Materi Pembelajaran Antropologi Kelas XI : Persamaan dan Perbedaan Institusi Sosial di Indonesia

Kali ini saya akan membagikan materi Antropologi SMA tentang persamaan dan perbedaan institusi sosial yang ada di Indonesia. Materi ini saya ambil dari blog teman saya di alamat tersebut

https://blog.unnes.ac.id/dewanti22/2017/11/05/materi-pembelajaran-2-antropologi-kelas-xi-persamaan-dan-perbedaan-institusi-sosial-di-indonesia/
atau kalian bisa klik di link tersebut Persamaan dan Perbedaan Institusi Sosial di Indonesia
Kebudayaan merupakan hasil cipta, karya dan karsa manusia yang digunakan untuk menghadapi lingkungan tempat tinggalnya. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia tersebut. Setiap kebudayaan memiliki ciri khusus yang berbeda-beda dengan kebudayaan masyarakat lain. Walaupun setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, namun juga memiliki ciri umum yang sama dan berlaku di setiap kebudayaan.
Persamaan institusi sosial kelompok etnik di Indonesia
Dalam institusi sosial terdapat suatu kebudayaan yang memiliki ciri yang sama. Walaupun di Indonesia terdapat banyak kelompok etnik. Unsur kebudayaan universal dimiliki oleh setiap kebudayaan masyarakat di Indonesia sebagai berikut:
1. Sistem Teknologi dan Peralatan
Teknologi dan peralatan hidup yang dimiliki setiap masyarakat mungkin berbeda, misalnya: teknologi pembuatan penggilingan padi.
2. Sistem Mata Pencaharian
Agar dapat menunjang hidup, setiap masyarakat memiliki mata pencaharian utama, sehingga terdapat kelompok suku bangsa memiliki mata pencaharian yang khas dibandingkan suku bangsa lain. Misalnya ada petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain.
3. Sistem Organisasi Sosial
Setiap kebudayaan masyarakat pasti memiliki suatu organisasi sosial, dalam mempererat jalinan antar masyarakat. Sistem organisasi sosial ini berbeda-beda tidap kebudayaan.
4. Sistem Pengetahuan
Setiap masyarakat pasti memiliki pengetahuan yang digunakan untung kelangsungan hidupnya. Sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh setiap masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaannya.
5. Sistem Kesenian
Setiap masyarakat pasti memiliki perasaan yang dituangkan dalam bentuk ekspresi. Perasaan tersebut dilontarkan kedalam bentuk seni seperti seni lukis, tari, nyayian, dan lainnya.
6. Sistem Religi
Sistem religi pada setiap masyarakat dilakukan sesuai dengan warisan budaya. Keyakinan tersebut dapat dipercaya oleh masyarakat lain. Biasanya berupa upacara-upacara adat setempat .
7. Sistem Bahasa
Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga setiap masyarakat memiliki bahasa yang berbeda-beda. Tetapi memiliki bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia.
Perbedaan Institusi sosial kelompk etnik di Indonesia
Kebudayan di Indonesia harus memiliki 7 unsur universal, tetapi dalam unsur tersebut memiliki ciri yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan masyarakat. Perbedaan tersebut dapat membuat Indonesia menjadi multietnik. Contohnya:
1. Kebudayaan Jawa
Dalam kebudayaan jawa masyarakatnya menggunakan bahasa jawa baik itu ngoko, krama, maupun krama inggil. Sistem kepercayaannya masih mempercayai adanya animisme dan dinamisme. Mata pencahariannya yaitu mayoritas petani, peralatan yang digunakan yaitu cangkul. Dalam kebudayaan jawa terdapat kesenian yaitu lukis, tari nyayian, dan lain-lain.
2. Kebudayaan Bali
Kebudayaan bali maoritas memeluk agama hindu. Dalam kebudyaaan bali masih kental adanya upacara-upacara adat seperti ngaben. terdapat berbagai kesenian yang diciptakan oleh masyarakatnya. Dalam budaya bali terdapat pelapisan sosial yang sangat tertutup.
Agar lebih jelas dalam materi ini, berikut contoh berita faktual dapat mengklik: https://news.liputan6.com/read/3143944/tengger-ditetapkan-sebagai-warisan-budaya-tak-benda?source=search
Penugasan:
1. Berdasarkan pemaparan diatas, seberapa penting 7 unsur universal kebudayaan tersebut?
2. Bagaimana setiap kebudayaan menyikapi perbedaan tersebut?
Referesi:
https://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196103231986031-R._GURNIWAN_KAMIL_PASYA/SMI-3.pdf

Tulisan ini dipublikasikan di Antropologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: