“Kantin Kejujuran” sarana pembentuk salah satu Sifat Konservasi
Posted by: Regina Putri Septianingrum in Uncategorized No Comments »Kantin kejujuran adalah sebutan untuk sebuah tempat atau kantin dimana biasanya orang-orang atau penjual menaruh barang dagangannya (umumnya makanan) yang diletakan begitu saja tanpa ditunggui. Barang-barang yang dijual di kantin kejujuran biasanya ditempeli label harga agar pembeli mengetahui harga jual barang-barang tersebut.
Di Universitas Negeri Semarang (UNNES) juga terdapat kantin kejujuran yang penjualnya adalah mahasiswa UNNES sendiri. Memang sederhana, para mahasiswa umumnya meletakan makanan dan minuman yang mereka jual dalam sebuah kardus atau box lalu diletakan di etalase yang telah disediakan atau di pinggir tangga atau tempat lainnya yang sering dilalui orang.
Kantin kejujuran yang ada di fakultas-fakultas UNNEES selain menjadi sarana penambah penghasilan bagi mahasiswa yang menjajakan dagangannya disitu, juga secara tidak langsung dapat menjadi sarana pembentuk sifat jujur yang termasuk dalam sifat konservasi. Dengan adanya kantin kejujuran tersebut, pembeli (khususnya mahasiswa UNNES) diajarkan untuk mengembangkan sifat jujur atas kesadarannya sendiri.
“Kantin kejujuran? Maksudnya etalase di depan c3 itu? Ya menurut saya itu bagus kok, saya jadi engga usah repot-repot bawa kotak donat saya ke kelas atau kemana saya pergi. Tinggal taruh aja di situ, nanti sepulang saya kuliah saya ambil. Dan cara menjual kaya gitu juga selain praktis bagi penjual (saya) juga memang melatih kesadaran sama kejujuran mahasiswa, mereka beli ya sudah seharusnya mereka bayar, ada atau engga ada penjualnya”, ujar seorang mahasiswa yang juga menitipkan dagangannya (berupa donat di dekat tangga gedung Fakultas Ilmu Sosial).
#2
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.