Abah Prof, kau memang sangat baik hati
perjalanan ke pucang sari timur IV no 15
selalu saja membuatku bersemangat
aku tak kan mengenal lelah
silaturahim kepadamu akan terasa jauh lebih menyenangkan
rumah itu, telah menjadi rumahku sendiri
sang empunya tlah kuanggap bagian hidupku
aku pun merasa demikian
keberadaanku terakui di rumah itu
abah Prof, aku menyapamu
saat kita berkomunikasi
anak lanang, kau menyapaku
aku merasa terharu dan bangga
sungguh, banyak kisah telah terpatri dalam hati
sejak kau menjadi dosen pembimbing tesis
hingga aku berani bersilaturahim untuk kali pertama
engkau terima kehadiranku dengan sangat hangat
abah prof, engkau sangat baik hati
engkau mudah memberi kepada siapapun
tiada terhitung apa yang telah aku terima
hingga aku takut dan khawatir tak mampu membalas
abah prof, sederhana sekali engkau
apa adanya dan tidak neko-neko
santun, sabar, dan begitu ikhlas
membuatku iri dan terkagum kagum
abah prof, engkau selalu saja menghibur ku
aku merasa sangat nyaman saat membersamaimu
di ruang tamu itu, kita bercanda ria
hingga pernah tidur di kursi kita masing-masing
abah prof, terimakasih tak terhingga kuhaturkan
walau engkau belum tahu apa yang aku rasakan selama ini
bersua, nonton youtube, menikmati duren
adalah lebih dari cukup bagiku
abah prof, kemarin engkau membuatku sangat terharu
aku, bukan siapa-siapa
aku, hanya tamu tak tahu diri
namun, engkau perlakukan aku sangat istimewa
engkau ulurkan tanganmu dengan sangat ringan dan ikhlas
bersama ibu, engkau membuatku sangat terharu
aku, ingin menangis dalam dekap dan pangkuanmu
abah prof, maafkan aku..
selalu manja, merengek minta sesuatu
selalu saja ngglendot, seakan engkau adalah ayahku
selalu saja tak terkendali, karena engkau adalah bagian dari kehidupan ku saat ini
abah prof, ijinkan aku tuk terus bersilaturahim
biarkan aku tuk membersamaimu, semampuku
aku sangat bangga dan bahagia
abah prof, engkau sangat baik hati
Recent Comments