Seperti yang kita tahu bahwa kampus kita, Universitas Negeri Semarang ada satu-satunya kampus konservasi di Indonesia. Sebagai kampus konservasi, seyogyanya kita memberikan teladan bagi kampus-kampus lainnya.
Sebelum itu, mari kita ketahui terlebih dahulu apa makna konservasi.
Menurut buku pendidikan Konservasi karya Dr. Puji Hardati, M.Si., dkk tahun 2015, konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memerhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi. Konservasi dalam pengertian sekarang sering diterjemahkan sebagai “the wise use of nature resources” (pemanfaatan SDA secara bijaksana).
Itu merupakan gambaran konservasi secara sempit. Secara luas, konservasi bisa mencakup konservasi nilai, sumber daya, arsitektur hijau, transportasi internal, serta pengelolaan limbah dan nirkertas. Di kampus konservasi ini, ada banyak event yang diselenggarakan yang bertemakan konservasi selain sebagai mata kuliah umum. Event-event yang diselenggarak tentunya memiliki tujuan pembelajaran yang mulia untuk para warga Unnes terlebih para mahasiswanya. Sebagai contoh senam konservasi. Dalam acara ini mahasiswa terutama diajak untuk berolah raga sekaligus mencintai nilai-nilai budaya yang diselipkan di acara ini.
Unnes telah menjadi rumah ilmu bagi ribuan manusia di dalamnya. Dengan hal ini tentunya Unnes memberikan pengaru yang sangat signifikan.
Unnes adalah rumah tempat kita belajar bagaimana menjadi manusia yang hidup tidak hanya sebagai manusia yang memanfaatkan dan menghabiskan sumber daya, tetapi mengajak kita untuk melestarikannya pula. Memaknai hidup dengan cara yang lebih berarti dengan memberikan manfaat tidak hanya kepada sesama manusia tetapi juga makhluk hidup lain di bumi.
Unnes telah mengajak kita menjadi manusia yang lebih bersyukur dan tidak serakah terhadap sumber daya yang ada utamanya. Dan yang perlu kita ingat kembali, terlebih yang merupakan umat muslim, kita, manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi, sebagai pemimpin, sebagai makhluk yang memanfaatkan sumber daya yang ada dan bukan sebagai perusak bumi. Maka sudah merupakan kewajiban bagi kita semua untuk menjaga bumi kita yang semakin tua ini.
Kegiatan-kegiatan ini lah yang akan memicu prestasi kita. Prestasi bukan hanya mendapat nilai bagus, IPK cumlaude, atau menjadi juara suatu ajang perlombaan. Prestasi adalah ketika kita dapat memberikan manfaat kepada makhluk di sekitar kita. Untuk apa mendapat IPK tinggi jika pengimplementasiannya dalam kehidupan kurang atau bahkan nihil. Jika belum bisa memberikan manfaat bagi makhluk lain setidaknya kita bisa memberi manfaat terhadap diri sendiri mulai dari hal terkecil.
Dan yang lebih penting dari itu, jangan jadikan konservasi sebagai slogan belaka, namun tanamkan lah nilai konservasi itu di dalam benak hati kita sehingga di mana pun kita berada kita akan menerapkan nilai-nilai konservasi sebagai ilmu yang telah kita dapatkan di rumah ilmu kita, Universitas Negeri Semarang.
“Konservasi bukan lah slogan, tapi tindakan.”
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.