Secara umum bahasa memiliki fungsi, yaitu untuk berkomunikasi. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain tentu menggunakan bahasa. Menurut Prof. Dr. Samsuri (1980), bahasa tidak dapat terpisahkan dari manusia dan mengikuti di dalam setiap pekerjaannya. Mulai dari bangun tidur pagi-pagi sampai larut malam sebelum tidur manusia tidak lepas dari bahasa.
Di rumah kita berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain, misal bapak, ibu, kakak, atau adik. Di luar rumah kita berkomunikasi dengan tetangga, di perjalanan apabila naik angkutan umum kita bisa berkomunikasi dengan orang yang di dekat kita, di sekolah atau di tempat kerja kita juga berkomunikasi dengan teman sekolah atau rekan kerja.
Dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif yang berada pada satu tempat, Di Indonesia terdapat ratusan bahasa daerah dan ratusan dialek yang digunakan dalam masyarakat. Dalam penggunaan bahasa dan dialek, kita harus bisa menempatkan di mana kita sedang berada dan kepada siapa kita berkomunikasi, misalnya di kantor, di pasar atau di terminal.
- Bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas di kantor
Kantor adalah suatu tempat pelayanan masyarakat yang di dalamnya terdapat pimpinan, pembantu pimpinan, dan staf (karyawan) serta masyarakat yang membutuhkan pelayanan
di tempat tersebut. Misalnya:
– Bank, di dalamnya ada direktur, wakil direktur, karyawan, dan nasabah bank.
– Sekolah, di dalamnya ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, penjaga sekolah, dan murid.
Bahasa dan dialek yang digunakan di kantor harus bahasa formal/resmi/nasional,
yaitu bahasa Indonesia. Di kantor, kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya kita menyapa/memberi salam kepada rekan kerja pada pagi hari: “Selamat pagi, Pak/Bu!”.
Apabila di sekolah, para guru khususnya harus menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai kaidah dalam bahasa Indonesia, mulai tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Para murid/siswa harus diajak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Contoh guru membuka/memulai pelajaran di ruang kelas XI, mata pelajaran
antropologi. “ Selamat pagi, anak-anak!, pada pertemuan kali ini kita akan membahas materi
bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas masyarakat di kantor”.
- Bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas masyarakat di pasar
Pasar adalah suatu tempat pelayanan umum yang di dalamnya terdapat penjual, pembeli, pengangkut barang, petugas kebersihan, dan sebagainya. Jadi, komunitas masyarakat di pasar lebih bervariasi, baik itu pekerjaan, pendidikan, usia, pakaian yang dikenakan, dan sebagainya. Bahasa dan dialek yang digunakan di pasar tradisional adalah bahasa daerah setempat. Misal: di Pasar Johar Semarang (Jawa Tengah), komunitas masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa.
Contoh dialog antara penjual dan pembeli dengan menggunakan bahasa Jawa.
– Pembeli “Endhoge sekilo regane pira?”
(Telornya satu kilogram harganya berapa?).
– Penjual “Wolungewu limangatus rupiah, Bu”.
(Delapan ribu lima ratus rupiah, Bu).
- Bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas masyarakat di terminal
Terminal adalah tempat pemberhentian dan pemberangkatan angkutan umum bus dari dan ke berbagai jurusan.
Di dalam lingkungan terminal terdapat kepala terminal, petugas administrasi, kebersihan, dan keamanan. Juga ada awak bus (sopir, kernet, kondektur), penumpang,
pedagang di kios, pedagang asongan, pengamen, dan pengemis.
Komunitas masyarakat di terminal yang beraneka ragam tersebut menjadikan bahasa yang mereka gunakan juga beberapa macam, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
daerah. Misal: Komunitas masyarakat di terminal Lebak Bulus Jakarta menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah (Sunda dan Betawi).
Sumber:
Indriyawati, Emmy. 2009. Antropologi untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional