Pengembangan karakter pada anak sejak usia dini

1.    Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak Usia Dini

Thomas Lickona – seorang profesor pendidikan dari Cortland University – mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda-tanda zaman yang harus diwaspadai karena jika tanda-tanda ini sudah ada, maka itu berarti bahwa sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran. Tanda-tanda yang dimaksud adalah : (1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, (2)penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk, (3) pengaruh peer-group yang kuat dalam tindak kekerasan, (4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas. (5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, (6) menurunnya etos kerja, (7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara, (9) membudayanya ketidakjujuran, dan (10) adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.

Jika dicermati, ternyata kesepuluh tanda jaman tersebut sudah ada di Indonesia. Selain sepuluh tanda-tanda jaman tersebut, masalah lain yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah sistem pendidikan dini yang ada sekarang ini terlalu berorientasi pada pengembangan otak kiri (kognitif) dan kurang memperhatikan pengembangan otak kanan (afektif, empati, dan rasa). Padahal, pengembangan karakter lebih berkaitan dengan optimalisasi fungsi otak kanan. Mata pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan karakter pun (seperti budi pekerti dan agama) ternyata pada prakteknya lebih menekankan pada aspek otak kiri (hafalan, atau hanya sekedar “tahu”).

Padahal, pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek “knowledge, feeling, loving, dan acting”. Pembentukan karakter dapat diibaratkan sebagai pembentukan seseorang menjadi body builder (binaragawan) yang memerlukan “latihan otot-otot akhlak” secara terus-menerus agar menjadi kokoh dan kuat.

Pendidikan karakter ini hendaknya dilakukan sejak usia dini, karena usia dini merupakan masa emas perkembangan (golden age) yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak di masa dewasanya. Montessori menyebutnya dengan periode kepekaan (sensitive period). Penggunaan istilah ini bukan tanpa alasan, mengingat pada masa ini, seluruh aspek perkembangan pada anak usia dini, memang memasuki tahap atau periode yang sangat peka. Artinya, jika tahap ini mampu dioptimalkan dengan memberikan berbagai stimulasi yang produktif, maka perkembangan anak di masa dewasa, juga akan berlangsung secara produktif.

Menurut Freud kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini ini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Kesuksesan orang tua membimbing anaknya dalam mengatasi konflik kepribadian di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak (Erikson, 1968).

1.    Peran keluarga dalam Pembentukan karakter Anak

Keluarga dalam hal ini adalah aktor yang sangat menentukan terhadapmasa depan perkembangan anak. Dari pihak keluarga perkembangan pendidikan sudah dimulai semenjak masih dalam kandungan. Anak yangbelum lahir sebenarnya sudah bisa menangkap dan merespons apa-apa yangdikerjakan oleh orang tuanya, terutama kaum ibu.

Menurut Megawangi (2004), anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang segara optimal. Mengingat lingkungan anak bukan saja lingkungan keluarga yang sifatnya mikro, maka semua pihak – keluarga, sekolah, media massa, komunitas bisnis, dan sebagainya – turut andil dalam perkembangan karakter anak. Dengan kata lain, mengembangkan generasi penerus bangsa yang berkarakter baik adalah tanggung jawab semua pihak. Tentu saja hal ini tidak mudah, oleh karena itu diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa pendidikan karakter merupakan ”PR” yang sangat penting untuk dilakukan segera. Terlebih melihat kondisi karakter bangsa saat ini yang memprihatinkan serta kenyataan bahwa manusia tidak secara alamiah (spontan) tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik, sebab menurut Aristoteles (dalam Megawangi, 2004), hal itu merupakan hasil dari usaha seumur hidup individu dan masyarakat.

  1. Keluarga sebagai Tempat Pertama Pendidikan Karakter Anak

Bagi seorang anak, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Menurut resolusi Majelis Umum PBB (dalam Megawangi, 2004), fungsi utama keluarga adalah”sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga, sejahtera”.

Menurut pakar pendidikan, William Bennett (dalam Megawangi, 2004), keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan. Apabila keluarga gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi yang terbaik, dan kemampuan-kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagi institusi-institusi lain untuk memperbaiki kegagalan-kegagalannya.

Dari paparan ini dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan wahana pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak. Apabila keluarga gagal melakukan pendidikan karakter pada anak-anaknya, maka akan sulit bagi institusi-institusi lain di luar keluarga (termasuk sekolah) untuk memperbaikinya. Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah. (Latifah;2011)

  1. Pola Asuh dalam Pendidikan Karakter Anak di Keluarga

Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan (karakter) pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya. Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan orangtua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, minum dan lain-lain) dan kebutuhan psikologis (seperti rasa aman, kasih sayang dan lain-lain), serta sosialisasi norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya (Latifah;2011). Dengan kata lain, pola asuh juga meliputi pola interaksi orang tua dengan anak dalam rangka pendidikan karakter anak. Jadi gaya yang diprankan orang tua dalam mengembangkan karakter anak sangat penting, apakah ia otoriter, demokratis atau permisif.

Dari paparan di atas jelas bahwa jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya sangat menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak. Kesalahan dalam pengasuhan anak akan berakibat pada kegagalan dalam pembentukan karakter yang baik.

  1. Nilai Karakter yang Penting Harus Ditanamkan dalam Keluarga

Ruang lingkup nilai karakter yang semestinya dikembangkan di lingkungan keluarga menurut Ratna Megawangi adalah sebagai berikut :

  1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya
  2. Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian
  3. Kejujuran
  4. Hormat dan Santun
  5. Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama
  6. Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras
  7. Kepemimpinan dan Keadilan
  8. Baik dan Rendah Hati
  9. Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan
  10. 4K ( kebersihan, kesehatan, kerapian dan keamanan)

 

Sedangkan menurut sumber dari Balitbang, Kementerian Pendidikan Nasional, bahwa ruang lingkup nilai moral dalam rangka pembentukan karakter yang harus dikembangkan di lingkungan keluarga adalah sebagai berikut:

  1. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agamadianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
  2. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orangselalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
  3. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
  4. Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
  5. Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

f)Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

  1. Mandiri: Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
  2. Demokratis: Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama Hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

i)Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatuyang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

j)Semangat Kebangsaan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

  1. Cinta Tanah Air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkankesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

l)Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

  1. Bersahabat/Komuniktif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
  2. Cinta Damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
  3. Gemar Membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
  4. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
  5. Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
  6. Tanggung-jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (Balitbang Kemendiknas, 2010: 8)

Sumber :

https://www.tkplb.org/index.php/11-warta/73-pengembangan-pendidikan-karakter-anak-usia-dini-dalam-keluarga

Keseimbangan Otak Kanan dan Otak Kiri

Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan kanan yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda, namun harus berjalan seiring :

  • Otak kiri berfungsi dalam perkembangan intelligence quotient (IQ), meliputi kemampuan menulis dan membaca, logika, rasio serta merupakan pusat matematika. Pengguna otak kiri biasanya memiliki karakter :
    • Konsisten dan sangat stabil.
    • Memiliki jadwal yang teratur dan alokasi waktu yang terencana.
    • Lebih banyak menggunakan logika dan menyukai informasi yang faktual.
    • Memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memprediksi sesuatu yang akan terjadi.
  • Otak kanan berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ), meliputi kemampuan bersosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari dan melukis. Pengguna otak kanan biasanya memiliki karakter :
    • Banyak menggunakan perasaan.
    • Lebih suka pada sesuatu yang bersifat acak, sehingga mampu berpikir paralel.
    • Tidak terlalu suka hal yang terlalu mendetail.
    • Fleksibel namun terkadang sulit ditebak.

Kedua belahan otak anak harus berfungsi secara seimbang, agar anak dapat berpikir kreatif, memiliki ingatan yang tajam, mampu mendengar dengan baik, menulis kreatif serta sanggup membaca dengan pemahaman penuh. Selain itu, jika anak hanya menggunakan 1 bagian saja, bagian otak lain berisiko terkena artropi. Istilah artropi biasanya digunakan untuk pengecilan otot yang jarang dipakai. Adapun cirinya :

  • Artropi otak kanan :
    • Sangat pandai matematika sangat sistematis.
    • Agak sulit atau memang agak takut bergaul.
    • Cenderung menyukai hal yang berbau teknis dan eksak ketimbang berpikir kreatif dan artistik.
  • Artropi otak kiri :
    • Malas memikirkan hal yang detail dan cenderung menyukai garis besar saja.
    • Lambat berpikir logis, sistematis dan teratur.
    • Mereka yang terkena artropi otak kiri lebih cenderung suka tidur (banyak tidur).

 

Wisata Unik di Grobogan, Jawa Tengah

12 Tempat Wisata di Grobogan yang Terkenal Unik, Tempat Wisata Terindah – Kabupaten Grobogan merupakan nama sebuah kabupaten yang masuk dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Grobogan beribukota di Kota Purwodadi. Nama Purwodadi sendiri lebih terkenal dibandingkan dengan Kabupaten Grobogan, sehingga banyak yang mengira Purwodadi ini nama Kabupaten, padahal hanya nama sebuah kota. Purwodadi terkenal dengan wsata kulinernya yang sangat unik yaitu swike kodok. Hmm, jangan coba-coba kalau tidak suka ya, karena bagi sebagian orang makanan yang berbahan kodok merupakan sesuatu yang haram. Jika anda tidak ingin menikmati swike kodok, anda dapat memesan swike dengan bahan lainnya seperti ayam, tinggal pesan saja kepada penjualnya.

Di sektor pariwisata, Kabupaten Grobogan memiliki sejumlah tempat wisata yang sangat populer di kalangan wisatawan khususnya di wilayah Kabupaten Grobogan sendiri dan sekitarnya. Dalam tulisan ini akan kita bahas 12 Tempat Wisata di Grobogan yang Terkenal Unik sebagai berikut.

1. Waduk Kedung Ombo

Waduk Kedung Ombo merupakan sebuah waduk yang terdapat di Kabupaten Grobogan. Sebenarnya keberadaan waduk ini tidak hanya berada di Kabupaten Grobogan namun juga mencakup wilayah Kabupaten Sragen dan Boyolali. Luas Waduk Kedung Ombo sendiri sekitar 6576 hektar dimana dengan luas waduk itu dapat digunakan untuk mengairi sawah di Kabupaten robogan, Sragen, Boyolali, Pati, dan Demak. Saat ini selain digunakan sebagai sarana riasi, Waduk Kedung Ombo jua digunakan sebagai tempat wsiata yan sangat potensial. Untuk menuju Waduk Kedun Ombo anda dapat mencari alamatnya di Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan atau sekitar 29 km dari Kota Purwodadi ke arah selatan. Di Waduk Kedung Ombo ini anda dapat menikmati pemandangan yang indah, serta dapat juga menikmati masakan ikan air tawar yang dijajakan sejumah warung makan di lokasi waduk. Selain itu juga disediakan kapal motor yang dapat mengangkut pengunjung mengeliingi waduk yang sangat indah ini.

2. Bledug Kuwu

Bleduk Kuwu adalah salah satu tempat wisata yang unik di Kabupaten Grobogan. Di loksi ini anda dapat melihat sebuah kawah lumpur yang terus meletup secara berkala setiap antara 2-3 menit. Letupan ini jika ditinjau dari ilmu geologi merupakan sebuah aktivitas pelepasan gas dari dalam teras bumi. as yang keluar ini mengandun metana. Dari letupan ini juga menandung garam dan sejumlah mineral. Oleh masyarakat setempat kandungan mneral ini dimanfaatkan untuk membuatgaram bleng secara tradisional. Unik bukan ? Jika anda berminat mengunjuni tempat wisata Bleduk Kuwu ini anda dapat menunjunginya di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan.

3.  Api Abadi Mrapen

Api Abadi Mrapen merupakan obyek wisata yang unik lainnya yang ada di Kabupaten Grobogan. Dinamakan api abadi karena di tempat ini terdapat sebuah api yang menyala terus dan tak pernah padam meskipun diguyur dengan hujan. Api abadi Mrapen ini pada dasarnya merupakan sebuah fenomena alam dimana di tempat tersebut terdapat sebuah lubang yang mengeluarkan gas alam dan kemudian terbakar di udara. Sumber api abadi Mrapen ini merupakan sumber api yang bersejarah karena sering digunakan sebagai sumber api bagi beberapa event nasional, seperti Pesta Olahraga Internasional Ganefo tahun 1963, Pekan Olah Raga Nasional atau PON, POR PWI tahun 1983 dll. Selain event olahraga, Sumber Api Mrapen juga digunakan sebagai sumber api dalam perayaan Hari Waisak. Lokasi Api abadi Mrapen sendiri terdapat di Desa Manggarmas, Kecamatan odong Kabupaten robogan Jawa Tengah. Lokasi ini terdapat di tepi jalan Purwodadi-Semarang.

4. Gua Macan dan Gua Lowo

Wisata alam yang terdapat di Kabupaten Grobogan lainnya adalah berupa Goa. Kita tahu bahwa di wilayah Kabupaten Grobogan terdapat pegunungan kapur yang cukup besar, sehingga ada beberapa goa yang terbentuk secara alami. Goa yang terdapat di Kabupaten Grobogan ini diantaranya adalah Goa Macan dan Goa Lowo. Kedua goa ini terletak berdekatan. Nama kedua goa ini dinamakan dengan nama binatang yang dahulu sering menghuni goa ini. Namun saat ini sudah tidak ada macan yang terdapat di goa macan, tinggal namanya saja. Letak Goa macan dan Goa Lawa sendiri terdapat di Dusun Watu Song Desa Sedayu Kecamatan Sedayu Kabupaten Grobogan. Di kedua goa ini dapat anda lihat pemandangan alam yang indah berupa goa di tengah rimbunnya pohon dan didalamnya terdapat banyak stalaktid dan stalagmit.

5. Gua Urang

Goa yang terdapat di Kabupaten Grobogan selain Goa Macan dan Goa Lawa adalah Goa Urang. Goa ini dinamakan Goa urang karena di tempat ini dahulu banyak ditemukan udang (dalam bahasa jawa disebut urang). Goa ini malah sering dikunjungi peneliti dari luar daerah, namun utnuk wisatawan belum banyak yang datang karena akses ke tempat ini cukup sulit karena harus melewati persawahan penduduk. Pemerintah Kabupaten Grobogan sepertinya belum banyak melakukan pengembangan terhadap obyek wisata yang cukup potensial ini. Lokasi Goa URang sendiri terdapat di Dusun Guwo, Desa Kemadohbatur, di Kec. Tawangharjo Kabupaten Grobogan.

6. Air Terjun Widuri

Satu lagi tempat wisata yang tersembunyi di Kabupaten Grobogan, yaitu Air Terjun Widuri. Air Terjun Widuri ini merupakan satu-satunya air terjun yang ada di Kabpaten Grobogan. Air Terjun Widuri memang belum banyak didatangi para wisatawan karena lokasinya yang agak tersembunyi, namun sebenarnya air terjun ini memiliki pemandangan alam yang sangat asri dan indah. Air Terjun WIduri ini dipercara oleh masyarakat sekitar sebagai lokasi tempat kejadian pertemuan antara Joko Tarub dan Dewi Nawangwulan yang merupakan seorang bidadari. Dalam cerita rakyat ini Dewi Nawangwulan bersama dengan bidadari lain yang berjumlah tujuh, sedang mandi di sungai Air Terjun Widuri ini. Joko Tarub kemudian mengambil selendang Dewi Nawangwulan agar tidak bisa kembali ke kayangan dan kemudian menikahinya. Jika anda berminat untuk datang ke wisata air Terjun Widuri ini anda dapat mendatanginya di alamat Desa Batur kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

7. Sendang Coyo

Tempat wisata selanjutnya yang ada di Kabupaten Grobogan adalah Sendang Coyo. Sendang Coyo merupakan salah satu sendang kebanggaan warga Grobogan. Sendang ini terus saja ada airnya meskipun pada musim kemarau. Menurut kepercayaan warga setempat, Sendang Coyo merupakan sendang peninggalan dari sunan Kalijaga. Sendang ini muncul dari bekas tanah yang ditancapkan tongkat beliau ketika sedang dalam perjalanan menyebarkan Islam di Tanah jawa. Sendang Coyo dipercaya dapat membuat siapa saja yang mandi di dalamnya menjadi awet muda. Namun mandinya harus dilakukan pada malam 1 Suro. Tentu saja ini hanya kepercayaan penduduk setempat, semua akhirnya kembali pada kepercayaan anda masing-masing. Untuk lokasi Sendang Coyo ini terdapat di Desa Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan kurang lebih 20 KM sebelah tenggara kota Purwodadi.

8. Waduk Klambu

Selain Waduk KEdung Ombo, Kabupaten Grobogan juga memiliki waduk lainnya yaitu Waduk Klambu. Waduk Klambu memang tidak setenar Waduk Kedung Ombo, namun keberadaannya sudah banyak diketahui warga Grobogan. Waduk ini juga difungsikan sebagai sarana irigasi, dimana air didalamnya didapat dengan cara membendung 2 aliran sungai yaitu Sungai Lusi dan Sungai Serang. Tidak hanya untuk mengairi sawah di Grobogan, Waduk Klambu juga digunakan untuk mengairi sawah di wilayah Kabupaten Kudu dan Pati. Selain untuk irigasi Waduk Klambu juga banyak dikunjungi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam waduk Kelambu, meskipun pengunjung tersebut hanya berasal dari Warga Grobogan sendiri. Lokasi Waduk Klambu adalah di Desa Klambu, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.

9. Jatipohon

Obyek wisata selanjutnya yang ada di sekitar Purwodadi Groboga adalah Jatipohon. Jika anda sering melewati jalur Pati-Purwodadi maka anda pasti sangat familiar dengan wilayah Jatipohon. Wilayah Jatipohon ini merupakan wilayah pegunungan yang terletak di Utara Kota Purwodadi dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Sukolilo Pati. Karena berada di atas perbukitan, maka suasana disni terasa sejuk dan asri. Ada beberapa tempat wisata yanga ada di Jatipohon ini, diantaranya adalah sumber mata air Jatipohon, gardu pandang untuk melihat keindahan Kota Purwodadi dari atas bukit, Langen Sari Indah dimana didalamnya terdapat kolam renang, pondok lesehan, bumi perkemahan, penginapan dll.

10. Kolam Renang Ayodya

Kolam Renang Ayodya merupakan sebuah wisata keluarga baru yang terdapat di Kota Purwodadi Grobogan, bahkan ada juga yeng menyebutnya dengan ikon wisata baru bagi Kabupaten Grobogan. Hal itu tidaklah mengherankan karena Kolam Renang Ayodya tidak sekedar menyediakan kolam renang namun juga menawarkan sebuah wahana permainan anak yang sangat digemari seluruh anggota keluarga. Nama resmi dari Kolam Renang Ayodya ini sebenarnya adalah Ayodya Bloombang Water Park namun banyak yang menyebutnya dengan Kolam Renang Ayodya. bagaimana tidak lengkap, di Kolam Renang Ayodya ini sudah terdapat 2 buah kolam besar dengan berbagai sarana permainan air seperti twin slide, family slide, splash bucket serta sebuah jacuzzi dengan atraksi utama sebuah tower slider dengan tinggi 7 meter untuk memicu adrenalin. Jadi yang pengen liburan seru bersama keluarga, datang saja ke Ayodya Bloombang Water Park di Kota Purwodadi Grobogan.

11. Cindelaras

Obyek Wisata Cindelaras ini terdapat di Desa Bandungharjo, kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Di Area wisata Cindelaras ini menawarkan keindahan alam berupa waduk yang dikelilingi hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani. Dahulu tempat ini sering iunakan sebagai tempat kemah bagi siswa-siswi di sekitar Kota Purwodadi. Namun sayangnya waduk yang ada di Cindelaras ini tidak selalu terdapat air, apabila musim kemarau airnya sering kering kerontang.

12. Masjid K.H. Burham

Masjid K.H. Burham merupakan salah satu masjid yang bersejarah terutama bagi perkembangan Agama Islam di Kabupaten Grobogan. Masjid ini terletak di Jenglong, Purwodadi. Masjid K.H Burham ini dibangun oleh K.H Konawi pada tahun 1752. KH.Konawi ini adalah ayah dari KH. Burham. KH Konawi meninggal dunia ketika perjalanan pulang dari tanah suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Jasad beliau dimakamkan di Pulau Saylon atau searang dikenal dengan Srilangka. KH. Burham kemudian meneruskan perjuangan ayahnya untuk menyebarkan Agama Islam di Grobogan. Ada keunikan tersendiri dari Masjid ini yaitu terdapat sebuah bedug yang merupakan bedug terbesar di Kabupaten Grobogan. Bedug ini terbuat dari kayu tanpa sambungan.

Sumber :

https://tempatwisatadaerah.blogspot.co.id/2015/09/12-tempat-wisata-di-grobogan-yang.html

Penerapan 7 Pilar Konservasi di UNNES

 

UNNES merupakan kampus konservasi, dimana menjadi pendukung dari pemeliharaan, perawatan, perlindungan dan pelestarian lingkungan. Dengan adanya julukan sebagai kampus konservasi ini tentunya terkandung juga nilai-nilai karakter bagi mahasiswa yang diterapkan di UNNES. Dengan penerapan nilai tersebut diharapkan seluruh warga UNNES dapat menjaga alam agar tetap lestari. 

TUJUH PILAR KONSERVASI

Tujuh Pilar Konservasi yang diterapkan di Universitas Negeri Semarang yaitu:

  1. Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

Pilar konservasi keanekaragaman hayati bertujuan melakukan suatu upaya pemeliharaan, penjagaan dan pengelolaan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan dengan baik dan agar alam ini dapat terlindungi dan terjaga.

  1. Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal

Arsitektur hijau, merupakan suatu lingkungan yang digunakan untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam yang nantinya akan mampu menjaga kelestarian alam itu sendiri. Dengan seperti itu tentunya kerusakan lingkungan akan berkurang dan semakin mengembangkan kelestarian lingkungan. Contoh penerapan yang dilakukan di Unnes yaitu dengan diadakannya penggunaan sepeda dan jalan kaki, penggunaan transportasi ramah lingkungan, pembuatan shelter sepeda, pembuatan contoh sumur resapan, dan pembuatan model bangunan hemat energi Hal ini bertujuan membentuk budaya ramah lingkungan pada lingkungan kampus.

  1. Pengelolaan Limbah. Dalam hal ini limbah seharusnya diolah agar limbah tersebut sapat dimanfaatkan dan tidak terbuang dengan sia-sia. Karena jika limbah tersebut dibiarkan tanpa diolah tentu jumlah dari limbah tersebut akan semakin banyak dan tidak terkendali. Sehingga penerapan pilar ini sangat dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan kegiatan konservasi.
  1. Kebijakan Nirkertas bertujuan menerapkan administrasi dan ketatausahaan berwawasan konservasi secara efisien. Program pilar kebijakan nirkertas diterapkan melalui optimalisasi sistem berbasis teknologi informasi, efisiensi penguunaan kertas, pemanfaatan kertas daur ulang, dan penggunaan kertas ramah lingkungan. Pemanfaatan Teknologi Informasi di lingkungan Unnes diharapkan mampu membuka peluang mengurangi secara signifikan penggunaan kertas dalam surat menyurat dan dokumentasi melalui Paperless Policy.
  1. Energi Bersih

Pilar energi bersih bertujuan untuk melakukan penghematan energi melalui serangkaian kebijakan dan tindakan dalam memanfaatkan energi secara bijak, serta pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

  1. Konservasi Etika, Seni, dan Budaya

Pilar konservasi etika, seni, dan budaya bertujuan untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan etika, seni, dan budaya lokal untuk menguatkan jati diri bangsa. Program pilar konservasi etika, seni, dan budaya meliputi penggalian, pemeliharaan, penyemaian, dan pemberian daya hidup etika, seni, dan budaya lokal melalui pemeliharaan, pendokumentasian,.pendidikan, penyebarluasan, dan mempromosikan unsur-unsurnya.

  1. Kaderisasi Konservasi

Pilar kaderisasi konservasi bertujuan menanamkan nilai-nilai konservasi secara berkelanjutan. Program pilar kaderisasi konservasi meliputi sosialisasi, pelatihan, pendidikan, dan pelaksanaan kegiatan kepada Warga Unnes untuk menguatkan pemahaman, penghayatan, dan tindakan berbasis konservasi. Pilar kaderisasi konservasi di UNNES sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Pentingnya Konservasi

KONSERVASI

Sebelumnya telah kita ketahui bersama tentang arti dari konservasi itu sendiri. Pastinya sangat dibutuhkan untuk membuat lingkungan menjadi lebih indah dan lebih terawat. Namun disini saya akan membahas sedikit tentang konservasi yang pastinya sangat dibutuhkan untuk merawat lingkungan sekitar.

 

Pengertian konservasi

Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan yang nantinya akan memperhatikan manfaat yang didapatkan yaitu dengan mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan. Dengan melakukan konservasi tentunya lingkungan dan alam itu stendiri akan terjaga dan akan tetap lestari. Untuk mewujudkan itu diperlukan pendidikan karakter dari setiap orang agar memiliki kesadaran diri dalam merawat alam dan menjaga lingkungan.

 

Tujuan Konservasi

a.Untuk memelihara maupun melindungi alam agar tidak rusak dan tetap terjaga.

b.Untuk melindungi benda-benda sejarah atau benda jaman purbakala dari kehancuran atau kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam, mikro organisme dan kimiawi.

c.Untuk menanamkan pendidikan karakter mengenai kesadaran diri tentang pentingnya menjaga, merawat dan melestarikan alam.

 

Manfaat konservasi

Manfaat dari kawasan konservasi terhadap ekosistem, yang diantaranya sebagai berikut ini:

a.Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara proses – proses ekologi maupun  keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan.

b.Untuk melindungi spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah.

c.Untuk melindungi ekosistem yang indah, menarik dan juga unik.

d.Untuk melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, mikroorganisme dan lain-lain.

e.Untuk menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya.

 

Contoh konservasi alam

  1. Cagar alam

Cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki kekhasan akan flora, fauna dan ekosistem yang perlu untuk dilestarikan dan perkembangannya secara alami. Dengan merawat cagar alam tentu akan melindungi alam yang sebenarnya masih dimanfaatkan penggunaannya

  1. Suaka marga satwa

Suaka marga satwa yaitu suatu tempat hidup bagi margasatwa yang memang memiliki nilai yang khas untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan maupun kebanggaan Nasional, pelestariannya bisa dilakukan secara alami maupun di sengaja.

  1. Hutan mangrove atau hutan bakau

Hutan mangrove atau hutan bakau yaitu suatu hutan yang tumbuh diatas rawa-rawa perairan payau, hutan ini letaknya pada garis pantai dan dipengaruhi oleh keadaan pasang surut air laut, salah satu peran dan manfaat dari hutan mangrove yaitu terdapatnya sistem pada perakaran tanaman mangrove yang kompleks,u rapat dan lebat yang dapat memerangkap sisa- sisa dari bahan-bahan organik serta endapan yang terbawa oleh air laut dari daratan. Proses wini dapat menyebabkan air laut terjaga akan kejernihan dan kebersihannya, dengan demikian dapat memelihara terumbu karang karena proses ini mangrove sering sekali disebut dengan pembentuk daratan sebab endapan dan tanah yang ditahannya akan menumbuhkan kembali garis pantai.