Membangun rumah ilmu untuk mewujudkan universitas konservasi dan bereputasi dapat kita mulai dengan cara membentuk perilaku atau sikap menghemat energi. Sebagai mahasiswa dengan Universitas Konservasi kita harus dapat menghimbau orang disekitar kita untuk bersikap bijak dalam menggunakan energi, salah satunya energi listrik. Karena seperti yang kita ketahui energi listrik jumlahnya terbatas dan belum ada energi alternatif lain yang dipatenkan untuk menjadi sumber energi pengganti energi listrik.
Bagaimana cara kita menghemat energi listrik? Caranya dengan menghimbau para mahasiswa beserta warga sekitar lingkungan kampus untuk lebih bijak dalam pemanfaatan energi listrik. Kita dapat memberikan contoh sikap yang mencerminkan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari secara langsung bukan hanya ucapan semata.
Himbauan tersebut berisi ajakan kita kepada mereka agar mematikan lampu saat sudah terang, memaikan AC, air, kipas angin, TV, radio dan yang lain saat sudah tidak digunakan. Berikan contoh aplikasinya, semisal kita mematikan lampu asrama saat keadaan sudah terang. Secara tidak langsung orang yang melihatnya akan tergerak untuk melakukannya juga. Apabila cara tersebut dapat diterapkan secara nyata dan menjadi kebiasaan., tidak heran kalau perilaku konservasi pada diri orang tersebut akan muncul dengan sendirinya tanpa membutuhkan waktu yang sangat panjang. Perilaku konservasi itu sendiri adalah tindakan sehari-hari yang memperhatikan unsur lingkungan untuk keperluan pembangunan masa kini dan generasi mendatang.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan ini adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”