video Gejala Sosial materi sosiologi kelas X

Haloo, di bawah ini adalah video mengenai gejala sosial, selain terdapat contoh gejala sosial secara nyata yang di kemas dalam bentuk yang tidak kaku, juga di lengkapi dengan materi penjelasan dan audio

 

  1. Bagaimana pemahamanmu mengenai gejala sosial setelah melihat video di atas ?

2. gejala sosial merupakan salah satu contoh dari gejala sosial, bagaimana pendapatmu mengengenai hal tersebut ?

3. berikan solusi untuk mengurangi adanya gejala-gejala sosial seperti yang telah di paparkan dalam video di atas !

Ditulis pada Sosiologi SMA Kelas X | Tinggalkan komentar

Internalisasi Nilai-Nilai Budaya kelas X Antropologi

Bertemu lagi dengan postingan selanjutnya mengenai materi pembelajaran antropologi SMA/MA kelas X, pada BAB 3 ini akan menjelaskan mengenai ” Internalisasi nilai-nilai budaya”. Dalam pembahasan kali ini saya akan menjabarkan tenytang materi tersebut.

Definisi Internalisasi

Definisi internalisasi secara etimologi, dalam kaidah bahasa Indonesia kata yang berakhiran- isasi mempunyai definisi sebuah proses. Sehingga Internalisasi dapat di defisinikan sebagai suatu proses.

Internalisasi menunjukan bahwa suatu proses yang kita dapat sejak kita lahir,sehingga kita memperoleh aturan-aturan melalui sebuah komunikasi, seperti adanya sosialisasi dan pendidikan. Pada prosen Internalisasi ini pola-pola budaya di tanamkan atau mulai di ajarkan kedalam sisitem syaraf individu yang kemudian di bentuk menjadi sebuah kepribadian. Proses iinternalisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang hayat adri individu,  yaitu saat mu;lai dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seseorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang membentuk kepribadian oindividu tersebut. Sehingga dalam proses internalisasi ini, adalah suatu proses yang sangat penting untuk di perhatikan, agar proses internalisasi tersebut bisa tumbuh dengan baik atau dengan positif. Karena dengan bergantungnya proses Internalisasi tersebut maka akan mununtun individu sesuai proses internalisasi yang telah di terapkan sejak lahir. kiata sebagai manusia memerlukan media-media untuk proses internalisasi ini.

Media dalam Internalisasi budaya

Pada dasarnya proses internalisasi budaya pada manusia tidak hanya berasal dari bimbimgan keluarga, melainkan dengan adanya media-media yang ada di masyarakat akan mempengaruhi proses internalisasi tersebut. Dengan adanya baik dan buruknua proses Internalisasi maka keluarga berperan penting untuk mengawasi anggota keluarga dalam bergaul maupun dalam interaksi sehari-hari. Lingkungan yang di maksu dalam ranah proses internalisasi adalah lingkungan sosial. Secara tidak sadar kitya telah di pengaruhi oleh berbagai tokoh masyarakat ( kiyai, guru, tokok desa dan lain-lain ). Dari adanya pengaruh yang ada di lingkugan sosial masyarakat dapat di petik beberapa hal yang kita dapatkan dari mereka, yang kemudian kita jadikan sebagai contoh kepribadian yang baik, sehingga kita harus pandai-pandai untuk memilah-milah persoalan yang positif dalam masyarakat.

Internalisasi merupakan proses untuk menanamkan nilai-nilai budaya, dalam penanaman atau menumbuhkan nilai-nilai untuk di lakukan untuk melalui pendidkan dan pengajaran , seperti adanya pendidikan, pengajaran, pengarahan indoktrinasi, brain-washing dan lain-lain.

Sehingga dalam persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, tawuran atau perkelahian masal. Adanya pertumbuhan karakter yang seperti itu karena adanya kehidupan yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif. itulah proses internalisasi yang tidak baik.

Dalam pendidiksan inilah prose internalisasi akan di arahkan menuju ke proses yang baik, yang dapat membantu keluarga dalam mengarahkan proses internalisasi tumbuh dengan baik. Dalam pendidikan dapat di temikan materi pembentukan karaktersebuah bangsa yang di dalamnya mengandung pembahasan tentang sebuah nilai-nilai budaya yang di integrasikan sebagai pembelajaran, misalnya :

  1. Religius ( sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai seorang yang dapat di percaya dalam beragama, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain )
  2. Jujur ( perilaku yang di dasarkan pada upaya uintuk menjadi dirinya sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan, tindakan, dan perilaku )
  3. Toleransi ( sikap dan tindakan yang menghargai jerih payah orang lain melalui agama, suku, etnis dan lain-lain )
  4. Disiplin ( tindakan yang menunjukan perilaku taat aturan, dan patuh dengan berbagai ketentuan )
  5. Kerja keras ( perilaku yang tidak mudah untuk menyerah demi menuju suatu hal )
  6. Tanggung Jawab ( sikap dan perilaku sesorang untuk melakukan kewajiban yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan )

Manfaat Internalisasi

Manfaat internalisasi dalam manusia yaitu untuk mengembangkan,perbaikan, dan penyaringan dalam dal budaya manusia. Menjadikan perkembangan sifat atau prilaku pada masyarakat dapat terarah, dan terkendali dalam menyesuaikan budaya yang ada di lingkungan masyarakat mereka. Kemudian dalam manfaat perbaikan untuk memperkuat kepribadian yang kuat dan tanggung jawabdalam pengenbangan individu yang lebih bermartabat. Dan dalam manfaat penyaringan bertujuan untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat agar tidak terjadi suatu goncangan suatu budaya.

Hubungan Internalisasi dan Pembentukan Kepribadian

Internalisasi adalah proses penyerapannilai-nilai dan norma-norma, pola tingkah laku, dan nilai-nilai kultur secara langsung atau tidak langsung, guna untuk beradaptasi dengan keadaa, kondisi, dan lingkungan.

  • Proses pembentukan kepribadian

Perkembangan manusia dan pertumbuhan kepribadian di pengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan ( Gen /DNA )berupa ciri fisik tubuh, dan kebiasaan. Sedangkan faktor pengalaman terbentuk dari proses belajar individu di lingkungannya. Misalnya di sekolah, rumah, tempat bermain, media massa dan lain-lain.

  • Terbentuknya kepribadian
  1. Melalui sosialisasi norma-norma, pola tingkah laku.
  2. terbentuknya mental dalam individu
  3. Organisasi kepribadian telah terbentuk maka dapat dikatakan telah terbentuk kepribadian.

Dalam internalisasi maka dapat membentuk pola kepribadian individu. saya akan memberikan link ini untuk memperjelas materi antropologi kelas X, berikut linknya https://www.indonesiastudent.com/proses-internalisasi-contoh-proses-internalisasi/

Setelah adanya materi di atas, maka saya akan meberikan soal pengayaan sebagai berikut.

  1. Jelaskan definisi internalisasi menurut anda!
  2. Apa saja manfaat  proses internalisasi?
  3. Apa saja yang anda ketahui tentang media dalam internalisasi budaya?
  4. Apa keterkaitan antara internalisasi dengan pembentukan kepribadian individu? jelaskan!

Sumber:

Koenjaraningrat. 1987. Sejarah Antropologi. Jakarta: Bulan Bintang

jurnal.untan.ac.id/index.php/jgmm/article/download/309/

materi di atas sebelumnya sudah di posting dalam blog

https://blog.unnes.ac.id/alifiamahfudhoh/2017/10/23/materi-antropologi-smama-kelas-x-internalisasi-nilai-nilai-budaya/

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Budaya, Perwujudan, dan Unsur Budaya kelas X Antropologi

 

Sebagai siswa dan manusia yaang ingin lebih tahu atau yang telah mempelajari materi antropologi, haruslah mengetahui pengertian budaya terlebih dahulu, karena yang paling utama dalam mengkaji antropologi adalah kebudayaan, sehingga di sini saya akan membagiakan definisi tentang budaya.

Budaya

Menurut Koentjaraningrat mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan milik diri manusia dengan belajar.

Selo soemardjan dan Soelaeman Soemardi mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa,dan cipta masyarakat.

Sacara garis besar definisi mengenai budaya yang saya pahami adalah buatu gagasan yang berasal atau di ciptakan manusia dan di bentuk oleh manusia untuk di jadikan sebuah  hasil karya mereka, sehingga di yakini mereka sebagai suatu hal yang bermanfaat bagi masyarakat tersebut.

Dengan adanya budaya, maka manusia mempunyai perwujudan kebudayaan tersendiri yang digunakan sebagai sebuah perwujudan.

Wujud Budaya

Wujud Kebudayaan Menurut J.J Hoenigman, dalam buku The Word of Man membedakan adanya tiga ” gejala kebudayaan “, yaitu (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifacts. Kebudayaan ada tiga wujudnya, yaitu:

  1.  Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebaginya.
  2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
  3. Wujud kebudayaan sebagi benda-benda hasil karya manusia.

Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat di raba atau di foto. Lokasinya ada di dalam kepala-kepala ( dalam alam pikiran warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup ).

Wujud kedua dari kebudayaan yang di sebut sistem sosial , mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terjadi dengan adanya aktivitas-aktivitas manusia, yang berintraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain dari waktu kewaktu.

Wujud ketiga dari kebudayaan di sebut kebudayaan fisik, dan tidak memerlukan banyak penjelasa. Karena berupa seluruh total dari hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat, maka sifatnya paling kongkret atau nyata.

Hasil dari wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah suatu sistem sosial. Sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia  yang saling berinteraksi menurut pola-pola terertentu bedasarkan tata kelakuan dan wujud kebudayaan pertama di atas. sistem sosial ini bersifat kongkrit, yang terjadi secara ril di kehidupan sehari-hari, sedangkan kebudayaan dapat di lihat melalui kebudayaan fisik, benda-benda kongkrit yang dapat di lihat dan diraba sebagai hasil budaya manusia.

Unsur Kebudayaan

Yang sudah di paparkan di postingan sebelumnya, yang telah menyinggung unsur-unsur kebudayaan dari Koentjaraningrat, dan disini saya akan lebih menjelaskan unsur kebudayaan tersebut.

Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu

  1. Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
  2. Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.
  3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial. Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
  4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi. Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan menta, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.
  5. Sistem mata pencaharian merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
  6. Religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.
  7. Kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindaha. bentuk keindahan yang beraneka ragam itu timbul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

Untuk lebih jelasnya, maka kita simak artikel pada link , sehingga kita dapat mengetahui apa budaya dan unsur budaya. https://sahabatnesia.com/unsur-kebudayaan-universal/#Unsur_Unsur_Budya_Menurut_Para_Ahli

Materi di atas sudah memberikan penjelasan materi antropologi kelas X, sehingga saya akan memberikan soal pengayaan bagi kalianm semua.

  1. Menurut kalian lebih dulu tercipta antara budaya atau masyarakat? berikan alasan kalian.
  2. Menurut kalian dengan adanya penjelasan mengenai budaya menurut para ahli, berikan penjelasn mengenai definisi budaya menurut kalian.
  3. Apa perwujudan budaya menurut Koentjoroningrat?
  4. Sebutkan tuju unsur kebudayaan menurut Koentjoroningrat! dan berikan tiga contoh dari unsur-unsur kebudayaan tersebut!

Sumber:

Koentjoroningrat. 2009. Pengantar Ilmu  Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta

Koentjoroningrat. 2000. Pengantar Ilmu  Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta

Koentjoroningrat.1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta : UI Press

 

Materi di atas sebelumnya sudah di posting dalam blog

https://blog.unnes.ac.id/alifiamahfudhoh/2017/10/22/materi-antropologi-smama-kelas-x-tentang-budaya-perwujudan-unsur-budaya/

 

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Konsep Dasar Materi Pembelajaran Antropologi kelas X Antropologi

 

sebelum kita melangkah lebih jauh, alangkah baiknya kita harus mengetahui pengertian antropologi terlebih dahulu. Sehingga kita tidak merasa asing dalam mempelajari antropologi. Pengertian antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu, maka antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia yaitu mempelajari ras-ras manusia, ciri fisik, kebudayaan, perilaku dan sebagainya, Ada beberapa ahli yang mengemukakan definisi antropologi diantaranya:

  • Menurut Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
  • Sedangkan menurut William A. Havilland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
  • Menurut Keesing dan Keesing antropologi merupakan studi mengenai manusia, baik dalam kedudukannya sebagai bagian dari dunia binatang maupun dalam kedudukannya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat.

pengertian yang telah di kemukakan oleh para ahli diatas, kita dapat mengetahui pengertian-pengertian tersebut secara jelas. Setelah pengertian, kita melangkah ke konsep-konsep dasa antropologi.

  • Konsep-konsep Dasar Antropologi

Ada tujuh unsur kebudayaan yang di kemukakan oleh Koentjaraningrat, diantaranya:

  1. Bahasa
  2. Sistem pengetahuan
  3. Organisasi sosial
  4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
  5. Sistem mata pencaharian hidup
  6. Sistem religi
  7. Kesenian

konsep- konsep yang telah di jabarkan di atas maka, manusia bisa melihat budaya manusia dari 7 unsutr kebudayaan tersebut.  Cotoh-contoh konsep Antropologi, salah satunya sebagai berikut:

Kebudayaan adalah suatu kumpulan atau kebiasaan yang berada di masyarakat sehingga dapat diwariskan kepada generasi muda berikutnya. Sehingga dapat membentuk suatu bentuk perubahan, seperti halnya, evolusi, daerah budaya, enkulturas,difusi, dan akulturasi pada masyarakat.

Etnosentrisme adalah suatu budaya yang memandang budayanya sendiri yang paling baik. Dapat di lihat melalui tradisi ( suatu kepercayaan atau prilaku pada masyarakat yang telah menjadi bagian dari suatu budaya yang telah lama di yakini sehingga menjadi keparcayaan yang turun temurun ), ras dan etnik ( ras: ciri budaya fisik yang khas dan etnik : ciri budaya yang unik ), sterereotip ( pelabelan tentang sesuatu hal ).

Setelah kita mengetahuan konsep-konsep dasar antropologi, kita juga harus mengetahui peran dan fungsi antropologi, agar kita dapat mengetahui betul apa peran dan fungsi yang ada di masyarakat sekitar, diantaranya yaitu:Melihat dengan jelas tentang manusia, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok masyarakat.

  • Mampu mengkaji kedudukan menusia dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
  • Memahami norma-norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.
  • Lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala sisial masyarakat yang makin kompleks.
  • Menyusun etnografi-etnografi yang memungkinkan penciptaan teori-teori tentang asal-usul kepercayaan, keluarga, perkawinan, perilaku bernegara, dan sebagainya.

Kebudayaan tidak mungkin lestari, jika tidak memenuhi klebutuhan pokok tertentu dari para anggota masyarakat. Kebudayaan harus memberikan motivasi kepada para anggotanya untuk bertahan hidup dan mengadakan kegiatan – kegiatan yang perlu untuk kelamgsungan hidup itu.

Konsep-konsep dasar, peran dan fungsi yang telah di jabarkan di atas akan menjadikan manusia untuk menuju manusia yang lebih baik. Sehingga manusia pada hakikatnya mempunyai budaya sendiri-sendiri yang tanpa mereka sadari bahwa kebudayaan tersebut telah di buat olehnya. Adanya kebudayaan yang berada di masyarkat maka menjadikan kita sebagai masyarakat yang mempunyai ciri khas sendiri terhada daerah dan keyakinannya. Saya akan menyertakan artikel yang berupa link untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keanekaragaman budaya yang ada di masyarakat. https://imadiklus.com/keanekaragaman-kebudayaan-di-indonesia/

Melalui  materi penjabaran di atas mengenai konsep-konsep dasar, peran dan fungsi antropologi, saya akan memberikan soal pengayaan mengenai materi yang tertera di atas. Soal pengayaannya sebagai berikut:

  1. Jelaskan salah satu konsep antropologi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli!
  2. Bagainama antropologi di katakan penting bagi masyarakat? sebutkan peran dan fungsi antropologi!
  3. Apa yang di maksud dengan etnosentrisme?

Sumber:

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Havilan, A William.1985. Antropologi. Jakarta :Erlangga

 

Materi di atas sebelumnya sudah di posting dalam blog

https://blog.unnes.ac.id/alifiamahfudhoh/2017/10/22/materi-pembelajaran-antropologi-smama-kelas-x-tentang-komsep-dasar-antropologi/

 

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Persamaan dan Perbedaan Institusi Sosial kelas XI Antropologi

 

Setelah kita mempelajari dan memahami semua materi pembelajaran antropologi kelas X, maka kali ini kita akan mempelajari dan memahami apa saja materi-materi pembelajaran antropologi di Kelas XI kurikulum 2013. Materi antropologi kelas XI yang kedua adalah terkait dengan “Persamaan dan perbedaan institusi-institusi sosial dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia.” Untuk lebih memahami pembahasan apa saja yang terdapat dalam materi ini dapat kalian lihat dan baca tulisan dibawah sebagaimana berikut :

 

Persamaan Institusi-institusi Sosial dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia

Berikut ini beberapa persamaan yang terdapat dalam institusi sosial dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia. Yang mana tentu saja bahwa setiap kebudayan yang terdapat di dalam masing-masing daerah atau berbagai suku bangsa di Indonesia mengandung berbagai macam aspek kehidupan masyarakat yang kemudian telah diklasifikasikan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal (Koentjaraningrat,2009) yakni :

  1. Sistem religi
  2. Sistem organisasi masyarakat
  3. Sistem Pengetahuan
  4. Bahasa
  5. Kesenian
  6. Sistem mata pencaharian
  7. Sistem teknologi dan peralatan

Dimana tujuh unsur kebudayaan tersebut saling berkaitan satu sama lain dalam kehidupan masyarakat. Adanya berbagai institusi sosial yang ada di dalam masyarakat suku bangsa ini dapat kita katakan sebagai sebuah sistem yang didalamnya berguna untuk mengatur segala tingkah laku manusia berdasar kebudayaan yang ada di dalam setiap suku bangsa tersebut.

Perbedaan Institusi-institusi Sosial dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia

Dua hal ini saling beriringan dimana ada persamaan disitu juga terdapat sebuah perbedaan. Berikut ini akan dijelaskan sedikit mengenai  dua kebudayaan yang berbeda antara masyarakat yang berasal dari Ambon dan Jawa, dimana didalamnya mencakup beberapa unsur dari 7 unsur kebudayaan, yakni :

Kebudayaan Ambon

Mayoritas mata pencaharian hidup masyarakat Ambon sebagai petani di ladang, oleh karena itu masyarakat Ambon pada daerah lereng gunung masyarakatnya menanam kentang meskipun hanya beberapa saja. Adapun sistem kekerabatan masyarakat Ambon berdasarkan pada hubungan patrilineal yang didapingi oleh pola menetap patrilokal. Adapun masyarakat Ambon terdapat beberapa jabatan dalam administrasi desa (lembaga sosial desa) antara lain, Kepala desa, kepala adat, dan kepala bagian (kepala soa). Selain itu jabatan lainnya diisi oleh tuan tanah, kapitan, kewang, marinyo yang semua pejabatnya masuk kedalam suatu dewan desa bernama badan saniri negeri atau saniri raja. Mayoritas masyarakat suku bangsa Ambon menganut agama Kristen dan Islam. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh penjajahan Portugis dan Spanyol sebelum Belanda yang telah menyebarkan agama kristen dan pengaruh kesultanan Ternate dan Tidore yang menyebarkan Islam di wilayah Maluku. Kemudian, terkait dengan fasilitas dalam bidang pendidikan formal di daerah Maluku, seperti SD, SMP, SMA, dan jenjang pendidikan tinggi lainnya di kota Ambon sudah lebih baik, apabila dibandingkan pada saat zaman dahulu di masa penjajahan.

Kebudayaan Jawa

Jika kita lihat dari bentuk fisik dari rumah atau tempat tinggal masyarakat Jawa pada umumnya yakni mereka memiliki bentuk rumah seperti rumah joglo, limasan dan situbondo. Mayoritas mata pencaharian hidup masyarakat Jawa adalah sebagai petani, nelayan, peternak, kerajinan dan lain sebagainya. Karena memang tanah di suku bangsa jawa sendiri sangat subur dan kandungan unsur haranya pun cukup baik. Kemudian pada sistem kekerabatan yag berada di Jawa, keturunan dari orang tua kita baik ibu maupun bapak mempunyai hak yang sama. Sehingga dalam pembagian tugas atau warisan di dalam keluarga sendiripun tidak ada anak yang lebih ditonjolkan (pilih kasih) antara anak satu dengan anak yang lain (jika di dalam keluarga tersebut memiliki banyak anak).

Sebagaimana yang kita ketahui di dalam kehidupan dan sistem sosial masyarakat suku bangsa Jawa dari dahulu hingga sekarang, masih terdapat suatu kebiasaan dalam stratifikasi sosial suku bangsa Jawa yang mana semua itu dikenal dengan 4 tingkatan stratifikasi sosial dari yang atas sampai bawah, antara lain :

  • Priyayi (PNS dan orang yang mempunyai gelar S1, S2, S3)

Misalnya : Dimana individu yang mendapat gelar disini bekerja sebagai Tenaga Pendidik (Guru), Dokter, Kepala Desa dan lain sebagainya.

  • Ningrat (merupakan sebutan untuk anggota keraton).
  • Santri (orang yang belajar di pondok).
  • dan wong cilik (petani dan buruh)

Pada sistem religi (agama) yang masyarakat suku bangsa Jawa anut adalah mayoritas agama Islam, akan tetapi ada sebagain besar lainnya yang beragama Kristen dan katholik. Sedangkan, pada sistem keseniannya masyarakat Jawa mempunyai beragam macam kesenian salah satunya adalah kesenian tarian sintren (yang ada di daerah Pemalang) yang mana merupakan daerah tempat tinggal penulis.

Untuk membantu kalian agar lebih mudah dalam memahami konsep persamaan dan perbedaan institusi sosial itu sendiri bagaimana. Disini terdapat suatu link bacaan dari salah satu sumber berita yuk klik link berikut :

https://www.kompasiana.com/rolansihombing/gereja-dan-konflik-kekerasan-sosial_550036d3813311fb16fa7487

Penugasan

Setelah membaca dan memahami penjelasan materi di atas seberapa besar tingkat pemahaman kalian akan materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

  1. Bagaimana persamaan dan perbedaan dari institusi sosial yang ada dalam berbagai kelompok etnik di Indonesia berdasarkan pemahaman Anda? Jelaskan dengan menggunakan bahasa anda sendiri!
  2. Analisislah perbedaan dan persamaan yang terdapat dalam kebudayaan suku bangsa Ambon dan suku bangsa Jawa!
  3. Analisislah kasus yang kalian baca dari link diatas berdasarkan dengan pemahaman Anda mengenai salah satu aspek yang terdapat dalam 7 unsur kebudayaan universal yang telah di jelaskan!

Sumber :

Koentjaraningrat, dkk. 1971. Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta

Materi di atas sebelumnya sudah pernah di posting dalam blog

https://blog.unnes.ac.id/nikendheasyearyani/2017/11/04/materi-antropologi-kelas-xi-persamaan-dan-perbedaan-institusi-sosial/

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Konsep dan Pewarisan Tentang Nilai-Nilai Kultural kelas XI Antropologi

Setelah kita mempelajari dan memahami semua materi pembelajaran antropologi kelas X, maka kali ini kita akan mempelajari dan memahami apa saja materi-materi pembelajaran antropologi di Kelas XI kurikulum 2013. Materi antropologi kelas XI yang ke-tiga adalah terkait dengan “Konsep dan Pewarisan tentang Nilai-Nilai Kultural”. Untuk lebih memahami pembahasan apa saja yang terdapat dalam materi ini dapat kalian lihat dan baca tulisan dibawah sebagaimana berikut :

 

Pengertian Nilai dan Budaya (Culture)

Nilai sosial adalah segala sesuatu yang telah dianggap baik atau benar serta dicita-citakan oleh masyarakat suku bangsa tertentu khususnya di Indonesia. Nilai tersebut mengacu pada sebuah hal yang dianggap oleh manusia sesuatu yang paling mahal harganya (berharga). Dengan kata lain, nilai itu sendiri berasal dari sebuah pandangan hidup masyarakat tertentu. Adapun nilai-nilai dasar yang ada di kehidupan masyarakat antara lain : nilai kebaikan,nilai  keindahan, nilai kejujuran, nilai persatuan, dan lain sebagainya. Dimana beberapa nilai tersebut termasuk ke dalam nilai-nilai dasar untuk menyatukan perbedaan diantara masyarakat yang mana memiliki kebudayaan yang beragam pula.

Seperti yang kita ketahui bahwa kebudayaan ialah salah satu bentuk prestasi yang telah diciptakan oleh sekumpulan manusia. Kebudayaan memiliki suatu cara atau tata hidup bersama, menyesuaikan diri dengan lingkungannnya (cara adaptasi) , dan menjadi salah satu strategi manusia untuk mencukupi kebutuhannya di dalam aktivitas sehari-hari. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa nilai-nilai kebudayaan adalah suatu nilai yang ada di dalam masyarakat tertentu yang melekat menjadi kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat. Misalnya adalah dari kebiasaan yang ada di dalam masyarakat suku bangsa Indonesia salah satunya adalah kegiatan gotong royong dalam masyarakat. Akan tetapi , seiring dengan perkembangan zaman gotong royong tersebut kian lama kian pudar. Masyarakat tidak lagi saling peduli satu sama lain terhadap orang lain dan juga terhadap lingkungan sekitar mereka.

Pewarisan Nilai Kebudayaan (Culture)

Pada umumnya proses pewarisan nilai kebudayaan dapat dilakukan dengan 2 cara yakni :

  1. Sosialisasi yakni suatu proses interaksi secara berulang-ulang yang memungkinkan manusia mendapatkan suatu identitas dirinya sendiri serta keterampilan-keterampilan nasional yang ada pada jiwanya
  2. Enkulturasi yakni masuknya seseorang ke dalam lingkungan kebudayaan yang mana telah ada modifikasi yang khusus untuk kehidupan yang terlihat seperti kejadian belaka (tak semestinya).

Untuk membantu kalian agar lebih mudah dalam memahami konsep dasar etnografi itu sendiri bagaimana. Disini terdapat suatu link bacaan dari salah satu sumber berita yuk klik link berikut :

https://regional.kompas.com/read/2016/02/18/10585971/Taman.Budaya.Jabar.Dibuka.dengan.Pentas.Wayang.Golek

Penugasan

Setelah membaca dan memahami penjelasan materi di atas seberapa besar tingkat pemahaman kalian akan materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

  1. Bagaimana pengertian dari nilai kebudayaan sesuai dengan pemahaman Anda? jelaskan dan beri contoh!
  2. Sebutkan nilai-nilai kebudayaan yang masih terjaga ditempat tinggal Anda disertai dengan penjelasan!
  3. Buatlah analisis singkat mengenai kasus yang terdapat pada link diatas sesuai dengan pemahaman Anda mengenai pewarisan nilai kebudayaan !

Sumber :

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Maran, Rafael Raga. 2000. Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

Materi di atas sebelumnya sudah di posting dalam blog

← MATERI ANTROPOLOGI KELAS XI : KONSEP DAN PEWARISAN TENTANG NILAI-NILAI KULTURAL

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Nilai-Nili Kultural Yang DiJadikan Bagian Dari Budaya kelas XI Antropologi

 

Setelah kita mempelajari dan memahami semua materi pembelajaran antropologi kelas X, maka kali ini kita akan mempelajari dan memahami apa saja materi-materi pembelajaran antropologi di Kelas XI kurikulum 2013. Materi antropologi kelas XI yang ke-empat adalah terkait dengan “Nilai-Nilai Kultural Yang Dijadikan Bagian Dari Budaya Nasional”. Untuk lebih memahami pembahasan apa saja yang terdapat dalam materi ini dapat kalian lihat dan baca tulisan dibawah sebagaimana berikut :

 

  • Konsep Nilai-Nilai Budaya

Nilai-nilai budaya merupakan sesuatu hal yang dianggap berharga oleh kelompok masyarakat atau suku bangsa tertentu. Nilai-nilai budaya dapat membatasi dan memberikan karakteristik tertentu dalam kehidupan masyarakatnya serta kebudayaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Salah satu ahli yang mengungkapkan asumsi perihal ini adalah Nugroho Notosusanto yaitu bahwa sistem nilai–nilai budaya di masyarakat tersebut menjadi pokok pembahasan fenomena dari kebudayaan, karena nilai-nilai budaya yang ada tersebut mempengaruhi dan sebagai penentu berbagai elemen bidang yang terdapat pada struktur permukaan dari kehidupan manusia yang mana elemen-elemen tersebut dapat meliputi nilai-nilai budaya sebagai kesatuan perilaku sosial individu di masyarakat dan benda-benda (merupakan hasil kebudayaan) sebagai kesatuan material (Geriya,1986:26).

  • Definisi Kebudayaan Nasional

Kebudayaan nasional dapat diartikan sebagai sebuah cerminan dari kepribadian manusia khususnya pada suku bangsa Indonesia yang mana dalam perwujudannya berupa pandangan hidup, sikap mental,patriotisme dan cara berpikir individu sebagai anggota masyarakat terhadap segala aspek kehidupan suku bangsa mereka sendiri. Unsur-unsur dari kebudayaan nasional atara lain : bahasa, religi, kesenian, dan adat istiadat dari segala penjuru suku bangsa Indonesia.

  • Nilai kultural yang dijadikan bagian dari budaya nasional

       Tanggung Jawab, sikap dan rasa tanggung jawab adalah salah satu hal yang paling penting dalam diri setiap individu. Dimana tanggung jawab inilah dapat muncul sebab adanya wewenang dari masing-masing individu. Jadi, anggota masyarakat yang memiliki wewenang tersebut akan mengemban suatu tangggung jawab tertentu dalam segala aspek hidupnya. Tanggung jawab tersebut memanglah sebagai suatu tuntutan kepada semua manusia, karena manusia dinilai sebagai makhluk yang memiliki akal budi pekerti baik, yang didalamnya memiliki sebuah pengertian serta kebebasan tersendiri dalam kehidupan sosialnya.

         Gotong royong , dapat di sebut sebagai suatu konsep yang erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia dimana masyarakat Indonesia hidup dalam sistem masyarakat agraris, oleh  karenanya kegiatan gotong royong di masyarakat Indonesia khususnya sangat bernilai tinggi. Nilai gotong royong itu sendiri dapat diartikan sebagai latar belakang dari segala aktivitas yang bersifat tolong menolong antar masyarakat. Aktivitas tersebut dapat kita lihat dalam rukun antar tetangga, antar kerabat masyarakat yang mendiami daerah tertentu dan terjadi secara spontanitas oleh masyarakat tertentu tanpa adanya rasa pamrih (balasan) pada sesama manusia yang juga sedang mengalami kesusahan.

Untuk membantu kalian agar lebih mudah dalam memahami konsep “Nilai-Nilai Kultural Yang Dijadikan Bagian Dari Budaya Nasional” itu sendiri bagaimana. Disini terdapat suatu link bacaan dari salah satu sumber berita yuk klik link berikut :

https://news.detik.com/kolom/d-3679584/melawan-arogansi-kebangsaan

Penugasan

Setelah membaca dan memahami penjelasan materi di atas seberapa besar tingkat pemahaman kalian akan materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

  1. Bagaimana pengertian dari nilai kebudayaan khususnya yang ada di suku bangsa Indonesia sesuai dengan pemahaman Anda? Jelaskan dan beri contoh!
  2. Sebutkan nilai-nilai kebudayaan yang masih terjaga ditempat tinggal Anda yang digunakan sebagai kebudayaan nasional!
  3. Buatlah analisis singkat mengenai kasus yang terdapat pada link diatas sesuai dengan pemahaman Anda mengenai nilai-nilai kebudayaan yang ada disekitar lingkungan Anda!

Sumber :

Maran, Rafael Raga. 2000. Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

Rosyadi,dkk .1998. Nilai-Nilai Budaya Dalam Naskah Kaba Anggunan Nan Tungga Si Magek Jabang. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Materi di atas sebelumnya sudah di Posting dalam blog

← MATERI ANTROPOLOGI KELAS XI : KONSEP DAN PEWARISAN TENTANG NILAI-NILAI KULTURAL

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Konsep Dasar Etnografi kelas XI Antropologi

Setelah kita mempelajari dan memahami semua materi pembelajaran antropologi kelas X, maka kali ini kita akan mempelajari dan memahami apa saja materi-materi pembelajaran antropologi di Kelas XI kurikulum 2013. Materi antropologi kelas XI yang pertama adalah “konsep dasar etnografi”. Berbagai informasi pada materi antropologi kelas XI yang pertama inilah dapat kita lihat dan pahami tulisan dibawah sebagaimana berikut :

Definisi Etnografi
Istilah Etnografi sendiri berasal dari dua kata yakni ethnos yang berarti bangsa, dan graphy yang memiliki artian tulisan. Karangan etnografi disini masuk ke dalam jenis karangan yang merupakan karangan penting dalam pengolahan dan analisis antropologi, karena dalam karangan etnografi mengandung isi dari suatu deskripsi tentang kebudayaan suatu suku bangsa. Kemudian Spradley (2007) mengatakan bahwa etnografi merupakan suatu kegiatan yang menguraikan atau menjelaskan kebudayaan di masyarakat suku bangsa tertentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa etnografi merupakan salah satu metode penelitian yang ditulis dalam bentuk karangan yang berisikan mengenai penjelasan kebudayaan di dalam masyarakat suku bangsa tertentu.
Teknik atau Studi Penelitian Etnografi
Bukan suatu hal yang mudah untuk melakukan sebuah studi mengenai etnografi karena studi ini berhubungan dengan perilaku sosial dan atau kebiasaan yang dilakukan oleh anggota suku bangsa tertentu.Dimana ada beberapa suku bangsa yang memiliki anggota masayarakat bahkan mencapai jutaan anggota. Oleh sebab itu, seorang ahli antropologi yang bisa menulis mengenai sebuah etnografi tentunya ia tidak akan mampu untuk membahas atau menjelaskan cakupan keseluruhan anggota dari suku bangsa tertentu yang besar. Umumnya, seorang etnografer dalam tulisannya membatasi objek penelitian dengan mengambil salah satu unsur kebudayaan yang diteliti pada sekelompok masyarakat tertentu. Misalnya saja adalah etnografer hanya meneliti keragaman bahasa yang sering digunakan oleh mayoritas anggota masyarakat suku bangsa tersebut, kemudian hasilnya etnografer tersebut menjelaskan atau mendeskripsikannya melalui sebuah karangan tulisan yakni karangan etnografi dari suku bangsa tertentu (tempat penelitian dilaksanakan).
Apabila daerah yang dijadikan lokasi atau objek pengamatan sangatlah luas maka peneliti (etnografer) juga hendaknya membatasi dengan mengambil bagian kecil dari daerah tersebut yang dianggap dapat mewakili keadaan di seluruh daerah pengamatan. Misal: untuk mengamati keberagaman bahasa yang digunakan dalam interaksi sosial di masyarakat suku bangsa Jawa diambil daerah penelitian pada masyarakat pedesaan yang mungkin dari wilayah kabupaten Pemalang sampai Banyumas. Inti dari tulisan etnografi adalah mengangkat pembahasan yang bersumber dari anggota masyarakat bersuku bangsa yang pure (murni) yang berasal dari suku bangsa itu sendiri. Namun, seperti yang kita ketahui, era sekarang sangat sulit untuk menjangkau daerah yang memiliki anggota masyarakatnya semuanya murni berasal dari suku bangsa tersebut.
Deskripsi Institusi Sosial Dalam Suatu Kelompok Etnik di Indonesia
Adapaun deskripsi mengenai institusi-institusi sosial dimana berbagai institusi tersebut yakni meliputi beberapa unsur kebudayaan dalam masyarakat antara lain sistem religi, sistem kekerabatan, sistem politik, sistem mata pencaharian hidup, bahasa, kesenian. Sebagai contoh yang dijadikan untuk bahan bacaan kalian disini akan dibaahas berbagai deskripsi terkait dengan hal diatas yang mana kita hubungkan pada isi buku Koentjaraningrat yang berjudul “Manusia dan kebudayaan di Indonesia : Kebudayaan Ambon karya Subyakto”, sebagai berikut :
• Sistem kekerabatan masyarakat Ambon sendiri yaitu sistem kekerabatan ‘patrilineal’ yang didampingi oleh pola menetap patrilokal.
• Mayoritas mata pencaharian hidup masyarakat Ambon adalah sebagai seorang petani, akan tetapi masyarakat yang berada di daerah lereng gunung biasanya bercocok tanam dalam menanam kentang meskipun hanya sebagian kecil.
• Pada masyarakat Ambon terdapat beberapa jabatan dalam administrasi desa antara lain, Kepala desa, kepala adat, dan kepala bagian (orang yang berada di bawah kepala desa dan kepala adat). Selain itu jabatan lainnya ada istilah yang diberi nama yakni tuan tanah, kapitan, kewang, marinyo yang semua pejabatnya tersebut masuk kedalam suatu dewan yang ada di desa yang bernama badan saniri negeri atau saniri raja.
• Adapun deskripsi terkait dengan bidang pendidikan , khususnya pendirikan formal di daerah Maluku, dimana sangat lengkap jenjang pendidikan yang ada didaerah Maluku sendiri yakni seperti SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah pertama), SMA (Sekolah Menengah Keatas), dan jenjang pendidikan tinggi lainnya di kota Ambon yang mana sudah memiliki fasilitas cukup memadai jika kita bandingkan pada saat zaman penjajahan yang memiliki fasilitas hanya sebagaimana adanya.
• Agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Ambon sendiri adalah agama Nasrani yakni 51 % dan Agama Islam yakni sebanyak 49 %.
Untuk membantu kalian agar lebih mudah dalam memahami konsep dasar etnografi itu sendiri bagaimana. Disini terdapat suatu link bacaan dari salah satu sumber berita yuk klik link berikut :
https://www.uajy.ac.id/berita/forum-studi-komunikasi-membawa-etnografi-dari-kelas-ke-lapangan/
PENGAYAAN
Setelah membaca dan memahami penjelasan materi di atas seberapa besar tingkat pemahaman kalian akan materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Bagaimana pengertian dari metode penelitian etnografi sesuai dengan pemahaman Anda?
2. Jelaskan pemilihan lokasi penelitian etnografi dalam teknik penelitian etnografi berdasarkan yang anda pahami!
3. Buatlah analisis singkat terkait dengan link di atas sesuai dengan pemahaman Anda mengenai penelitian etnografi!
SUMBER
Koentjaraningrat, dkk. 1971. Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Djambatan.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Spradley, James P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Materi di atas sebelumnya sudah di Posting oleh teman saya dalam blog

MATERI ANTROPOLOGI KELAS XI : KONSEP DASAR ETNOGRAFI

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Konsep-Konsep tentang Perubahan Sosial, Pembangunan Nasional, Globalisasi, dan Modernisasi kelas XII Antropologi

 

  1. Perubahan Sosial
    Perubahan sosial merupakan sebuah proses sosial yang terjadi dalam masyarakat dimanapun dan kapanpun. Perubahan sosial serta perubahan kebudayaan adalah dua proses perubahan yang serupa tapi tidak sama. Perubahan sosial menekankan pada perubahan-perubahan pada struktur dan proses sosial termasuk konfigurasi sistem dan unsur-unsur sosial.

 

Sedangkan perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi pada struktur kebudayaan seperti nilai ataupun pola perilaku. Hampir tidak dapat dijumpai perubahan sosial yang tidak diawali dengan perubahan kebudayaan, namun tidak semua perubahan kebudayaan mengakibatkan perubahan sosial dan hanya perubahan unsur-unsur kebudayaan yang fundamental (dasar) saja yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Telah banyak pendapat tentang perubahan sosial dari masyarakat, selain dari masyarakat banyak dari para ahli pula yang mendefinisikan pengertian perubahan sosial.

  1. Selo Soemardjan
    Perubahan sosial adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya dan yang mencakup di dalamnya nilai-nilai dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.
    2. Mac Iver
    Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan sosial (relationship) atau dalam pola-pola kehidupan masyarakat sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
    3. Samuel Koening
    Perubahan sosial lebih menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia, modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab internal maupun eksternal.
    Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah proses perkembangan unsur-unsur sosial dari waktu ke waktu yang membawa perbedaan dalam struktur dan fungsi masyarakat baik ke arah kemajuan ataupun ke arah kemunduran.

Teori Perubahan Sosial
1. Teori Evolusioner
Tokoh dari teori ini adalah Agus Comte, Herbert Spenser, Lewis Henrt Mongan. Dalam teori ini memandang bahwa perubahan sosial memiliki arah tetap yang dilalui oleh semua masyarakat.
2. Teori Siklus
Tokoh dalam teori ini antara lain Pitirim A. Sorokin, Arnajd Toynbee. Teori ini memandang bahwa ada sejumlah tahapan yang harus dilalui oleh masyarakat.
3. Teori Fungsional
Para pengamat teori fungsional menerima perubahan sebagai suatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan, perubahan dianggap mengacaukan keseimbangan masyarakat.
4. Teori Konflik
Dalam teori ini menilai bahwa yang konstan adalah konflik sosial bukan perubahan, perubahan hanyalah sebagai akibat dari konflik.

Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
Masyarakat mengalami perubahan sosial karena adanya faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat, dari luar masyarakat serta yang bersifat material dan inmaterial. Namun selain faktor penyebab dalam perubahan sosial juga terdapat faktor yang menghambat perubahan sosial.
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Soejono Soekanto mengemukakan faktor pendorong ataupun penyebab dari perubahan sosial dalam masyarakat, antara lain :
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor penyebab suatu perubahan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, misalnya seperti bertambah atau berkurangnya penduduk yang berkaitan dengan mortalitas dan migrasi. Faktor kependudukan tersebut dapat menjadikan suatu masyarakat mengalami perubahan baik ke arah kemajuan ataupun kemunduran.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor penyebab suatu perubahan yang berasal dqri luar masyarakat itu sendiri, misalnya faktor lingkungan alam karena terjadinya bencana alam, masyarakat hidup membutuhkan alam oleh karena itu jika keadaan alam berubah maka kehidupan masyarakatnya akan turut serta berubah.
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Soejono Soekanto mengemukakan faktor penghambat perubahan sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya hubungan terhadap masyarakat lain
b. Pendidikan yang masih terbelakang
c. Masyarakat yang bersikap tradisional
d. Rasa tqkut integrasi kebudayaan tergoyah
e.Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing

  1. Dampak Perubahan Sosial
    Perubahan sosial merupakan proses yang membawa efek dan dampak bagi masyarakatnya. Dampak tersebut dapat dirasakan secara positif maupun negatif oleh masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung. Berikut merupakan dampak positif dari perubahan sosial
    a. Globalisasi
    Globalisasi menurut Achmad Suparman adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi wilayah. Globalisasi adalah suatu proses dimana antarindividu, antarkelompok, maupun antarnegara saling berinteraksi , bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintas batas negara. Globalisasi merupakan proses memudarnya batas-batas fisik atau geografi maupun politik dalam masyarakat dunia, sehingga interaksi dan komunikasi sosial diantara orang-orang dapat berlangsung tanpa hambatan-hambatan yang bersifat geografik maupun politik. Dampak positif dari globalisasi antara lain mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan, mudah melakukan komunikasi, mobilitas tinggi, mudah memenuhi kebutuhan. Sedangkan dampak negatif dari globalisasi adalah informasi yang didapat tidak tersaring, perilaku konsumtif, mudah terpengaruh, dll.
    b. Modernisasi
    Modernisasi merupakan suatu proses untuk menjadi modern. Modernisasi adalah proses dari serangkaian upaya untuk menuju atau menciptakan nilai-nilai (fisik, material, dan sosial) yang bersifat atay berkualifikasi universal, rasional, dan fungsional. Menurut Soejono Soekanto modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan. Dampak positif dari modernisasi antara lain, perkembangan IPTEK yang maju, Kualitas sumber daya manusia berkembang, kebutuhan terpenuhi dengan cepat. Sedangkan dampak negatif dari modernisasi adalah sikap matrealistik, sikap individualistik, sikap konsumerisme, kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan, kerusakan lingkungan alam, kriminalitas, dll.

Sumber
Koentjaraningrat. 1987. SEJARAH TEORI ANTROPOLOGi 1. Jakarta: UI press.
Soekanto, Soejono. 1990. SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR . Jakarta: Rajagrafindo Persada.

MATERI ANTROPOLOGI KELAS XII TENTANG KONSEP DASAR PERUBAHAN SOSIAL, PEMBANGUNAN NASIONAL, GLOBALISASI DAN MODERNISASI

untuk lebih jelas dalam memahami materi tersebut berikut merupakan contoh berita aktual

https://ekbis.sindonews.com/read/1245107/34/modernisasi-pertanian-jadi-andalan-kementan-hadapi-globalisasi-1507035426

agar lebih jelas lagi jangan lupa kerjakan soal dibawah ini yaa..

  1. Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial? jelaskan menurut pendapat kalian..
  2. Sebutkan dan jelaskan Teori Perubahan Sosial !
  3. jelaskan faktor intern pendorong perubahan sosial!
  4. berikan kesimpulan tentang materi diatas !
  5. berikan contoh perubahan sosial disekitarmu!

selamat mengerjakan.. Semangat Belajar yaa … Terimakasih sudah membaca

materi di atas sebelumnya sudah di Posting teman saya dalam blog

https://blog.unnes.ac.id/firmaap/2017/11/12/materi-antropologi-kelas-xii-kurikulum-2013-konsep-konsep-tentang-perubahan-sosial-pembangunan-nasional-globalisasi-dan-modernisasi/#more-233

 

 

 

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar

Relativitas Ketahanan Inovasi dan Asimilasi kelas XII Antropologi

sebagai berikut mengenai materi relatifitas dan asimilasi

 

  1. RELATIVITAS BUDAYA

Relativitas budaya merupakan suatu standar perilaku yang berhubungan dengan kebudayaan dimana standar itu berlaku. Relativisme menganggap bahwa semua kebudayaan itu baik, tergantung konteks yang menganggapnya. Contohnya menurut masyarakat A kebudayaan B itu baik, tetapi menurut masyarakat C kebudayaan B itu buruk. Jadi, kebudayaan dianggap baik dan buruk tergantung perspektif setiap masyarakat karena kebudayaan merupakan ciri khas dari setiap daerah masing-masing.

Di dalam relativitas budaya sendiri memiliki sebuah pandangan masing-masing karena kebudayaan dianggap sebagai pedoman dalam bertingahlaku, sehingga sulit untuk digantikan dengan waktu yang relatif singkat. Sesungguhnya relativitas budaya dimiliki oleh setiap budaya, Karena sejatinya kebudayaan memanglah hasil proses berfikir masyarakat. Di dalam kebudayaan terdapat nilai-nilai untuk mengatur setiap tingkah laku masing-masing individu yang mana nilai-nilai tersebut diakui oleh masyarakat setempatnya, tetapi belum tentu berlaku di dalam masyarakat lainnya.

Berbicara mengenai relativitas budaya sangatlah sensitif, karena nilai-nilai yang dianggap tidak berlaku di seluruh tempat sehingga perlu adanya sikap toleransi yang tinggi diantara sesama masyarakat, ketika tidak adanya jalinan persaudaraan dan rasa saling hormat-menghormati, maka akan terjadi sebuah konflik yang nantinya akan menjadi benalu di dalam budaya tertentu. Belajar mengenai relativitas budaya kita perlu tahu bahwa kebudayaan milik kita belum tentu kebudayaan milik orang lain, dengan begitu kita dapat menjaga perilaku kita untuk lebih memahami keragaman budaya yang ada.

  1. KETAHANAN BUDAYA

Ketahanan dapat diartikan sebagai keadaan statis. Ketahanan budaya di sini sebagai suatu kondisi yang dipertahankan oleh suatu masyarakat tertentu untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan yang telah dianutnya. Mempertahankan budaya masyarakat setempat dari zaman modern sekarang ini, dengan berbagai macam tantangan yaitu pengaruh dari budaya asing bukanlah hal yang mudah. Walaupun mempertahankan kebudayaan bukan hal yang mudah, tetapi sebagai warga negara Indonesia harus menjaga kelestarian budaya yang ada di Indonesia.

Telah kita ketahui, bahwa dengan munculnya globalisasi yang membuat dunia ini menjadi modern, kta perlu waspada akan budaya kita, karena sewaktu-waktu kebudayaan itu semakin hari akan semakin bergeser menjadi budaya yang bersifat kebarat-baratan. Dengan adanya kemajuan zaman ini, kita memang di tuntut untuk menjadi manusia yang dapat menyesuaikan lingkungan, akan tetapi kita perlu mengolah budaya yang masuk ke dalam lingkungan kita, sehingga kita dapat tetap mempertahankan kebudayaan lokal kita yang patut kita pertahankan dan lestarikan.

  1. INOVASI

Inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber-sumber alam,energy, dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang akan menghasilkan produk-produk baru. Inovasi juga dapat disebut sebagai dasar perubahan sosial, karena dengan adanya inovasi dapat memunculkan perubahan sosial. Inovasi disebabkan karena menanggapi kebutuhan-kebutuhan baru yang muncul. Inovasi berasal dari ide-ide baru yang ada di dalam masyarakat maupun di luar sistem sosial yang kemudian mendorong adanya prosespengambilan keputusan sehingga melahirkan perubahan. Tipe Inovasi dapat dikategorikan ke dalam tiga besar:

  1. Berdasarkan keberadaannya dalam sistem (terdapat dua tipe yaitu inovasi yang diprogramkan dan inovasi yang tidak diprogramkan).
  2. Berdasarkan pada fokus sasaran (terdapat tiga tipe, yaitu inovasi teknologi, inovasi nilai, dan inovasi struktural).
  3. Berdasarkan pada hasil atau pengaruh inovasi (terdapat ada dua model, Model Knight yaitu terdapat inovasi yang bersifat radikal dan Model Normann yang terdapat tipe variasi dan tipe reorientasi).
  4. ASIMILASI BUDAYA

Asimilasi atau assimilation adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar belakangan kebudayaan yang berbeda-beda yang saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan unsur-unsurnya masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Secara singkat, asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru. Golongan yang biasanya mengalami proses asimilasi adalah golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini, kebudayaan minoritaslah yang mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya, dengan tujuan menyesuaikan diri dengan kebudayaan mayoritas; sehingga lambat laun kebudayaan minoritas tersebut kehilangan kepribadian kebudayaannya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas

Faktor-faktor yang Menghambat Terjadinya Asimilasi

Asimilasi ini umumnya dapat terjadi apabila ada rasa toleransi dan simpati dari individu-individu dalam suatu kebudayaan kepada kebudayaan lain . Sikap toleransi dan simpati pada kebudayaan ini dapat terhalang oleh beberapa faktor, yaitu :

  1. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi
  2. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain
  3. Perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.

Faktor Pendorong Asimilasi:

  1. Toleransi adalah saling menghargai dan membiarkan perbedaan di antara setiap pendukung kebudayaan yang saling melengkapi sehingga mereka akan saling membutuhkan.
  2. impati adalah kontak yang dilakukan dengan masyarakat lainnya didasari oleh rasa saling menghargai dan menghormati. Misalnya dengan saling menghargai orang asing dan kebudayaan nya serta saling mengakui kelemahan dan kelebihannya akan mendekatkan masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut.
  3. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di dalam masyarakat. Misalnya dapat diwujudkan dalam kesempatan untuk menjalani pendidikan yang sama bagi golongan-golongan minoritas, pemeliharaan kesehatan, atau penggunaan tempat-tempat rekreasi.
  4. Adanya perkawinan campuran (amalgamasi). Perkawinan campuran dapat terjadi di antara dua kebudayaan yang berbeda, baik dari asal suku bangsa maupun tingkat sosial ekonomi.
  5. Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam setiap kebudayaan menyebabkan masyarakat pendukungnya merasa lebih dekat satu dengan yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya terkait materi diatas baca berita berikut  yaa

https://news.detik.com/berita/d-3406960/jalur-sutra-dan-masuknya-tradisi-imlek-ke-nusantara

Sumber

Sumber:

Sutardi, Tedi. 2009. Antropologi Mengungkap Keragaman Budaya : Untuk SMA dan MA Program Bahasa Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Difusi Akulturasi Asimilasi Dan Inovasi Kebudayaan

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

MATERI PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI KELAS XII BAB 3: RELATIVITAS, KETAHANAN, INOVASI, DAN ASIMILASI BUDAYA

Materi Antropologi Kelas XII : Relativitas, Ketahanan, Inovasi dan Asimilasi Budaya

Agar lebih memahami lagi tentang materi diatas jangan lupa jawab pertanyaan dibawah ini ya..

  1. Apa yang dimaksud dengan Relativitas Budaya ? Jelaskan menurut Pemahaman kalian!
  2. Apa yang dimaksud dengan Ketahanan Budaya? Jelaskan menurut pemahaman kalian!
  3. Apa yang dimaksud dengan Inovasi ?
  4. sebutkan faktor pendorong asimilasi?
  5. sebutkan dan jelaskan tipe inovasi !

terimakasih sudah membaca, Semangat Belajar yaa…

materi di atas sebelumnya sudah di Posting oleh teman saya dalam blog

https://blog.unnes.ac.id/firmaap/2017/11/12/materi-antropologi-kelas-xii-kurikulum-2013-relativitas-ketahanan-inovasi-dan-asimilasi-budaya/#more-235

Ditulis pada Antropologi SMA | Tinggalkan komentar