Dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 dikatakan, bahwa Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati dialam yang terdiri atas sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non-hayati disekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem. Sedangkan ekosistem sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun non-hayati yang saling bergantung dam mempengaruhi. dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa sumber daya alam non-hayati merupakan satu kesatuan dengan sumber daya alam hayati yang tidak dapat terpisahkan. dengan demikian kedua penyusun ekosistem tersebut mempunyai peran yang sama penting sebagai penyusun kehidupan.
Konservasi sumber daya alam dilandasi oleh suatu filosofi, bahwa sumber daya alam hayati dan ekosistemnya disediakan untuk kebutuhan manusia dibumi, yaitu manusia generasi sekarang dan generasi masa yang akan datang. Konservasi juga dilandasi pemikiran teknis ilmiah , bahwa unsur-unsur sumber daya alam hayati dan ekosistemnya saling ketergantungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain, sehingga kerusakan dan kepunahan salah satu unsur akan berakibat terganggunya ekosistem yang bersangkutan. Konservasi sumber daya alam, secara umum diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana (wise use).
Sumber daya alam non-hayati lebih sering dipahami sebagai Renewable Resourshes atau sering disampaikan sebagai bahan-bahan tambang yang ada di dalam bumi. Sumber daya alam yang cepat habisnya bila digunakan terus-menerus, karena proses pembentukannya lebih lama dari pada penggunaannya. Sumber daya alam ini tidak dapat diperbaharui dalam jangka waktu yang pendek, tetapi butuh waktu ratusan atau bahkan jutaan tahun untuk dapat terbentuk kembali. untuk itu kita harus menggunakannya seefisien mungkin. Beberapa sumber daya alam non-hayati merupakan bahan tambang yang ada di dalam perut bumi seperti: minyak dan gas bumi, batu bara, dan mineral.
1.Minyak dan gas bumi.
Minyak dan gas alam adalah campuran dari senyawa hidrokarbon yang tersusun dari sebagian besar karbon dan hidrogen, dengan sejumlah kecil belerang, nitrogen, dan unsur-unsur lainnya. Minyak dan gas bumi diduga secara tidak langsung berasal dari sisa-sisa organisme hidup. Sisa-sisa dari berbagai bentuk tumbuhan dan binatang laut yang hidup jutaan tahun yang lalu yang tertimbun di lumpur dan pasir dibawah air laut. Tekanan besar dan kerja bakteri membantu endapan minyak dan gas alam dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang tersebut.
2.Batu bara
Batu bara adalah bahan bakar fosil. Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri atas karbon, hydrogen, dan oksigen. Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batu bara.
3.Mineral
Mineral adalah unsur atau senyawa anorganik yang terjadi secara alami dengan struktur internal karakteristik ditentukan oleh susunan atom-atom atau ion-ion yang teratur didalamnya.
Sumber: Buku Pendidikan Konservasi Universitas Negeri Semarang
Komentar