Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terjadi melalui proses fisiologis normal dalam tubuh atau karena pengaruh spesies eksogen. Spesies eksogen tersebut dapat berbentuk senyawa yang muncul secara alami dalam biosfer (misalnya ozon, NO2, ethanol atau tetradecanoyl phorbol acetate/TPA), senyawa kimia industri (seperti karbon tetraklorida) atau xenobiotik yang muncul karena aktivitas kehidupan (seperti benzo[a]pyrene). Radikal yang sering muncul dalam proses biologis adalah superoksida (O2-1) yang selanjutnya mengalami dismutasi menjadi hidrogen peroksida (H2O2) atau mengalami protonasi menjadi radikal hidroperoksil (HOO). Keberadaan superoksid dismutase yang merupakan enzym katalis proses pembentukan hidrogen peroksida, menjadi sarana untuk mendeteksi adanya proses yang melibatkan superoksida di dalam tubuh. Namun demikian, superoksida dapat ditemukan di semua sel yang mengalami metabolisme aerobik. Dalam hal ini radikal tersebut dapat menjadi sebab terjadinya ko-oksidasi xenobiotik atau memulai proses perubahan patologis. Sebagai tambahan, makrofag dan sel fagositik lainnya memproduksi superoksida dalam aktivasinya. Sekitar 70-90 % konsumsi O2 oleh sel fagosit dalam tubuh diubah menjadi superoksida dan bersama dengan OH serta HOCl membentuk H2O2 dengan bantuan bakteri. Oksigen dalam sistem transpor elektron menerima 1 elektron membentuk superoksida. Ion logam transisi, yaitu Co dan Fe memfasilitasi produksi singlet oksigen dan pembentukan radikal OH melalui reaksi Haber-Weiss: H2O2 + Fe2+ —> `OH + OH- + Fe3+.

Daun bamboo dapat berfungsi sebagai zat antioksidan. Bambu ini spesiesnya bernama Dendrocalamus asper. Pada zaman dahulu daun bamboo digunakan untuk mengobati sakit demam. Daun bambu maupun tangkainya bisa digunakan sebagai obat demam yang sangat manjur. Di Cina, hal ini sudah dikenal sejak jaman dahulu kala. Cara untuk memanfaatkan bagian bambu yang satu ini adalah dengan mengumpulkannya terlebih dahulu. Kemudian, daun bambu yang sudah dikumpulkan harus melalui proses pengeringan. Selanjutnya, daun bambu yang sudah kering ditumbuk dan seduh dengan menggunakan air hangat. Minumkan pada penderita demam. Daun ini mengandung fenol yaitu C₆H₅OH yang bermanfaat sebagai antioksidan. Fungsi polifenol sebagai penangkap dan pengikat radikal bebas dari rusaknya ion – ion logam. Gugus hidroksil menyebabkan senyawa fenol mampu menangkap radikal bebas. Fenol mengamankan sel dari serangan senyawa oksigen reaktif seperti oksigen singlet, superoksida, radikal peroksida, radikal hidroksil dan peroksinitrit. Terbentuknya senyawa radikal, baik radikal bebas endogen maupun eksogen terjadi melalui sederetan reaksi. Mula-mula terjadi pembentukan awal radikal bebas (inisiasi), lalu perambatan atau terbentuknya radikal baru (propagasi), dan tahap terakhir yaitu pemusnahan atau pengubahan senyawa radikal menjadi non radikal (terminasi). Sedangkan antioksidan berperan dalam menetralkan radikal bebas dengan cara memberikan satu elektronnya kepada radikal bebas, sehingga menjadi non radikal. Mekanisme antioksidan dalam menghambat oksidasi atau menghentikan reaksi berantai pada radikal bebas dari lemak yang teroksidasi, dapat disebabkan oleh 4 macam mekanisme reaksi (Ketaren, 1986), yaitu (1) pelepasan hidrogen dari antioksidan, (2) pelepasan elektron dari antioksidan, (3) addisi lemak ke dalam cincin aromatik pada antioksidan, dan (4) pembentukan senyawa kompleks antara lemak dan cincin aromatik dari antioksidan. Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu antioksidan primer, sekunder, dan tersier. Antioksidan primer disebut juga antioksidan endogenus atau enzimatis. Suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan primer apabila dapat memberikan atom hidrogen secara cepat kepada senyawa radikal, kemudian radikal antioksidan yang terbentuk segera berubah menjadi senyawa yang lebih stabil. Antioksidan primer meliputi enzim superoksida dismutase (SOD), katalase, dan glutation peroksidase. Sebagai antioksidan, enzim-enzim tersebut menghambat pembentukan radikal bebas dengan cara memutus reaksi berantai (polimerisasi), kemudian mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: