Dear kamu;
yg aku tau sedang ingin lepas dariku.
.
Hari-hariku pernah terisi dengan rasa penasaran sebelumnya. Perihal keingintahuanku akan bagaimana rasanya menjadi kamu yg dicintai dengan sebegitu besarnya oleh aku. Diagung-agungkan oleh jari-jemariku yg melahirkan puisi tentangmu.
Aah.. Mungkin rasanya indah ya, mengetahui bahwa ada seseorang diluar sana yg mencintaiku dengan sangat luar biasa. Memuji keseharianku dengan kata-kata. Dan mencintai kekurangan yg aku sendiri sangat membencinya.
Tapi kini aku tau bahwa hatimu tak mampu lagi bersamaku. Tak usah kamu paksakan, aku sudah mengetahui semuanya. Walaupun mulutmu tak berucap, aku tau bahwa kamu sedang terluka.
Ya. Aku ikhlas melepasmu. Melepas kamu yg pernah menjadi sayap-sayap kecilku. Yang pernah menunjukkan padaku bahwa dunia ini tak sesempit yg aku tau.
Kamu tidak perlu meminta maaf. Karena sejatinya kita berdua tau, dihadapan cinta, kesalahan tak pernah terasa salah. Aku tau bahwa kamu tak sanggup lagi untuk tinggal lebih lama bersamaku, aku tau bahkan ketika kata-kata itu belum keluar dari mulutmu.
Aku menyadari, kamu akan lebih banyak menahan sakit hati jika terus berdiam disini. Hatimu akan terasa lebih perih ketimbang hatiku sendiri.
.
Tapi biar bagaimanapun, hatiku tak pernah sepenuhnya mampu menghentikan rasa cintaku. Kamu tetap yg utama, kamu tetap cinta yg terluar biasa. Seakan didunia ini aku hanya mengenal kamu;
Maafkan aku yg tidak menelefonmu malam itu. Maafkan aku yg terlalu ingin kamu yg memulai duluan. Maafkan aku yg selalu berharap kau cari padahal kau sejatinya memang selalu mencari. Maafkan aku.
Tak apa, kamu tak usah khawatir. yg kamu perlukan sekarang adalah seseorang yg mampu membuat hidupmu jauh lebih bahagia. yg mampu memekarkan senyummu selayaknya dia adalah pohonnya. Aku takut kau akan terus tersakiti jika masih bertahan disini, kamu akan menderita melebihi apa yg aku rasa.
.
===
.
Sebelum kututup dan kuakhiri isi dari surat ini. Izinkan hatiku berbicara sebentar perihal rasa yg sebenarnya..
Tuan..
Kamu tetap yg utama dihatiku, hatiku seakan hanya merasakan kamu. Maafkanlah aku yg hanya mampu mencintaimu dan tak menunjukannya kepadamu.
Tuan..
Rasa yg aku derita ini kian lama kian merusak logika. Seakan kini yg mampu aku lihat hanyalah cinta. Maafkanlah aku yg sulit untuk berkata bahwa aku cinta kamu.
Karena kau tetap cinta utamaku. Karena hatiku hanya mencintai kamu.
Hatiku untukmu, hanya untukmu dan terus hanya untukmu..
dan itu tak akan pernah hilang dari hatiku.
Sejauh apapun kamu pergi. Nafasmu selalu terasa disini.
by : mbeeer.tumblr.com