Janji Allah Bagi Para Hafidz

6 Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz

 

  1. Allah akan memberikan kepada hafidz di akherat; mahkota kehormatan. Sesuai dengan yang terdapat di dalah sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Baginda bersabda, orang yang hafal Alquran kelak akan datang dan Alquran akan berkata: “Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.”Maka orang tersebut diberi mahkota kehormatan. Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan tambahkanlah pakaiannya.” Kemudian orang itu diberipakaian kehormatannya. Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan, ridhailah dia.” Maka kepadanya dikatakan, “Baca dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan.” (HR. At Tirmidzi).
  2. Akan dikumpulan bersama malaikat yang mulia lagi taat. “Dan perumpamaan orang yang membaca Quran sedangkan ia hafal ayat-ayatNya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ‘alaih).
  3. Para hafidz pun akan ditinggikan derajatnya saat berada disurga. Betapa baiknya manfaat Al- Qur’an untuk para penghapalnya. Sesuai dengan sebuah hadits yang bunyinya, dari Abdillah bin Amri bin ‘Ash dari nabi Saw. Beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib quran, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).
  4. Para hafidz quran akan mendapatkan pertolongan (syafaat), hadits-nya, dari Abi Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, “Bacalah Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafal).” (HR. Muslim).
  5. Tak saja bagi paa hafidz itu sendiri, orangtua para penghafal alquran pun akan mendapatkan pertolongan. Dalam hadits disebutkan, dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda “Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Alquran”. (HR. Al Hakim).
  6. Menghafal Alquran berfaedah bagi setiap penghafal dalam urusan perniagaan mereka. Dalam Alquran dijelaskan, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir : 29-30).

 

Semoga Para Pembaca yang budiman mau share / bagikan nasehat ini dimurahkan rezqinya , diangkat derajatnya disurga dan diberikan keturunan penghafal Alquran

KONSERVASI

KONSERVASI

 

Di zaman sekarang, banyak konflik yang sudah tersebar keseluruh dunia. Dimana ada konflik sudah pasti alam pun ikut terancam. Salah satunya untuk menyelamatkan atau melestarikan alam adalah dengan satu cara yaitu konservasi. Di dalam artikel ini; akan menjelaskan tentang apa itu konsep konservasi, bagaimana konflik konservasi muncul, dan cara-cara untuk konservasi alam sebagai contoh.

Konservasi adalah upaya yang dilakukan oleh manusia untuk melestarikan atau melinungi alam. Konservasi dapat difeinisikan hal-hal lain. Salah satu contohnya adalah di Indonesia, berdasarkan peraturan undang-undang, konservasi didefinisikan pengelolahan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediannya dengan tetap memlihara dan meningkatan kulaitas keanekagaramnya dan n

Menikah Muda itu Prestasi

MENIKAH MUDA ITU HEBAT

 

Menunda pada usia muda dengan alasan belum tamat kuliah bukan syarat sah. Menikah adalah hal penuh keindahan pasangan yang saling mencintai dan tidak ada patokan berapa usia yang tepat untuk menikah.  Semua itu kembali pada kemampuan dan kesiapan sangat dianjurkan untuk dilakukan. Fenomena untuk menjalin hubungan dalam usia muda adalah salah satu hal postif. Ini beberapa rahasia dibalik menikah muda

Kebahagiaan

Persentase tertinggi orang yang merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28 tahun. Sebab mereka umumnya belum memiliki banyak ego-ambisi. Pasangan muda lebih mudah menerima pasangan hidup Bahkan, ketika sang suami belum mapan secara ekonomi dan akibatnya hidup “pas-pasan”, mereka tetap bisa enjoy dengan kondisi tersebut.

Mudah Adaptasi

Pasangan berusia muda memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan, lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru juga kepribadian. Hal yang demikian tidak terjadi pada pasangan pengantin yang telah berusia matang.

Belajar Kedewasaan

Belajar menjadi lebih dewasa dengan orang yang dicintai adalah fase hidup yang menyenangkan. Bisa menjadi lebih bertanggung jawab. Daripada sebelumnya saat belum menikah, seseorang lebih bertanggung jawab karena tuntutan atau keadaan yang memaksa harus seperti itu.

Emosi Yang Stabil

Terbukti lebih cepat mendewasakan pasangan tersebut. Dalam arti, menikah dan berumah tangga membuat seseorang lebih terkontrol emosi Ini dipengaruhi oleh ketenangan yang hadir sejalan dengan adanya pendamping dan tersalurkannya “kebutuhan batin.”

Hasil studi sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker pada tahun 2010 mendukung hal ini. Menurut hasil studi tersebut, menikah pada usia muda akan lebih bermanfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.

Mencapai Impian

Di sinilah letak serunya menikah muda.Pasangan masih memiliki semangat yang tinggi dalam mengejar cita-cita.Dukungan yang diberikan pun lebih konkrit dan nyata dalam suatu tindakan

Semakin Sukses

Pandangan seseorang untuk menunda menikah dengan alasan mencapai jenjang karir tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu. Padahal, saat seseorang telah menikah, ia menjadi lebih tenang, merasakan sakinah. Dengan ketenangan dan stabilnya emosi ini, ia bisa lebih fokus dalam meniti karir dan beraktifitas apa pun. Karena tidak mengherankan jika banyak individu yang sukses di usia 40-an adalah mereka yang menikah di usia 20-an.

Kesehatan

Peluang memperoleh anak lebih tinggi, dibandingkan pengantin wanita berusia lebih dari 35 tahun. Ini adalah keuntungan menikah muda. Usia yang muda mampu mengimbangi pertumbuhan generasinya kelak hal ini didukung dengan kesehatan.

Menikahlah

Buat yang sudah siap untuk berumah tangga, tidak salah untuk meneruskan hubungan dengan seseorang menuju ke jenjang kepastian. Saatnya membangun kehidupan yang indah dengan menikah.  Yuk raih berkah bersegeralah

 

Sumber :

Http://alfawazmedia.com/menikah-muda-itu-hebat/

Pinjami Aku Satu Hari (Cerpen)

PINJAMI AKU SATU HARI

Karya : Rosaria Indah

 

Perlahan….tubuhku diturunkan ke dalam lubang yang sempit…
Namun dengan cepat kemudian badanku ditimbun tanah
Lalu semua orang meninggalkanku
Masih terdengar jelas langkah kaki mereka

Kini aku sendirian…di tempat yang gelap, tak pernah terbayangkan
Sekarang aku sendiri, menunggu ujian
Suami belahan jiwa pun pergi
Anak… yang di tubuhnya mengalir darahku… juga pergi
Apalagi sahabatku… kawan dekat… rekan bisnis…

Ternyata aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka
Menyesal pun… tiada berguna
Taubat tak lagi diterima
Minta maaf… tak lagi didengar..
Kini aku sendirian mempertanggungjawabkan apa yang pernah aku lakukan…

Ya Allah, kalau boleh…
Tolong pinjamkan satu hari saja milik-Mu
Aku akan berkeliling mohon maaf kepada mereka
Yang telah merasakan kezalimanku
Yang susah dan sedih karena ulahku
Yang aku sakiti hatinya
Yang telah aku bohongi

Ya Allah,,,berikan aku satu hari saja
Untuk memberi seluruh baktiku untuk ayah ibu tercinta
Demi memohon maaf atas kata-kataku yang keras lagi tak sopan
Maafkan aku, Mama..Papa..,
Aku sungguh ingin sujud memohon ridha mereka
Maafkan aku
Aku ingin mengatakan bahwa aku sangat berterimakasih
Atas apa yang mereka korbankan untukku

Ya Allah… pinjamkan satu hari saja
Yang akan aku gunakan setiap detiknya
Untuk ruku’ dan sujud kepada-Mu
Beramal shalih dengan tulus
Menyedekahkan seluruh hartaku yang tersisa, di jalan-Mu

Menyesaaaaal… sekali rasanya
Waktu-waktuku berlalu dengan sia-sia
Bahkan Al Qur’an firman-Mu dengan malas-malasan kubaca
Andai kubisa putar ulang waktu itu..
Tapi… aku telah dimakamkan hari ini…

Sakitnya sakaratul maut masih menancap pada setiap senti tubuhku yang kini kaku
Tenggorokanku serasa ditancapi dahan besar yang penuh duri tajam
Lalu dahan itu ditarik dengan sekuat tenaga oleh malakul maut
Sakit…. sakit sekali…
Seratus tahun pun tak hilang rasa sakit ini…

Kulit dan tulangku seperti digergaji lalu direbus dalam belanga
Nyeri… panas….masih terasa
Dagingku pun terasa terlepas dari tulangnya
Duhai … kerasnya tarikan malakul maut itu…

Seandainya aku masih bisa bercerita…
Tentu tak akan tenang tidur teman-temanku yang masih hidup
Seumur hidup mereka tak akan pernah lagi tidur nyenyak..
Andai saja mereka tahu…

Baru beberapa saat dalam gelap…
Masih terdengar sayup-sayup suara sandal orang-orang yang meninggalkanku…
Tanah kuburku masih gembur
Baru saja ditidurkan sendirian
Aku lihat tanah kuburan ini makin lama makin menyempit
Dari kiri, kanan, atas dan bawah, makin mendekat
Aku ngeri… mereka terus menghimpitku dengan kejam

Aku ingin berteriak…tapi tak mampu…
Tubuhku remuk, rusukku bertindihan
Organ-organ dalamku hancur
Inilah yang dijanjikan Allah pada semua mayat, termasuk mayat orang shalih
Akankah diluaskan lagi kuburku setelah ini?
Bagaimanakah aku menjawab pertanyaan ujian setelah ini?
O…andaikan aku bisa keluar dari sini…

‪#‎renungandiniharitentangmasadepan

 

Negeri Saba’

 

NEGERI SABA’ BENAR BERADA DI INDONESIA

 

Ada teori yang menggemparkan dunia persejarahan, yaitu bahwa borobudur adalah warisan Sulaiman AS, dan Sulaiman adalah Nabi dari Indonesia (Atlantis). Pro dan kontra pun turut menghiasi teori sejarah yang didasarkan pada ilmu Matematika AlQur’an tersebut. Banyak fakta-fakta yang memperkuat teori tersebut juga dilandasi dengan ayat-ayat AlQur’an. KH. Fahmi Basya seorang perintis Dzikru Lil Alamien (DLA) sebagai pencetus teori inipun dengan keyakinan yang kuat dan berlandaskan tafsir Qur’an versi beliau, bahkan akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi bahwa Borobudur adalah milik Umat Islam bukan warisan agama Buddha. Sebagai seorang muslim, saya pikir teori tersebut sah-sah saja, mengingat bahwa seorang muslim memang diperbolehkan untuk berijtihad dalam menafsirkan Al-Qur’an. Bagi yang kontra terhadap teori tersebut, juga melandasinya dengan argumen-argumen juga yang menurut saya pun juga masuk akal. Memang ada beberapa kelemahan teori yang dikemukakan oleh KH. FB tersebut. Namun saya bisa mengambil kesimpulan bahwa ada beberapa kebenaran (versi saya) dari teori KH. FB tersebut. Pertama, bahwa relief-relief yang terdapat di Borobudur sebagian besar memang mengilustrasikan kisah-kisah yang terdapat dalam Qur’an. Mulai kisah burung hud-hud, tabut Sulaiman, kisah perahu nuh. dan lainnya. Relief-relief yang ada di Borobudur bahkan tidak menampilkan satu pun kisah Buddha. Kedua, teori pemindahan Borobudur yang melebihi kecepatan cahaya menyebabkan beberapa struktur batuan mengalami pelelehan. Hal tersebut sudah dijelaskan dengan gamblang oleh KH. FB. Ketiga, Nabi Sulaiman pada saat mengabsen para rakyatnya yang terdiri dari golongan jin, manusia, dan hewan tersebut berada jauh dari istana beliau. Nabi Sulaiman kala itu sedang dalam perjalanan dan kebetulan berhenti sejenak di sebuah tempat yang terkenal dengan lembah semut. Saat itulah burung hud-hud belum tampak hadir sehingga akan dihukum oleh Sulaiman AS. Dan ternyata hud-hud datang dengan membawa kabar bahwa dia melihat ada negeri yang dipimpin oleh seorang ratu perempuan dan mereka menyembah matahari. Disini dapat saya simpulkan bahwa Arsyun ‘Adziem (Singgasana yang besar) milik Ratu Balqis adalah benar Borobudur. Namun tidak dipindahkan didekatnya Istana Sulaiman melainkan dipindahkan didekat Beliau dan para prajuritnya saat perjalanan. Keempat, perjalanan nabi Sulaiman adalah waktu pagi sama dengan sebulan dan diwaktu sore adalah sama dengan sebulan. Dalam AlQur’an tidak dijelaskan perjlanan tersebut menggunakan transportasi apa, namun beberapa kalangan menafsir Qur’an bahwa perjalanaan tersebut menggunakan unta.  Saya lebih cenderung menafsirkan bahwa perjalanan tersebut adalah perjalanan dengan berjalan kaki. Jadi kalau bisa hitung berjalan kaki sehari semalam sama dengan perjalanan dua bulan, dan kelipatannya. Maka bisa disimpulkan bahwa Istana Nabi Sulaiman jauhnya adalah berapa lama beliau dari Lembah semut (Borobudur) menuju Istana Beliau bersama ratu Balqis yang sudah menyerahkan diri. Kalau ada ahli matematika mestinya teori ini akan semakin menguatkan bahwa dimanakah sebenarnya Nabi Sulaiman berada, yang pastinya adalah bukan di Indonesia karena di Indonesia adalah negeri Saba’ yang pada akhirnya adalah Negeri saba’ juga merupakan negeri yang dikuasai oleh Sulaiman AS. Kelima, adalah setelah dipindahkan dari istananya ratu balqis, borobudur dirubah sedemikian rupa atas perintah Sulaiman agar ratu balqis tidak mengenalinya, namun begitu bagian-bagian utama tetap di pertahankan. Menguatkan sebuah opini bahwa relief-relief yang ada diborobudur dan adanya stupa-stupa (piring-piring) dan patung-patung yang membuat adalah bangsa jin yang diperintahkan oleh Sulaiman AS. Ada juga patung yang belum selesai sempurna dikerjakan karena ratu balqis keburu sudah datang saat perubahan bagian-bagian istana ratu balqis. Fakta Keenam, bahwa Negeri Saba’ memiliki kekayaan alam yang melimpah, juga dijelaskan dalam Al_Qur’an negeri yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghofuur. Negeri Saba’ penuh dengan mitos-mitos, penuh dengan hal yang erat hubungan dengan bangsa jin, dan hewan. Sampai sekarang pun negeri yang sangat erat bersinggungan dengan dunia ghaib adalah Indonesia, di negara lain manapun didunia ini (masih) Indonesia yang paling bersinggungan dengan bangsa jin dan hewan. Bahkan saat Walisongo berdakwah di negeri ini, mereka terkenal dengan penumbalan-penumbalan untuk merelokasi atau menjinakkan bangsa-bangsa  jin. Bahkan ada seorang walisongo yang terkenal khusus hanya bertugas menumbali tanah ini agar bangsa jin tidak mengganggu manusia. Hal ini erat kaitannya dengan kisah Sulaiman AS setelah meninggal dunia, bangsa jin ini kehilangan pemimpinnya sehingga mereka berani menguasai daerah-daerah bekas kerajaan Sulaiman. Pada saat menjadi rakyat Sulaiman mereka seperti halnya budak-budak yang hina, hal ini juga dijelaskan didalam Al-Qur’an. Pada akhirnya mereka seakan merdeka sehingga menjadi-jadi. Salah satu negeri yang mereka jadikan kekuasaan adalah negeri Saba’ ini. Kemudian kaitannya dengan agama Buddha adalah bahwa setelah Sulaiman AS meninggal dunia, maka terjadilah migrasi-migrasi umat manusia sehingga kitab Zabur yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Dawud AS yang kemudian diwariskan kepada Sulaiman AS pun mengalami banyak penafsiran dan versi-versi, tidak ubahnya Taurat dan Injil saat ini. Borobudur yang merupakan satu-satunya model candi Buddha yang tidak ada dinegara manapun didunia ini, termasuk China atau Tibet dan juga India (versi sejarah) adalah model atau panutan yang menjadi inspirasi munculnya aliran-aliran baru dari kitab Zabur yang diturunkan khusus bagi Bani Israil ini. Jadi Agama Buddha sebenarnya berasal dari Indonesia yang kemudian diadopsi oleh bangsa-bangsa India dan juga China. Tidak mungkin kalau model patung Buddha tertua ada di Indonesia, kemudian diklaim bahwa agama Budha dari China atau India. Ini adalah sejarah versi saya, kebenaran sejati tetap milik Allah SWT Tuhan satu-satunya. Abu Hisyam /www.ptg-kdr.com TERVERIFIKASI (HIJAU) BALADEWA, LIVERPUDLIAN, GUSDURIAN, Selengkapnya… IKUTI Memuat…
Selengkapnya :

Http://www.kompasiana.com/www.ptg-kdr.com/negeri-saba-benar-berada-di-indonesia_552a9edb6ea834036c552d16

Shalawat Adrikni

Shalawat Adrikiyah-Shalawat Adrikni atau Shalawat Khitab. Itulah beberapa penyebutan dari shalawat yang luar biasa ini. Ada banyak manfaat, fadhilah dan khasiat dari sholawat ini. Sholawat ini diajarkan oleh Rasulullah kepada seorang Mufti kota Syam yang bernama Syech Hamid Affandy Al ‘Imadi dalam sebuah mimpi, Beliau Rasulullah bersabda barang siapa membaca Sholawat tersebut Allah SWT akan memberikan kemudahan dalam segala hal.

 

Diantara manfaat dan khasiat dari shalawat ini adalah ‘Barang siapa membaca sholawat ini 1000 x (seribu kali) pada malam Jum’at dan dilanjutkan pada malam -malam berikutnya sampai hari Jum’at sebanyak 1000 x ( delapan hari berturut-turut) maka akan dikabulkan hajatnya, dan Insya Allah dapat bermimpi ketemu Rasulullah SAW. ( Menurut Syech Ibn Syaifuddin Al Jabbary ).

 

Inilah bacaan shalawat Adrikiyah/Adrikni/Khitab:

 

 

 

Bacaan sholawat Adrikiyah dalam latin:

 

Asholatu wassalamu alaika yaa sayyidi yaa rosulallah khudz biyadi qollat hilati adrikni.

 

Artinya:

 

Rahmat dan sejahtera semoga melimpah kepadamu, wahai junjunganku rosullulahu SAW, peganglah tanganku,sedikit sekali upayaku maka temukanlah aku…

 

Sholawat ini sangat ampuh luar luar biasa dan bermanfaat untuk banyak hal. Bahkan seorang wali kutub/raja wali  Habib Syekh Ali Al-Makkatul Mukarromah berkata “lapangkanlah hatimu dan isilah jiwa halusmu dengan sholawat adrikiyah karena akan menjadikan kita selamat dunia dan akherat“.

 

Diantara khasiatnya lagi adalah mendapat rejeki yang berlimpah, membuka mata batin, membuang sengkolo atau kesialan dan penyembuhan.

 

Cara membacanya adalah pada kalimat awal (Assolatu wassalamu alaika ya sayidi ya Rosululloh) dibaca dengan bersuara. Pada kalimat lanjutan (khud biyadi qoddokot khilati adrikni) dibaca didalam hati.

Cobalah amalkan shalawat ini dengan dibaca 100x tiap malam jika ada masalah atau hajat dan  dibaca minimal  3x atau 11x ba’da shalat untuk wiridan sehari hari

Sebagai catatan tambahan…jika ingin lebih afdol..dibaca setiap malam jum’at (ada hajat atau tidak ada hajat apapun)

 

Cara pengamalannya:

 

Shalat hajat biasanya,

rakaat pertama  membaca Surat Alam nasyroh atau alkafirun

rakaat kedua Surat Al kautsar atau Al Ikhlas

 

lalu Tawasulan dahulu dengan membaca fatihah ditujukan:

 

– Kepada Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam

– Malaikat Muqorrobin

– Kulafaur Rasyidin ,Abubakar ra, Umar ra, ustman ra dan Sayidina Ali KW

– Syekh Abdul Qodir Jailani

– Para Aulia,shalihin terdahulu

– Para guru dan pengijazah amalan…

– Ayah dan ibu,

 

Istigfar 100x

Tasbih 100x

Laa ilaaha illallaahu 100x

 

Lebih baik lagi ditambah dengan:

Laa ilaaha illallaahu wahdahulaa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai in qadiir 100x

 

Sholawat Di atas baca 100x atau 1000x

 

 

Beberapa fadhilah, manfaat dan khasiat dari Sholawat Adrikiyah ini:

  1. Apabila dibaca 333x secara istikomah sehabis sholat subuh maka Allah akan memberikan rejeki yang berlimpah ruah datang tanpa disangka-sangka.

 

  1. Jika sedang menghadapi masalah apapun, bacalah sholawat ini pada malam hari pukul 23.00 sampai selesai sebanyak 221x. Lakukan terus, Insya Allah akan diberikan jalan keluar.

 

  1. Apabila dibaca 103x tiap hari maka mata batin akan terbuka dan mampu menembus dimensi alam astral.

 

  1. Agar keinginan anda terkabul, bayangkanlah keinginan anda dan bacalah 7x ketika hendak tidur. Insya Allah akan terkabul.

 

  1. Untuk menghilangkan sial/sengkolo dalam diri kita bacalah 21x tiap hari.

 

  1. Untuk penyembuhan non medis (santet, kesurupan, teluh dll) bacalah 9x lalu tiupkan pada segelas air putih dan minumkan ke pasien.

 

  1. Bagi yang ingin bermimpi dengan para Nabi dan Wali maka bacalah 11x sebelum tidur. Lakukan secara istikomah sampai benar-benar ditemui.

 

 

Itulah beberapa fadhilah dari shalawat yang luar biasa ini. Ada banyak bacaan shalawat yang bisa kita amalkan. Selain shalawat Adrikiyah ini ada juga shalawat Nariyah dan shalawat Taisirul Arzaq. Mari kita amalkan bacaan shalawat ini sebagai bentuk kecintaan kita kepada Nabi. Insya Allah pada tulisan berikutnya akan saya hadirkan beberapa kesaksian dan pengalaman nyata dari pengamalan shalawat ini.

 

 

Sumber :

Http://doawiridamalan.blogspot.in/2014/12/fadhilah-manfaat-dan-khasiat-shalawat-adrikiyah-adrikni.html

Buletin Kholis

Peristiwa 10 November sebagai Spirit Perjuangan Santri di Masa Kini ada hari ini di tahun 1945 di Surabaya. Rakyat Surabaya sedang menunggu penghukuman yang dijanjikan Jenderal Manserg dari sekutu sebagai pembalasan atas tewasnya Mallaby. Sekutu menjanjikan penghukuman berat terhadap Surabaya dengan serangan dari darat, laut, dan udara. Pejuang Republik khususnya santri baru belajar menembak, tentara resmi pun jumlahnya hanya sedikit. Tapi semangat yang menyala-nyala dan kenekadan yang luar biasa telah menutup kelemahan itu. Pertempuran Surabaya adalah suatu rentetan peristiwa sejak September hingga November1945. Kejadian bermula dari insiden bendera di Hotel Yamato yang terkenal itu. Insiden ini menjadi pemicu dari awal gerakan rakyat Surabaya menyambut kemerdekaan. Dengan modal seadanya mereka rebut kempetai Jepang, lalu semua gudang senjata dan kantor-kantor milik Jepang diambil alih. Peristiwa berlanjut dengan mendaratnya sekutu pimpinan Brigjen Mallaby di Pelabuhan Surabaya yang ternyata diboncengi NICA. Hingga terjadilah pertempuran Surabaya yang pertama bulan Oktober1945 selama 3 hari. Pertempuran selama 3 hari 3 malam membuktikan kehebatan pemuda Surabaya. Mereka mampu melibas batalion yang baru saja memenangkan pertempuran melawan Jepang di Birma. Bahkan konon rakyat Surabaya telah membantai 1 kompi tentara Gurkha tanpa sisa. Konon katanya para santri dan pemuda Surabaya yang lain bertempur dengan sangat tidak terorganisir, namun semangatnya yang menyala inilah tipe orang Surabaya. Andai saja Soekarno tidak menyetujui perjanjian damai dengan sekutu di Surabaya dan pertempuran terus berlanjut. Mungkin sejarah akan mencatat batalion Sekutu yang telah mengalahkan Jepang di Birma dapat dihabisi oleh segerombolan orang yang baru belajar menembak. Sayang perjanjian damai dilaksanakan. Toh begitu tembak-menembak tetap terjadi. Buktinya Mallaby tewas di depan gedung Inferno (dibunuh tanpa sengaja oleh tentaranya sendiri). Sekutu mengultimatum rakyat Surabaya agar menyerahkan senjata sambil mengangkat tangan pada tanggal 9 November 1945. Ancaman sekutu ditolak pejuang Republik dan terjadilah pertempuran yang berlangsung selama 3 minggu dan menewaskan 20.000 orang Indonesia baik tua muda, tentara atau rakyat biasa. Dan 3000 lebih dipihak sekutu (sekitar 600 diantaranya tentara Inggris) Peristiwa 10 November 1945 sangat terkait dengan resolusi jihad NU. jarang orang mengetahui bahwa peristiwa pertempuran yang sangat dahsyat nan heroik tersebut sebenarnya dipicu oleh resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, yang sekaligus sebagai Rais Aam PBNU saat itu. Resolusi jihad yang dikeluarkan NU tersebut telah menginspirasi segenap anak bangsa khususnya santri untuk berjuang mengangkat senjata guna mengusir penjajah yang hendak masuk kembali ke Indonesia. Kontribusi NU dan santri terhadap peristiwa tersebut bukan hanya sebatas mengeluarkan resolusi jihad yang terbukti berhasil melecut semangat juang bangsa Indonesia, namun para kiai Nu beserta santri-santrinya terjun secara langsung ke medan perang mengusir penjajah. Sejarah mencatat Sekutu berhasil menguasai Surabaya setelah bertempur selama 3 minggu. Namun bagi Indonesia umumnya dan bagi Surabaya khususnya hasil itu belum sepenuhnya menunjukkan bahwa kita kalah. Secara hasil mungkin kita kalah, tapi lihatlah bagaimana 2 Jenderal Inggris tewas selama bertempur di Surabaya. Padahal dalam PDII tidak ada satu pun Jenderal Inggris yang tewas. Peran besar santri dalam peristiwa 10 November di Surabaya seharusnya menjadi spirit perjuangan santri di masa kini. Tantangan santri saat ini jauh lebih besar dibandingkan dulu. Tantangan-tantangan tersebut diantaranya pengaruh kuat globalisasi, westernisasi, paham hedonisme, maraknya sempalan islam di Indonesia, hingga situasi politik yang semakin tidak jelas. Semakin hari, masyarakat semakin gersang hingga memandang kebenaran dan kesalahan hampir mirip sehingga semakin kabur. Santri harus bisa berperan sebagai agent of change, yakni agen dari sebuah perubahan. Perubahan yang dimaksudkan adalah perubahan moral masyarakat. Karena santri adalah identitas manusia yang selalu berkerabat dengan ilmu, pengetahuan, akhlaq dan senjata. Pertempuran 10 November Surabaya adalah salah satu peran besar santri bagi bangsa tinggal bagaimana santri membangun bangsa di era globalisasi. HEADLINE 1 Buletin Kholis Edisi November 2015 Antusias rekan-rekanita pada materi keaswajaan di acara MAKESTA2(10/10/2015) Opini istorisitas berdirinya IPNU sebagai Horganisasi yang menjadi jalan penyatuan elemen gerak kepelajaran di bawah peran besar dari Nahdlatul Ulama. Keragaman penamaan ini berlangsung sejak tahun 1936, hingga kesepakatan nama terjadi tanggal 24 Februari 1954 M atau 20 Jumadil Akhir 1373 H di Kota Semarang. Kesepakatan dan peresmian nama ”IPNU”, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama menjadikan organisasi ini resmi sebagai wadah berhimpun, mengembangkan diri, dan berkreasi bagi pelajar, mahasiswa, santri, dan remaja baik di pesantren, madrasah/sekolah maupun perguruan tinggi. Pijakan pada keyakinan Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah menjadi dasar dari wadah dan induk yang sama. Dalam perkembangan selanjutnya, wadah organisasi pelajar putri Nahdlatul Ulama terbentuk dengan nama IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama). Hubungan IPNU dan IPPNU di sini sebagai mitra kerja dalam membina para kader. Pembentukan kader-kader muda NU yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap lingkungan dan memiliki wawasan kosmopolitan di tengah dinamika zaman yang terus berubah. Berbagai tugas untuk segera merespon problematika dalam ranah kepelajaran menanti IPNU dan IPPNU. Narkoba, free sex, tawuran, dan pelacuran yang melibatkan pelajar merupakan beberapa ancaman yang dihadapi generasi muda (baca: pelajar, santri dan mahasiswa) NU yang tinggal di kota-kota besar. Sedangkan masalah keterbatasan sarana belajar, menurunnya motivasi belajar, dan ketidakmampuan menjangkau biaya pendidikan sering menjadi problematika yang dihadapi pelajar yang berada di desa-desa. Di sisi lain, perkembangan teknologi dan informasi menghasilkan interaksi global yang berlangsung di ranah budaya, pendidikan, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya. Tumbuhnya radikalime yang mulai menjangkau kalangan pelajar dapat menjadi ancaman jangka panjang berupa disintegrasi bangsa. Dengan melihat berbagai macam problematika yang dihadapi pelajar khususnya dari sudut pandang sosiologis dan geografis, pilihan strategi yang efektif dilakukan oleh IPNU dan IPPNU perlu didasarkan pada pengelolaan peran pada tingkat komisariat atau ranting. Artinya formulasi gerakan dan peran yang dilakukan berdasar otonomi. Bukan otonomi untuk membiarkan setiap tingkat 2 Buletin Kholis Edisi November 2015 berbuat sesukanya, melainkan otonomi dengan pengertian bekerja, berperan, mereformulasi diri dalam garis-garis umum yang sudah ditetapkan oleh pimpinan pusat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Penanaman nilai Islam aswaja termasuk tradisi pesantren seperti sholawatan, maulidan, tahlilan, istighatsah, manaqib, ziarah kubur, dan kajian kitab kuning tak boleh dilupakan generasi muda NU untuk melestarikan tradisi aswaja sekaligus membentengi diri dari godaan dunia yang menyilaukan. Kita harus menyadari bahwa generasi muda adalah pemegang estafet peradaban di masa yang akan datang. Dinamika zaman yang terus berubah memang memberikan tantangan tersendiri untuk tetap berdiri tegak menunjukkan identitas dan kualitas diri. Semoga IPNU dan IPPNU tetap teguh menjalankan amanah dalam menjadi wadah yang menumbuhkan generasi-generasi muda NU dalam peran-peran penting dan baik tak hanya sekarang tetapi juga di masa lalu seperti yang telah diteladankan oleh pendahulu kita. Dengan berpijak pada adagium yang sudah masyhur di kalangan pesantren ”al-Muhafadhatu ‘ala qadimi al-Shalih wa al-Akhdzu bi al- Jadid al-Ashlah” (mempertahankan nilai- nilai lama yang baik dan bersikap terbuka terhadap nilai-nilai baru yang terbukti lebih baik). Sebuah prinsip yang mengandung banyak hikmah berharga bagi organisasi maupun individu dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. *) Ketua IPNU Komisariat Unnes tahun 2013 IPNU-IPPNU dalam Dinamika Zaman Oleh: Muhammad Kridaanto*) Redaksi Pimpinan Redaksi:Farid L.A, Editor:Afrida N.A, Layouter:Lulu M, Reporter:Anin R, Rovika A, Syafrudin, Fika Izza “Cita-cita IPNU adalah membentuk manusia berilmu yang dekat dengan masyarakat, bukan calon kasta elite dalam masyarakat.” Prof. D.r KH. Tolchah Mansoer pendiri IPNU KYAI NADHIM Surat Terakhir dari Ayah Oleh: Akhmad Luthfi (PW IPNU-IPPNU Jateng) Anakku terkasih… Suatu saat nanti aku akan menjadi sangat renta. Dan aku tak lagi ramah bahkan mungkin…Tak mengenali diriku lagi. Ketika aku berantakan saat makan, dan tidak lagi dapat menggunakan pakaian dengan baik,Ingat waktu dimana aku mengajari semuanya padamu. Jika aku berbicara kepadamu, kemudian aku mengulanginya beberapa kali, dengarkanlah dan aku mohon jangan interupsi aku. Ketika kau masih kecil, aku selalu membacakan cerita berkali-kali. Cerita yang sama sampai kau terlelap. Ketika aku tak mampu lagi mandi sendiri, janganlah marahi aku atau tak mau membantuku. Karena dulu aku telah membantumu dengan ikhlas, sampai engkau mampu mandi sendiri. Ketika aku tak mengerti tentang teknologi, berikanlah aku kesempatan untuk memahaminya dan jangan berikan senyumanmu yang menyakitkanku. Aku telah mengajarkan semuanya padamu, untuk makan dengan baik, berpakaian dengan rapi, dan menjadikan hidupmu menyenangkan. Ketika saatnya nanti ingatanku sudah pikun atau pengucapanku mulai tak teratur, berikanlah waktumu agar aku bisa mengingat kembali. Jika aku tak mampu melakukannya, janganlah engkau gugup. Pada saat itu, yang terpenting bukanlah apa yang aku katakan. Yang terpenting adalah tunjukkanlah padaku, bahwa kau masih setia mendengarkanku. Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku. Aku tahu persis kapan aku ingin makan atau tidak. Ketika kakiku mulai rapuh, jangan hanya tongkat yang kau berikan padaku.Tapi ‘berikan’ juga tangan dan bahumu sebagaimana yang aku lakukan padamu pada waktu kau baru pertama kali berjalan. Ketika saatnya nanti tiba dan aku katakan padamu bahwa aku takkan hidup lebih lama lagi, kumohon jangan marah, karena suatu saat nanti kau akan mengerti akan hal itu. Cobalah mengerti bahwa usiaku bukanlah kehidupanku,tetapi bagaimana aku bisa bertahan hidup. Suatu saat nanti kau akan temukan, mungkin dengan kesalahan yang kubuat, aku selalu memberikan yang terbaik bagimu, yang selalu mencoba untuk mempersiapkan jalan hidupmu. Kau tak perlu bersedih, marah, atau menganggap penting melihatku ada disisimu, karena engkau akan menjadi pewarisku. Berusahalah untuk mengerti dan membantuku, sama seperti aku membantumu di awal kehidupanmu. Bantu aku berjalan… Bantu aku mengakhiri jalanku dengan cinta dan kehangatan. Aku akan menebusnya dengan senyuman manis dan cintaku yang tulus dan selalu kuberikan padamu. Aku selalu mencintaimu, anakku,,, Ayah… :’) 3 Buletin Kholis Edisi November 2015 Semangat Nahdlatut Tujjar bagi Nahdliyyin untuk Indonesia atar Belakang berdirinya Nahdlatul Ulama L(NU) didahului dengan berdirinya lembaga-lembaga milik para ulama, baik di bidang pemikiran maupun ekonomi. Lembaga-lembaga tersebut kemudian dikenal dengan tiga tiyang penyangga yaitu Nahdlatul Wathan sebagai semangat nasionalisme yang berdiri pada tahun 1914, Nahdlatut Tujjar (1918) sebagai semangat pemberdayaan ekonomi, dan Tashwirul Afkar (1918) sebagai semangat pemikiran keilmuan dan keagamaan . Nahdlatul Wathan yang artinya kebangkitan tanah air merupakan organisasi pendidikan dan dakwah yang berfungsi untuk menyediakan sumber daya manusia yang berwatak religius dan nasionalis. Sumber daya demikian dibutuhkan untuk kepentingan kekuasaan (seperti kebutuhan akan pejabat birokrasi) maupun kepentingan kemasyarakatan secara luas. Nahdlatut Tujjar yang artinya kebangkitan para pedagang merupakan gerakan ekonomi yang bertujuan menguatkan sendi-sendi perekonomian rakyat dan berbagai bentuk usaha bersama seperti koperasi dan pengembangan usaha kecil. Sedangkan Tashwirul Afkar atau potret pemikiran adalah gerakan pemikiran yang berfungsi sebagai laboratorium sosial untuk mengembangkan dan menerjemahkan pemikiran-pemikiran Islam sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman yang terus berubah. Dengan demikian, NU sebenarnya bukan gerakan keagamaan dalam arti yang sempit, tetapi juga gerakan ekonomi, pemikiran dan pendidikan yang berorientasi kebangsaan dan kerakyatan. Berkaitan dengan pendirian Nahdlatut Tujjar, KH. Hasyim Asy’ari menguraikan tentang problem-problem keumatan yang terkait erat dengan ekonomi. KH. Hasyim Asy’ari kemudian mempelopori dan menuntut kepedulian para ulama, karena merekalah pemimpin dan teladan umat. Apabila basis-basis dan simpulsimpul kemandirian ekonomi tidak dibangun, selain para ulama telah berdosa, bangsa ini juga akan terus terpuruk dalam kemiskinan, kemaksiatan, dan kebodohan akibat dari kuatnya pengaruh kolonial. Sejak awal pendiriannya, Nahdlatut Tujjar telah mengenal dan menerapkan manajemen organisasi modern. Selain itu, konsep investasi usaha juga mengemukakan dalam bentuk sederhana, yang di era sekarang dikenal dengan profit share. Pembagian keuntungan 50% menjadi kesepakatan bersama, tetapi masih boleh dikembalikan untuk memperkuat modal. Dengan begitu, Nahdlatut Tujjar didirikan bukan hanya untuk membangun basis perekonomian para ulama, melainkan menjaga tradisi perdagangan yang sudah ada sejak sebelum datangnya kolonial dan turut menciptakan pasar sendiri di daerah Surabaya, Kediri, dan Jombang. Selain itu, Nahdlatut Tujjar juga memiliki cita-cita ideal untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan, kemaksiatan, dan kebodohan. Konsep Nahdlatut Tujjar merupakan konsep ekonomi mandiri yang dipelopori oleh para pendiri NU. seperti KH. A. Wahab Chasbullah memiliki perusahaan dalam bentuk CV. Karoenia yang bergerak di berbagai jenis usaha, seperti impor sepeda, distribusi beras dan usaha pelayaran dan KH. Achmad Syaikhu, seorang pengusaha sepatu terbesar di Surabaya. Setelah ketiga wadah perkumpulan tersebut melebur menjadi satu dalam NU, semangat Nahdlatut Tujjar (perekonomian) di masa sekarang sudah mulai diterapkan melalui gerakan pemberdayaan ekonomi umat maupun menata amal usaha NU yang pada waktu itu berjumlah sekitar 5.000 koperasi berbadan hukum yang dibuat oleh warga NU atau oleh lembaga NU. Industri kreatif maupun perdagangan berbasis NU juga banyak berkembang misalnya pembuatan batik, sarung, kopiah, mukena, dan aneka produk konsumsi lain. Tak terhitung usaha kreatif pengembangan kemandirian ekonomi dilakukan oleh para aktivis lembaga, lajnah , dan badan otonom NU, maupun warga NU secara umum. Namun, melihat keadaan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin lesu terutama rupiah yang terus melemah, semangat Nahdlatut Tujjar di kalangan Nahdhliyin seharusnya lebih ditingkatkan lagi, misalnya melalui industri kreatif inovatif dan mandiri yang mampu bersaing dan bertahan di ekonomi global. Jika dibandingkan dengan para ulama pendiri NU terdahulu yang mampu menyeimbangkan ketiga tiyang penyangga tersebut sehingga bisa bertahan dan mensejahterkan warga Indonesia khususnya warga NU di masa kolonial, semangat Nahdlatut Tujjar di kalangan Nahdhliyin belum maksimal berbeda dengan semangat Nahdhatul Wathan dan Nahdhatul Afkar yang mengalami perkembangan pesat baik secara struktural (manajemen organisasi) maupun kultural (secara basis massa)(Lulu M). Ekonomi 4 Buletin Kholis Edisi November 2015 Cerpen BELAJAR MENGINDAHKAN ATURAN Senja pagi hari ini seperti biasa, mengufuk dari arah timur dengan cahaya lembutnya menelisik celah-celah fentilasi kecil antar kamar yang berderet rapi. Menandakan rutinitas di pagi ini akan segera dilangsungkan. Biasanya mereka menyebutnya dengan mengaji bandongan, mengkaji kitab-kitab salaf sebagaimana mestinya. Ukuran bangunan yang digunakan mungkin sekitar 15×8 meter, tapi toh nyatanya orang-orang di dalamnya yang hampir berjumlah 400 tidak perlu bersusah payah berjejalan di bangunan aula tersebut karena paling-paling yang mengaji cuma berjumlah kurang dari 100 orang atau mungkin cuma seper-delapannya. Najwa Sabilla namanya, dia termasuk santri rajin di Ponpes yang ia tinggali sekarang, Ponpes Taskhilul Huda, Kabupaten Ungaran. Bila ditanya masalah kepintaran dalam hal baca kitab, Najwa lah orangmya. Dalam mengaji bandongan pun tidak pernah absen diikutinya, ia justru merasa kesal sekaligus prihatin kenapa bangunan aula sebesar itu cuma di tempati beberapa orang saja dan orang itu-itu saja. “Sebenarnya apa sih yang mereka cari di sini, cuma tempat bernaung dan makan?” Tanya Najwa kepada keempat sahabat terbaiknya, menurutnya. “Memang kenapa Naj? Dateng-dateng udah badmood.” Kata Aisyah menanggapi. “Aku tahu, dia itu sebel soalnya kalo ngaji bandongan yang berangkat sedikit banget. Betul tidak?” Timpal Kalisa. “Lagi-lagi kamu mempermasalahkan itu, udahlah Naj… Mereka itu udah dewasa, mereka pasti tahu mana yang seharusnya dilakukan atau tidak. Yah memang sih kita harusnya mengingatkan hal yang baik tapi kalo memang dari diri mereka aja udah gak mau, sampek berbusa kita ngomong pun gak bakal didengerin.” Kata Dini menanggapi. “Iya sih Din, bener juga.” Kata Najwa menyetujui. “Dan lagi ya Naj, disamping kamu berbusa karena kebanyakan ngomong tapi gak digubris, kamu juga bakal tersayat hatinya saat mereka bilang… ehm, ehm, Halah.. emang Najwa siapa? Pengurus bukan, tapi gayanya ngurus-ngurus.”Fara menambahi dengan ekspresi ter-alay-nya. Salah satu teman Najwa yang paling sering dinobatkan menjadi Ukhti Alay. “Dasar, gak perlu didramatisir… Hidup itu yang wajar aja..” Sontak kelima gadis itu saling cekikikan satu sama lain. Lucunya, perbincangan singkat dan guyonan itu terjadi disaat bandongan berlangsung tepat disaat sang Ustadz membacakan kitab ampuannya dan itu adalah suara paling keras karena santri yang lain sedang asyik bertamasya melanjutkan mimpi semalam. Usai mengaji bandongan, kebetulan hari itu hari Jum’at jadi mereka free dengan tugas sekolah. Mereka berkumpul, berbincang-bincang, berceloteh hal-hal aneh, dan lain sebagainya yang merupakan rutinitas keseharian mereka selain nyantri di Ma’had Taskhilul Huda. Tepat saat mereka saling berargumen hal-hal sepele, Mbak Qona’ah salah satu pengurus Ma’had Taskhilul Huda membawa secarik kertas full color kemudian ditempelkannya di madin dekat aula. Hal ini, langsung menarik banyak manusia untuk mendekat. “Ya Allah, Habib Syech di Simpang Lima nanti malam Naj, Ayo nonton..” Tutur Fara Sumringah. “Waa… harus nonton, jam 5? Waa… gak papa jadi pulangnya gak kemaleman.” Kata Najwa sangat bahagia. Najwa dan kawannya sangat suka sekali menghadiri acara sholawatan di manapun letaknya terlebih lagi di sini Habib Syech Assegaf-lah yang mengisi acaranya. Mereka tidak tanggung-tanggung meminjam motor dari teman laki-laki yang mereka kenal, dan berangkat lebih awal atau bahkan terpisah dari rombongan, dengan dalih agar bisa mendapat tempat dekat panggung. Itulah rencana mereka pada momen ini. Ba’da Dhuhur, Najwa dan keempat temannya sudah berada pada keputusan yang matang untuk mengahadiri acara tersebut. Mereka sudah mendapat pinjaman tiga motor dari teman laki-laki yang mereka kenal meski dengan berbagai persyaratan, mengisikan bensin salah satunya. Namun, waktu itu setelah jama’ah sholat dhuhur. Salah satu pengurus, Mbak Alya berkata bahwa santri ponpes Taskhilul Huda tidak diizinkan menonton acara tersebut karena acara tersebut akan selesai sekitar jam 10 malam dan dikarenakan pula pondok juga akan ada pengajian maulud nabi dengan pembicara super special yang harus diikuti santri sebagai tuan rumah. Mbak Alya juga menambahkan bahwa keputusan ini merupakan keputusan langsung dari Abah KH. Mamba’i selaku pengasuh Ponpes Taskhilul Huda. (Bersambung di hal.5) 5 Buletin Kholis Edisi November 2015 Ravika Agustina Najwa sangat kesal menggebu-gebu, ia seolah-olah tidak terima dengan keputusan tersebut. Pikirnya memang apa yang salah, toh mereka nantinya tidak berhura-hura disana melainkan saling menyerukan sunnah nabi yaitu bersholawat. “Kenapa sih? Pake acara dibatalin segala?” Kata Aisyah. “Gak papa, kita harus tetap berangkat, kita udah dapet motor, nanti keluarnya ba’da Ashar, Insya Allah gak bakal ketahuan. Misal ketahuan, bilang aja kita mau keluar kerja kelompok. Selesai” Ide Najwa. “Tapi Naj, ini keputusan dari Abah lho, takutnya nanti kita kenapa-kenapa soalnya secara tidak langsung kita gak dapat restu beliau.” Sambung Dini ragu. “Yang penting niatnya Din, kita kan gak hura-hura di sana, kita juga mengaji, bersholawat, sunnah nabi itu.” Kata Najwa menimpali. “Aku masih agak ragu Naj, maaf ya.. aku gak ikut kali ini. Nanti motornya aku bilangin ke Roni kalo gak jadi dipinjem.” Kata Dini. “Aku juga deh Naj..” Timpal Kalisa “Hih.. kalian ini, ya sudah terserahlah, yang nyesel kalian lho…” Sahut Fara. Akhirnya tepat ba’da sholat Ashar mereka berangkat menuju Simpang Lima yang jauhnya kurang lebih 35 km. Setelah hampir satu setengah jam, Najwa, Fara, dan Aisyah akhirnya tiba di Simpang Lima Kota Semarang. Orang-orang sudah beramai-ramai menjejali lapangan tempat acara tersebut diadakan, dengan panggung yang megah di tengah-tengahnya. Tepat jam 5, acara belum dibuka, masih pengecekan sound system dari panitia. Meski berdesak-desakan, tergeser-geser kekanan kiri, sudah biasa demi mendapat tempat duduk paling strategis bukan masalah besar bagi mereka. Waktu menunjukkan pukul 7, setelah sebelumnya break dulu untuk melaksanakan sholat Maghrib. Rombongan Habib Syech tak kunjung datang. Jenuh yang dirasakan karena hanya pemutaran sholawat dari salon-salon besar dengan suara super maksimal, hamparan manusia sejauh mata memandang, makin membuat bosan lebih-lebih pusing di kepala. Pukul 8, acara belum juga dimulai. 15 menit kemudian, pengumuman dari panitia, sebuah permohonan maaf ternyata Habib Syech beserta rombongan tidak bisa hadir. Seketika riuh suara ratusan manusia bergemuruh, kecewa dirasakan Najwa, Fara, dan Aisyah, sehingga mereka memutuskan untuk pulang secepatnya. Satu setengah jam perjalanan pulang, ketiga gadis itu akhirnya sampai di pondok, acara pengajian di pondok sudah selesai seperempat jam yang lalu. Untungnya, pintu depan masih terbuka lebar karena biasanya ditutup pukul 9 tepat. Najwa, masuk kekamarnya dengan langkah gontai sembari memasang wajah paling kusut yang pernah ia punya. “Gimana acaranya Naj?” Tanya Dini. “Nyebelin banget, rombongan Habib Syech gak jadi datang, tiga jam nunggu di sana cuma lihat hamparan manusia sama suara salon yang bikin pusing.” Jawab Najwa kesal. “Hahaha… Malangnya nian nasibmu Naj, oh ya.. tadi kamu bilang kalau aku bakal nyesel karena gak menghadiri pengajian Habib Syech kan?” Kata Dini sedikit menyeringai. “Iya Naj, pembicara yang super special yang dijanjikan pengurus datang, dan kamu tahu siapa?” Kalisa berkata dengan senyum berbinar. “Lha emang siapa tho pembicaranya?” Jawab Najwa penasaran. “ Kayaknya kamu yang bakalan nyesel deh Naj, beliau adalah orang yang paling kamu nantikan kehadirannya selama dua bulan belakangan ini.” Jawab Dini puas. “Ya Allah, jangan-jangan…” Imbuh Najwa. “Ya Naj, Ustadz Felix Siauw…” Jawab Dini dan Kalisa kompak. “Astaghfirullahal’adzim…” Najwa berseru pada hal yang terjadi kepadanya. Suatu hal yang seharusnya mudah didapatkan tanpa melanggar keputusan yang ditetapkan. _^-^_ 6 Buletin Kholis Edisi November 2015

 

 

Sumber :

Https://attachment.fbsbx.com/file_download.php?id=187575168247917&eid=ASt14O5b6a5NaRq_pxC4hxINlU-nudVSmod1htzgiHX1Yn3w-b-C39-tiDMHYD7fHe4&inline=1&ext=1447946478&hash=ASuJ0L7w9TyBL84q