masih penasaran kan??? yuk lanjut
Tak bisa ku berkata apa yang harus aku rangkai agar menjadi seikat bunga yang dapat memberikannya semangat berkerja untuk hari ini. aku sudah tahu apa yang akan beliau tanyakan padaku pasti tentang itu. Tidak lain lagi.
Bagaimana ada perkembangan tidak?
Dengan sangat menyesal aku tak sanggup mengangkatnya. Suasana ramai mulai terdegar dari dapur seperti biasanya kegitan rutin jam segini telah dimulai dari pagi hingga larut malam ia selalu mencari uang untuk memberi makan kami berdua, menyekolahkan dan kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Aku sudah maklum. Selepas aku melaksanakan kewajibanku di masjid walaupun seperempat jam aku menyempatkan diri untuk membantu ibuku menyiapkan makanan dan keperluan jualan. Tujuan utama ku adalah bukan membantu beliau namun, ingin berbincang-bincang saja. Tentunya mengenai tugas yang telah menjadi target utama ku. Sungguh sulit lebih sulit dibandingkan daftar snmptn masuk perguruan tinggi. Sebab dari dulu ia belum dikenalkan dengan perintah Allah yang sangat indah dan menyejukkan hati. Tak pernah aku menyalahkan siapapun aku merasa ini adalah suatu kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk meningkatkann keimananku tentang mengajarkan kesabaran dan keikhlasan.
Tepatnya tahun 2003 kakek ku menghembuskann nafas terakhirnya di rumah gubuk yang aku tempati sekarang ini hanya beralaskan anyaman pandan yang aku buat sendiri bersama teman-temanku. Tak heran mengapa ibu tak tahu masalah agama padahal kakek dari ayahku pernah beranjak ke baitullah. Dua sisi yang berbeda disatukan dan sekarang menjadi insan yang saling melengkapi. Senja datang lagi, hanya saat senja aku bisa berkumpul dengan ibu ku berbagi kisah dan pengalamannya. Setiap senja aku masih menggendong tas yang baru aku bawa dari tempat menuntut ilmu di pusat kota. Senja inilah yang selalu aku rindukan disetiap pergantian matahari dan bulan menjaga bintang-bintang diatas langit. Karena saat itulahh aku tahu alasan mengapa ibuku sulit unutk melaksanakan kewajiban agama yaitu sholat lima waktu. Padahal di kampung ku yang terkenal dengan sayur-mayurnya yang melimpah ia terkenal sebagai orang baik yang suka memberi pada orang lain. Namun aku sayangkan apa yang sekarang ia dapatkan tak pernah satu kali pun ia mau melaksanakan perintah yang menjadi tiang agama itu. Dengan berbagai alasan beliau keluarkan dari bibir manisnya itu. Capeklah, tidak ada waktu dan masih banyak lagi sampai otakku tak cukup untuk menyimpannya dalam memori ku. Tapi aku bangga dengan beliau sebab ia selalu memerintah padaku untuk melaksanakan perintah itu. Tak pernah sedikitpun aku membalas dengan kata-kata menyindir yang dapat membuatya tersinggung, beliau sangat menyayangiku. Begitu pula aku. Sekarang umurku telah mengijnjak 17 tahun. Pikiranku pun mulai sedikit demi sedikit menuju kearah kedewasaan. Atas dasar cinta yang ibuku berikan pada ku. Tak mungkin aku meninggalkannya di dalam lautan api nanti di akhirat, ketika semuannya dihitung. Aku sadar betul bahwa amal yang pertama kali dihisab ialah sholat. Sebaik apapun sifat manusia jika ia tidak sholat maka amalana ibadah yang lain
Bersambung…