Ketimpangan Sosial kelas XII Antropologi

sebagai berikut mengenai materi ketimpangan sosial

 

Ketimpangan di Indonesia

  1. Sebelum Krisis ekonomi 1997/1998 –Pertumbuhan Ekonomi telah berhasil mengurangi kesenjangan (Akita et al, 2011), (van der Eng, 2009), and (Cameron, 2000).
  2. Menjelang krisis–Kesenjangan Mulai melebar (Frankema& Marks, 2009; Leigh & van der Eng, 2010; van Leeuwen & Foldvari, 2012) –Meskipun Pertumbuhan merata di seluruh tingkat ekonomi, Ketimpangan wilayah mulai terjadi dengan pertumbuhan di Jawa Lebih tinggi dibandingkan daerah lain (Hill, 2008; Hill et al, 2008), and
  3. Setelah Krisis ekonomi–Ketimpangan Cenderung meningkat terutamaantar kelompok ekonom dan antar kota-Desa (Akita, 2002; Akita & Miyata, 2008, Skoufias, 2001; Sumarto, 2013; Suryadarmaet al, 2005, 2006; Yusuf and Rum, 2013).

Kesenjangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat yang menghalangi seseorang untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Faktor penghambat tersebut, antara lain yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang (faktor eksternal). Faktor internal antara lain dapat berupa kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan rendahnya kesehatan. Sedangkan faktor eksternal misalnya peraturan pemerintah yang membatasi akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan yang tersedia.Beberapa penyebab terjadinya kesenjangan sosial dapat ditinjau dari beberapa aspek, antara lain:

  1. Aspek Ekonomi Kesenjangan sosial sangat erat hubungannya dengan aspek ekonomi. Kemiskinan menjadi salah satu faktor yang mendominasi terjadinya kesenjangan sosial. Mereka yang tergolong ekonomi lemah diantaranya orang-orang fakir, miskin, anak yatim, para pem-minta, para hamba sahaya.
  2. Aspek Sosial Perbedaan status sosial dalam kehidupan masyarakat dapat menjadi alasan mengapa kesenjangan sosial semakin memprihatinkan, misalkan majikan dan pembantu. Banyak orang menganggap pembantu rumah tangga mempunyai derajat yang lebih rendah dari pada seorang majikan.
  3. Aspek Politik dan hukum Negara Indonesia adalah Negara demokrasi yang harus memandang warganya memiliki hak dan kewajiban secara politik serta perlakuan sama di muka hukum. Kebijakan politik ekonomi pemerintah yang cenderung KKN dan mendukung konglomerasi ekonomi, sdudah pasti menghasilkan ketidakmerataan pengelolaan sumber daya alam yang ada sehingga berdampak pada munculnya kemiskinan.

Secara hukum, setiap warga negara memiliki perlakuan yang sama di mata hukum. Tapi masih banyak aparat pemerintah penegak hukum yang tidak mau mendengarkan jeritan rakyat kecil atau miskin. Salah satu contohnya adalah diskriminasi tahanan kasus pidana antara orang kaya dan orang miskin. Seorang kaya yang terlibat kasus korupsi mendapatkan fasilitas mewah bagai tinggal di hotel. Sementara seorang miskin yang terlibat kasus kasus pidana kecil saja, seperti mencuri sebuah melon atau dua biji kakau, mereka diperas dan diperlakukan semena-mena oleh aparat penegak hukum Bahkan dengan masih tingginya kemiskinan di Indonesia saat ini, masih banyak pemimpin kita yang tega melakukan korupsi, padahal di sisi lain masih banyak orang miskin yang membutuhkan uang dari pada mereka.

untuk lebih jelasnya berikut merupakan contoh berita aktual mengenai Ketimpangan Sosial

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/10/20/oy3lfh440-kesenjangan-sosial-ekonomi-berpotensi-makin-parah

Sumber:

Iryanti Rahma. 2014. Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia. Jurnal UGM

Aziza, Rifda Faticha Alfa. 2011. Potret Kesenjangan Dalam Kehidupan Masyarakat di Indonesia. Jurnal STMIK Amikom Yogyakarta (diunduh 11 November 2017)

Materi Sosiologi Kelas XII Bab III Tentang Ketimpangan Sosial

untuk lebih memahami lagi materi diatas jangan lupa baca pertanyaan berikut yaa…

  1. Apa yang dimaksud dengan Ketimpangan Sosial? Jelaskan menurut pendapat kalian
  2. sebutkan dan jelaskan faktor terjadinya ketimpangan sosial!
  3. berikan Contoh Ketimpangan sosial yang terjadi disekitarmu!
  4. berikan kesimpulan dari berita aktual tersebut
  5. berikan contoh ketimpangan sosial di luar Negeri

 

Materi di atas  sebelumnya sudah di Posting oleh teman saya dalam blog

https://blog.unnes.ac.id/firmaap/2017/11/12/materi-antropologi-kelas-xii-kurikulum-2013-ketimpangan-sosial/#more-238

 

 

 

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Kearifan Lokal kelas XII Sosiologi

PENGARTIAN KEARIFAN LOKAL

Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19). Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang.
Ciri-cirinya adalah:
1. mampu bertahan terhadap budaya luar,
2. memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,
3. memunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,
4. memunyai kemampuan mengendalikan,
5. mampu memberi arah pada perkembangan budaya.
I Ketut Gobyah dalam “Berpijak pada Kearifan Lokal” dalam https://www. balipos.co.id, didownload 17/9/2003, mengatakan bahwa kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meski pun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal.
S. Swarsi Geriya dalam “Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali” dalam Iun, https://www.balipos.co.id mengatakan bahwa secara konseptual, kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional. Kearifan lokal adalah nilai yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan bahkan melembaga.
Dalam penjelasan tentang ‘urf, Pikiran Rakyat terbitan 6 Maret 2003 menjelaskan bahwa tentang kearifan berarti ada yang memiliki kearifan (al- ‘addah al-ma’rifah), yang dilawankan dengan al-‘addah al-jahiliyyah. Kearifan adat dipahami sebagai segala sesuatu yang didasari pengetahuan dan diakui akal serta dianggap baik oleh ketentuan agama. Adat kebiasaan pada dasarnya teruji secara alamiah dan niscaya bernilai baik, karena kebiasaan tersebut merupakan tindakan sosial yang berulang-ulang dan mengalami penguatan (reinforcement). Apabila suatu tindakan tidak dianggap baik oleh masyarakat maka ia tidak akan mengalami penguatan secara terus-menerus. Pergerakan secara alamiah terjadi secara sukarela karena dianggap baik atau mengandung kebaikan. Adat yang tidak baik akan hanya terjadi apabila terjadi pemaksaan oleh penguasa. Bila demikian maka ia tidak tumbuh secara alamiah tetapi dipaksakan.
Secara filosofis, kearifan lokal dapat diartikan sebagai sistem pengetahuan masyarakat lokal/pribumi (indigenous knowledge systems) yang bersifat empirik dan pragmatis. Bersifat empirik karena hasil olahan masyarakat secara lokal berangkat dari fakta-fakta yang terjadi di sekeliling kehidupan mereka. Bertujuan pragmatis karena seluruh konsep yang terbangun sebagai hasil olah pikir dalam sistem pengetahuan itu bertujuan untuk pemecahan masalah sehari-hari (daily problem solving).
Kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya tertentu (budaya lokal) dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu (masyarakat lokal). Dengan kata lain, kearifan lokal bersemayam pada budaya lokal (local culture).
Budaya lokal (juga sering disebut budaya daerah) merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk membedakan suatu budaya dari budaya nasional (Indonesia) dan budaya global. Budaya lokal adalah budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang menempati lokalitas atau daerah tertentu yang berbeda dari budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang berada di tempat yang lain. Permendagri Nomor 39 Tahun 2007 pasal 1 mendefinisikan budaya daerah sebagai “suatu sistem nilai yang dianut oleh komunitas atau kelompok masyarakat tertentu di daerah, yang diyakini akan dapat memenuhi harapan-harapan warga masyarakatnya dan di dalamnya terdapat nilai-nilai, sikap tatacara masyarakat yang diyakini dapat memenuhi kehidupan warga masyarakatnya”.
Di Indonesia istilah budaya lokal juga sering disepadankan dengan budaya etnik/ subetnik. Setiap bangsa, etnik, dan sub etnik memiliki kebudayaan yang mencakup tujuh unsur, yaitu: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.
Secara umum, kearifan lokal (dalam situs Departemen Sosial RI) dianggap pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dengan pengertian-pengertian tersebut, kearifan lokal bukan sekedar nilai tradisi atau ciri lokalitas semata melainkan nilai tradisi yang mempunyai daya-guna untuk untuk mewujudkan harapan atau nilai-nilai kemapanan yang juga secara universal yang didamba-damba oleh manusia.
Dari definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat.
Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi sistem pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal.

Jenis-jenis kearifan local

1. Tata kelola,berkaitan dengan kemasyarakatan yang mengatur kelompok sosial (kades).
2. Nilai-nilai adat, tata nilai yang dikembangkan masyarakat tradisional yang mengatur etika.
3. Tata cara dan prosedur, bercocok tanam sesuai dengan waktunya untuk melestarikan alam.
4. Pemilihan tempat dan ruang.
Kearifan lokal yang berwujud nyata, antara lain;
1. Tekstual, contohnya yang ada tertuang dalam kitab kono (primbon), kalinder.
2. Tangible, contohnya bangunan yang mencerminkan kearifan lokal.
3. Candi borobodur, batik.
Kearifan lokal yang tidak berwujud;
• Petuah yang secara verbal, berbentuk nyanyian seperti balamut.
Fungsi kearifan lokal, yaitu;
1. Pelestarian alam,seperti bercocok tanam.
2. Pengembangan pengetahuan.
3. Mengembangkan SDM.

Contuh kearifan local
di daerah banjar seperti Baayun Maulid.
Contohnya pada cerpen ”Anak Ibu yang Kembali” karya Benny Arnas, di sana pandangan punya anak lelaki lebih baik daripada punya anak perempuan itu tidak dapat digolongkan dalam kearifan lokal karena toh memang tidak mampu menjawab pertanyaan zaman. Kini, di kota-kota besar, para orang tua lebih suka menginvestasikan hartanya untuk di masa tuanya nanti hidup leha-leha di rumah jompo elit tanpa memikirkan kehidupan anak-anaknya. Demikian pula dengan cerpen Hari Pasar karya Nenden Lilis yang bercerita tentang kehidupan seorang pedagang di sebuah pasar yang punya banyak anak dan harus berhutang sana-sini untuk kehidupannya sehari-hari termasuk untuk modal usahanya. Kehidupan semacam ini adalah gambaran yang nyata yang ada di sekitar kita.
Sumber :
https://naninorhandayani.blogspot.co.id/2011/05/pengertian-kearifan-lokal.html

Soal Pengayakan
1. Bagaimana pehamanmu mengenai kearifan local ?
2. jelaskan eksistensi kearifal local jika melihat zaman yang modern seperti sekarang ini !
3. berikanlah contoh kearifan social yang ada di lingkunganmu !
4. bagaimana hubungan kearifan social dengan kebudayaan ?
5. bagaimana ciri-ciri dari kearifan social ? sertakan analisismu !
untuk lebih lengkapnya silahkan mebuka

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Ketimpangan Sosial kelas XII Sosiologi

terdiri dari definisi, faktor penyebab, permasalahan dan upaya mengatasi ketimpangan sosial serta soal pengayakan sebagai berikut :

DEFINISI KETIMPANGAN SOSIAL MENURUT PARA AHLI

Menurut Andrinof A. Chaniago

Ketimpangan adalah buah dari pembangunan      yang hanya berfokus pada aspek ekonomi dan   melupakan aspek sosial. Menurut Budi Winarno

Ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan   pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat.

Menurut Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker

Ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk ketidak-adilan yang terjadi dalam proses pembangunan.

Roichatul Aswidah

Ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi.

FAKTOR PENYEBAB KETIMPANGAN SOSIAL

Ketimpangan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor:

Kondisi Demografis.

Kondisi demografis antara masyarakat satu     dengan yang lain memiliki perbedaan.

Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan dengan Jumlah penduduk Komposisi Penduduk, Persebaran penduduk dan Kondisi Pendidikan, litas tenaga kerja, mutu pendidikan, dsb.

Kondisi Kesehatan

Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dsb.

Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat yang satu berbeda dengan masyarakat yang lain, sehingga bisa  mengakibatkan ketimpangan.

Kondisi Ekonomi

Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya ketimpangan sosial

Ketimpangan ini timbul karena pembangunan ekonomi yang tidak merata

Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya.

Terlihat dari adanya wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal

Munculnya ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi.

Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama yang memiliki barang modal (capital stock) akan memperoleh pendapatan yang  lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya.

MASALAH KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

Diskriminasi

Diskriminasi cenderung memiliki arti negatif, karena hanya menguntungkan satu pihak, namun merugikan pihak lain. Hal ini dikarenakan tindakan tersebut dinilai tidak adil.

Faktor penyebab munculnya diskriminasi:

Adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan

Adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang lebih lemah

Ketidakberdayaan golongan miskin dan intimidasi yang membuat terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

DAMPAK KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

Ketimpangan sosial dapat memiliki dampak positif maupun negatif.

Dampak positif:

Mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing dan Meningkatkan pertumbuhan untuk kesejahteraan rakyat.

Dampak negatif ketimpangan sosial:

Menimbulkan kecemburuan social, .Adaanya pembatasan hubungan sosial karena  kedudukan seseorang dalam masyarakat, .Melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas, .Adanya ketidakadilan dalam masyarakat.

UPAYA MENGATASI KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

Peningkatan Kualitas Penduduk

Memperbaiki kualitas pendidikan, Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik tenaga medis medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan dan .Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan memberikan penyuluha atau pengarahan pada masyarakat

Mobilitas Geografis

Mobilitas geografis adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain, Pemerintah mengadakan program tersebut dengan tujuan: mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah dan Adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti dengan pembangunan.

Menciptakan peluang kerja

Indonesia merupakan negara berkembang    dengan memiliki kepadatan penduduk yang  tinggi, Jumlah penduduk yang besar tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan akan menimbul- kan pengangguran dan Untuk itu pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan peluang kerja bagi mereka.

SUMBER

 

https://yustinasusi.wordpress.com/2015/09/25/ketimpangan-sosial/

soal Pengayakan

  1. bagaimana pehamanmu mengenai ketimpangan social ?
  2. bagaimana diskriminasi menjadi kesenjangan social yang berada di tengah masyarakt ? jelaskan sertai dengan contoh !
  3. jelaskan factor-faktor yang menyebabkan ketimpangan social !
  4. bagaimana dampak yang kamu rasakan dari adanya ketimpangan social ? dan berikanlah solusi mengenai ketipangan social yang ada di lingkungan sekitarmu !
  5. bagaimana pendapatmu mengenai ketimpangan social yang membentuk dampak positif bagi masyarakat ?

Untuk lebih lengkapnya silahkan menbuka

https://idrisedi.blogspot.co.id/2012/05/kesenjangan-sosial.html

 

 

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Globalisasi kelas XII Sosiologi

terdiri dari Pengertian,penyebab, dampak, serta soal Pengayakan, sebagai berikut :

Secara umum, Pengertian Globalisasi adalah suatu proses yang mendunia dimana individu tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah. Setiap individu dapat terhubung oleh siapa saja yang ada dibelahan bumi ini dan terjadi penyebaran informasi dan komunikasi melalui media cetak dan elektronik yang mendunia. Globalisasi sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Globalization. Kata “Global” berarti mendunia sedangkan “Lization” berarti proses. Sehingga dalam Pengertian Globalisasi menurut Bahasa adalah suatu proses yang mendunia. Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia. Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau sempit dikarenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara baik itu dalam perdagangan, teknologi, pertukaran informasi, dan gaya hidup maupun dengan bentuk-bentuk interaksi lainnya.

Pengertian Globalisasi Menurut Definisi Para Ahli
Achmad Suparman yang mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.
Anthony Giddens mengatakan bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya.
Selo Soemardjan, Pengertian globalisasi adalah sebuah proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
Laurence E. Rothernberg adalah percepatan dari intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang berbeda.
Emanuel Ritcher mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
Martin Albrow adalah seluruh proses penduduk yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global
Penyebab Globalisasi

Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Faktor-faktor penyebab terjadinya globalisasi adalah Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang mempermudah dalam jasa pengeriman barang keluar negeri, Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan menjamin kemudahan dalam transaksi ekonomi antar Negara dan Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat.

Dampak Globalisasi
Dalam terjadi dan berlangsungnya globalisasi ada dampak yang ditimbulkan dari era globalisasi. Dampak globalisasi terbagi dua yaitu dampak positif globalisasi dan dampak negatif globalisasi. Dampak positif dan dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut
Dampak Positif Globalisasi
Komunikasi yang semakin cepat dan mudah ,Meningkatnya taraf hidup dari masyarakat, Mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan, Tingkat pembangun yang semakin tinggi, Meningkatnya turisme dan pariwisata dan Meningkatnya ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien
Dampak Negatif Globalisasi
Informasi yang tak terkendali , Timbulnya sikap yang ala kebarat-baratan, Munculnya sikap individualism, Berkurang sikap solidaritas, gotong royong, kepedulian dan kesetiakawanan, Perusahaan dalam negeri lebih mementingkan perusahaan dari luar ketimbang perusahaan yang ada dalam negeri membuat perusahaan dalam negeri sulit berkembang ,Berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap seluruh petani dan Budaya bangsa akan terkikis
Sumber :
https://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-globalisasi-penyebab-dampak-globalisasi.html

Soal Pengayakan :
1. Setelah membaca pengertian globalisasi menurut Para Ahli manakah yang sesuai dengan pemahamanmu ? sertakan argumenmu
2. berikanlah contoh globalisasi sesuai dengan pengalamanmu sendiri !
3. jelaskan penyebab munculnya globalisasi !
4. Berikanlah contoh globalisasi dan analisislah termasuk ke dalam dampak positif atau dampak negative !
5. Bagaimana hubungan antara globalisasi dan modernisasi ? jelaskan secara singkat
Untuk lebih jelas silahkan membuka
https://hariannetral.com/2014/09/pengertian-globalisasi-serta-pengaruh-atau-dampak-globalisasi.html

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Perubahan Sosial kelas XII Sosiologi

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli
.Pengertian perubahan sosial menurut para ahli adlaah sebagai berikut..
Gllin: Pengertian perubahan sosial menurut Gillin adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubhan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun dengan difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Mac Iver: Menurut Mac Iver, pengertian perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial.
Emile Durkheim: Pengertian perubahan sosial menurut Emile Durkheim bahwa perubahan sosial dapat terjadi sebagai hasil faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyaakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
William F. Ogburn: Pengertian perubahan sosial menurut William F. Ogburn bahwa arti perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
Raja: Menurut Raja, pengertian perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakat di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.
Kingsley Davis: Pengertian perubahan sosial menurut Kingsley Darvis adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Selo Soemardjan: Pengertian perubahan sosial meurut Selo Soemardjan adalah segala perubahan pada berbagai lembaga masyarakat dalam suatu lingkungan masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai sosial, sikap, pola perilaku antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Samuel Koenig: Pengertian perubahan sosial menurut Samuel Koenig adalah modifikasi dari pola kehidupan masyarakat.
Karl Marx: Pengertian perubahan sosial menurut Karl Marx adalah perubahan-perubahan yang terjadi karena perkemangan teknologi atua kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang berubah.
Ciri-Ciri Perubahan Sosial

Tidak semua gejala-gejala sosial mengakibatkan perubahan dapat dikatakan dengan perubahan sosial, namun gejala yang mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri/karakteristik tertentu. Ciri-ciri perubahan sosial adalah Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mengalami perubahan baik dengan lambat maupun dengan cepat, Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya, Perubahan sosial yang cepat, mengakibatkan disorganisasi yang sifatnya sementara sebagai proses penyesuaian diri dan terakhir Tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spritual karena kedua hal tersebut saling berinteraksi dengan kuat.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Terdapat berbagai bentuk-bentuk perubahan sosial antaralain sebagai berikut tergantung konteksnya

1. Bentuk Perubahan Sosial yang terjadi Secara Lambat dan Perubahan Sosial Secara Cepat
Perubahan sosial secara lambat/perubahan evolusi adalah memerlukan waktu yang lama tanpa dengan perencanaan. dam bergantung kepada orang-orang yang berkuasa di masa tertentu, dan Perubahan sosial cepat/perubahan revolusi, adalah memerlukan waktu yang cepat yang mengubah dasar-dasar kehidupan masyarakat dalam waktu singkat.
2. Bentuk Perubahan Sosial yang Besar dan Perubahan Sosial Kecil
Bentuk perubahan sosial berpengaruh besar adalah perubahan dengan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan, dan Bentuk perubahan sosial berpengaruh kecil adalah perubahan yang tidak berarti penting bagi struktur sosial dalam memengaruh kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan model pakaian yang tidak melanggar nilai dan norma.

3. Bentuk Perubahan Sosial yang Direncanakan dan Perubahan Sosial yang tidak direncanakan
Bentuk perubahan sosial yang direncakanan adalah perubahan sosial yang melakukan persiapan yang matang dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang direncanakan adalah program keluarga berencana (KB) dan Bentuk perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan sosial yang tidak memerlukan persiapan dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah keluarga tiba-tia terpaksa pindah ke lingkungan baru.
4. Bentuk Perubahan Sosial yang Dikehendaki dan Perubahan Sosial yang tidak Dikehendaki
Bentuk perubahan sosial yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang disetujui oleh masyarakat tersebut. Contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah perencanaan aturan yang disetujui dalam rapat, dan Bentuk perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah kebalikan dari perubahan yang dikehendaki.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi dalam terjadinya perubahan social yaitu :
Faktor Internal, adalah faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat tersebut. Macam-macam faktor internal dalam perubahan sosial adalah Pertumbuhan penduduk,Penemuan baru,Invensi (kombiansi baru terhadap suatu pengetahuan yang telah ada) dan Sistem ideologi (keyakinan mengenai nilai-nilai tertentu)
Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal lingkungan luar masyarakat tersebut yaitu Lingkungan fisik (contohnya musibah atau bencana alam), Peperangan dan Pengaruh kebudayaan lain
Dampak Perubahan Sosial
Perubahan sosial dalam masyarakat memiliki dampak/akibat baik itu dampak positif maupun dampak negatif dalam kehidpan masyarakat antara lain sebagai berikut..

Dampak Positif Perubahan Sosial

Dampak positif dalam perubahan sosial menunjukkan bahwa memberikan pengaruh dalam kemajuan kehidupan masyarakat. Macam-macam dampak positif perubahan sosial adalah sebagai berikut..
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru untuk mendorong berbagai inovasi dalam kemudahan kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial ke arah modernisasi.
Tercipta Lapangan Kerja Baru
Mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan mutinasional yang berkembang secara global dan pembukaan udstri kecil, tentu saja memberikan banyak lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.
Tercipta Tenaga Kerja Profesional
Untuk mendukung persaingan industri maka diperlukan tenaga kerja yang terampil, cakap, ahli dan profesional
Nilai dan Norma Baru terbentuk
Karena perubahan akan terjadi terus menerus sehingga memerlukan nilai-nilai dan norma dalam menjaga arus perubahan berdasarkan nilai dan norma tanpa menghalangi terjadi perubahan sosial.
Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat
Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang tepat dalam menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak dan tepat sasaran.
Dampak Negatif Perubahan Sosial
Dampak negatif dalam perubahan sosial menunjukkan kerugian yang dialami oleh masyarakat, baik itu kerugian material maupun non material.
Macam-macam dampak negatif dalam perubahan sosial adalah sebagai berikut\

Terjadinya Disintegrasi Sosial,
Disintegrasi terjadi karena adanya evolusi, kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang mendorong perpecahan dalam masyarakat.
Terjadinya Pergolakan Daerah
pergolakan di daerah dapat terjadi karena akibat dari Perbedaan agama, ras suku bangsa, dan politik, Tidak memperhatikan tatanan hidup dan Mengabaikan nilai dan norma Kesenjangan ekonomi
Kenakalan Remaja
Muncul akibat pengaruh perubahan sosial nilai-nilai kebebasan budaya barat yang diadopsi tanpa menyesuaikan kondisi kebudayaan sendiri.

Terjadi Kerusakan Lingkungan
Eksistensi Adat Istiadat Berkurang
Nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman, dan digantikan dengan nilai kebudayaan modern.

Lembaga Sosial tidak Berfungsi Secara Optimal
Menyalah gunakan kedudukan dan wewenang
Munculnya Paham Duniawi
Konsumenisme, paham/ideologi yang menjadikan seseorang mengonumsi/memakai barang-barang secara berlebihan, Sirkulasi, paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan agama dan Hedonisme, merupakan paham yang menganggap hidup bertujuan untuk mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan menghindari prasangka buruk.

Sumber : https://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-perubahan-sosial-teori-bentuk-dampak.html

Soal Pengayakan
1. Setelah memahami pengertian perubahan social menurut para ahli, jelaskan sendiri dengan bahasamu mengenai perubahan social !
2. Berikan contoh perubahan cepat dan perubahan lambat yang ada di lingkungan sekitarmu !
3. Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya perubahan social sertakan argumenmu !
4. bagaimana nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dalam membatasi perubahan social ? khususnya perubahan negatif !
5. Perubahan social faktanya tidak selalu berhubungan dengan sesuatu yang negatif, jelaskan pendapatmu di sertai contoh !
Untuk lebih lengkapnya silahkan membuka
https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/12/perubahan-sosial-artikel-lengkap.html

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

kesetaraan sosial sosiologi kelas XI

Kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain.
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki ting- kat atau kedudukan yang sama.
Tingkatan atau kedudukan tersebut bersumber dari adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain..

Kesetaraan sosial – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kesetaraan sosial adalah tata politik sosial di mana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama.

 

Kesetaraan Sosial adalah tata politik sosial di mana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Kesetaraan mencangkup hak yang sama di bawah hukum, merasakan keamanan, memperoleh hak suara, memiliki kebebasan dalam berbicara, dan hak lainnya yang sifatnya personal.

Faktor Penyebab Keberagaman Sosial

Indonesia memiliki perbedaan suku bangsa, etnis, agama, bahasa, kesenian, dan kedaerahan yang dianggap sebagai karakteristik dalam kehidupan sosial. Meskipun masyarakat Indonesia bersifat majemuk, namun manusia pada hakekatnya adalah sama dan sederajat. Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari faktor penyebabnya. Adapun faktor penyebab keberagaman sosial, yaitu: (1) Faktor Sejarah; (2) Faktor Geografis.

Keberagaman dalam dinamika Sosial

Struktur masyarakat Indonesia yang beragam ditandai oleh ciri-ciri yang unik. Secara horizontal, mereka ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, perbedaan adat, serta perbedaan kedaerahan. Sedangkan secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Berikut akan diuraikan tentang keberagaman yang ada di Indonesia yang meliputi ras, etnik (suku bangsa), agama, mata pencaharian, jenis kelamin, dan norma sosial.

Keberagaman dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial

Setiap manusia dilahirkan sama atau setara antara satu dengan lainnya, meskipun dalam masyarakat, terdapat keragaman identitas. Kesetaraan dan keberagaman yang ada di masyarakat menunjukkan tingkatan yang sama, kedudukan yang sama meskipun dalam masyarakat yang majemuk. Adanya kesetaraan dan keberagaman sosial di masyarakat dapat memberikan kekayaan sosial.

  1. Keberagaman sebagai Kekayaan Sosial

Keragaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat majemuk. Seperti di Indonesia, adanya masyarakat majemuk dapat dikarenakan kemajemukan etnik atau suku bangsa. Beragamnya etnik di Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki ragam budaya, tradisi, kepercayaan, dan pranata. Etnik atau suku bangsa menjadi identitas sosial budaya seseorang. Artinya, identifikasi seseorang dapat dikenali dari Bahasa, tradisi, budaya, dan kepercayaan yang bersumber dari etnik di mana ia berasal.

  1. Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial

Hubungan antarmanusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya memiliki sifat timbal-balik. Artinya, individu yang menjadi anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban. Beberapa hak dan kewajiban telah ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) dan telah menjadi hak dan kewajiban asasi, seperti yang tercantum dalam Pasal 27 ayat 1 UUD 1945. Pada pasal tersebut jelas mengakui adanya kesetaraan dan kesederajatan yang diakui oleh Negara melalui UUD 1945. Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial.

Masalah Keberagaman dan Solusinya dalam Kehidupan Masyarakat

Indonesia yang terdiri dari beberapa daerah dapat memberikan keberagaman, baik dalam kehidupan sosial maupun budaya. Adanya keberagaman ini juga dapat memicu munculnya konflik. Oleh karena itu, kita harus selalu menghormati dan menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat agar dapat mencegah munculnya konflik.

  1. Masalah Keberagaman di Masyarakat

Keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari adanya perbedaan suku bangsa, bahasa, status sosial; mata pencaharian dapat berpontensi negatif terhadap munculnya masalah. Keberagaman yang ada di masyarakat dapat berpotensi menimbulkan, seperti:

  1. Segmentasi kelompok.
  2. Konsesus yang lemah.
  3. Munculnya konflik.
  4. Integrasi yang dipaksakan.
  5. Solusi untuk Mengatasi Masalah Keberagaman di Masyarakat

Upaya untuk menghindari adanya perpecahan di masyarakat yang diakibatkan adanya keberagaman yaitu melalui pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat. Pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah semata, namun juga dibutuhkan adanya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya. Pembangunan harus diperuntukan bagi semua lapisan masyarakat, sehingga dapat mencapai kesejahteraan bersama.

Mengembangkan Sikap Harmonis terhadap Keberagaman Sosial di Masyarakat

Perbedaan memang wajar dalam kehidupan sosial di masyarakat. Perbedaan tersebut menjadikan karakteristik masyarakat menjadi beragam. Manusia dengan segala perbedaan tersebut berfikir bahwa harus membentengi dan menghindarinya. Adanya pebedaan tersebut harus kita sikapi dengan baik dan sudah seharusnya menjadikan hal tersebut menjadi perubahan yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, kamu wajib menjaga keharmonisan dalam lingkungan masyarakat. Beberapa sikap yang dapat dilakukan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat, antara lain:

  1. Adanya kesadaran mengenai perbedaan sikap, watak, dan sifat.
  2. Menghargai berbagai macam karakteristik masyarakat.
  3. Bersikap ramah dengan orang lain
  4. Selalu berfikir positif.

Sumber

www.fahdisjro.com/2014/10/keberagaman-dan-kesetaraan-sosial.html

 

 

Untuk lebih jelasnya silahkan membuka

https://prezi.com/vfr6qbz7wcsd/kesetaraan-dan-harmoni-sosial/

Soal pengayakan

  1. bagaimana pengertian kesetaraan social di lihat dalam artian luas ? jelaskan beserta argumenmu !
  2. apa perbedaan mengenai kesetaraan dan keberagaman social ? berikan contohnya !
  3. mengapa dalam masyarakat terdapat keberagaman ? jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan adanya keberagaman sosial
  4. bagaimana siakapmu sebagai mahluk social dalam menjunjung tinggi kesetaraan social ?
  5. berikan solusi yang nyata mengenai keberagaman social !
Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

konflik dan integrasi sosial sosiologi kelas XI

Pengertian Konflik menurut Ahli :
Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soejono Soekanto mengemukakan beberapa faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
Perbedaan antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Sebagai contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin belajar sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat mundukung. Kemudian timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi konflik.
Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik.
Perbedaan Kepentingan
Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka.
Perubahan Sosial
Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny, sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbulah konflik diantara mereka.
Bentuk-bentuk Konflik berdasarkan kajian Para ahli
Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :
Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial dan Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.
Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :
Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri dan Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu :
Konflik atau pertentangan pribadi, Konflik atau pertentangan rasial, Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial, Konflik atau pertentangan politik dan Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional
Berdasarkan Sifatnya :
Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.
Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik
Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik
Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina dan Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik
Dampak Sebuah Konflik
Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas di telaah.
Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang.
Segi negatif dari konflik :
Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
Berubahnya kepribadian para individu.
Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
INTEGRASI SOSIAL
Pengertian integrasi sosial menurut ahli :
Menurut Baton : integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan pada ras tersebut
Syarat terjadinya Integrasi
Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat terjadinya integrasi sosial adalah :
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma
Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten
Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi
Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya tinggi integrasi sangat mudah tercapai , demikian sebaliknya jika Homogenitas kelompok rendah maka integrasi sulit tercapai.
Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota.
Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi maka semakin mempengaruhi proses integrasi
Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.
Bentuk-bentuk integrasi sosial
Integrasi Normatif : integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dimasyarakat, contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika
Integrasi Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis melaut, jawa pertanian, Minang pandai berdagang.
Integrasi Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif.
Proses Integrasi
Asimilasi : berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli.
Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat aslinya.
Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial
Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda
Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa
Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan.
Adanya perkawinan campur (amalgamasi)
Sumber
https://sosiologi-sosiologixavega.blogspot.co.id/2010/10/konflik-dan-integrasi-sosial.html
untuk lebih jelasnya mengenai materi di atas silahkan membuka
https://infosos.wordpress.com/kelas-xi-ips/konfil-dan-integrasi-sosial/

soal pengayakan
1. konflik dan integrasi merupakan suatu hal yang bebanding, bagaimana pemahamanmu mengenai konflik dan integrasi ?
2. berikahnlah contoh integrasi yang ada di lingkunganmu !
3. bagaimana kebudayaan bisa menyebabkan konflik antar kelompok ? padahal budaya merupakan warisan leluhur yang harus di lestarikan dan bukan di unggulkan dengan cara membaandingkaan dan menganggap budayanya paling baik !
4. bagaimana adanya prinsip multicultural dalam mencegah timbulnya konflik antar kelompok ? jelaskan di sertai argument yang logis 1
5. apakah yang kamu pahami mengenai akulturasi dan asimilasi ? jelaskan perbedaan keduanya dalam tabel !

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

pembentukan kelompok sosial sosiologi kelas XI

Kelompok merupakan kumpulan individu yang diberi kesamaan berdasarkan sesuatu hal. Kelompok di dalam kehidupan masyarakat sangat banyak jumlahnya. Hal ini merupakan pengkategorian terhadap tujuan dari setiap anggotanya yang sama, jenis kegiatan yang sama, dan orientasi yang sama. Anggota-anggota dari suatu kelompok berinteraksi secara langsung, dan melakukan proses sosial secara akrab dan intensif. Pergaulan manusia tersebut akan menimbulkan suatu perasaan yang saling membutuhkan. Semuanya itu menimbulkan kelompok-kelompok sosial (social group) yang merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama dan saling berhubungan, seperti masyarakat yang terdiri atas anggota-anggotanya, namun lebih bersifat kompleks.

Sebelum membahas mengenai Faktor dan Proses Pembentukan Kelompok social alangkah lebih baiknya kita memahami mengenai Pengertian dari kelompok social itu sendiri sebagai berikut menurut Para Ahli

.Astrid Soesanto

Kelompok sosial adalah kesatuan dari dua atau lebih individu yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain.

 Robert K. Merton

Kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah mapan.

Hendropuspito

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan peranannya yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang sama. Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan secara teratur.

Soerjono Soekanto

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, antar anggotanya saling berhubungan, saling mempengaruhi dan memiliki kesadaran untuk saling menolong.

Bierens de Haan

Kelompok sosial bukan merupakan jumlah anggotanya saja, melainkan suatu kenyataan yang ditentukan oleh datang dan pergi anggota-anggotanya. Kenyataan kelompok ditentukan oleh nilai-nilai yang dihadapi bersama oleh fungsi kelompok sebagaimana disadari oleh anggotanya.

Dengan demikian, kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Oleh karena itu, kelompok sosial bukan hanya merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai suatu ikatan psikologis yang diwujudkan dalam bentuk interaksi sosial secara tetap dan teratur.

Menurut Robert K. Merton, terdapat tiga kriteria suatu kelompok, yaitu sebagai berikut.

Kelompok ditandai oleh sering terjadinya interaksi, Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok.

Selanjutnya juka sudah memahami mengenai kelompok social kemudian ciri-ciri dari kelompok social itu sendiri sebagai berikut

Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah

 Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.

Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal.

Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.

Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing masing, baik itu secara tertulis atau secaratidak tertulis

 Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.

Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya.

Memiliki kepentingan bersama

Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatarbelakangi yang salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan secarabersama-sama.

 Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut.  Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial kecil dan kelompok sosial besar.

Yang ketiga adalah mengenai faktor-faktor terbentuknya kelompok social sebagai berikut :

Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.

 Kedekatan

 Kedekatan geografis tempat tinggal

Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan

 Kedekatan geografis daerah asal

Ketika seseorang merantaumasih di daerah asal.

  Kesamaan

Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain.

Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain :

  Kesamaan kepentingan

Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.

 Kesamaan keturunan

Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.

 Kesamaan nasib

Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.

Dan yang terakhir atau inti bahasan dari materi adalah Proses Pembentukan Kelompok Sosial

Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan,Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.

Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik).Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.

         Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut :

         Persepsi

Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis.Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.

  Motivasi

Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok.Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat.Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju.

.              Tujuan

Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.

    Organisasi

Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efisien dan efektif.

  Independensi

Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok.Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan.Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.

      Interaksi

Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.

Sumber :

https://usegarcia.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-kelompok-sosial-contoh-ciri_3.html

Waluya, B. 2009. Sosiologi 2 : Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 130.
Referensi Lainnya :

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:National_emblem_of_Indonesia_Garuda_Pancasila.svg

 

Untuk lebih jelasnya mengenai materi di atas dapat membuka

https://david00faizal.wordpress.com/…/ciri-ciri-dan-faktor-pembentuk-kelompok-sosial

Soal Pengayakan

  1. Jelaskan kembali pemahamanmu mengenai kelompok social !
  2. Berikanlah contoh kelompok social yang ada di lingkungan rumahmu !
  3. Kesamaan faktor asal merupakan salah satu terbentuknya faktor kelompok social, jelaskan pendapatmu mengenai hal tersebut agar tidak menimbulkan faktor negative, seperti etnosentrisme maupun primordialisme !
  4. Bagaimana memebentuk solidaritas social yang tinggi di dalam hubungan kelompok social atas dasar kesamaan nasib !
  5. jelaskan secara singkat proses pembentukan kelompok social dengan bahasamu sendiri !

 

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

masalah sosial sosiologi kelas XI

PENGERTIAN MASALAH SOSIAL
Pada dasarnya, permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat terjadi karena adanya hubungan timbal balik yang terjadi karena adanya proses interaksi sosial. Seperti yang telah kita ketahui, interaksi sosial terbagi menjadi dua, yaitu interaksi sosial asosiatPENGERTIAN MASALAH SOSIAL
Pada dasarnya, permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat terjadi karena adanya hubungan timbal balik yang terjadi karena adanya proses interaksi sosial. Seperti yang telah kita ketahui, interaksi sosial terbagi menjadi dua, yaitu interaksi sosial asosiatif dan disosiatif. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif dapat menimbulkan gejala-gejala sosial yang normal sehingga hasilny akan menjadi keteraturan dalam hidup bermasyarakat. Sedangkan interaksi sosial bersifat disosiatif dapat memberikan gejala sosial yang tidak normal (patologis) sehingga menimbulkan ketidakteraturan (disintegrasi) sosial
Di dalam ilmu sosiologi, gejala-gejala sosial inilah yang disebut dengan masalah sosial. Masalah sosial terjadi karena adanya unsur-unsur di dalam suatu kelompk masyarakat yang tidak berfungsi normal, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada akhirnya, masalah sosial berarti sesuatu yang terjadi dalam kehidupan nyata (das sein) tidak berjalan sesuai dengan harapan (das soillen) di dalam kehidupan social
PENGERTIAN, BENTUK, DAN DAMPAK MASALAH SOSIAL
Secara ringkas, terdapat beberapa definisi masalah sosial dalam pandangan ahli-ahli sosiologi, meliputi :
Soetomo
Masalah sosial ialah sebuah kondisi kehidupan yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
Soejono Soekamto
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, sehingga dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial
Martin S.Weinberg
Menurut Martin, masalah sosial berarti sesuatu yang bertentangan dengan nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat yang cukup berarti (signifikan), sehingga masyarakat sepakat untuk membuat suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut
Lesli
Lesli berpendapat bahwasanya masalah sosial merupakan suatu kondisi yang mempunyai pengaruh dalam kehidupan sosial kemasyarakatan yang tidak diinginkan, sehingga membutuhkan tindakan untuk mengatasinya.
Arnold Rose
Berpendapat bahwa masalah sosial ialah situasi yang telah berpengaruh terhadap sebagian besar warga masyarakat sehingga mereka yakin bahwa situasi itulah yang membawa kesulitan bagi mereka, dan situasi tersebut dapat diubah
. PENYEBAB TIMBULNYA MASALAH SOSIAL
Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, dikarenakan masalah sosial merupakan efek dari adanya interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suatu gejala dapat dikatakan sebagai masalah sosial jika :
Sumber masalah sosial itu merupakan akibat dari gejala sosial di masyarakat
Perhatian masyarakat dan masalah sosial
Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial
Adanya pihak yang menerapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik (ciri) masyarakatnya
Masalah sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi (latent social problem)
Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial
Oleh karena permasalahan sosial yang ada di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat sangat beragam, maka menurut Raab dan Selznick mengemukanan bahwa permasalahan sosial tersebut harus memenuhi 2 unsur berikut, sehingga bisa dikatakan itu adalah masalah sosial, yaitu :
Organisasi sosial yang ada tidak dapat mengatur hubungan antar warga masyarakat untuk menghadapai ancaman yang datang dari luar dan Terjadi hubungan antar warga yang menghambat tujuan penting dari sebagian besar warga masyarakat

KARAKTERISTIK MASALAH SOSIAL
Terdapat beberapa karakteristik yang harus dipenuhi oleh permasalahan sosial dalam kehidupan sehingga ia bisa dikatakan sebagai masalah sosial, yaitu
Dirasakan Oleh Banyak Orang
Suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah sosial apabila masalah itu dirasakan efeknya oleh banyak orang. Namun, tidak ada batasn pasti mengenai jumlah orang yang harus dipenuhi, oleh karena itu, apabila efek maslaah itu dirasakan oleh dua orang atau lebih (tidak oleh satu orang saja), maka hal itu juga bisa dikatakan masalah social
. Kondisi Tidak Menyenangkan
Penilaian masyarakat terhadap suatu permasalahan snagat menentukan apakan masalah itu merupakan masalah sosial atau tidak. Yang pasti, masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan terjadi oleh sebgaian besar masyarakat
Kondisi yang Perlu Pemecahan
Suatu kondisi yang tidak menyenangkan selalu harus membutuhkan pemecahan oleh masyarakat itu sendiri. Pada awalnya, masyarakat akan memecahkan suatu masalah jika masalah tersebut dirasa perlu untuk diselesaikan. Contoh kondisi kemiskinan yang dahulu dianggap sebagai hal yang wajar, sehingga tidak memerlukan pemecahan. Namun, sekarang kemiskinan merupakan salah satu maslaah sosial sehingga perlu dipecahkan atau ditanggulangi.
Pemecahan Masalah Harus Secara Kolektif (keseluruhan)
Suatu masalah yang membutuhkan pemecahan secara menyeluruh dan melibatkan banyak orang, maka masalah tersebut dapat dikatakan sebagai masalah sosial. Pemecahan itu dapat berupa aksi sosial, perencanaan sosial, dan kebijakan sosial.
. FAKTOR YANG MEMICU TIMBULNYA MASALAH SOSIAL
. Akibat Perubahan Sosial
Masalah sosial dapat timbul apabila terdapat perubahan-perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan demografi (pertumbuhan atau pengurangan jumlah penduduk), perubahan ekologi (lingkungan), dan perubahan kultural (adat istiadat serta budaya)
Akibat Pembangunan Sosial
Pembangunan sosial sebenarnya dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Namun, apabila pembangunan ini tidak sesuai dengan rencana matang yang telah tersusun, maka akan menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat yang merupakan target dari pembangunan tersebut.
BENTUK – BENTUK MASALAH SOSIAL
Kemiskinan
Kemiskinan menjadi maslaah sosial akhir-akhir ini dikarenakan masyarakat modern sekarang menganggap bahwa orang-orang miskin merupakan suatu kasta atau kelompok yang membawa permasalahan dalam kehidupan mereka. Oleh Karena itu, mereka perlu untuk menyusun langkah-langkah strategis guna menanggulangi kemiskinan tersebut.
Pengangguran
Pesatnya arus globalisasi dalam bidang ekonomi maupun teknologi membuat para pelaku bisnis tidak lagi membutuhkan manusia sebagai tenaga kerjanya. Mereka hanya perlu memakai mesin-mesin canggih untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Selain meminimalkan dana untuk pengeluaran gaji pegawai, penggunaan mesin juga meningkatkan kuantitas (jumlah produksi) mereka. Akhirnya, timbul pengangguran-pengangguran yang dapat menimbulkan ketimpangan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Tindak Kejahatan
Sebenarnya, kemiskinan dan pengangguran merupakan dua dari banyak factor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindak kejahatan agar mereka dapat bertahan hidup. Tindak kejahatan yang dilakukan dapat berdampak besar, sehingga timbullah masalah sosial.
Kepadatan Penduduk
Negara Indonesia contohnya saat ini memiliki angka kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Padatnya jumlah penduduk dapat memicu timbulnya peningkatan jumlah pengangguran, kemiskinan, sehingga akhirnya timbul masalah sosial
Lingkungan Hidup
Lingkungan yang bersih dan nyaman merupakan keinginan semua orang. Namun akhir-akhir ini, perilaku manusia yang tidak mempedulikan kesehatan lingkungan menyebabkan timbulnya pencemaran lingkungan yang akhirnya menimbulkan penyakit-penyakit yang akan berdampak pada banyak orang.
DAMPAK TIMBULNYA MASALAH SOSIAL
Timbulnya berbagai macam masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat seperti contoh-contoh masalah sosial di atas dapat menimbulkan dampak bagi masyarakat banyak, dampak itu dapat berupa dampak positif maupun dampak negative. Berikut adalah dampak negatifnya, yaitu :
Timbulnya kesenjangan social,Munculnya perilaku menyimpang,Meningkatnya jumlah pengangguran,Timbulnya perpecahan antar masyarakat dan Meningkatnya angka kriminalitas
PENGENDALIAN MASALAH SOSIAL
Untuk menanggulangi atau bahkan menghilangkan masalah-masalah sosial yang timbul di kehidupan masyarakat, maka diperlukan langkah-langkah untuk mennenggulanginya.
Berikut cara pengendalian masalah sosial, meliputi :
Tekanan Sosial
Paradigma atau pandangan seseorang yang mempunyai ekonomi rendah tentunya berbeda dengan pandangan orang yang mempunyai ekonomi tinggi. Contohnya seperti seorang petani akan berpendapat bahwa seharusnya diadakan pengadaan pupuk dalam jumlah besar untuk para petani, namun hal tersebut sebenarnya akan berpengaruh terhadap harga jual mereka yang semakin rendah. Oleh Karena itu, tekanan-tekanan yang diberikan sangat berguna untuk memecahkan masalah sosial seperti ini.
Sosialisasi
Jika seseorang ingin berfungsi secara efisien dan sesuai dengan tujuan hidupnya, maka diperlukan sifat-sifat yang mendorong mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan apa yang harus dilakukan dalam kehidupan kelompoknya. Untuk menghadapi hal tersebut, maka dipelrukan sosialisasi oleh orang yang lebih mengerti terhadap mereka, sehingga mereka dapat menjalankan peran mereka sesuai dengan harapan
KARAKTERISTIK MASALAH SOSIAL
Terdapat beberapa karakteristik yang harus dipenuhi oleh permasalahan sosial dalam kehidupan sehingga ia bisa dikatakan sebagai masalah sosial, yaitu
Dirasakan Oleh Banyak Orang
Suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah sosial apabila masalah itu dirasakan efeknya oleh banyak orang. Namun, tidak ada batasn pasti mengenai jumlah orang yang harus dipenuhi, oleh karena itu, apabila efek maslaah itu dirasakan oleh dua orang atau lebih (tidak oleh satu orang saja), maka hal itu juga bisa dikatakan masalah sosial
Kondisi Tidak Menyenangkan
Penilaian masyarakat terhadap suatu permasalahan snagat menentukan apakan masalah itu merupakan masalah sosial atau tidak. Yang pasti, masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan terjadi oleh sebgaian besar masyarakat
Kondisi yang Perlu Pemecahan
Suatu kondisi yang tidak menyenangkan selalu harus membutuhkan pemecahan oleh masyarakat itu sendiri. Pada awalnya, masyarakat akan memecahkan suatu masalah jika masalah tersebut dirasa perlu untuk diselesaikan. Contoh kondisi kemiskinan yang dahulu dianggap sebagai hal yang wajar, sehingga tidak memerlukan pemecahan. Namun, sekarang kemiskinan merupakan salah satu maslaah sosial sehingga perlu dipecahkan atau ditanggulangi.
. Pemecahan Masalah Harus Secara Kolektif (keseluruhan)
Suatu masalah yang membutuhkan pemecahan secara menyeluruh dan melibatkan banyak orang, maka masalah tersebut dapat dikatakan sebagai masalah sosial. Pemecahan itu dapat berupa aksi sosial, perencanaan sosial, dan kebijakan sosial.

Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_kesejahteraan_sosial
untuk lebih jelasnya mengenai materi di atas bias membuka
https://nissaajah91.wordpress.com/
soal Pengayakan
1. berikan contoh masalah social yang ada di lingkunganmu di sertai analisis mengapa masalah tersebut bias terjadi !
2. mengapa masalah social bisa terjadi ? jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya permasalahan social !
3. bagaimana pembangunan social bisa menimbulkan permasalahan ? sertakan argument yang tepat dan logis
4. Apakah pengendalian masalah social bisa di lakukan sebelum terjadinya permasalahan ? jelaskan pendapatmu dengan melihat pada materi !
5. bagaimana karakteristik permasalahan social yang kemudian menyebabkan terealisasinya masalah social !
if dan disosiatif. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif dapat menimbulkan gejala-gejala sosial yang normal sehingga hasilny akan menjadi keteraturan dalam hidup bermasyarakat. Sedangkan interaksi sosial bersifat disosiatif dapat memberikan gejala sosial yang tidak normal (patologis) sehingga menimbulkan ketidakteraturan (disintegrasi) sosial
Di dalam ilmu sosiologi, gejala-gejala sosial inilah yang disebut dengan masalah sosial. Masalah sosial terjadi karena adanya unsur-unsur di dalam suatu kelompk masyarakat yang tidak berfungsi normal, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada akhirnya, masalah sosial berarti sesuatu yang terjadi dalam kehidupan nyata (das sein) tidak berjalan sesuai dengan harapan (das soillen) di dalam kehidupan social
PENGERTIAN, BENTUK, DAN DAMPAK MASALAH SOSIAL
Secara ringkas, terdapat beberapa definisi masalah sosial dalam pandangan ahli-ahli sosiologi, meliputi :
Soetomo
Masalah sosial ialah sebuah kondisi kehidupan yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
Soejono Soekamto
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, sehingga dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial
Martin S.Weinberg
Menurut Martin, masalah sosial berarti sesuatu yang bertentangan dengan nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat yang cukup berarti (signifikan), sehingga masyarakat sepakat untuk membuat suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut
Lesli
Lesli berpendapat bahwasanya masalah sosial merupakan suatu kondisi yang mempunyai pengaruh dalam kehidupan sosial kemasyarakatan yang tidak diinginkan, sehingga membutuhkan tindakan untuk mengatasinya.
Arnold Rose
Berpendapat bahwa masalah sosial ialah situasi yang telah berpengaruh terhadap sebagian besar warga masyarakat sehingga mereka yakin bahwa situasi itulah yang membawa kesulitan bagi mereka, dan situasi tersebut dapat diubah
. PENYEBAB TIMBULNYA MASALAH SOSIAL
Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, dikarenakan masalah sosial merupakan efek dari adanya interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup. Suatu gejala dapat dikatakan sebagai masalah sosial jika :
Sumber masalah sosial itu merupakan akibat dari gejala sosial di masyarakat
Perhatian masyarakat dan masalah sosial
Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial
Adanya pihak yang menerapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik (ciri) masyarakatnya
Masalah sosial yang nyata (manifest social problem) dan masalah sosial tersembunyi (latent social problem)
Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial
Oleh karena permasalahan sosial yang ada di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat sangat beragam, maka menurut Raab dan Selznick mengemukanan bahwa permasalahan sosial tersebut harus memenuhi 2 unsur berikut, sehingga bisa dikatakan itu adalah masalah sosial, yaitu :
Organisasi sosial yang ada tidak dapat mengatur hubungan antar warga masyarakat untuk menghadapai ancaman yang datang dari luar dan Terjadi hubungan antar warga yang menghambat tujuan penting dari sebagian besar warga masyarakat

KARAKTERISTIK MASALAH SOSIAL
Terdapat beberapa karakteristik yang harus dipenuhi oleh permasalahan sosial dalam kehidupan sehingga ia bisa dikatakan sebagai masalah sosial, yaitu
Dirasakan Oleh Banyak Orang
Suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah sosial apabila masalah itu dirasakan efeknya oleh banyak orang. Namun, tidak ada batasn pasti mengenai jumlah orang yang harus dipenuhi, oleh karena itu, apabila efek maslaah itu dirasakan oleh dua orang atau lebih (tidak oleh satu orang saja), maka hal itu juga bisa dikatakan masalah social
. Kondisi Tidak Menyenangkan
Penilaian masyarakat terhadap suatu permasalahan snagat menentukan apakan masalah itu merupakan masalah sosial atau tidak. Yang pasti, masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan terjadi oleh sebgaian besar masyarakat
Kondisi yang Perlu Pemecahan
Suatu kondisi yang tidak menyenangkan selalu harus membutuhkan pemecahan oleh masyarakat itu sendiri. Pada awalnya, masyarakat akan memecahkan suatu masalah jika masalah tersebut dirasa perlu untuk diselesaikan. Contoh kondisi kemiskinan yang dahulu dianggap sebagai hal yang wajar, sehingga tidak memerlukan pemecahan. Namun, sekarang kemiskinan merupakan salah satu maslaah sosial sehingga perlu dipecahkan atau ditanggulangi.
Pemecahan Masalah Harus Secara Kolektif (keseluruhan)
Suatu masalah yang membutuhkan pemecahan secara menyeluruh dan melibatkan banyak orang, maka masalah tersebut dapat dikatakan sebagai masalah sosial. Pemecahan itu dapat berupa aksi sosial, perencanaan sosial, dan kebijakan sosial.
. FAKTOR YANG MEMICU TIMBULNYA MASALAH SOSIAL
. Akibat Perubahan Sosial
Masalah sosial dapat timbul apabila terdapat perubahan-perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan demografi (pertumbuhan atau pengurangan jumlah penduduk), perubahan ekologi (lingkungan), dan perubahan kultural (adat istiadat serta budaya)
Akibat Pembangunan Sosial
Pembangunan sosial sebenarnya dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Namun, apabila pembangunan ini tidak sesuai dengan rencana matang yang telah tersusun, maka akan menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat yang merupakan target dari pembangunan tersebut.
BENTUK – BENTUK MASALAH SOSIAL
Kemiskinan
Kemiskinan menjadi maslaah sosial akhir-akhir ini dikarenakan masyarakat modern sekarang menganggap bahwa orang-orang miskin merupakan suatu kasta atau kelompok yang membawa permasalahan dalam kehidupan mereka. Oleh Karena itu, mereka perlu untuk menyusun langkah-langkah strategis guna menanggulangi kemiskinan tersebut.
Pengangguran
Pesatnya arus globalisasi dalam bidang ekonomi maupun teknologi membuat para pelaku bisnis tidak lagi membutuhkan manusia sebagai tenaga kerjanya. Mereka hanya perlu memakai mesin-mesin canggih untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Selain meminimalkan dana untuk pengeluaran gaji pegawai, penggunaan mesin juga meningkatkan kuantitas (jumlah produksi) mereka. Akhirnya, timbul pengangguran-pengangguran yang dapat menimbulkan ketimpangan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Tindak Kejahatan
Sebenarnya, kemiskinan dan pengangguran merupakan dua dari banyak factor yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindak kejahatan agar mereka dapat bertahan hidup. Tindak kejahatan yang dilakukan dapat berdampak besar, sehingga timbullah masalah sosial.
Kepadatan Penduduk
Negara Indonesia contohnya saat ini memiliki angka kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Padatnya jumlah penduduk dapat memicu timbulnya peningkatan jumlah pengangguran, kemiskinan, sehingga akhirnya timbul masalah sosial
Lingkungan Hidup
Lingkungan yang bersih dan nyaman merupakan keinginan semua orang. Namun akhir-akhir ini, perilaku manusia yang tidak mempedulikan kesehatan lingkungan menyebabkan timbulnya pencemaran lingkungan yang akhirnya menimbulkan penyakit-penyakit yang akan berdampak pada banyak orang.
DAMPAK TIMBULNYA MASALAH SOSIAL
Timbulnya berbagai macam masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat seperti contoh-contoh masalah sosial di atas dapat menimbulkan dampak bagi masyarakat banyak, dampak itu dapat berupa dampak positif maupun dampak negative. Berikut adalah dampak negatifnya, yaitu :
Timbulnya kesenjangan social,Munculnya perilaku menyimpang,Meningkatnya jumlah pengangguran,Timbulnya perpecahan antar masyarakat dan Meningkatnya angka kriminalitas
PENGENDALIAN MASALAH SOSIAL
Untuk menanggulangi atau bahkan menghilangkan masalah-masalah sosial yang timbul di kehidupan masyarakat, maka diperlukan langkah-langkah untuk mennenggulanginya.
Berikut cara pengendalian masalah sosial, meliputi :
Tekanan Sosial
Paradigma atau pandangan seseorang yang mempunyai ekonomi rendah tentunya berbeda dengan pandangan orang yang mempunyai ekonomi tinggi. Contohnya seperti seorang petani akan berpendapat bahwa seharusnya diadakan pengadaan pupuk dalam jumlah besar untuk para petani, namun hal tersebut sebenarnya akan berpengaruh terhadap harga jual mereka yang semakin rendah. Oleh Karena itu, tekanan-tekanan yang diberikan sangat berguna untuk memecahkan masalah sosial seperti ini.
Sosialisasi
Jika seseorang ingin berfungsi secara efisien dan sesuai dengan tujuan hidupnya, maka diperlukan sifat-sifat yang mendorong mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan apa yang harus dilakukan dalam kehidupan kelompoknya. Untuk menghadapi hal tersebut, maka dipelrukan sosialisasi oleh orang yang lebih mengerti terhadap mereka, sehingga mereka dapat menjalankan peran mereka sesuai dengan harapan
KARAKTERISTIK MASALAH SOSIAL
Terdapat beberapa karakteristik yang harus dipenuhi oleh permasalahan sosial dalam kehidupan sehingga ia bisa dikatakan sebagai masalah sosial, yaitu
Dirasakan Oleh Banyak Orang
Suatu masalah dapat dikatakan sebagai masalah sosial apabila masalah itu dirasakan efeknya oleh banyak orang. Namun, tidak ada batasn pasti mengenai jumlah orang yang harus dipenuhi, oleh karena itu, apabila efek maslaah itu dirasakan oleh dua orang atau lebih (tidak oleh satu orang saja), maka hal itu juga bisa dikatakan masalah sosial
Kondisi Tidak Menyenangkan
Penilaian masyarakat terhadap suatu permasalahan snagat menentukan apakan masalah itu merupakan masalah sosial atau tidak. Yang pasti, masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan terjadi oleh sebgaian besar masyarakat
Kondisi yang Perlu Pemecahan
Suatu kondisi yang tidak menyenangkan selalu harus membutuhkan pemecahan oleh masyarakat itu sendiri. Pada awalnya, masyarakat akan memecahkan suatu masalah jika masalah tersebut dirasa perlu untuk diselesaikan. Contoh kondisi kemiskinan yang dahulu dianggap sebagai hal yang wajar, sehingga tidak memerlukan pemecahan. Namun, sekarang kemiskinan merupakan salah satu maslaah sosial sehingga perlu dipecahkan atau ditanggulangi.
. Pemecahan Masalah Harus Secara Kolektif (keseluruhan)
Suatu masalah yang membutuhkan pemecahan secara menyeluruh dan melibatkan banyak orang, maka masalah tersebut dapat dikatakan sebagai masalah sosial. Pemecahan itu dapat berupa aksi sosial, perencanaan sosial, dan kebijakan sosial.

Sumber
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_kesejahteraan_sosial
untuk lebih jelasnya mengenai materi di atas bias membuka
https://nissaajah91.wordpress.com/
soal Pengayakan
1. berikan contoh masalah social yang ada di lingkunganmu di sertai analisis mengapa masalah tersebut bias terjadi !
2. mengapa masalah social bisa terjadi ? jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya permasalahan social !
3. bagaimana pembangunan social bisa menimbulkan permasalahan ? sertakan argument yang tepat dan logis
4. Apakah pengendalian masalah social bisa di lakukan sebelum terjadinya permasalahan ? jelaskan pendapatmu dengan melihat pada materi !
5. bagaimana karakteristik permasalahan social yang kemudian menyebabkan terealisasinya masalah social !

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Perilaku Menyimpang dan Sikap Anti Sosial (Bab VI ) Materi kelas X

Definisi Perilaku Menyimpang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
Berikut ini beberapa definisi dari perilaku menyimpang yang dijelaskan oleh beberapa ahli sosiologi

James Worker Van der Zaden. Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
Robert Muhamad Zaenal Lawang. Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan menimbulkan usaha dari yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang tersebut.
Paul Band Horton. Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.

 Ciri-ciri Perilaku Menyimpang

perilaku menyimpang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Penyimpangan harus dapat didefinisikan. Perilaku dikatakan menyimpang atau tidak harus bisa dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya.
Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak. Perilaku menyimpang tidak selamanya negatif, ada kalanya penyimpangan bisa diterima masyarakat, misalnya wanita karier. Adapun pembunuhan dan perampokan merupakan penyimpangan sosial yang ditolak masyarakat.
Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak. Semua orang pernah melakukan perilaku menyimpang, akan tetapi pada batas-batas tertentu yang bersifat relatif untuk semua orang. Dikatakan relatif karena perbedaannya hanya pada frekuensi dan kadar penyimpangan. Jadi secara umum, penyimpangan yang dilakukan setiap orang cenderung relatif. Bahkan orang yang telah melakukan penyimpangan mutlak lambat laun harus berkompromi dengan lingkungannya.
Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal. Budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Akan tetapi pada kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan resmi tersebut karena antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan. Artinya, peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar.
Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan. Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakukan secara terbuka. Jadi norma-norma penghindaran merupakan bentuk penyimpangan perilaku yang bersifat setengah melembaga.. Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan). Penyimpangan sosial tidak selamanya menjadi ancaman karena kadang-kadang dapat dianggap sebagai alat pemikiran stabilitas sosial.

 Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang
Menurut Wilnes dalam bukunya Punishment and Reformation sebab-sebab penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut
1. Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir).
2. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.
. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang
Bentuk-bentuk perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.
• Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Penyimpangan bersifat positif. Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karir.
Penyimpangan bersifat negatif. Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk. Bobot penyimpangan negatif didasarkan pada kaidah sosial yang dilanggar. Pelanggaran terhadap kaidah susila dan adat istiadat pada umumnya dinilai lebih berat dari pada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun. Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:
Penyimpangan primer (primary deviation). Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Seseorang yang melakukan penyimpangan primer masih diterima di masyarakat karena hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang tersebut. Misalnya, siswa yang terlambat, pengemudi yang sesekali melanggar peraturan lalu lintas, dan orang yang terlambat membayar pajak.
Penyimpangan sekunder (secondary deviation). Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk, serta seseorang yang melakukan tindakan pemerkosaan. Tindakan penyimpangan tersebut cukup meresahkan masyarakat dan mereka biasanya di cap masyarakat sebagai “pencuri”, “pemabuk”, “penodong dan “pemerkosa”. Julukan itu makin melekat pada si pelaku setelah ia ditangkap polisi dan diganjar dengan hukuman.
Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
Penyimpangan individual (individual deviation) Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan, seperti: mencuri, menodong, dan memeras. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

1. Pembandel yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik.
2. Pembangkang yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak taat pada peringatan orang-orang.
3. Pelanggar yaitu penyimpangan yang terjadi karena melanggar norma-norma umum yang berlaku dalam masyarakat.
4. Perusuh atau penjahat yaitu penyimpangan yang terjadi karena mengabaikan norma-norma umum, sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya.
5. Munafik yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak menepati janji, berkata bohong, mengkhianati kepercayaan, dan berlagak membela.

SIKAP ANTI SOSIAL

Anti-sosial adalah sikap yang sama sekali tidak fleksibel, dan setiap sikap anti-sosial menunjukkan ketidakmampuan untuk beradaptasi. Banyak contoh sikap yang mirip anti-sosial berkembang dengan maraknya. Di jalan raya, kemacetan terjadi di mana-mana. Penyebabnya tidak secara keseluruhan diakibatkan oleh jumlah kendaraan yang tak seimbang dengan panjang jalan, namun kemacetan yang terjadi lebih dikarenakan motivasi agresi manusianya yang tidak dapat dikendalikan
Pada awalnya para ahli tidak menggolongkan perilaku antisosial sebagai bentuk dari gangguan mental, hal ini karena mereka tidak melihat adanya simptom-simtom yang mengarah ke hal tersebut. Satu hal yang bersifat paradoksal dalam psikopatologi adalah bahwa beberapa orang yang mengalami ini secara intelektual adalah normal namun disegi lain memiliki kepribadian yang abnormal. Lama, kondisi paradoks ini sulit dijelaskan. Hal tersebut diterima tanpa adanya pertanyaan selain cukup dipahami bahwa adanya disintegrasi dari penyebab dan intelektual yang menghasilkan gangguan mental.

Banyak mereka yang antisosial tidak menunjukan simtom umum gangguan mental seperti disorientasi, gangguan berpikir, gangguan persepsi dan bentuk lain dari perilaku patologis. Philippe Pinel pada akhir abad-18 menggambarkan bahwa orang-orang yang destruktif dan agresif tidak memiliki simptom umum seperti orang yang terganggu mentalnya. Pada awal abad-19, orang-orang antisosial digambarkan sebagai orang yang tidak bermoral. Mereka disebut moral imbesil. Secara bertahap kondisi ini digambarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Pada akhir abad-19, istilah psikopat mulai digunakan untuk mereka yang berperilaku antisosial. Pada saat panduan diagnostok dari American Psychiatric Association dipublikasikan pada awal tahun 1950-an psikopat dan sosiopat diperkenalkan sebagai komponen stress dan sosiokultural dari perilaku dan mengurangi peran teori konstitusional yang pada awalnya mendominasi penelahaan tentang masalah ini. Saat edisi kedua dari panduan ini diterbitkan tahun 1968 istilah mulai ditinggalkan dan munculah istilah antisosial personality.

Secara virtual sulit untuk memperkirakan kasus antisosial personality di dalam masyarakat. Hanya sedikit dari mereka yang dirawat dipusat rehabilitasi mental. Dalam kenyataannya banyak rumah sakit yang secara terang-terangan menolak mereka dengan alasan bahwa institusi tersebut tidak diperuntukkan bagi mereka. Sejumlah besar pria dan wanita dengan kepribadian antisosial menemukan cara sendiri untuk mengatasi permasalahannya, namun disisi lain sangat sedikit upaya untuk menangani mereka yang berperilaku kriminal. Sejumlah orang antisosial lainnya tetap tinggal di lingkungannya sehingga dapat mempengaruhi keluarga maupun teman-temannya.

Kepribadian antisosial adalah salah satu dari sedikit kelompok diagnostik yang dapat dipahami dalam psikologi abnormal. Ada beberapa ketidaksepakatan yang terjadi diantara para ahli dalam melihat kasus antisosial. Beberapa ahli menyebutkan mereka yang tergolong kelompok ini adalah para alkoholik, pemakai narkoba, seks menyimpang, beberapa ahli lain tidak sepakat dengan hal ini. Namun, saat mereka dirawat mereka tidak dapat dibedakan dengan mereka yang antisosial, inilah letak kesulitannya. Untuk itu masih terus diupayakan untuk mencari pijakan fisiologis untuk menjelaskan masalah ini.

Kunci dari diagnosa antisosial bukan diarahkan pada kondisi perilaku tetapi lebih kearah karakteristik seseorang. Kesulitan dalam membedakan orang yang antisosial adalah saat fakta-fakta menunjukan bahwa orang-orang dengan ciri-ciri bermasalah tadi adalah mereka yang terlibat dengan kegiatan antisosial.Hal ini menjadi alasan bahwa studi tentang kepribadian antisosial harus ditinjau dari berbagai sudut pandang.Hal ini bisa dimulai dengan mengkaji mereka yang memiliki ciri perilaku antisosial dari populasi para pelaku kriminal. Hasil studi tadi boleh jadi akan membantu memahami ciri klinis dari kepribadian antisosial.

Untuk lebih jelasnya mengenai materi penyimpangan social bias membuka ANALISIS SOSIOLOGIS TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG SISWA PADA SMA…

 

Soal pengayakan

  1. identifikasi perilaku menyimpang yang ada di lingkungan sekitarmu !
  2. perilaku menyimpang terjadi karena kurangnya nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, benarkah demikian ?
  3. apa tindakan represif untuk mengurangi terjadinya perilaku menyimpang jika mengacu pada factor-faktor yang melatarbelkangi terjadinya perilaku menyimpang ?
  4. bagaimana sanksi yang seharusnya di dapatkan oleh si pelaku penyimpangan social sekunder ? sertakan pendapatmu
  5. bagaimana cara menyikapi perilaku individu yang anti social menurut pendapatmu ? sertakan contoh

Daftar Pustaka

Sunarto, Kasamto, Midas. 2006.  Pegantar Sosiologi Sebuah Bunga Rampai. Jarkarta. Surya Grafindo.

https:// infosos.wordpress.com

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar