indonesia
c. Simbiotik
Masuknya suatu masyarakat luar ke dalam suatu masyarakat setempat memiliki dampak sebagai berikut
1) Simbiotik mutualistik artinya saling menguntungkan. Contoh masuknya orang-orang Tiongkok, India dan Arab melalui perdagangan dan penyebaran agama.
2) Simbiotik parasitistik artinya masyarakat pendatang merugikan masyarakat setempat, contoh kedatangan kolonialisme Barat ke Indonesia.
2. Akulturasi
Merupakan proses sosial budaya yang terbentuk dari dua kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur sosial budaya luar, saling berbaur sedemikian tanpa menghilangkan ciri khas dari masing-masing kebudayaan yang bersangkutan. Contoh kebudayaan masyarakat Jawa yang membaur dengan kebudayaan Hindu dan Islam
3. Asimilasi
Merupakan proses sosial budaya yang terbentuk dari dua kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang kebudayaannya. Mereka saling berinteraksi sedemikian rupa dalam waktu yang relatif lama, sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dengan kebudayaan asalnya
Dalam kenyataan sosial proses asimilasi akan sulit terjadi karena memerlukan berbagai kondisi dan situasi dari masyarakat dan berasimilasi tersebut sebagai berikut.
a. Sifat terbuka, saling menghormati, saling toleransi, serta menghilangkan sifat saling curiga
b. Saling membuka kesempatan yang setara dalam setiap akses kehidupan
c. Memiliki tatanan dan tujuan hidup bersama
Realitas sosial dalam bentuk asimilasi mungkin hanya terjadi dalam kasus-kasus tertentu, seperti dalam perkawinan campuran (amalgamasi) dalam prestasi-prestasi di bidang keolahragaan, kesenian dan lain-lain.
4. Akomodasi
Merupakan proses peredaran ketegangan dalam penyesuaian suatu konflik atau perselisihan. Akomodatif adalah suatu keadaan tenang di mana pihak-pihak yang berkonflik mengadakan upaya-upaya penyesuaian dan peredaran ketegangan. Misalnya peredaran ketegangan antara buruh dan majikan setelah adanya kesepakatan mengenai standar upah minimum reginal (UMR). Proses akomodasi dapat dilaksanakan melalui beberapa cara seperti konsiliasi, arbitrase, mediasi, kompromi dan adjudikasi.
Soal Latihan
Jelaskan pengertian asimilasi menggunakan bahasamu sendiri serta berikan satu contoh asimilasi yang ada dilingkungan sekitarmu!
Sumber:
Zamroni, Akhmad. 2016. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Kelas XII SMA/MA. Karanganyar:Graha Printama Selaras.