Yuk, Belajar Akuntansi Biaya!

Data biaya suatu perusahaan manufaktur untuk tahun 2009 sbb:

  • Biaya bahan baku                                              Rp 578.000.000,-
  • Gaji dan upah pegawai                                    Rp 335.000.000,-

bagian produksi

  • Gaji direksi                                                            Rp       88.000.000,-
  • Biaya produksi lain-lain                                  Rp 168.000.000,-

(Overhead Pabrik)

  • Gaji pegawai administrasi  kantor              Rp       88.600.000,-
  • Gaji pegawai bagian                                         Rp       76.400.000,-

Pemasaran

Dari data diatas, hitunglah:

  1. Total Biaya Utama (Prime Cost)
  2. Total Biaya Konversi ( Conversion Cost)
  3. Total Biaya Produksi

 

Jawaban:

  1. Total Biaya Utama

Biaya bahan baku                    Rp 578.000.000,-

Gaji dan upah pegawai           Rp 335.000.000,-

bagian produksi

Total                                               Rp 913.000.000,-

 

  1. Total Biaya Konversi

Gaji dan upah pegawai           Rp 335.000.000,-

bagian produksi

Biaya produksi lain-lain          Rp 168.000.000,-

(Overhead Pabrik)

Total                                                Rp 503.000.000,-

 

  1. Total Biaya Produksi

Biaya bahan baku                    Rp 578.000.000,-

Gaji dan upah pegawai           Rp 335.000.000,-

bagian produksi

Beban produksi lain-lain         Rp 168.000.000,-

(Overhead Pabrik)

Total                                                Rp1.081.000.000,-

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #2

“Unnes Konservasi”

 

Dimanakah kau sekarang?

Ku jawab aku berada di Universitas Negeri Semarang

Bahagiakah kau berada jauh di luar sarang?

Tentu aku bahagia dengan apa yang sedang ku jalani sekarang

Ku tanya lagi pada diri ini,

Universitas apakah ini? Unnes konservasi?

Ku jawab lagi, jujur aku tak mengerti

Namun, perjalanan beberapa waktu ini telah memberiku sebuah arti

Penghijauankah? Ah, pasti pelestarian

Lama ku telusuri, pertanyaan itu pun mulai terpecahkan

Oh, ternyata benarlah apa yang ku pikirkan

Namun, itu kebenaran yang hanya sebagian

Bukan hanya sekadar penghijauan atau pelestarian alam

Bukan pula hanya pohon-poon dan taman yang berhamparan

Jauh, lebih jauh lagi kawan!

Konservasi alam dan moral jadi pembelajaran

7 pilar konservasi jadi acuan

Berusaha untuk menjadi bagian dari alam

Konservasi lokal yang peduli pada global

Konservasi untuk membuat suatu gebrakan

Pendidikan karakter terus ditanamkan

Berusaha agar mengakar dalam kehidupan setiap insan

Akulah salah satu insan itu dari FE Brilliant

Yang sedang berusaha memaknai dan mengamalkan konservasi dalam kehidupan

“My Life is Like an Accounting Cycle”

Dalam hidup ini ada beberapa hal yang harus kita kerjakan dengan seimbang layaknya dua sisi akuntansi yang selalu berdampingan; debet dan kredit; misalnya keseimbangan antara mengejar tujuan duniawi dan ukhrawi. Setiap kejadian dalam hidup ini selalu mempunyai nilai historis yang tercatat secara kronologis dalam memoriku, layaknya dokumen transaksi yang terekam dalam jurnal.

Sebelum melakukan sesuatu, aku selalu berusaha mempertimbangkan untung ruginya terlebih dahulu. Namun, aku tetaplah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Pada akhirnya, aku hanya berusaha untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu dengan hal yang lebih lebih bermanfaat. Perbaikan tersebut ternyata dapat memberikan keuntungan yang sedikit demi sedikit mampu menutup kerugian akibat kesalahanku.

Seiring berjalannya waktu, akun-akun debet dalam hidup (kebahagiaan, keberhasilan, prestasi, cinta, kasih sayang, perhatian, dan other goodness and happiness) terus berfluktuasi seiring dengan berfluktuasinya akun-akun kredit dalam hidup (kesedihan, kegagalan, kebencian, kesalahan, dan other badness and sadness).

Keseimbangan itu tidak berarti kita harus melakukan kebaikan yang besarnya seimbang dengan keburukan, tetapi itu bermakna keseimbangan antara perbuatan yang kita lakukan dengan hasil yang kita peroleh. Tentu saja, kita harus berusaha menambah saldo kebaikan agar bisa melebihi saldo keburukan yang kita lakukan. Ini seperti rumus pahala dan dosa. Betapa Maha Penyayangnya Alloh SWT, ia menyeimbangkan dosa dan hukuman-Nya dengan kesalahan yang diperbuat oleh manusia. Tetapi, pahala yang diberikannya jauh lebih besar dari kebaikan yang kita perbuat.

Jika kegagalan mencoba merapuhkanku, maka sebaliknya, semangat ini terus menyala. Ini berarti aku harus melakukan beberapa penyesuaian, mungkin saja usahaku kurang maksimal atau mungkin saja apa yang aku inginkan bukanlah hal yang baik bagi diriku. Mari kita tutup saja kegagalan dan berbagai cerita kelam lainnya ke dalam jurnal penutup kekelaman hidup. Penutupan itu bertujuan untuk meniadakan saldo hal-hal yang tidak perlu untuk dibawa ke fase kehidupan yang berikutnya.

Hidup ini terus berputar dan berjalan baknya suatu siklus. Tentu saja tujuan akhirku dari siklus kehidupan ini adalah menjadi orang yang sukses. Sukses yang ingin ku capai adalah sukses yang tidak hanya bermanfaat bagi diriku, tetapi juga bermanfaat untuk orang lain. Sukses dunia dan sukses akhirat. Beberapa caranya adalah dengan memperkuat modal keimanan dan ketakwaan, hindari sesuatu yang bisa membawa kerugian, dan tingkatkan saldo kebaikan 🙂 .

Salam Accounting!

Ulung

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #1

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #1

Rumah Ilmu? Konservasi? Apakah Pengertiannya?

Rumah ilmu bisa diartikan sebagai tempat untuk mempelajari, mengembangkan, membagikan ilmu. Oleh karena itu, universitas bisa dikatakan sebagai salah satu rumah ilmu karena mahasiswa, dosen, dan civitas akademika lainnya bisa belajar, mengembangkan, dan berbagi ilmu satu sama lain di universitas.

Konsep konservasi pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt pada tahun 1902. Konservasi berasal dari kata “conservation”, bersumber dari kata con (together) dan servare (to keep, to save) yang dapat diartikan sebagai upaya memelihara milik kita (to keep, to save what we have), dan menggunakan milik tersebut secara bijak (wise use). Jadi, istilah konservasi dapat kita maknai sebagai upaya pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan secara bijak sesuatu hal. Sesuatu hal tersebut dapat berupa lingkungan, budaya, moral, dan sebagainya.

 

Unnes Memiliki Kriteria sebagai Rumah Ilmu yang Konservatif

Selain mengedepankan fungsinya sebagai rumah ilmu dengan cara terus memperbaiki dan mengembangkan kualitas keilmuannya, Universitas Negeri Semarang juga mencetuskan diri sebagai universitas konservasi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Unnes terhadap kondisi lingkungan saat ini. Unnes konservasi tidak hanya sekadar nama, tetapi Unnes melakukan berbagai aksi nyata. Aksi-aksi tersebut tercermin melalui implementasi tujuh pilar konservasi Unnes, yakni:

  1. Konservasi Keanekaragaman Hayati

contoh implementasi: penangkaran kupu-lupu, gerakan penghijauan, pengembangan kebun wisata pendidikan, Taman Keanekaragaman Hayati, pembibitan tanaman buah, langka, obat, dan tanaman keras.

  1. Arsitektur Hijau dan Sistem Transportasi Internal

contoh implementasi: pembangunan kampus sesuai dengan kaidah-kaidah bangunan hijau yang ramah lingkungan, pengembangan jalur sepeda dan jalan kaki, penggunaan transportasi ramah lingkungan.

  1. Pengelolaan Limbah

contoh implementasi: Reduce, dengan pemilahan dan pengurangan produk limbah di kampus; Reuse, memanfaatkan sampah anorganik untuk aneka kerajinan tangan; Recycle, mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.

  1. Kebijakan Nirkertas

contoh implementasi: Unnes memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi dalam aktivitasnya, seperti pengembangan web dan kegiatan berbasis online (sikadu, sibima, simawa, dan lain-lain; pendaftaran secara online; penerbitan online).

  1. Energi Bersih.

contoh implementasi: panel surya, bahan bakar transportasi ramah lingkungan di internal kampus.

  1. Konservasi, Etika, Seni, dan Budaya.

contoh implementasi: workshop pilar-pilar konservasi, mengadakan berbagai kegiatan yang mampu mengembangkan seni dan budaya (UKM Kesenian Jawa, penyelenggaraan kegiatan peringatan bulan bahasa, pentas seni dan budaya).

  1. Kaderisasi Konservasi

contoh implementasi: penjaringan kader, pelatihan kader melalui pendidikan konservasi (contoh: PLH), sosialisasi, dan memperluas kerjasama dengan pihak yang terkait dengan kegiatan konservasi dan lingkungan hidup.

Universitas Negeri Semarang terus berusaha mengembangkan aktivitas konservasinya sebagai pentuk kepedulian terhadap berbagai permasalahan lingkungan.

Accounting

Rumus Cepat Menghitung Laba Bersih Perusahaan Dagang (Pengingat dalam Membuat Laporan Laba Rugi Multiple Step Sederhana)

 

  • Penjualan Bersih             = Penjualan – (Potongan Penjualan + Retur Penjualan)
  • Pembelian Bersih             = (Pembelian + Biaya Angkut Pembelian) – (Potongan Pembelian + Retur Pembelian)
  • BTUD*             = Persediaan Barang Dagangan (awal) + Pembelian Bersih
  • Harga Pokok Penjualan = BTUD – Persediaan Barang Dagangan (akhir)
  • Laba Kotor             = Penjualan Bersih – HPP
  • Laba Bersih Usaha = Laba Kotor Usaha – Beban Usaha
  • Laba Bersih Sebelum Pajak = Laba Bersih Usaha – Beban di Luar Usaha
  • Laba Bersih Setelah Pajak = Laba Bersih Setelah Pajak – Pajak Penghasilan

*Barang yang Tersedia untuk Dijual