Materi sosiologi kelas X: Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia hidup dalam masyarakat, dimana mereka saling berinteraksi dan berbagi budaya yang sama sehingga dalam prosesnya tersebut maka berbagai gejala sosial terjadi. Gejala sosial antara lain mencakup gejala ekonomi, gejala politik, gejala budaya dan gejala moral. Contoh gejala sosial yang banyak ditemui dalam masyarakat antara lain; kemiskinan, kejahatan, perang, kewirausahaan, dan persamaan gender.
Dengan demikian maka sosiologi disusun untuk melakukan perencanaan sosial, pelaksanaan dan pemecahan sosial dalam menciptakan masyarakat yang teratur dan nyaman. Oleh karena itu, maka diperlukan pemahaman terkait ilmu sosiologi untuk mengenali gejala-gejala tersebut di masyarakat.
Kata sosiologi pertama kali digunakan oleh seorang tokoh yaitu Auguste Comte (1798-1859). Yang mana Comte menyatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum alam dan tidak berubah-ubah.
Istilah sosiologi berasal dari Bahasa Latin dan Yunani. Asal katanya adalah socius dan logos. Socius (Latin) berarti kawan tetapi dalam arti luas masyarakat. Sementara itu, logos (Yunani) berarti kata atau berbicara. Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Adapun definisi sosiologi itu sendiri menurut tokoh-tokoh adalah sebagai berikut:
1. Roucekdan Warren
Menyatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.
2. William F. Orgburndan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
3. Pitirim A. Sorokin
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial. Misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerak masyarakat dengan politik. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial. Misalnya gejala geografis dan gejala biologis. Ciri-ciri umum daripada semua jenis gejala-gejala sosial.
4. Selo Soemardjandan Soelaeman Soemardi
Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Adapun ciri-ciri Sosiologi adalah sebagai berikut:
1. Sosiologi bersifat Empiris, yaitu Berdasarkan hasil observasi (pengamatan).
2. Sosiologi bersifat Teoritis, dimana sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi
3. Sosiologi bersifat Kumulatif, yaitu Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang sudah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori lama.
4. Sosiologi bersifat Non-Etis. Tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis.
Obyek Studi Sosiologi
Secara umum objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Sedangkan secara khusus, objek kajian sosiologi dibagi menjadi dua yaitu:
• Objek material, yang meliputi gejala-gejala umum, keadaan sosial dan proses hubungan antara manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia.
• Objek formal, adalah makhluk sosial hubungan antar manusia dan akibat yang ditimbulkan dari interaksi atau hubungan tersebut.
Ada beberapa unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relative lama. Di dalamnya, manusia saling mengerti, merasa, dan mempunyai harapan-harapan sebagai akibat dari hidup bersama itu.
2. Memiliki system komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia dalam masyarakat
3. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu kesatuan
4. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu system hidup bersama, yang menimbulkan kebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya.
Adapun Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut:
1. Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
2. Dalam sosiologi objek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini. Oleh karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan normatif.
3. Dilihat dari segi penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat pula menjadi ilmu terapan (applied science).
4. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya, yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antar manusia.
Peran dan Fungsi Sosiologi
Fungsi atau kegunaan sosiologi diantaranya adalah:
1. Untuk pembangunan. Yang mana sosiologi berfungsi untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
2. Untuk penelitian. Dengan penelitian, akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial yang baik.
Peran Sosiologi
a. Sosiolog sebagai ahli riset. Para sosiolog melakukan riset ilmiah. Tujuannya adalah mencari data kehidupan sosial masyarakat.
b. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
c. Sosiolog sebagai praktisi. Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat.
d. Sosiolog sebagai guru atau pendidik, Apabila setiap masalah sosial yang terjadi di masyarakat tidak dapat diselesaikan maka akan mengancam keutuhan masyarakat tersebut yang pada akhirnya akan mengancam kepentingan bangsa dan negara. Masalah sosial akan menimbulkan konflik dan ketidakteraturan sosial. Dalam negara yang sedang membangun sosiologi bermanfaat untuk kepentingan pembangunan negara. Proses pembangunan negara ditujukan untuk memberikan kesejahteraan lahir dan batin
masya-rakat, menjaga keutuhan atau integrasi bangsa. Penelitian sosiologi memberikan bantuan kepada masyarakat dalam memecahkan masalah-masa-lah sosial sebagai metode-metode prevenetif dan metode represif.
Oleh karena itu sosiologi diharapkan dapat mengamati dan membantu menyelesaikan setiap masalah-masalah sosial mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan oleh Pancasila dan UUD 1945. Sosiologi dapat membantu proses
pembangunan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dengan menjaga identitas sosial dan budayanya yang luhur dan menjadi kebanggaan
di depan mata dunia. Para peneliti masyarakat atau ahli sosilogi memiliki peranan dalam masyarakat, diantaranya adalah:
1. Sosiolog sebagai ahli riset
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
3. Sosiolog sebagai teknisi
4. Sosiolog sebagai pendidik
Selain itu, sosiologi juga mempunyai manfaat diantaranya dapat memberikan pengetahuan tentang pola interaksi yang terjadi dalam masyarakat; dapat membantu masyarakat dalam mengontrol atau mengendalikan tindakan dan perilaku anggota dalam kehidupan masyarakat; mampu mengkaji status dan peranan anggota masyarakat, serta dapat menilai masyarakat atau budaya lain, memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai nilai, norma, tradisi dan keyakinan yang dianut masyarkat lain; serta memahami perbedaan yang ada, serta membuat generasi penerus bangsa lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala sosial dalam masyarakat yang makin kompleks.
Gejala Sosial yang Terjadi di Lingkungan Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat beberapa gejala yang timbul yang dikarena proses interaksi antar individu serta pengaruh pihak lain di luar masyarakat yang menyebabkan adanya gejala sosial tersebut. Gejala sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara dan oleh manusia, baik secara individu maupun secara kelompok (Gulo, 2010). Menurut Durkheim, gejala sosial harus dipahami sebagai fakta objektif di luar kehidupan subjektif individu. Gejala sosial antara lain mencakup gejala ekonomi, gejala politik, gejala budaya dan gejala moral.
Gejala-gejala sosial, menurut Pitirim A. Sorokin, dapat dikelompokkan dalam berbagai jenis. Yaitu :
1. Gejala sosial religious, berhubungan dengan kehidupan masyarakat terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2. Gejala sosial ekonomi, berhubungan dengan kehidupan manusia dalam pemenuhan barang-barang bernilai ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan hidup.
3. Gejala sosial politik, kegiatan politik praktis yang diwarnai oleh bebrbagai gejala sosial yang unik dan mungkin tidak ditemukan di lingkungan sosial lainnya contohnya praktik politik uang.
4. Gejala sosial hukum, berhubungan dengan bagaimana individu dalam masyarakat melakukan ketaatannya pada hukum yang di berlakukan dimana dia tinggal contohnya ketidakdisiplinan pengendara sepeda motor di jalan raya.
Gejala-gejala sosial yang ada dimasyarakat seperti, kemiskinan, pengangguran, kejahatan, perang, kenakalan remaja, masalah keluarga, penyimpangan gender, dll. Dengan demikian maka Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala-gejala sosial. Misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, serta masyarakat dan politik. Dalam disiplin ilmu sosiologi, keberadaan konsep-konsep sosiologi mengacu pada upaya untuk memberikan penjelasan terhadap gejala sosial tersebut. sedangkan Tahap akhir dari penjelasan sosiologi atas gejala sosial itu menurut Weber adalah menjelaskan mengapa para pelaku yang terlibat dalam gejala sosial itu berperilaku sedemikian sehingga gejala sosial itu dapat terjadi.
Sumber:
Maryati, Kun dan Juju Suryawat. Sosiologi: Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. 2013. Erlangga. Jakarta
https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/01/materi-sosiologi-kelas-x-bab-1-fungsi.html (di akses pada tanggal 15 Desember pukul 09:13)
Ruswanto. 2009. Sosiologi : SMA / MA Kelas X .Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Soekanto,Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
https://blog.unnes.ac.id/frieda03/2015/12/14/materi-sosiologi-sma-kelas-x-fungsi-sosiologi-dalam-mengenali-gejala-sosial-di-masyarakat/
Leave a Reply