Hai, jumpa lagi di Galeri Pengetahuan. Disini akan dibahas tentang hasil wawancara saya tentang Sistem Kekerabatan dalam Perekonomian Pengusaha Rumah Makan Padang “Putra Panyalai” di Pemalang. FYI, hasil wawancara ini merupakan tugas pengganti mid semester 1 di mata kuliah Kekerabatan dan Perkawinan.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu pemilik usaha Rumah Makan Padang di Pemalang dengan Andi Syahputra pada tanggal 14 November 2015, berikut ini akan dipaparkan hasil wawancara dengan beliau tentang kekerabatan dalam sistem perekonomian rumah makan Padang.
Rumah Makan Padang “Putra Panyalai” yang berdiri sejak tahun 2014 ini merupakan usaha yang didirikan oleh Andi Syahputra bersama kerabatnya dan dikelola sendiri oleh Andi Syahputra. Pendirian Rumah Makan Padang ini memiliki modal awal sebesar 70 juta rupiah. Sistem pengadaan modal awal ini berdasarkan iuran seikhlasnya dari pihak keluarga dan beberapa pihak lain. Sebelumnya sudah terdapat tiga Rumah Makan Padang lain milik keluarganya, yaitu dua rumah makan milik Idris Syahputra yang merupakan kakak pertama Andi Syahputra, satu rumah makan dikelola langsung oleh Idris Syahputra, dan yang kedua dikelola oleh pamannya yang bernama Mohammad Hamid, dan rumah makan Padang yang ketiga adalah milik Rasid Syahputra yang merupakan kakak kedua dari Andi Syahputra. Masing – masing pengelola tersebut juga turut serta menyumbangkan iuran untuk modal pendirian Rumah Makan Padang “Putra Panyalai” milik Andi Syahputra ini.
Bisnis Rumah Makan Padang ini sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Dalam mengelola usaha ini, rata – rata pengusaha Rumah Makan Padang memanfaatkan beberapa orang dari keluarganya. Seperti yang diterapkan oleh Rumah Makan Padang “Putra Panyalai” ini. Andi Syahputra memperkerjakan sepupunya yang bernama Nuraini. Hal ini dilakukan karena menurut orang Padang, kelak jika sukses angkat lah keluarga untuk ikut sukses bersama. Tujuannya adalah dengan sama – sama menyejahterakan sesama anggota keluarga baik keluarga besar maupun keluarga kecil.
Pendapatan bersih Rumah Makan Padang “Putra Panyalai” ini per bulannya yaitu mencapai sepuluh juta rupiah. Pendapatan juga tergantung jumlah pesanan dari pelanggan. Sedangkan gaji yang diterima oleh tiap pekerja per harinya yaitu sekitar tiga puluh lima ribu hingga empat puluh ribu rupiah. Atau dapat dikatakan gaji per bulannya yang diterima oleh pekerja adalah kurang lebih sekitar satu juta lima puluh ribu rupiah.
Rumah Makan Padang “Putra Panyalai” ini menyediakan berbagai menu andalan khas kota Padang, seperti rendang, gulai tunjang, gulai gajebo, soto padang, dendeng balado, ayam goreng, gulai kepala ikan kakap, disertai sambalado, dan masih banyak menu lainnya yang ditawarkan oleh rumah makan Padang ini. Dalam hal memasak, Andi Syahputra memanfaatkan keahlian memasaknya yang di ajarkan oleh sang ibu dan kedua kakaknya. Setiap hari beliau memasak menu yang akan dijual di rumah makan Padangnya dengan dibantu oleh seorang sepupu perempuannya yang bernama Nuraini tersebut. Stok bahan makanan yang digunakan untuk memasak didapatkan dari beberapa penjual seperti ayam, sayuran, dan lain – lain. Dimana penjual – penjual yang sama juga menyetok bahan makanan ke tiga Rumah Makan Padang milik kedua kakak dari Andi Syahputra, yaitu milik Idris Syahputra ( baik yang dikelola sendiri maupun yang dikelola oleh pamannya yaitu Mohammad Hamid ) dan milik Rasid Syahputra.
Dalam hal penerimaan pesanan, Rumah Makan Padang “Putra Panyalai” ini ramai dan sering kali mendapat banyak pesanan, baik untuk acara pernikahan, khitanan, tahlilan, selametan, reuni, buka bersama, pesanan dari sekolah – sekolah, dan lain sebagainya. Pada saat ramai pesanan ini lah Andi Syahputra memasak semua masakan untuk pesanan, sedangkan Rumah Makan Padang miliknya di urus sementara oleh Nuraini yang merupakan sepupu perempuannya.
Recent Comments