Oleh Mursari Pratiwi
Aku tahu hidup tak pernah seperti titik
tak pernah seperti pohon
yang bisa terus tumbuh di tempat yang sama
tanpa berpindah
tanpa ada rindu
khayalku ingin sekali kembali pada hal yang telah berlalu
bocah kecil berkuncir dua berlari bahagia
tidur di pangkuan ibunya
terlelap, terjaga bersama ayah
bukan kemarin lagi
aku harus segera pergi dan untuk kembali lagi
membayar cinta seorang wanita yang mengalir setiap napas
membayar rengkuhan seorang pria yang tidak lagi setiap saat
bagaimana aku haru membayar waktu dan cinta itu
bagaimana ku buat kecewa pada hidupnya
rindu kini membangunkanku
setiap lirih doaku, ku jaga namanya dalam relung jiwa
dan setiap langkahku selalu tersela rindu yang menjelma menjadi pelukan
ada jarak dan waktu yang menjadi pemisah
menuntut kedewasaan
melukis senyum sosok yang kini ku tinggalkan
aku pasti pulang
untuk berjumpa kembali