Sebagai orang yang berilmu tentunya kita harus memberikan inovasi-inovasi dalam memanfaatkan energi sebijak mungkin. Di dalam kampus konservasi banyak yang bisa dimanfaatkan seperti sampah organic dari daun-daun yang berguguran, minimalisasi penggunaan kertas, penggunaan listrik sesuai kebutuhan dan masih banyak lagi. Di Universitas Negeri Semarang sudah mempunyai tempat pengolahan sampah sendiri selain itu di kampus ini juga sudah meminimalisasi penggunaan kertas yaitu paper less.
Penggunaan kertas diminimalisasi namun hal ini diganti dengan teknologi. Hal ini justru akan lebih baik karena selain secara tidak langsung mengurangi penebangan pohon, kita juga bisa mengikuti kemajuan teknologi. Dengan teknologi ini juga akan lebih mempermudah dalam mengakses data-data. Selanjutnya mahasiswa dapat mengoptimalisasi pemanfaatan ini dengan penelitian-penelitian terhadap limbah. Misalnya saja ketika ada sampah daun yang berserakan menyebabkan kita muncul ide yang kreatif dengan memanfaatkan daun-daun tersebut sebagai hiasan. Untuk yang lebih ilmiah mungkin kita dapat mencari tahu kandungan daun tersebut lalu dimanfaatkan untuk dibuat sesuatu.
Banyak hal yang dapat kita lakukan dengan konservasi. Selain menjaga alam memang sudah kewajiban manusia untuk menjaga bumi ini demi generasi selanjutnya. Konservasi tidak harus dilakukan dikampus saja melainkan harus diterapkan dimanapun kita berada. Misalnya ketika kita berada di kos jangan menyalakan lampu 24 jam tapi ketika tidur lampunya dimatikan, ketika pergi kuliah, dan ketika siang hari sebaiknya lampu juga dimatikan karena sudah ada penerangan dari sinar matahari. Itulah hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk memanfaatkan sumber daya secara bijak, meskipun kecil tapi kalau dilakukan secara rutin pasti dampak positifnya juga aka terasa.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang.”