Ya Allah, Betapa Bahagianya Calon Suamiku Itu#18

Pada zaman Rasulullah SAW hiduplah seorang pemuda bernama Zahid yang berumur 35 tahun namun belum juga menikah. Dia merupakan salah seorang Ahlus Suffah yang tinggal di Masjid Madinah. Ketika sedang memperkilat pedangnya, tiba-tiba Rasulullah SAW datang dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya dengan agak gugup.

“Wahai saudaraku Zahid, selama ini engkau sendiri saja,” Rasulullah SAW menyapa.

“Allah bersamaku ya Rasulullah,” kata Zahid.

“Maksudku bukan itu. Kenapa selama ini engkau membujang saja ? Apakah engkau tidak ingin menikah ?” tanya Rasulullah SAW.

Zahid menjawab, “Ya Rasulullah, aku ini adalah seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek, siapa yang mau denganku ya Rasulullah ?”

“Asal engkau mau, itu urusan yang mudah !” kata Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan sekretarisnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar kepada seorang wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu dibawa ke rumah Zahid dan oleh Zahid dibawa kerumah Said. Karena di rumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.

“Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasul yang mulia untuk diberikan lepadamu saudaraku.”

Said menjawab, “Adalah suatu kehormatan buatku.”

Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi perkawinan Arab yang selama ini biasanya seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya, itulah yang dinamakan SEKUFU.

Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, “Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah ?”

Zahid menjawab, “Apakah engkau pernah melihat aku berbohong ?”

Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata, “Wahai Ayah, kenapa sedikit tegang dengan tamu ini ? Bukankah lebih baik disuruh masuk?”

“Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya,” kata ayahnya.

Disaat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis sejadi-jadinya dan berkata, “Wahai Ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya. Mereka semuanya menginginkan aku, aku tak mau ayah !” kata Zulfah merasa dirinya terhina.

Maka Said berkata kepada Zahid, “Wahai saudaraku, bukan aku menghalanginya. Tetapi engkau tahu sendiri bahwa anakku tidak mau dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak.”

Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepada ayahnya, “Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama Rasul ?”

Akhirnya Said berkata, “Ini yang melamarmu adalah perintah Rasulullah.”

Maka Zulfah istighfar beberapa kali dan menyesal atas kelancangan perbuatannya itu dan berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah, kenapa sejak tadi ayah tidak berkata bahwa yang melamar ini adalah Rasulullah, kalau begitu segera saja wahai Ayah, kawinkan aku dengan pemuda ini. Karena aku ingat firman Allah dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) diantara mereka ialah ucapan, ‘Kami mendengar, dan kami taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung'”. (Qs. An Nur : 51)”

Pada hari itu Zahid merasa jiwanya melayang ke angkasa dan baru kali ini ia merasakan bahagia yang tiada tara. Segera setelah itu, Zahid pamit pulang. Sampai di masjid ia langsung bersujud syukur. Rasul yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.

“Bagaimana Zahid ?” tanya Rasulullah.

“Alhamdulillah diterima ya Rasul,” jawab Zahid.

“Sudah ada persiapan ?”

Zahid menundukkan kepala sambil berkata, “Ya Rasul, kami tidak memiliki apa-apa.”

Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke Abu Bakar, ‘Ustman, dan ‘Abdurrahman bin ‘Auf. Setelah mendapatkan uang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan perkawinan. Dalam kondisi itulah Rasulullah SAW menyerukan umat Islam untuk menghadapi kaum kafir yang akan menghancurkan Islam.

Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum Muslimin sudah bersiap-siap dengan perlengkapan senjata, Zahid bertanya, “Ada apa ini ?”

Sahabat menjawab, “Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, apakah engkau tidak mengerti ?”.

Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, “Wahh,, kalau begitu perlengkapan kawin ini akan aku jual dan akan kubelikan kuda yang terbagus.”

Para sahabat menasehatinya, “Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau hendak berperang ?”

Zahid menjawab dengan tegas, “Itu tidak mungkin !”

Lalu Zahid menyitir sebuah ayat yang berbunyi, “Jika bapak-bapak, anak-anak, suadara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (Qs. At Taubah : 24).

Akhirnya Zahid (Aswad) maju ke medan pertempuran dan mati syahid di jalan Allah.

Rasulullah berkata, “Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah.”

Lalu Rasulullah membacakan Ayat, “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(Qs ‘Ali Imran : 169-170).

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (Qs. Al Baqarah : 154).

Pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata dan Zulfah pun berkata, “Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak bisa mendampinginya di dunia izinkanlah aku mendampinginya di akhirat.”

Refleksi Hikmah :

Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa menjadi renungan buat kita bahwa, “Untuk Allah di atas segalanya” Be A Good Mosleem or Die As Suhada’.

Percaya, Diam, dan Lihatlah#17

Seorang anak kecil sedang bermain sendirian dengan mainannya. Ketika sedang asyik-asyiknya bermain, tiba-tiba mainannya itu rusak. Dia mencoba untuk membetulkannya sendiri, tapi rupanya usahanya itu dari tadi sia sia saja. Akhirnya dia pun menyerah, dan mendatangi ayahnya agar memperbaiki mainannya tersebut.

Sambil memperhatikan ayahnya memperbaiki mainannya, dia selalu saja memberikan komentar kepada ayahnya, “Ayah, coba lihat bagian sebelah kiri, mungkin di situ kerusakannya.” Ayahnya menurutinya, tapi ternyata belum betul juga mainannya.

Maka dia memberi komentar lagi, “Oh, bukan di situ yah, mungkin yang sebelah kanan, coba lihat lagi deh yah.” Kali ini ayahnya juga menurutinya, tapi lagi-lagi mainannya itu belum betul.

“Kalau begitu coba yang di bagian depan yah, kali aja masalahnya ada di situ.” Kali ini ayahnya marah, “Sudah, kalau kamu memang bisa, mengapa tidak kamu kerjakan sendiri saja ? Jangan ganggu Ayah lagi ! Ayah masih banyak kerjaan lain.” kata sang Ayah sambil berlalu pergi meninggalkan anaknya.

Tapi setelah dia mencoba beberapa saat untuk memperbaikinya lagi, ternyata dia masih belum juga berhasil. Akhirnya dia kembali lagi kepada ayahnya sambil merengek, “Tolonglah yah, aku suka sekali mainan ini, kalau rusak begini bagaimana ? Tolong Ayah betulkan supaya bisa jalan lagi ya ?”

Karena tidak tega mendengar rengekan anaknya, si ayah akhirnya menyerah, “Baiklah Nak. Ayah akan memperbaiki mainanmu, asal kamu berjanji tidak boleh memberitahu Ayah apa yang harus Ayah lakukan. Kamu duduk saja dan perhatikan Ayah bekerja. Tidak boleh berkomentar.”

Ketika ayahnya sedang memperbaiki mainannya, si anak mulai berkomentar lagi, “Jangan yang itu yah, kayaknya bagian lain yang rusak.”

Mendengar hal itu, kali ini ayahnya berkata, “Kalau kamu berkomentar lagi, mainan ini akan ayah lepaskan dan silahkan kamu berusaha sendiri.” Karena takut ayahnya akan benar-benar melakukan apa yang dikatakannya, anak itu pun diam dan duduk manis sambil melihat ayahnya memperbaiki mainannya sampai bisa berjalan lagi tanpa mengeluarkan komentar apa pun.

Seperti anak kecil itu, kita pun sering kali berserah kepada Allah SWT tapi masih ingin mengatur Allah SWT bagaimana sebaiknya jalan hidup kita.

Jika saja kita bisa sepenuhnya pasrah kepada kehendak Allah SWT, maka niscaya sungguh Allah SWT yang Maha Tahu dan sangat mencintai kita akan memberikan apa-apa yang terbaik, lebih dari apa yang kita pikirkan dan do’akan.

Percaya sepenuhnya tanpa ada keraguan dalam menyerahkan urusan kita kepada Allah SWT. Itulah kuncinya.

Anak Kecil dalam Kereta#16

Sering kali kita masalah hanya dari kacamata pribadi. Ada sebuah kisah,,

Suatu hari ada seorang Bapak Tua bersama dengan 4 orang anaknya yang masih kecil-kecil. Mereka naik kereta ekonomi dari Jatinegara menuju Semarang. Di dalam kereta, anak-anak itu sangat ribut sehingga banyak mengganggu penumpang yang lain. Berlarian kesana kemari, teriak-teriak tawa mewarnai keceriaan mereka. Penumpang yang lain banyak yang merasa terganggu dengan tawa anak-anak kecil itu. Dan Sang Bapak Tua itupun, sepertinya tidak mau tahu dengan anggapan dan pandangan para penumpang yang merasa terganggu oleh anak-anak kecilnya.

Seorang Ibu memberanikan diri untuk menegur Bapak Tua itu agar mau mendiamkan anak-anak kecil itu, “Pak, maaf Pak. Apakah anak itu anak-anak Bapak ?”

Tanpa menjawab, Bapak Tua itu pelan-pelan mengangkat kepala dan melihat ke arah Ibu yang menegurnya, “Ada apa Bu ?” tanya Bapak Tua.

“Itu Pak, Anak Bapak. Mereka berisik dan mengganggu penumpang yang lain, tolong disuruh diam Pak. Sebagai orang tua, harusnya Bapak bisa menjaga anak-anaknya dong. Kami merasa terganggu” jawab Ibu tersebut.

“Ooo, maaf bu saya tidak bisa” jawab Bapak Tua.

“Kenapa tidak bisa ? Kan itu anak Bapak” sahut sang Ibu.

“Saya tidak tega” jawab Bapak Tua itu lagi.

“Kenapa tidak tega ?”

“Tiga hari yang lalu, mereka baru saja kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan pesawat. Sejak kecelakaan itu, mereka tidak pernah berhenti menangis. Dan baru kali ini, saya melihat mereka bisa tertawa dengan bahagianya. Saya tidak tega memberhentikan tawa mereka. Jika Ibu tega, saya mempersilahkan Ibu untuk memberhentikan tawa mereka agar mereka tidak mengganggu para penumpang yang lain” jawab Bapak Tua itu mengakhiri percakapan.

Sang Ibu kemudian kembali ke tempat duduknya, dan tidak bisa berkata apa-apa lagi sambil meneteskan air matanya. Kini, marahnya telah berubah menjadi sayang. Bencinya beberapa waktu lalu berubah menjadi simpati. Ia sangat senang melihat anak yatim-piatu tersebut bisa tertawa lepas.

Refleksi Hikmah :

Yakinlah ! pada saat kita mau membuka mata hati dan pendengaran, pastilah hidup ini akan lebih mudah untuk dipahami.

Kebencian jadi Kasih sayang.
Dendam jadi Persahabatan.

Tidak ada yang salah dalam kehidupan ini. Yang salah adalah pada saat kita tidak berusaha mau mengerti tentang kehidupan. Sungguh ! Allah menginginkan bagimu bahagia kehidupan di dunia dan di akhirat. Karena Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sepuluh Menit Lebih Lama#15

Orang-orang hebat sebenarnya hanyalah orang-orang biasa yang memiliki tekad yang luar biasa saat orang-orang disekeliling anda menyerah dan mundur.Kertakkan gigi anda dan cobalah untuk mengenali sedikit lebih dalam.Sukses diraih dan dipertahankan oleh mereka yang terus mencoba.Majulah dan akuilahmungkin hari ini anda belum mencapai apa yang anda inginkan,harapkan dan impikan.Salah satu caraa untuk mendapatkan impian anda adalah tekad untuk tidak menyerah.

Ralph Waldo Emerson berkata “Seseorang disebut pahlawan bukan karena dia lebih berani dari orang lain,tetapi karena ia berani bertahan sepuluh menit lebih lama.”Seorang atlit lari jarak jauh belajar untuk menjadi”terbiasa.”Ia akan terus berlari hingga kecapekan,tetapi dia tidak akan berhenti.Pelari biasa akan menyerah tetapi pelari jarak jauh tahu bahwa jika dia dapat menahan kesakitan itu sedikit lebih lama ia akan menjadi “terbiasa”.

Sebelum seseorang mencoba cukup keras dan cukup lama sampai sampai ia menjadi terbiasamaka dia tidak akan pernah tahu seberapa besar yang bisa ia capai.Ingatlah kemampuan itu terdiri dari 95% tekad untuk tetap bertahan ketika tertepa angin dan ombak.

Saling Mencintai #14

Dijagad raya ini terdapat sebuah planet biru berkilauan nan indah.Itulah bumi,tempat kita semua berpijak dan bernaung.Tangan-tangan Sang Maha Pencipta telah membentuk planet ini sedemikian cantik,tertimbang seimbang digugusan bintang-bintang dan terukur tepat di gerak derap sang waktu.Kehidupan gugur dan tumbuh silih berganti semenjak lima puluh miliyar tahun kelahiran matahari.sebuah evolusi panjang,rapi dan berhati-hati terbentuk.

Planet elok dan jagad raya yang agung,semua itu hanya demi kehidupan manusia,maha karya yang menyimpan cahayanya,yang diturunkan dua tahun yang lalu di bumi ini.sehingga kini matahari masih menyisakan lima miliyar tahun kedepan sebelum mendidihkan air dipenjuru galaksi.Perjalanan manakah yang akan kau tempuh,wahai manusia?Kita dapat melakukan perjalanan akbar ke angkasa menembus gelabnya alam raya.menyentuh tepiannya yang tak terbatas atau perjalanan agung kedirinya sendiri.kelamnya sang waktu menyentuh cahaya gemilang yang ditiupkan sang Maha Pencipta.

Perjalanan manapun yang kita pilih,kita semestinya disdarkan bahwa tiada segala sesuatu ini tercipta tanpa rahmat dan cinta kasih yang melimpah ruaah.Karena itu sesama kaki yang berpijak di bumi sesama kepala yang menjulang kelangit tiada benang pengikat yang pantas ditambatkan selain hidup saling memberi,saling menerima dan saling mencintai.

Penantian SBMPTN yang Menegangkan#13

Tepat tanggal10 Juli 2015 saya ing at bahwa saat itu saya benar-benar pasrah deng an hasil SBMPTN,aku berkata dalam hati “Ya allah apakah dosa saya sudah begitu banyak sehingga engkau memberikan cobaan seperti ini ataukah engkau ingin membuat diri saya menjadi orang yang lebih kuat dan lebih taat agar saya selalu mendekatkan diri padamu ???

Hal yang selalu terpikirkan dalam benak saya adalah apa gunanya selama ini saya menjadi juara kelas dan pada proses wisuda kelas XII kemarin saya menjadi wisudawan terbaik jurusan ipa tahun 2015 disekolah jika pada akhirnya tidak bisa kuliah dan meraih cita-cita saya menjadi guru atau dosen matematika.Matematika merupakan pelajaran favorit saya sejak SD sampai kini.Sejak kecil dia sudah memiliki keinginan untuk menjadi pengajar matematika tapi sejak pengumuman SNMPTN 2015 seolah-olah semua mimpi-mimpinya sirna seketika.Saya merupakan siswa terajin di sekolah, apakah usaha yang saya lakukan kurang dan tidak ada nilainya dihadapan sang pencipta.Teman-temanku yang prestasi akademiknya berada dibawah dan kerja kerasnya juga dibawah saya saja bisa lolos SNMPTN.Mereka bisa meraih cita-cita mereka,semetara saya tidak bisa lolos SNMPTN 2015.Dia berpikiran apakah dia salah jika anak desa dari sekolah dibawah kaki gunung ingin bisa merasakan bagaimana rasanya berada di bangku kuliahan.Apakah saya salah memilih jurusan sehingga allah belum ridho saya kuliah di universitas impianku.apa gunanya dia siang malam selama ini belajar tanpa henti jika pada akhirnya saya tidak bisa meraih cita-cita,tidak bisa membanggakan orang tua ,tidak bisa mengangkat derajad orang tua,tidak bisa mengangkat derajat keluarga.Ya allah berilah kesempatan kepada saya agar bisa kuliah bisa merasakan rasanya kuliah dan menjadi mahasiswi.Ya allah saya berharap dapat memiliki titel S.Pd,semoga saya bisa mengabulkan harapan bapak yaitu saya harus lebih baik daripada kehidupannya.bagi beliau tidak masalah dia bodoh,tidak berpendidikan tetapi anak-anaknya harus pintar harus setara dengan orang lain.Saya sangat berharap agar lulus tes SBMPTN yang telah saya lewati.Ini merupakan satu-satunya kesempatan terakhir agar saya bisa kuliah,mungkin bagi orang lain jika tidak diterima di universitas negeri mereka bisa kuliah di swasta lain halnya dengan saya jika saya tidak lolos SBMPTN maka impian saya benar-benar sirna.jika saya gagal pada SBMPTN apa yang harus saya katakan pada orang tua saya …tekanan yang saya alami semakin bertambah karena jujur uang yang saya gunakan untuk mendaftar pada SBMPTN dan membeli buku untuk persiapan tes adalah hasil menjual sapi milik bapak.Semoga hasilnya sesuai dengan perjuangan yang telah saya dan keluarga lakukan.Perasaan resah tidak bisa hilang di perasaanku.

Nantikan kisahnya di artikel selanjutnya…

SNMPTN Bukan Akhir dari Semua Mimpiku#12

Pengumuman penerimaan SNMPTN telah diumumkan. Beratus ribu pendaftar terus menongkrongi komputer untuk melihat buah usaha yang mereka dapat.Tidak terkecuali aku ju ga. Sejak pengumuman keluar ada yang senang karena impiannya terkabul, namun banyak juga yang merasa kecewa dengan hasil dari usaha mereka yang belum dapat terwujud saat ini. Bagi mereka yang diterima ini merupakan momen yang menentukan masa depan dan wajib dirayakan, sedangkan bagi yang kurang beruntung mungkin banyak yang lebih mengurung diri dan tertutup dengan alasan tersebut. Mereka mengeblame diri kenapa harus begini. Walaupun saya yakin tidak semuanya, bersyukur bagi mereka yang tetap tenang saat ini.Saya dari golongan ekonomi yang kurang mampu yang mencoba sedikit peruntungan dengan mendaftar di PTN yang merakyat.Hari ini adalah hari yang menegangkan sekaligus menyedihkan buat saya.Hal ini berawal ketika negara api mulai menyerang kedamaian hidup saya,stop bukan itu tapi karena tulisan merah yang muncul di pengumuman snmptn yang isinya “Anda dinyatakan tidak lulus seleksi SNMPTN 2015″.Saya kesel dan nggak percaya setengah mati,apa si panitia snmptn salah tulis ya? Tapi nama yang tertulis di layar monitor itu memang bener nama saya,saya terdiam seketika.Seolah-olah bumi ini berhenti berputar.Dan akhirnya saya sadar kalo ternyata saya GAK LULUS SNMPTN! saya ulangi sekali lagi SAYA GAK LULUS SNMPTN!

Alhasil saya jadi kebinggungan.Saking optimisnya saya ngerasa bakal lulus snmptn.Tiba-tiba saya inget kejadian yang diceritain oleh kakak” dari UNDIP pas promosi kampus di kelas saya.Waktu itu,temen dia yang paling pinter dikelas ngerasa kalo dirinya bakalan diterima di snmptn,karena itu dia nggak belajar dan les buat persiapan SBMPTN,dan akhirnya ceritanya? Itu persis seperti kisah yang ku alami.

Ya allahhhh… apa kata temen-temen saya nanti kalo mereka tau si ranking 2 paralel ipa nggak lulus snmptn.Huaa..Bisa” saya jadi bahan olok”an.
Dan buat ngehibur diri,saya lalu ngecek kelulusan snmptn sahabat saya,eh ternyata dia lulus,

Ctarrrr.. serasa ada petir yang nyamber batin saya.saya yang buta apa memang benar dia lolos?Gimana nggak,dari kebanyakan temen saya yang lolos,rata” mereka itu akademiknya jauh dibawah saya.Nyesek..asli nyesek banget.Ada yang lolos di adm.negara,FKIP,sosiologi,dll.saya cuma bisa menghela nafas.Setelah kejadiaan itu mungkin karena saya terlalu depresi sampai sehari semalam saya gak keluar kamar.Temen-temen dan guru-guru pada sms dan nelfon saya kalo tidak salah sampai ada 45 sms masuk ke hp saya tapi tidak ada satupun yang saya balas.karena pertanyaan mereka semuanya sama apakah saya lolos atau tidak yang akan membuat saya semakin menjadi malu.Saat itu hal yang membuat saya lebih tertekan adalah bagaimana peasaan kedua orang tua saya.Kalam keadaan terpuruk tersebut satu hal yang membuat saya semangat untuk bangkit lagi adalah orang tua saya tidak ingin mengecewakan orang tua.Baru kali ini saya merasakan akan menuntut ilmu saja rasanya seperti ini sangat beda sekali saat kita mau masuk SD,SMP,atau SMA kita tinggal memilih mau masuk mana,malahan seolah-olah sekolah tersebut yang mengejar kita agar kita bisa masuk ke sekolah tersebut.Lain halnya dengan masuk perguruan tinggi negeri.Mungkin dari sekian ribu pelamar hanya berapa persen yang diterima tidak lebih dari 10%.Untuk pertama kalinnya saat itu saya membuat nangis kedua orang tuaku.Dengan dukungan dan semangat dari kedua orang tuaku akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti tes SBMPTN.Hal yang membuat saya kuat adalah perkataan orang tuaku yaitu masih ada kesempatan kamu buat kuliah,pintu belum tertutup rapat masi ada jalan lagi buat mengejar cita-citamu.Berjuanglah karena tidak ada keringat yang kita keluarkan tidak dibayar oleh sang kuasa.Dengan sisa waktu yang saya punya sebelum tes SBMPTN saya benar-benar memanfaatkan waktu siang dan malam hanya untuk belajar dan belajar.Hampir satu bulan full saya menjalaninya sampai-sampai kedua orang tuaku membebaskan saya dari semua pekerjaan rumah yang harus saya kerjakan.mereka kerjakan sendiri tanpa bantuan saya,karena satu-satunya harapan mereka adalah kehidupan saya harus lebih baik daripada mereka.Siang dan malam saya belajar secara mandiri,saya tidak mengikuti bimbel seperti yang lainnya dikarenakan biaya.Dengan kerja keras dan doa orang tuaku setiap hari yang telah dikerjakan saya percaya diri untuk mengerjakan tes SBMPTN.Tidak jarang dari temenku yang mentertawakan saya karena saya belajar secara mandiri dalam waktu yang begitu singkat tidak mungkin bisa menembus ketatnya persaingan SBMPTN.Banyak juga teman yang mengikuti tes tanpa belajar dulu karena mereka menyakini kalau ini merupakan sebuah keberuntungan buat apa belajar.Saat itu pikirankupun semakin goyah apakah benar perkataan mereka kalau SBMPTN itu sebuah keberuntungan.Bahagia mempunyai Orang tua seperti orang tuaku mereka selalu menyemangaki saya ketika saya berada dalam keadaan down.Orang tua saya berkata pada saya “apakah keberuntungan itu akan terus menerus terjadi pada manusia kalau begitu mungkin tidak ada orang yang bekerja keras mereka hanya menunggu keberuntungan datang pada mereka.Jika kamu sekarang belajar keras dan nanti kamu lolos SBMPTN kamu akan merasakan keberhasilan yang sesungguhnya dibandingkan yang tidaka belajar,dan kamu tidak akan menganggap keberhasilan ini sebagai kebetulan tetapi merupakan buah dari usahamu,rasa puas yang kamu dapatkan akan sangat luar biasa.”

Melalui berbagai tekanan yang telah saya lewati akhirnya tes SBMPTN pun tiba.Ini merupakan kesempatan saya untuk bisa mewujudkan cita-cita saya.Saya sangat berharap bisa diberi kesempatan untuk bisa merasakan bangku kuliah.Kini aku sedang diresahkan dengan pengumuman SBMPTN yanv tak kunjung datang.

Well akhirnya kasus ini saya jadikan pembelajaran buat saya.Karena nggak semua hal bisa kita raih walaupun kita merasa mampu melewatinya,Mau kita pinter dan hebat ,kalo allah nggak dipihak kita mah percuma.Jadi tetaplah berdoa karena semua yang menentukan adalah saang pencipta.

Cintaku Milikmu Ibu#11

Suatu pagi terdengar suara”Nia bangun, sarapanmu sudah ibu siapkan di meja.” Tradisi ini sudah berlangsung 15 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat, tapi kebiasaan ibu tak pernah berubah.”Ibu sayang, nggak usah repot repot bu. Aku sudah dewasa,” pintaku pada ibu pada suatu pagi.Wajah tua itu langsung berubah.

Ketika ibu mengajakku makan siang di sebuah warung padang. Buru – buru kukeluarkan uang tabunganku dan kubayar semuanya, ingin kubalas jasa ibu selama ini dengan hasil tabunganku.

Raut sedih itu tidak bisa disembunyikan.Kenapa ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka – reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca. Orang yang lanjut usia bisa sangat sensitif dan cenderung bersikap kekanak – kanakan. Tetapi entahlah … niatku ingin membahagiakan malah membuat ibu sedih. Seperti biasa, ibu tidak akan pernah mengatakan apa – apa.

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya, “Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan ibu, apa yang bikin ibu sedih ?” Kutatap sudut – sudut mata ibu, ada genangan air mata disana.

Terbata – bata ibu berkata, “Tiba – tiba ibu merasa kamu tidak lagi membutuhkan ibu. Kamu baru saja lulus SMA, seolah-olah kamu sudah bisa menghidupi diri sendiri.Apalagi nanti kalo kamu sudah punya pekerjaan pasti kamu sudah tidak membutuhkan ibu lagi. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kamu, ibu tidak bisa lagi jajanin kamu. Semua sudah bisa kamu lakukan sendiri.”

Ya Allah, ternyata untuk seorang ibu, bersusah payah melayani putra – putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tidak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing – masing. Diam – diam aku merenungkan. Apa yang telah kupersembahkan untuk ibu dalam usiaku sekarang ? Adakah ibu bahagia dan bangga pada putrinya ?

Ketika itu kutanya pada ibu. Ibu menjawab, “Banyak sekali Nak, kebahagiaan yang telah kamu berikan pada ibu. Kamu tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kamu berprestasi di sekolah adalah kebanggaan untuk ibu. Setelah dewasa, kamu berperilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat ibu. Setiap kali binar matamu mengisyaratkan kebahagiaan disitulah kebahagiaan orang tua.”

Lagi – lagi aku hanya bisa berucap, “Ampunkan aku ya, Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada ibu. Masih banyak alasan ketika ibu menginginkan sesuatu.” Betapa sabarnya ibuku melalui liku – liku kehidupan. kurangkul ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat – lekat dan kuucapkan “Terima kasih ibu, aku  beruntung sekali memiliki ibu yang baik hati sepertimu.” Izinkan aku membahagiakan kedua orang tuaku ya allah.”Kulihat binar itu memacarkan kebahagiaan.

Cintaku ini milikmu, ibu. Aku masih sangat membutuhkanmu. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu. Tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat, “Aku sayang kepadamu.” Namun begitu, Tuhan menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita miliki kepada orang yang kita cintai. Kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita, ibu. Walau mereka tak pernah meminta, percayalah kata – kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia.

“Ya Allah, cintailah ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan ibuku.Tingkatkanlah derajadnya.janganlah engkau biarkan aku menyakitinya. Jika saatnya ibu Kau panggil, terimalah dan jagalah ia di sisiMu.Tempatkanlah dia di tempat terindah. Titip ibuku ya Rabbi”

Konservasi Air Daur Ulang Untuk Keberlanjutan Kehidupan#10

Sumber daya air di Indonesia terhitung sebesar 6% di dunia atau sekitar 21% dari total sumber daya air di Asia Pasifik. Namun penyebarannya yang tidak merata menyebabkan masih terdapat daerah-daerah yang kekurangan air bersih. Dari total ketersedian air di Indonesia, hanya 23% yang termanfaatkan. Dengan rincian sebesar 20% digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku rumah tangga, kota dan industri, sedangkan 80%nya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi i.

Pada daerah perkotaan di Indonesia seperti kota Jakarta, penyediaan air bersih merupakan aspek yang terus ditingkatkan dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Kebutuhan air bersih Jakarta sangat tinggi disebabkan oleh faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi peningkatan aktivitas dan jumlah penduduknya. Saat ini, dapat dikatakan bahwa kota Jakarta hanya mampu memenuhi 67% untuk kebutuhan air bersih penduduk. Hal ini menyebabkan perlu ada strategi khusus untuk menangani penyediaan air bersih di kota Jakarta.

Strategi ketersediaan air bersih merupakan prioritas yang perlu diperhatikan untuk mendukung pembangunan yang pesat serta keberlangsungan kehidupan dan kegiatan perkotaan. Untuk kota Jakarta, strategi penyediaan air bersih meliputi penambahan pasokan air baku serta pengembangan jaringan pelayanan air bersih hingga mampu melayani 100% kebutuhan penduduknya. Selain strategi ini, perlu dipertimbangkan juga pelaksanaan pengolahan serta pemanfaatan air daur ulang untuk diterapkan di kota Jakarta. Hal ini guna memenuhi kebutuhan air bersih sekarang dan di masa yang akan datang.

Penggunaan air bersih pada gedung secara umum adalah untuk mengakomodasi aktivitas-aktivitas konsumsi, antara lain: meliputi konsumsi untuk minum, memasak, aktivitas kebersihan, sampai dengan aktivitas pemeliharaan seperti penyiraman tanaman dalam ruang dan irigasi untuk lansekap. Pasokan air bersih yang digunakan berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan  sumur tanah dalam. Gedung yang ramah lingkungan tidak hanya terkait fisik bangunan, tetapi antara lain juga terkait penggunaan air bersih gedung dalam mendukung aktivitas penggunanya. Salah satu aspek yang diperhatikan dalam Perangkat Penilaian untuk gedung ramah lingkungan, khususnya GREENSHIP adalah kategori penghematan air bersih gedung.

Penghematan air bersih dapat ditinjau dari beberapa hal seperti terdapatnya sistem kontrol dan monitoring air, penggunaan alat keluaran air yang hemat air, penggunaan air daur ulang hingga pada penggunaan air alternatif seperti air hujan.

 

Proses Pembuatan Bioetanol Batang Pisang#9

  1. Proses Pembuatan Bioetanol Batang Pisang

Batang pisang memiliki komposisi yang terdiri dari 76% pati, 20% air. Potensi kandungan pati batang pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol dengan metode hidrolisis asam dan enzimatis menjadi bioetanol.

Langkah – langkah yang digunakan untuk mengubah bonggol pisang menjadi bioetanol adalah sebagai berikut:

  1. Batang pisang dihaluskan lalu di hiodrolisasi (mengubah pati menjadi glukosa) dengan ragi tape. Proses peragian atau fermentasi gula menjadi bioetanol dilakukan dengan menambahkan yeast atau ragi. Mikroorganisme Saccharomyces cereviciaei dibutuhkan dalam proses fermentasi glukosa yang dihasilkan dari pati yang telah dipecah secara anaerob dengan
  2. Dalam fermentasi alkohol, tambahkan yeast. Dalam tahap ini akan menghasilkan etanol dan CO2. Kemudian bahan didinginkan pada kisaran suhu 27-32 0
  3. Lalu disaring.
  4. Kemudian hasilnya didestilasi (proses pemisahan air). Proses distilasi pada pembuatan etanol sebagai bahan bakar alternatif bertujuan untuk memisahkan etanol dengan air pada etanol hasil fermentasi. Pada distilasi ini, pemisahan alkohol dengan air dilakukan dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua zat tersebut. Dengan proses distilasi atau pemisahan ini, maka akan didapatkan etanol dengan kemurnian yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.
  5. Besarnya grade bioetanol yang dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar untuk kendaraan harus betul–betul kering dan anhydrous supaya tidak menyebabkan korosi, sehingga bioetanol harus mempunyai grade sebesar 99,5% – 100%.
  6. Agar mendapati grade sebesar 99,5% maka ditambahkan kapur sebagai zat pengikat air kemudian didestilasi (proses pemisahan molekul air).
  7. Bioetanolpun siap untuk diadikan campuran bahan bakar.