Dalam hidup ini ada beberapa hal yang harus kita kerjakan dengan seimbang layaknya dua sisi akuntansi yang selalu berdampingan; debet dan kredit; misalnya keseimbangan antara mengejar tujuan duniawi dan ukhrawi. Setiap kejadian dalam hidup ini selalu mempunyai nilai historis yang tercatat secara kronologis dalam memoriku, layaknya dokumen transaksi yang terekam dalam jurnal.
Sebelum melakukan sesuatu, aku selalu berusaha mempertimbangkan untung ruginya terlebih dahulu. Namun, aku tetaplah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Pada akhirnya, aku hanya berusaha untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu dengan hal yang lebih lebih bermanfaat. Perbaikan tersebut ternyata dapat memberikan keuntungan yang sedikit demi sedikit mampu menutup kerugian akibat kesalahanku.
Seiring berjalannya waktu, akun-akun debet dalam hidup (kebahagiaan, keberhasilan, prestasi, cinta, kasih sayang, perhatian, dan other goodness and happiness) terus berfluktuasi seiring dengan berfluktuasinya akun-akun kredit dalam hidup (kesedihan, kegagalan, kebencian, kesalahan, dan other badness and sadness).
Keseimbangan itu tidak berarti kita harus melakukan kebaikan yang besarnya seimbang dengan keburukan, tetapi itu bermakna keseimbangan antara perbuatan yang kita lakukan dengan hasil yang kita peroleh. Tentu saja, kita harus berusaha menambah saldo kebaikan agar bisa melebihi saldo keburukan yang kita lakukan. Ini seperti rumus pahala dan dosa. Betapa Maha Penyayangnya Alloh SWT, ia menyeimbangkan dosa dan hukuman-Nya dengan kesalahan yang diperbuat oleh manusia. Tetapi, pahala yang diberikannya jauh lebih besar dari kebaikan yang kita perbuat.
Jika kegagalan mencoba merapuhkanku, maka sebaliknya, semangat ini terus menyala. Ini berarti aku harus melakukan beberapa penyesuaian, mungkin saja usahaku kurang maksimal atau mungkin saja apa yang aku inginkan bukanlah hal yang baik bagi diriku. Mari kita tutup saja kegagalan dan berbagai cerita kelam lainnya ke dalam jurnal penutup kekelaman hidup. Penutupan itu bertujuan untuk meniadakan saldo hal-hal yang tidak perlu untuk dibawa ke fase kehidupan yang berikutnya.
Hidup ini terus berputar dan berjalan baknya suatu siklus. Tentu saja tujuan akhirku dari siklus kehidupan ini adalah menjadi orang yang sukses. Sukses yang ingin ku capai adalah sukses yang tidak hanya bermanfaat bagi diriku, tetapi juga bermanfaat untuk orang lain. Sukses dunia dan sukses akhirat. Beberapa caranya adalah dengan memperkuat modal keimanan dan ketakwaan, hindari sesuatu yang bisa membawa kerugian, dan tingkatkan saldo kebaikan 🙂 .
Salam Accounting!
Ulung