Perjalanan menuju cita
Terlintas sebuah memoar tentangmu
Begitu semangat aku menuju wartel di pagi buta
Untuk memberanikan menyapa
Dan mengajak serta merajuk tentang satu perjalanan menuju cita mulia
Ah, begitu culun aku kala itu
Di hadapanmu yang sangat berpengalaman
Yang telah memahami perjalanan waktu
Berbeda dengan aku yang baru saja mengenal satu episode
Ah, aku hanya bermodal semangat
Mengajakmu menuju satu titik bersamaku
Walaupun kau telah mantab pada satu jalan
Yang tidak aku mengerti sebelumnya
Menuju jakarta itu bisa sendiri atau bersama
Menuju jakarta itu tak harus naik bis
Menuju jakarta itu bisa melalui jalur selatan
Menuju jakarta itu banyak pilihan jalan
Sungguh kau telah yakin pada satu pilihan
Setelah memilah dan melaluinya
Kau sangat berani memilih jalan sendirian
Kau tidak mau bersama satu gerbong
Kau hanya ingin berdiri di kaki sendiri
Kini, aku mengalaminya
Aku harus memandang dunia jakarta dari berbagai sudut dan titik
Kini, ke jakarta bisa pakai lion, citylink, bahkan garuda
Kau memang sungguh sungguh pemberani
Karena kau punya alur berfikir dan keyakinan
Kala aku terngiang memoar itu
Aku senyum sendiri
Aku tak punya apapun
Garampun hanya baru dari kampung
Kau tetap melangkah sesuai keyakinanmu
Dan aku pun merangkak di jalur yang aku pilih
Walau kita selalu bersatu dalam hati
Ramadhan ke 19 di 1438
Recent Comments