#bigbrother; balas budi yang mempesona!
Perjalanan ke padang telah usai. Berpartisipasi pada Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) IX adalah kehormatan dan kebanggaan sendiri. Seperti biasanya, jika menikmati penerbangan garuda, aku sempatkan untuk nonton film tertentu di pesawat. Kali ini #smallfoot dan #bigbrother yang tuntas aku tonton. #smallfoot saat berangkat, #bigbrother kala pulang ke semarang. Komentarku jatuh pada #bigbrother terlebih dahulu.
Film yang bersetting sekolah, guru dan murid itu berhasil memukau ku kali ini. Ini film mandarin! Biasanya bercerita pertarungan atau film laga. #bigbrother berkisah drama seorang guru dalam menghadapi siswa-siswanya yang menuntut perlakuan khusus. Mr. Chen, lakon dalam film itu menampilkan sosok guru yang super. Dengan kisah masa kecil yang suram hingga harus dikirim ke militer dan jadilah ia tentara.
Setelahnya, ia memulai suatu “balas budi”. Inilah nilai universal yang ingin aku komentari. Sungguh, aku punya harapan dan cita-cita seperti Mr. Chen. Walau hingga kini belum mampu aku realisasi. Dan kembali ke film, Mr. Chen memulai petualangan di sekolahnya dulu. Tak Chi School.
Mr. Chen menjadi guru di kelas 6B sebuah SMA. Dan berhadapan dengan kelas yang aduhai beratnya. Berisikan anak-anak yang belum berhasil di bidang akademik sehingga mempunyai kebiasaan yang secara umum akan dikatakan “nakal” atau sejenisnya. Berisikan siswa yang mempunyai latar belakang keluarga agak bermasalah.
Mr. Chen meyakinkan kepala sekolah bahwa ia akan berhasil di kelas yang dicap bandel itu. Masuk kelas pertama, Mr. Chen dihadapkan pada “jebakan” ember berisi air yang akan jatuh ketika ia membuka pintu kelas. Mr. Chen punya kemampuan bela diri yang keren, kungfu atau sejenisnya. Ia berhasil terhindar dari keusilan anak. Ia mendapati kelas dengan anak-anak yang seenaknya sendiri di kelas. Tidur di kelas, masak-masakan di kelas, bermain mobile games dan lainnya. Dasar tentara, Mr. Chen berhasil melalui hari pertama di kelas itu dengan sangat mempesona. Pendekatan individu yang menyentuh tiap siswa walaupun masih dianggap seenaknya sendiri.
Dan mulailah drama petualangan itu. Menjelaskan dengan sangat kontekstual, disertai kemampuan pengelolaan kelas disertai data yang valid. Siswa pun menjadi tercengang dengan sosok Mr. Chen. Home visit ke 5 siswa yang dianggap paling bermasalah di kelas dilakukan dengan sabar dan sungguh sangat menginspirasi. Hingga akhirnya mr. Chen berhasil memperbaiki hubungan keluarga kelima siswanya itu. Dan di akhir cerita, 5 siswa itu diterima di perguruan tinggi setelah lolos ujian akhir. Kemampuan komunikasi dan menyentuh hati Mr. Chen sangat lengkap. Memang, ini hanyalah film. Namun, jika guru bisa melakukannya dengan baik, sungguh, tidak ada masalah anak nakal yang akan terbengkalai.
Seperti kepala sekolah, ada 1 pertanyaan menarik. Kenapa Mr. Chen mau menjadi guru? Di sinilah satu niat tulus dari Mr. Chen. Ia sadar akan masa sekolahnya. Ia memahami apa yang disampaikan kepala sekolahnya kala itu. Saat ia melakukan kekacauan di sekolah dan harus dikirim ke militer. Kepala sekolah tidak mau menghukum Mr. Chen karena sekolahnya itu. Ia membela Mr. Chen kecil. Ia yakin, Mr. Chen akan mampu melakukan hal yang terbaik.
Mr. Chen akhirnya menjalani proses militerisasi. Ia menjadi tentara. Ia mengalami tugas dalam peperangan. Hingga ia memutuskan kembali ke sekolahnya. Menebus kesalahan besar. Terhadap sekolahnya! Terhadap kepala sekolahnya. Selepas menjadi tentara, ia kembali. Membersamai kepala sekolahnya waktu itu, yang telah memasuki usia senja. Dan akhirnya ia memutuskan menjadi guru. Dan memilih kelas bersualah, 6B!
Balas budi. Begitulah aku menyebutnya. Satu nilai yang sungguh berasa di film #bigbrother. Mr. Chen melakukannya dengan baik. Menjadi guru hebat yang menginspirasi, siswa dan kolega! Ia ditangisi ketika meninggalkan sekolah karena dianggap harus bertanggung jawab atas insiden percobaan bunuh diri salah satu siswanya. Mr. Chen meyakinkan kita bahwa “anak nakal” itu bisa melakukan sesuatu yang sangat bermanfaat! Yakinkan pada anak itu, ia mampu melakukannya! Ia menebar “knowledge is power”.
Mr. Chen telah berhasil membuat bangga kepala sekolahnya. Kepala sekolah yang yakin, bahwa Mr. Chen bisa melakukan tindakan kebaikan. Kepala sekolah yang sangat baik. Percaya kepada Mr. Chen sepenuhnya!
Film #bigbrother telah membuka mata dan cakrawala kita, khususnya guru dan orang tua. Banyak kisah yang menyentuh hati. Bagaimana orang tua yang sebenarnya sangat mencintai dan menyayangi anaknya. Walau langkahnya tidak dipahami sepenuhnya oleh sang anak. Bagaimana keinginan anak yang seharusnya dipahami oleh orang tua. Dan aku tak kuasa menahan air mata yang mengalir dengan sendirinya. Pada beberapa adegan tersebut. Humor ringan juga banyak terjumpai di film ini. Dan banyak kisah lainnya.
Terimakasih, #bigbrother. We can do it!
(pasar kliwon, 17/03/2019 saat membersamai #gusnuhin)
Recent Comments