Peran Pustakawan Terhadap Mutu Layanan Perpustakaan Sekolah #5

Di Indonesia dasar pembentukan perpustakaan sekolah adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989, yang isinya menyatakan bahwa setiap sekolah harus menyediakan sumber belajar (perpustakaan). Perpustakaan merupakan unit pelayanan didalam lembaga yang kehadirannya hanya dapat dibenarkan jika mampu membantu pencapaian pengembangan tujuan-tujuan sekolah yang bersangkutan.Dalam organisasi sekolah pada hakikatnya adalah suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen, seperti halnya guru, siswa, kurikulum, karyawan perpustakaan, dan komponen-komponen penunjang lainya, yang dikelola dan diatur oleh seorang kepala sekolah. Dalam suatu organisasi yang merupakan suatu sistem, komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan dan interaksi. Dalam hubungannya dengan sekolah secara luas, perpustakaan merupakan salah satu unsur dalam komponen tersebut, di samping bengkel kerja, laboratorium, dan unsur-unsur lainnya.

Kedudukan atau posisi perpustakaan sekolah adalah langsung di bawah kepala sekolah, dan sejajar dengan bagian-bagian lain seperti bagian administrasi, pengajaran, kesiswaan, dan bagian ko-kurikuler. Karena sejajar dengan bagian-bagian lainnya maka perpustakaan tidak tergantung dan bertanggung jawab kepada bagian-bagian tersebut, melainkan langsung kepada kepala sekolah.Perpustakaan menempati posisi yang amat penting dan strategis karena berkaitan erat dengan pelaksanaan kurikulum dan sekaligus penunjang proses belajar-mengajar.

Perpustakaan pada umumnya mampu menyediakan informasi yang diperlukan oleh siswa baik yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran, maupun sebagai sarana pengembangan, karena posisinya sebagai pusat yang esensial dalam menunjang dan memberi nafas keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah, maka berpusat disebut juga sebagai jantung suatu sekolah.
Fungsi Perpustakaan Sekolah
Peran pustakawan sebagai tenaga professional. Peranannya yang utama adalah sebagi pengorganisasi bahan-bahan pustaka bagi pemenuhan kebutuhan belajar-mengajar dan sebagai pembibing tentang cara-cara bagaimana menggunakan bahan pustaka untuk kepentingan belajar dan mengajar.

Fungsi-fungsi perpustakaan sekolah meliputi :

A. Pusat Layanan Bahan Pustaka

Fungsi pertama perpustakaan sekolah adalah menjadi pusat layanan bahan-bahan pustaka bagi siswa dan guru. Layanan kepada siswa dapat bermacam-macam, tergantung dari tingkat usia dan pendidikan mereka. Layanan yang berupa penyediaan berbagai bahan-bahan bacaan yang merangsang minat baca mereka sangat diutamakan.

Tugas pustakawan di sini adalah mengatur program pelayanannya dengan guru-guru di kelas. Tugas pustakawan selanjutnya adalah mengarahkan atau menunjukkan bahan-bahan pustaka yang baik dan perlu dibaca oleh setiap siswa.

Adanya keinginan dan kecepatan belajar siswa yang berbeda-beda menyebabkan sekolah dan perpustakaan perlu memperkaya perpustakaannya sehingga siswa tidak merasa bosan di perpustakaan. Koleksi yang beraneka ragam akan sangat memperkaya pengalaman hati dan intelektual siswa. Oleh sebab itu, guru dan pustakawan sangat perlu bekerja sama untuk memperoleh bantuan dari para orang tua siswa agar koleksi perpustakaannya bertambah.

B. Bimbingan Membaca

Fungsi kedua dalam kegiata pelayanan perpustakaan sekolah ialah memberi bimbingan membaca.

Tugas memberi bimbingan membaca merupakan tugas yang tidak ringan bagi pustakawan sekolah. Sedikitnya ia harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai koleksi perpustakaan sekolahnya. Ia harus selalu membaca, mengenal, dan memahami, buku-buku di dalam koleksi perpustakaannya.

Dengan pustakawan yang antusias terhadap buku-buku dan dengan perpustkaan yang menyediakan berbagai macam buku, perpustakaan sekolah akan mampu melaksanakan fungsinya member bimbingan membaca terhadap murid-murid yang memiliki berbagai sifat dan minat. Pada tingkatan sekolah yang lebih lanjut, yaitu di sekolah lanjutan, bimbingan membaca dapat berbentuk latihan-latihan untuk mencari informasi dan bahan-bahan rujukan bagi tugas-tugas kelas. Selain latihan menemukan informasi,membimbing membaca di tingkat lanjut juga dapat berupa pemberian petunjuk tentang cara-cara dan teknik menggunakan perpustakaan dengan baik. Oleh karena itu perpustakaan sekolah harus memiliki koleksi yang cukup sehingga mampu mendukung program bimbingan membaca dan penggunaan bahan-bahan pustaka itu.

C. Faktor Pengikat

Fungsi perpustakaan sekolah yang cukup penting ialah sebagai pengikat pengalaman belajar siswa selama di sekolah. Menjadikan perpustakaan sebagai faktor pengikat juga berarti selalu mengikutsertakan pustakawan dalam berbagai kegiatan pendidikan.

Dalam kegiatan ini tugas pustakawan ialah menjadi seorang yang ahli dalam pemilihan bahan pustaka. Sebagai pustakawan, ia telah mendidik tentangbagaimana memilih dan mengevaluasi buku yang baik, terlebih buku-buku untuk keperluan sekolah.

Ada dua macam layanan perpustakaan sekolah yaitu:

I. Layanan Teknisi

Layanan teknisi adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan buku agar nantinya dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembaca. Aktifitasnya adalah mempersiapkan bahan pustaka sedemikian rupa sehingga siap untuk disajikan atau dilayankan di bagian layanan pembaca entah itu di layanan sirkulasi, layanan referen, dan lain-lain.

Layanan teknis mencakup berbagai kegiatan seperti :

1. Pengadaaan Bahan Pustaka

a. Cara Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan Bahan Pustaka dapat bisa melalui berbagai cara seperti :

1) Membeli

Pembelian bahan pustaka bisa langsung dilakukan di toko buku, agen buku, memesan langsung pada penerbit, dan lain-lain melalui prosedur tertentu yang telah ditetapkan.

2) Hadiah

Tidak semua perpustakaan mempunyai anggaran yang cukup untuk melakukan pembelian bahan pustakanya. Karena itu bahan pustaka bisa pula diperoleh melalui hadiah.

3) Mengkopi

Mengkopi bahan pustaka dari perpustakaan atau instansi lain sangat memungkinkan pula, karena tidak semua bahan pustaka yang dibutuhkan perpustakaan mudah ditemukan di pasaran, asalkan tidak untuk kepentingan komersial.

4) Tukar menukar

Perlu di dasari bahwa tidak ada satu perpustakaanpun yang mempunyai koleksi bahan pustaka yang lengkap dan memadai bagi kebutuhan masyarakat yang di layani. Oleh karena itu mengkopi dan tukar-menukar bahan pustaka seperti di atas baik sekali bila dilaksanakan. Ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antar perpustakaan.

5) Titipan

Titipan bahan pustaka bisa berasal dari perpustakaan lain, lembaga maupan perorangan dalam jangka waktu lama. Titipan yang waktu realistis singkat hanya akan memboroskan biasa saja

2. Pemilihan Bahan Pustaka

Prinsip pemilihan bahan pustaka tidak boleh hanya berpedoman pada tuntutan masyarakat pembacanya saja dengan mengsampingkan kualitasnya atau sebaliknya,tetapi harus berpedoman pada keduanya dan disesuaikan dengan kondisi dan situasinya.

3. Alat Bantu Pemilihan

Alat bantu ini bisa berupa silabus mata pelajaran, daftar buku atau bibliografi yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit buku yang lazim disebut katalog penerbit-penerbit, selembaran terbitan baru, resensi atau tijauan buku dan ahli sebagi narasumber.

4. prosedur pemesanan dan pembelian bahan pustaka

Dalam pelaksanaannya pustaka yang akan dibeli harus di pilih terlebih dahulu. Data pustaka yang dipilih diisikan dalam slip/formulir yabng biasa disediakan oleh perpustakaan sebelum pada akhirnya disusun dalam bentuk daftar pesanan.

5. Inventarisasi Bahan Pustaka

Inventarisasi bahan pustaka mencakup kegiatan :

A. Pemberian Identitas Bahan Pustaka

Identitas bahan pustaka adalah ciri atau tanda untuk menunjukkan pemilik bahan pustaka tersebut.

Ciri atau tanda itu berupa cap, termasuk cap inventaris. Yakni cap dimaksudkan untuk menempatkan nomor inventaris dari pustaka yang bersangkutan.

B. Pencatatan Pustaka dalam Buku Inventaris

Buku inventaris pada umumnya dibuat dari buku folio bergaris memuat kolom-kolom untuk mencatat data tertentu dari suatu pustaka

kolom-kolom inventaris meliputi : nomor urut , tanggal nomor inventaris, judul, pengarang , penerbit, tahun terbit , asal jumlah eksemplar , serta keterangan.

Inventaris bermanfaat untuk mengetahui :

A. Jumlah judul pustaka menurut bahasa

B. Jumlah judul pustaka secara keseluruhan

C. Jumlah eksemplar pustaka

D. Jumlah dana yang dikeluarkan

6. Pengkatalogan Bahan Pustaka

Katalog berarti daftar, sedangkan diperpustakaan katalog berarti:

a. Catatan lengkap mengenai koleksi suatu perpustakaan

b. Daftar/senarai pustaka yang disusun menurut aturan tertentu

1) Tujuan utama pembuatan katalog perpustakaan adalah:

a. Untuk menunjukkan kekayaaan koleksi suatu perpustakaan

b. Untuk memudahkan penempatan dan penemuan kembali suatu pustaka

c. Untuk membantu pengguna dalam memilih dan menelusur pustaka yang diperlukan

2) Manfaat Katalog

a. Menunjukkan kekayaan koleksi perpustakaan

b. Memudahkan pengguna memilih dan menelusur pustaka

3) Macam-macam bentuk katalog

a. Katalog berbentuk berkas (sheaf catalog) terdiri atas lembaran-lembaran lepas yang kemudian dijilid seperti album

b. Katalog berbentuk kartu adalah katalog yang berukuran 12,5 x 7,5cm dan pada bagian tengah berlubang

c. Katalog buku biasnya dibuat menjadi buku , tiap-tiap lembarannya terdiri atas beberapa judul buku

d. Katalog yang berupa data komputer masukan-masukan pustaka yang setiap saat bisa ditelusur sesuai dengan yang dikehendaki

4) Unsur-unsur katalog

a. Nomor panggil (call number)

b. Nama pengarang

c. Entri utama

7. Pengklasifikasian Bahan Pustaka

Klasifikasi adalah pengelompokan/penggolongan secara sistematis dari sejumlah objek gagasan buku atau benda-benda lain kedalam klas . Tujuan klasifikasi adalah untuk memudahkan penempatan dan sarana temu kembali bahan pustaka

Manfaat klasifiksasi

A. Memudahkan penempatan dan sarana temu kembali bahan pustaka

B. Memudahkan pustakawan dalam pengembangan dan penyiangan koleksi perpustakaannya

C. Menuntun pustakawan kepada berfikir sistematis teratur

D. Memudahkan pustakawan dalam membuat bibligiografi dalam bidang tertentu

E. Menuntun pengguna untuk menemukan subyek-subyek tertentu yang sedang dikajinya

Sistem Klasifikasi

sistem yang umumnya di kenal adalah :

a. Bibliographcial Classification(CC)

b. Colon Classification (cc)

c. Dewey Decimal Classification (DDC)

d. Univercal Decimal Classification (UDC)

e. Library of Congres Classification (LCC/LC)

8. Memberi Perlengkapan Bahan Pustaka

Suatu pustaka atau buku yang telah di inventariasai, dibuatkan kartu katalog lengkap dengan klasifikasinya, pengelola bahan-bahan pustaka tersebut sehingga siap untuk di layankan. Kartu pustaka atau buku berguna sebagai arsip atau perwakilan dari pustaka yang bersangkutan apabila pustaka tersebut sedang dipinjam. Kartu buku berukuran 7,5 x12,5cm, dalam kartu pustaka tertera : nomor panggil , nomor inventaris, judul pustaka, nama pengarang, kolom data peminjam, kolom tanggal pinjam dan tanggal kembali, paraf peminjam

Kantong kartu pustaka atau buku terbuat dari kertas yang agak tebal berbentuk segitiga atau persegi yang berguna untuk menempatkan kartu pustaka serta ditempelkan di sebelah dalam kulit di belakang buku. Label berguna untuk memudahkan penempatan dan penemuan kembali pustaka yang bersangkutan karena label tersebut merupakan tempat untuk menerapkan call number.

II. Layanan Pembaca

Layanan pembaca perpustakaan dimaksudkan untuk membenarkan jasa layanan kepada pembaca, yaitu anggota perpustakaan, layanan pembaca meliputi:

a. Layanan ruang baca

Layanan ruang baca merupakan bagian pokok dalam kegiatan layanan

Perpustakaan, selain layanan sirkulasi dan layanan teknis. Layanan ruang baca dibagi menjadi :

a) Layanan Ruang Baca Rujukan

Buku rujukan adalah bahan perpustakaan yang sangat penting karena dari buku-buku ini, biasanya ada petugas atau pustakawan rujukan yang siap sedia memberikan bantuan.Jawaban pertanyaan rujukan tidak semuanya diperoleh dari buku, tetapi dapat juga dari pengalaman petugas perpustakaan. Lengkap tidaknya koleksi buku rujukan menunjukkan mutu layanan yang diberikan perpustakaan. Buku-buku rujukan tidak boleh dipinjam ke luar perpustakaan.Perpustakaan yang sudah maju dan mempunyai biaya biasanya menyediakan mesin foto kopi.

b) Layanan Ruang Baca Berupa Meja Baca Perorangan

Layanan ini sebenarnya sekedar perluasan dari fasilitas ruang baca. Maksudnya, untuk memberikan kenyamanan bagi mereka yang menghendaki ketenangan khusus. Dengan fasilitas ini seolah pembaca memiliki ruang khusus di perpustakaan yang tidak boleh diganggu orang lain. Suasana nyaman dapat meningkatkan semangat belajar atau membaca di perpustakaan.

c) Layanan Ruang Baca Berupa meja belajar Kelompok.

Ruang baca jenis ini terdapat di berbagai perpustakaan.Kelemahan meja baca ini ialah saling mengganggu diantara para pembaca. Keunggulan, pertama menghemat dan fasilitas perpustakaan, karena adanya ruang baru itu. Kedua, karena melihat teman sebangkunya membaca,ia sendiri mungkin akan berbuat demikian.

d) Fasilitas untuk Ruang Baca yang Baik

Ruang baca hendaknya dilengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan. Pemasangan AC atau jendela yang luas, dapat memperlancar sirkulasi udara. Penerangan harus memadai. Sinar yang baik adalah sinar alami.Dianjurkan,perpustakaan memiliki pengontrol sinar pada sitiap jendela, misalnya dengan krey (blind fold).

e) Perluasan dari Ruang Baca untuk Diskusi

Ruang ini dapat digunakan oleh sekelompok pembaca yang memiliki minat yang sama untuk membahas sesuatu. Buku-buku dibawa dari perpustakaan kemudian dibicarakan bersama di sana.

f) Ruang baca yang berupa Ruang Kerja bagi Pembacaperpustakaaan

Ruang ini dapat digunakan untuk pembaca remaja dan anak-anak agar mereka dapat berkarya. Meskipun perpustakaan menyediakan fasilitas dan mengeluarkan biaya,tetapi nilai kegiatan ini sangat tinggi.

g) Ruang Santai

Ruang ini dapat digunakan oleh pembaca yang telah lelah membaca agar segar kembali.Sambil beristirahat ia dapat membaca dan menonton televisi.

d. Layanan Peminjaman (sirkulasi)

Sirkulasi Bahan perpustakaan merupakan unsur penting dalam kegiatan perpustakaan. Bagian sirkulasi menyangkut masalah peredaran bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki perpustakaan dengan para pemakainya. Yang dibahas adalah masalah peminjaman, misalnya bahan-bahan yang boleh dipinjamkan, jangka waktu peminjaman, jam buka perpustakaan, dan statistik untuk membuatlaporan perpustakaan. Untuk memperlancar pekerjaan bagian sirkulasi ini, berlaku dibuatkan buku petunjuk yang memuat keterangan mengenai :
a. Peraturan penggunaan bahan perpustakaan

b. Macam-macam bahan yang boleh dan tidak boleh dipinjamkan

c. Kebijaksanaan mengenai masalah lewat waktu, uang denda. Dan menggantikan buku-buku yang hilang dan rusak

d. Keterangan mengenai jam buka perpustakaan

e. Keterangan mengenai tanda-tanda pada bahan pustaka

f. Dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu untuk diketahui petugas bagian sirkulasi, petugas bagian lain atau para peminatnya.

* Disampaikan oleh Ikhsan Fariza,S.Sos (Pustakawan BPAD Babel)

REFERENSI

1. Martoatmojo,k. (januari 2008). Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka.
2. Purwono, dan Suharmini, S. (2010). Perpustakaan dan KepustakawananIndonesia. Jakarta ; Universitas Terbuka.

3. Yulia, Y dan Mustofa, B. (2008). Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka.

4. Sulistia, Hartoyo, dan Pranoto,E. (2009). Manajemen PerpustakaanSekolah. Jakarta : Universitas Terbuka.

MENGOPERASIKAN WEB BROWSER #4

A. PENGENALAN INTERNET
Internet (Interconected Network) merupakan sekumpulan jaringan computer yang menghubungkan berbagai macam situs di dunia.

Keunggulan Internet ialah:
1. Komunkasi berbiaya murah.
2. Sumber informasi besar.
3. Tantangan baru untuk berusaha.
4. Keterbukaan (tanpa sensor)
5. Jangkauan yang tidak terbatas.

A.1 Kegunaan Internet:
1. Internet sebagai media komunikasi
2. Internet sebagai media promosi diataranya:
• Company image
• Pengenalan dan pemesanan produk
• Registrasi klien
• Jadwal pengiriman dan lain-lain
3. Internet sebagai komunikasi interaktif
4. Internet sebagai alat research and development
5. Internet sebagai pertukaran data.

A.2 Sejarah Internet
Sebelum internet muncul pada tahun 1969, ARPAnet dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat membuat jaringan computer yang tersebar untuk menghindarkan terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Jadi, bila satu bagian dari sambungan network terganggu oleh serangan musuh, jalur yang melalui sambungan itu sevara otomatis dipindahlan ke sambungan lainnya. Setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademisi UCLA untuk keperluan penelitian dan penegembangan teknologi. Pemerintah Amerika Serikat bari memberikan izin ke arah komersial pada awal tahun 1990.

A.3 Pertumbuhan Internet
Data statistic uang didapat menunjukkan hal-hal berikut ;
1. Lebih dari 700 juta host sufah terkoneksi di akhir tahun 2010.
2. Populasi hamper 2 milyar pengguna (2011)
3. Pertumbuhan 480,4% dari tahun 2000 sampai 2011
4. 255 juta website pada Desember 2010
5. E-mail mendominasi 75% hubungan bisnis.

B. KONEKSI INTERNET
Langkah-langkah yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut :
1. Siapkan seperangkat PC
2. Modem
3. Koneksi ke internet melalui penyedia layanan akses internet atau ISP

B.1 Pengertian Modem
Modem berfungsi untuk mengonversi data digital nenhadi data analog dari computer pengguna ke computer server melalui jalur telepon, dan sebaliknya.
Modem dial up dapat dibagi menjadi 2 jenis ;
• Modem Eksternal
Modem ini dapat dipindahkan misalnya modem eksternal yang sama dapat digunakan untuk computer desktop ataupun laptop. Modem ini aman digunakan untuk daerah rawan petir .

• Modem Internal
Modem ini biasanya lebih murah karena tidak memiliki case dan power syooly tepisah, kabel ini dipasang di motherboard.. Modem ini pemasangannya menghemat banyak ruang komputernya. Dan juga menghemat biaya dalam untuk membeli kabel serial karena modem ini tidak memerlukan kabel yang semrawut.

B.2 Instalasi Modem
B.2.1 Pemasangan Modem Eksternal
Langkah-langkahnya :
1. Matikan komputer kalian. Pasangkan kabel modem tersebut ke modem dan kepala satunya lagi ke COM Port yang umumnya terletak di belakang komputer dan pastikan bahwa kabel tersebut telah terpasang dengan baik dan kencangkan bautnya yang terletak di samping-samping konektor kabel modem tersebut dengan obeng.
2. Lalu sambungkan modem ke sambungan telepon kalian dengan menggunakan kabel telepon yang telah dipasangkan RJ-11 ke konektor yang bertuliskan “line” yang tertera di modem. Jika ingin menggunakan telepon juga maka sambungkan pula konektor pada modem yang bertuliskan “phone” ke telepon kalian dengan menggunakan kabel telepon yang sejenis.
3. Setelah itu jangan lupa pasangkan konektor adaptor ke modem, lalu sambungkan adaptor ke steker listrik.
4. Sekarang nyalakan komputer dan modem kalian, apabila lampu modem berkerja/berkedip maka kita siap untuk menginstall softwarenya. Jika tidak bekerja, coba periksa kembali semua sambungan. Jika telah terpasang dengan baik, kemungkinan terjadi kerusakan pada modem atau kabelnya.
5. Install software untuk modem, ikuti perintah yang ada di layar monitor, pilih COM Port tempat terpasangnya modem (COM 1, COM 2, dsb). Apabila modem tersebut memiliki features plug-and-play, maka pada saat
instalasi Window 9x akan langsung dapat mengenali konfigurasinya.

B.2.2 Pemasangan Modem Internal
Langkah-langkahnya :
1. Matikan komputer, cabut kabel power-supply nya, dan buka casing komputernya.
2. Sekarang pilih slot kosong untuk modem tersebut. Pada umumnya modem menggunakan slot 8-bit dan 16-bit yang dapat dipasang pada slot ISA. Sedangkan untuk modem model terbaru menggunakan slot 64-bit dan dapat dipasangkan pada slot PCI (kecuali untuk modem jenis terbaru yaitu AMR – Audio Modem Riser yang menggunakan slot khusus).
3. Lepaskan besi penutup slot yang ada di belakang komputer. Jika menggunakan baut gunakan obeng yang sesuai dan simpan baut tersebut.
4. Keluarkan modem dari dalam bungkusannya dengan hati-hati. Pasangkan modem ke dalam slot yang tersedia serta pastikan telah terpasang dengan baik.
5. Pada bagian belakang modem terdapat plat besi yang menutupi
lubang yang pada langkah ke 3 kita buka, kecangkan dengan baut yang tersisa.
6. Sekarang sambungkan kabel telepon kalian ke modem, dari terminal telepon ke “line” pada modem, lalu jika ingin kalian dapat menghubungkan ke telepon melalui konektor yang ada di sebelahnya yang bertuliskan “phone”.
7. Lalu sambungkan kembali semua kabel pada komputer dan nyalakan komputer. Mungkin lebih baiknya untuk sementara biarkan saja dulu casing komputer tetap terbuka sampai kalian berhasil menjalankan modem dengan baik, sebab kemungkinan kita harus melepas kembali modem tersebut.
8. Komputer seharusnya melakukan boot secara normal, jika menggunakan Windows 9x dan modem kalian mendukung fasilitas plug-n-play semestinya komputer dapat menemukan modem baru yang terpasang pada saat permulaan Windows mulai dan meminta drivers. Bila modem tidak terdeteksi secara otomatis, coba lakukan setting modem kalian secara manual untuk menggunakan COM Port dan IRQ yang tidak terpakai. Setelah Windows dapat mengenali modem kalian, lalu ikuti perintah yang ada di layar monitor dan install driver beserta softwarenya. Apabila diantara kalian masih ada yang menggunakan Windows 3.1, pertama-tama kalian dapat mencoba modem kalian di Terminal di dalam Accessories. Ketikkan perintah, seperti AT, jika menghasilkan respon OK berarti modem kalian kemungkinan berjalan dengan baik. Tetapi apabila kalian tidak dapat memasukkan perintah kepada modem atau mendapatkan respon Error berarti modem kalian belum di setting dengan betul, mungkin kalian harus mencoba COM Port dan IRQ yang lain. Jika hal tersebut berhasil lanjutkan dengan meng-install driver beserta softwarenya.

B.3 Pemasangan Modem di Windows 7
1. Untuk mempermudah dalam menyeting koneksi internet dial up pada windows seven di sini tidak akan saya pandu melalui Control panel, tapi langsung melalui Icon Network yang berada pada panel bar atau task bar sebelah kanan. perhatikan task bar bagian kanan, di situ terdapat icon Network, klik pada icon tersebut, kemudian klik pada menu “Open Network and Sharing Center” . (agar lebih jelas perhatikan gambar di bawah ini).

2. Sesaat kemudian jendela ” Network and sharing center ” akan tampil seperti gambar di bawah ini, lanjutkan dengan klik pada menu ” Set up a new connection or network ”

3. Jendela Set up a Connection or network akan tampil seperti pada gambar di bawah ini, sekarang pilih pada menu “Set up a dial up connection” , lalu tekan tombol next.

4. Kemudian pilih salah satu modem yang sedang aktif, pada contoh panduan ini modem yang saya gunakan adalah Modem Sony Ericcson.

5. Jika kamu sudah memilih salah satu modem, akan tampil jendela pengisian informasi setting untuk dial up kepada penyedia layanan internet yang digunakan untuk sambungan internet. pada contoh ini karena yang saya gunakan adalah modem GSM dari indosat maka dial up phone number yang saya masukkan adalah= *99#, Username = indosatgprs, password = indosatgprs, dan untuk Connection name nya tidak saya ganti tapi jika kamu ingin mengganti juga tidak masalah. (perlu diingat untuk dial number operator GSM di Indonesia yang saya ketahui semuanya sama, yaitu *99#, dan jika nanti dial numbernya gagal bisa bisa diganti dengan angka *99***2#, atau *99***2#, dan seterusnya sampai dengan 9 ). Jika semua kolom sudah diisi semua, sekarang klik pada tombol Connect.

6. Setelah tombol Connect diklik akan berlangsung proses penyambungan koneksi internet seperti gambar di bawah ini.

7. Jika komputer berhasil terhubung ke internet, akan ditandai seperti jendela di bawah ini dan bertuliskan “you are connected to the internet”, kemudian klik tombol Close, dan kamu bisa mencoba untuk mengakses internet dengan browser kamu, misalnya seperti firefox ataupun internet explorer.

8. perlu kamu ketahui juga bahwa penanda aktifitas koneksi internet pada windows seven berbeda dengan windows xp ataupun versi lama yang lain. jika pada windows xp dan yang sebelumnya terdapat icon koneksi internet pada task bar berbentuk gambar dua komputer kecil yang keduanya akan berkedip-kedip jika sedang terjadi proses mengirim dan menerima data, namun pada windows seven icon koneksi tidak akan berkedip. Jadi jika kamu ingin melihat aktifitas koneksi internet, kamu harus membuka jendela Connection Status, melalui jendela Network and sharing center, kemudian klik pada nama koneksi internet yang tadi dibuat. perhatikan gambar di bawah ini.

9. jendela Connection Status akan tampil seperti gambar di bawah ini.

10. Kemudian jika ingin memutuskan sambungan koneksi internet, bisa menekan tombol Disconnetc seperti pada gambar di atas, atau melalui klik Icon koneksi internet pada taskbar sebelah kanan, kemudian klik padanama koneksi, kemudian klik pada tombol Disconnect. Sesaat kemudian koneksi internet akan terputus.

11. Dan jika ingin menyambungkan koneksi internet lagi, langkahnya sama dengan di atas, yaitu klik pada Icon Koneksi internet, kemudian klik pada nama Koneksi, kemudian Klik pada Tombol Connect.

Saya harap panduan di atas mudah dimengerti, dan bisa dipraktekkan dengan lancar dan berhasil. Selamat mencoba, jika menemui kesulitan, silahkan tinggalkan komentar di bawah ini, semoga saya bisa membantu.

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN #3

1. Pengertian
Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga penyedia informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan manajemen yang memadai, sehingga seluruh aktivitas lembaga akan mengarah para upaya pencapaian tujuan yang telah dicanangkan.
Untuk mengelola sebuah perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang baik, agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengetahuan dasar dalam mengelola perpustakaan agar berjalan dengan baik adalah ilmu manajemen, karena manajemen sangat diperlukan dalam berbagai kehidupan untuk mengatur langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh seluruh elemen dalam suatu perpustakaan. Oleh karena itu dalam proses manajemen diperlukan adanya proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership), dan pengendalian (controlling). Di samping itu, manajemen juga dimaksudkan agar elemen yang terlibat dalam perpustakaan mampu melakukan tugas dan pekerjaannya dengan baik dan benar.
Manajemen adalah merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner). Oleh karena itu, apabila proses dan sistem perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan tidaka baik, maka proses manajemen secara keseluruhan tidak lancer, dan proses pencapaian tujuan akan terganggu dan mengalami kegagalan.
Dalam penerapannya di perpustakaan , Bryson (1990) menyatakan bahwa manajemen perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian. Dari pengertian ini, ditekankan bahwa untuk mencapai tujuan, diperlukan sumber daya manusia, dan sumber-sumber nanmanusia yang berupa sumber dana, teknik atau sistem, fisik, perlengkapan, informasi, ide atau gagasan, dan teknologi. Elemen-elemen tersebut dikelola melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang diharapkan mampu mengahsilkan produk berupa barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pengguna.
2. Struktur Organisasi Perpustakaan
Struktur organisasi merupakan mekanisme formal dalam pengelolaan organisasi, yang didalamnya terdapat pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang berbeda-beda. Oleh karena itu struktur organisasi yang baik akan mencakup unsure-unsur spesialisasi kerja, strukturisasi, sentralisasi, dan koordinasi.
Perpustakaan sebagai lembaga informasi dalam menyusun struktur organisasinya mencakup beberapa elemen antar lain : unsur pimpinan, unsur administrasi, unsur layanan, yang masing-masing mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda namun mempunyai hubungan yang erat satu sama lain (satu komando).

1. Anggaran
Perpustakaan merupakan lembaga nirlaba yang kegiatannya semata-mata untuk kepentingan social menunjang kegiatan belajar mengajar, bukan untuk mencari keuntungan, sudah barang tentu merupakan unit yang selalu mengeluarkan uang bukannya unit yang menghasikan uang. Hal lain yang perlu diperhatikan, bahwa perpustakaan merupakan lembaga yang berkembang, baik koleksi, jasa dan manusianya, karena itu perpustakaan dari tahun ke tahun selalu memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Untuk mencukupi kebutuhan anggaran, perpustakaan dapat meraihnya melalui berbagai sumber :
a. Anggaran dari lembaga induk
b. Anggaran DIP (daftar isian proyek) dari pemerintah pusat
c. Anggaran dari sponsor atau hibah bersaing
d. Uang iuran dari anggota
e. Penghasilan dari jasa informasi
f. Sumbangan dari pemerintah maupun swasta
g. Uang denda keterlambatan
h. Dan lain-lain

2. Pengolahan bahan pustaka
Perpustakaan memiliki fungsi sebagai lembaga pelayanan informasi (information service) bertindak sebagai penghubung antara dua dunia, yaitu masyarakat sebagai pengguna dan sumber-sumber informasi, baik cetak maupun non cetak. Oleh karena itu setiap bahan pustaka atau informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sedapat mungkin harus disediakan oleh perpustakaan. Disamping itu perpustakaan harus mampu menjamin bahwa setiap informasi atau koleksi yang berbentuk apapun mudah diakses oleh semua masyarakat yang memerlukan.
Agar informasi atau bahan pustaka di perpustakaan dapat dimanfaatkan atau diketemukan kembali dengan mudah, maka dibutuhkan system pengelolaan dengan baik dan sistematis yang biasa disebut dengan kegiatan pengolahan (processing of library materials) atau pelayanan teknis(technical service). Kegiatan pengolahan bahan pustaka di perpustakaan biasanya mencakup beberapa kegiatan : Pembinaan dan pengembangan koleksi, Inventarisasi, Katalogisasi, Klasifikasi, dan Kelengkapan fisik buku.
• Pembinaan dan Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi (Collection development) merupakan serangkaian proses atau kegiatan yang bertujuan mempertemukan kebutuhan pemakai dengan rekaman informasi dalam lingkungan perpustakaan yang mencakup kegiatan : penyusunan kebijakan pengembangan koleksi, pemilihan koleksi, pengadaan koleksi, penyiangan koleksi, serta evaluasi pendayagunaan koleksi.
• Inventarisasi
Bahan pustaka yang telah dimiliki oleh perpustakaan, baik yang diperoleh dengan cara pembelian, hadiah, hibah, tukar menukar atau pinjam meminjam, harus dicatat ke dalam buku induk atau buku inventarisasi perpustakaan, hal ini dimaksudkan untuk memudahkandalam menyusun laporan mengenai perkembangan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Adapun kegiatan inventarisasi ini mencakup memasukkan ke buku induk, dan memberikan stempel kepemilikan (hak milik).
• Katalogisasi
Perpustakaan sebagai suatu system informasi berfungsi menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk serta pengaturannya sedemikian rupa, sehingga informasi yang diperlukan dapat diketemukan kembali dengan cepat dan tepat. Untuk itu informasi yang ada diperpustakaan perlu diproses dengan system katalogisasi (cataloging).
Adapun system katalogisasi yang dikembangkan mengalami berbagai tahapan penyeragamanperaturan katalogisasi. perkembangan terakhir yang sampai sekarang masing digunakan untuk pedoman katalogisasi secara internasional adalah : Anglo American Cataloguing Ruler 2 : Revised ( 1988 )/ AACR2R.
Sedangkan perpustakaan mempunyai bentuk fisik catalog yang bermacam-macam: 1). Katalog Kartu (Card Catalog) ukuran 7,5cm x 12,5 cm ; 2). Katalog Berkas (Sheaf Catalog) ukuran 10 cm x 20 cm. ; 3). Katalog Cetak atau Katalog Buku (Printed Catalog) ; 4). Katalog OPAC (Online Public Access Catalog). Sedangkan untuk jenis catalog perpustakaan ada beberapa jenis : 1). Katalog Shelflist ; 2) Katalog Pengarang ; 3) Katalog Judul ; dan 4). Katalog Subyek.
• Klasifikasi
Koleksi perpustakaan akan tampak rapi dan mudah diketemukan apabila dikelompokkan menurut sistem tertentu, pengelompokan dapat berdasarkan pada jenis, ukuran (tinggi, pendek, besar, dan kecil), warna, abjad judul, abjad pengarang (klasifikasi artificial) dan bisa juga menggunakan sistem pengelompokan berdasarkan subyek ( klasifikasi fundamental). Sebagian besar perpustakaan dalam mengelompokkan bahan pustakanyamenggunakan system klasifikasi fundamental, dimana dengan istem ini koleksi akan mengelompok sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan, dan dengan system ini akan memudahkan penemuan kembali bahan pustaka yang dibutuhkan.
Adapun system klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan pada umumnya adalah DDC (Dewey Decimal Classification) dan UDC (Universal Decimal Classification).
1. DDC ( Dewey Decimal Classification )
DDC mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan yang dibuat dalam susunan yang sistematis dan teratur. Pembagian ilmu pengetahuan dimulai dari yang bersifat umum ke yang bersifat khusus, dengan demikian DDC pembagiannya terdiri dari 10 kelas utama, 100 divisi, 1000 seksi, dan 10.000 sub seksi.
Berikut pembagian subyek dalam system DDC :
000 = Karya Umum
100 = Filsafat
200 = Agama
300 = Ilmu Sosial
400 = Bahasa
500 = Ilmu Murni
600 = Ilmu Terapan
700 = Seni dan Olah Raga
800 = Kesusasteraan
900 = Sejarah dan Geografi
2. UDC (Universal Decimal Classification)
Sistem ini meerupakan penyederhanaan dan perluasan system DDC. Sistem ini juga mencakup semua cabang ilmu pengetahuan yang dibagi menjadi sepuluh cabang. Berikut pembagian cabang dalam UDC :
0 = Karya Umum
1 = Filsafat, metafisika, logika
2 = Agama
3 = Ilmu Sosial
4 = Bahasa/Filologi
5 = Ilmu Murni
6 = Ilmu Terapan
7 = Seni , Olah Raga dan arsitektur
8 = Kesusasteraan
9 = Sejarah , Geografi, dan biografi
Selain pembagian cabang ini, system UDC masih dibantu dengan symbol-simbol pembantu mislanya : + , : , =, (0…).
• Kelengkapan Fisik Buku
Bahan pustaka yang telah melalui proses invertarisasi, katalogisasi dan klasifikasi, langkah selanjutnya perlu dibuatkan perlengkapan fisik buku, hal ini dimaksudkan agar bahan pustaka yang disajikan dapat ditata di rak sedemikian rupa, sehingga dapat dimanfaatkan dengan mudah dan baik. Adapun jenis perlengkapan fisik buku antara lain : 1). Label Buku , ditempel di punggung buku bagian bawah, dengan ukuran 3 cm x 4 cm ; 2). Lembar Tanggal Kembali (date due slip), ditempel pada halaman terakhir ; 3). Kartu Buku, diletakkan pada halaman terakhir atau bagian dalam sampul buku ; 4). Kantong Kartu Buku, ditempel dibagian akhir halaman buku untuk menempatkan kartu buku.

3. Pelayanan Pemakai
Pelayanan pemakai merupakan kegiatan memberikan layanan informasi kepada pengguna perpustakaan dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut :
a. Pelayanan bersifat Universal, layanan tidak hanya diberikan kepada individu-individu tertentu, tetapi diberikan kepada pengguna secara umum.
b. Pelayanan berorientasi pada pengguna, dalam arti untuk kepentingan para pengguna, bukan kepentingan pengelola.
c. Menggunakan disiplin, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam memanfaatkan perpustakaan.
d. System yang dikembangkan mudah, cepat, dan tepat.
Sedangkan jenis Pelayanan Pemakai meliputi berbagai kegiatan, yang antara lain :
• Pelayanan Sirkulasi
• Pelayanan Referensi
• Pelayanan Pendidikan Pemakai
• Pelayanan Penelusuran Informasi dan Penyebarluasan Informasi
A. Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu jasa perpustakaan yang pertama kali berhubungan lansung dengan pengguna perpustakaan. Aktivitas bagian sirkulasi menyangkut masalah citra perpustakaan , baik tidaknya perpustakaan berkaitan erat dengan bagaimana pelayanan sirkulasi diberikan kepada pemakai. Kegiatan sirkulasi sering dianggap sebagai ujung tombak atau tolok ukur keberhasilan perpustakaan, karena bagian ini rutinitas kegiatannya berhubungan dengan pemakai.
• Jenis pekerjaan bagian Pelayanan Sirkulasi sebagai berikut :

• Pendaftaran anggota
• Peminjaman
• Pengembalian
• Perpanjangan
• Penagihan
• Pemungutan denda
• Pemberian Sanksi
• Statistik
• Bebas Perpustakaan
• Peraturan Perpustakaan
• Sistem penyelenggaraan kegiatan layanan sirkulasi ada dua yaitu :
1. Sistem terbuka (Open Access), memungkinkan pengguna memilih dan mengambil koleksi di rak secara bebas tanpa melalui petugas.
2. Sistem tertutup (Close Access), pengguna didalam memanfaatkan koleksi di rak harus melalui petugas.
• Jenis Koleksi yang di sirkulasikan
1. Koleksi umum
2. Kolekesi Referensi
3. Koleksi Cadangan
4. Koleksi berkala/Majalah/Jurnal/Surak Kabar
5. Koleksi Penerbitan Pemerintah
6. Koleksi Audio Visual
B. Pelayanan Referensi
Pelayanan Referensi merupakan kegiatan layanan pemakai dengan cara memberikan informasi secara langsung maupun tidak langsung kepada pengguna, dengan mengacu atau menunjuk kepada suatu koleksi atau sumber infomasi yang ada dan dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pengguna perpustakaan.
Macam-macam Koleksi Referensi :
1. Kamus
2. Ensiklopedi
3. Direktori
4. Indeks dan Abstrak
5. Sumber Geogarfi
6. Biografi
7. Buku Tahunan (Year book)
8. Buku Pegangan/pedoman ( Handbook)
9. Bibliografi
10. Terbitan Pemerintah (UU, PP)
C. Pelayanan Pendidikan Pemakai
Pelayanan Pendidikan Pemakai merupakan kegiatan layanan pemakai dengan cara memberikan bimbingan kepada pemakai tentang bagaimana cara memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan baik dan benar. Hal lain yang diharapkan dari pengelola perpustakaan adalah optimalisasi pemanfaatan fasilitas dan layanan perpustakaan. Adapun bentuk dan cara menyampaikan pendidikan pemakai, ada beberapa bentuk dan cara :
1. Ceramah Umum
2. Bimbingan kelompok
3. Brosur/leaflet/buku petunjuk
4. CD-interaktif
5. Tour de Library
Kemudian waktu pelaksanaan pendidikan pemakai, ada beberapa pilihan :
1. Periodik (terjadwal), setiap bulan, setiap semester, setiap tahun.
2. Insidental (spontanitas), disesuaikan dengan permintaan
D. Pelayanan Penelusuran Informasi atau Penyebarluasan Informasi
Pelayanan Penelusuran Informasi atau Penyebarluasan Informasi merupakan kegiatan Pelayanan Pemakai dengan cara memberitahukan kepada khalayak perihal fasilitas atau berbagai macam informasi yang dimiliki oleh perpustakaan. Dimaksudkan agar informasi atau fasilitas yang ada si perpustakaan dapat diketahui oleh pengguna dan dimanfaatkan secara oftimal. Adapun media yang dapat dijadikan alat penyebarluasan informasi antara lain :
• Daftar Tambahan Buku
• Bibliografi
• Indeks dan Abstrak
• Brosur/leaflet
• Email
• Website

7. Referensi
1. SIREGAR, A. Ridwan. Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa. Medan : USU Press, 2004.
2. KOSWARA, E. Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung : Remadja Rosdakarya, 1998.
3. QALYUBI, Syihabuddin. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga, 2003.
4. BASUKI, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia, 1991.
5. LASA Hs. (dkk). Pengaruh Model Kepemimpinan dan Manajemen terhadap Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol. I, Nomor 2, 2004.

BUDAYA JUGA PERLU DIAPLIKASIKAN DALAM MEMBANGUN RUMAH KONSERVASI #2

Budaya? apakah anda tau dengan budaya? Menurut KBBI, Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia., tetapi yang menjadi masalah adalah kita sudah memilah budaya positiv dan negatif. Banyak yang mengerti budaya negative dan positive tetapi kita tidak peduli dengan hal itu. Kali ini saya akan membahas mengenai budaya kehidupan sehari-hari yang harus diaplikasikan dalam Konservasi.

Contoh budaya positive yang harus dibudayakan diantaranya :
1. Berjabat tangan dengan orang tua.
Mungkin hal itu memang sepele tetapi banyak yang orang tidak melakukan hal tersebut, padahal hal tersebut merupakan salah satu bentuk kesantunan kita terhadap orang tua apabila kita bisa menghormati orang tua tentu kita bisa menghormati kepada orang lain.
2. Senyum
Senyum merupakan komunikasi yang minimum tetapi sangat penting juga , karena didalam HR. Ibnu Abdi Dunya bahwa “Senyumanmu ketika bertemu dengan saudaramu adalah sedekah”. Terdapat beberapa manfaat juga apabila kita senyum diantaranya Senyum membuat seseorang lebih menarik , Senyum bisa mengubah suasana hati , Senyum bisa menular , Senyum bisa meredakan stres , Senyum meningkatkan sistem kekebalan tubuh , Senyum menurunkan tekanan darah , Senyum bisa melepaskan endorfin, penghilang rasa sakit dan serotonin , Lipatan senyum di wajah bisa membuat orang terlihat lebih muda , Tersenyum bisa membuat orang terlihat sukses , dan Senyum bisa membantu orang tetap positif.
3. Salam
Salam bisa menunjukkan kesopanan dan keramahan kita , didalam QS An-Nisa:86 mengingatkan kita, jika ada yang mengucapkan salam, maka jawablah dengan proporsional (seimbang) dan lebih baik lagi jika kita “lebihkan”.
4. Sopan , santun
Banyak kesopanan terlupakan dalam terutama anak-anak remaja sekarang, contoh hal yang kecil tapi melanggar kesopanan jika memanggil temannya dengan tidak memanggil nama sebenarnya ,di dalam Al-Imam Ibn Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam kitab Zaadul Ma’ad juz ke-4 hal 249 : “Diantara kecintaan terhadap sesama muslim ada yang disebut mahabbatun linaili gharadlin minal mahbud, yaitu suatu kecintaan untuk mencapai tujuan dari yang dicintainya, bisa jadi tujuan yang ingin ia dapatkan dari kedudukan orang tersebut, atau hartanya, atau ingin mendapatkan manfaat berupa ilmu dan bimbingan orang tersebut, atau untuk tujuan tertentu; maka yang demikian itu disebut kecintaan karena tendensi. atau karena ada tujuan yang ingin dicapai, kemudian kecintaan ini akan lenyap pula seiring dengan lenyapnya tujuan tadi. Karena sesungguhnya, siapa saja yang mencintaimu dikarenakan adanya suatu keperluan, maka ia akan berpaling darimu jika telah tercapai keinginannya”. hal seperti ini sering terjadi dalam kehidupan kita.
Contohnya :seorang karyawan sangat menghormati dan perhatian kepada atasannya di tempat kerja. tetapi apabila atasannya itu sudah pensiun atau sudah tidak menjabat lagi, karyawan ini tidak pernah memikirkan dan memperhatikannya lagi.

Referensi : https://kebenaransunnah.wordpress.com/tag/sopan-santun-dalam-islam/
https://www.tongkronganislami.net/2012/07/bersedekah-dengan-senyum.html
https://ilmuamalan.blogspot.co.id/2013/06/10-manfaat-senyuman-untuk-kesehatan.html
https://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/pengertian-budaya-menurut-para-ahli.html

KONSERVASI MENTAL PERLU JUGA DIBUDAYAKAN #1

Berbicara mengenai konservasi tentu sudah tidak asing ditelinga kita terutama di Universitas Negeri Semarang. Universitas Negeri Semarang baru-baru mendidikasikan sebagai Kampus Konservasi yang memiliki tujuh pilar yaitu keanekaragaman hayati,arsitektur hijau,sistem transportasi internal,pengelolaan limbah,kebijakan nirkertas,energi bersih, konservasi, etika, seni, dan budaya , kaderisasi konservasi. Pada Tahun 2015 ini Mata Kuliah mengenai Konservasi dicanangkan pada mahasiswa Semester 1.

Pasti dibenak kalian konservasi identik dengan lingkungan seperti dilarang menebang hutan secara illegal , dilarang membuang sampah sembarangan , cinta lingkungan dll, semua itu ternyata sebagian kecil dari ruang lingkup konservasi. Konservasi tidak hanya mengenai lingkungan semata tetapi terdapat konservasi budaya dan konservasi mental dan kali ini saya akan membahas mengenai konservasi mental. Apa itu konservasi mental? memang itu pertanyaan yang sangat jarang ditanyakan oleh siapapun , tetapi tanpa kita sadari konservasi mental itu sangat penting bagi semua khalayak khususnya bagi pelajar.

Menurut saya konservasi mental merupakan tata pola pikir dalam menghadapi tantangan kedepan. Konservasi mental ini bisa dikaitkan pula dengan revolusi mental. Di kalangan masyarakat terutama pelajar yang belum merubah mental mereka untuk bisa menghadapi tantangan kedepan. Banyak pelajar yang saya temui yang hanya menuntut ilmu setinggi-tingginya tetapi setelah mereka diterjunkan ke lapangan mereka tidak bisa mengimplementasikan ilmu nya dan banyak juga pelajar yang sudah lulus mereka tidak memiliki pekerjaan karena lapangan pekerjaan yang disediakan Pemerintah sangat sedikit, sebenarnya itu semua bukan sepenuhnya kesalahan dari Pemerintah tetapi kita takut bersaing.

Berdasarkan dari berita yang saya baca bahwa Bulan Desember 2015 akan ada atmosfer ekonomi baru khususnya kawasan Asean yaitu adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dimana perdagangan bebas keluar masuk di kawasan Asean dan Negara Indonesia pun ikut juga dalam MEA tersebut. Disini lah masyarakat seluruh Asean harus memiliki kemampuan dan mampu bersaing secara total karena apabila tidak bisa bersaing pasti dampak yang paling terkena adalah negara tersebut. Bagaimana dengan masyarakat Indonesia? Siap kah masyarakat Indonesia menghadapi MEA ? Siap tidak siap masyarakat Indonesia harus menghadapi MEA. Untuk itu masyarakat khususnya para generasi muda mulai dari sekarang harus bisa mengubah mental dengan siap bersaing , berinovasi , mengubah pola pikir dari kesulitan menjadi tantangan.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

KONSERVASI MENTAL JUGA PERLU DIBUDAYAKAN #1

Berbicara mengenai konservasi tentu sudah tidak asing ditelinga kita terutama di Universitas Negeri Semarang. Universitas Negeri Semarang baru-baru mendidikasikan sebagai Kampus Konservasi yang memiliki tujuh pilar yaitu keanekaragaman hayati,arsitektur hijau,sistem transportasi internal,pengelolaan limbah,kebijakan nirkertas,energi bersih, konservasi, etika, seni, dan budaya , kaderisasi konservasi. Pada Tahun 2015 ini Mata Kuliah mengenai Konvervasi dicanangkan pada mahasiswa Semester 1.

Pasti dibenak kalian konservasi identik dengan lingkungan seperti dilarang menebang hutan secara illegal , dilarang membuang sampah sembarangan , cinta lingkungan dll, semua itu ternyata sebagian kecil dari ruang lingkup konservasi. Konservasi tidak hanya mengenai lingkungan semata tetapi terdapat konservasi budaya dan konservasi mental dan kali ini saya akan membahas mengenai konservasi mental. Apa itu konservasi mental? memang itu pertanyaan yang sangat jarang ditanyakan oleh siapapun , tetapi tanpa kita sadari konservasi mental itu sangat penting bagi semua khalayak khususnya bagi pelajar.

Menurut saya konservasi mental merupakan tata pola pikir dalam menghadapi tantangan kedepan. Konservasi mental ini bisa dikaitkan pula dengan revolusi mental. Di kalangan masyarakat terutama pelajar yang belum merubah mental mereka untuk bisa menghadapi tantangan kedepan. Banyak pelajar yang saya temui yang hanya menuntut ilmu setinggi-tingginya tetapi setelah mereka diterjukan ke lapangan mereka tidak bisa mengimplementasikan ilmu nya dan banyak juga pelajar yang sudah lulus mereka tidak memiliki pekerjaan karena lapangan pekerjaan yang disediakan Pemerintah sangat sedikit, sebenarnya itu semua bukan sepenuhnya kesalahan dari Pemerintah tetapi kita takut bersaing.

Berdasarkan dari berita yang saya baca bahwa Bulan Desember 2015 akan ada atmosfer ekonomi baru khususnya kawasan Asean yaitu adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dimana perdagangan bebas keluar masuk di kawasan Asean dan Negara Indonesia pun ikut juga dalam MEA tersebut. Disini lah masyarakat seluruh Asean harus memiliki kemampuan dan mampu bersaing secara total karena apabila tidak bisa bersaing pasti dampak yang paling terkena adalah negara tersebut. Bagaimana dengan masyarakat Indonesia? Siap kah masyarakat Indonesia menghadapi MEA ? Siap tidak siap masyarakat Indonesia harus menghadapi MEA. Untuk itu masyarakat khususnya para generasi muda mulai dari sekarang harus bisa mengubah mental dengan siap bersaing , berinovasi , mengubah pola pikir dari kesulitan menjadi tantangan.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Referensi: https://konservasi.unnes.ac.id/