Membangun Rumah Ilmu Untuk Mewujudkan Universitas Konservasi #2

Untuk membangun rumah ilmu untuk bisa mewujudkan universitas konservasi harus ada perantara nya. Salah satunya adalah dengan adanya pendidikan konservasi. Pendidikan konservasi adalah sebuah proses pembelajaran untuk membangun semangat para mahasiswa tentang lingkungan untuk pembangunan berwawasan masa kini dan memerhatikan generasi masa mendatang. Tujuan dari pendidikan konservasi sendiri adalah untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyrakat tentang nilai – nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk bisa berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

Mengutip laporan dari UNESCO , Jacques delors, et. Al. ( 1998) mengatakan bahwa peran perguruan tinggi di negara berkembang sangatlah sentral. Perguruan tinggi merupakan tempat penyiapan sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan nasional, baik dari tenaga media yang terampil ,aupun para pemikir dan ilmuwan peneliti yang handal. Perguruan tinggi merupakan bagian dari kebudayaan bangsa yang tidak lepas dari nilai – nilai historis sebagai sumber identitas dan kesatuan nasional. Unnes sebagai universitaas konservaasi jelas mengusung pendidikan konservasi bagi mahasiswa baik program studi kependidikan dan non kependidikan. Kegiatan ini merupakan pembinaan sekaligus pendidikan yang sangat nyata. Aspek penting yang diterapkan adalah kognitif, afektif, dan psikomotrik. Aspek kognitif meliputi proses pemahaman dan menjaga keseimbangan lingkungan. Aspek afektif yang dapat diterapkan melalui pendidikan konservasi meliputi sikap, nilai, dan komitmen yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan. Aspek pikomotrik yang diterapkan dalam pendidikan konservasi meliputi perilaku dan keterampilan mahasiswa dalam mengelola lingkungan. Universitas Negeri Semarang adalah salah satu universitas yang mengedepankan pentingnya konservasi. Dalam peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 27 tahun 2012tentang Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi di Universitas Negeri Semarang pada pasal 2 disebutkan bahwa tata kelola berbasis konservasi bertujuan mewujudkan suasan kampus yang mendukung perlindungan , pengawetan, dan pemanfaatan lingkungan hidup secara bijaksana melalui pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dan partisipasi penuh dari warga Unnes. Pada Pasal 3 disebutkan bahwa tata kelola kampus berbasis konservasi diwujudkan melalui 7 pilar utama universitas konservasi , yaitu :

  1. Konservasi keanekaragaman hayati
  2. Arsitektur hijau dan sistem tranportasi internal
  3. Pengelolaan limbah
  4. Kebijakan nirkertas
  5. Energi bersih
  6. Konservasi etika , seni dan budaya
  7. Kaderisasi konservasi

Masing – masing pilar utama tersebut harus diimplementasikan dalam program – program yang dilaksanakan oleh unit kerja. Pilar konservasi kenakeragaman hayati bertujuan melakukan perlindungan, pengawetan, pemanfaatan dan pengembangan secara arif dan berkelanjutan terhadap lingkungan hidup, floran dan fauna di Unnes dan sekitarnya. Pilar arsitektur hijau dan transportasi internal bertujuan mengembangkan dan mngelola bangunan dan lingkungan yang mendukung visi konservasai, serta mewujudkan sistem transportasi internal yang efektif, efisien dan ramah lingkungan. Pilar pengelolaan limbah bertujuan melakukan pengurangan, pengelolaan, pengawasan terhadap produksi sampah dan limbah dan perbaikan kondisi terhadap lingkungan di kampus Unnes untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Pilar kebijakan nirkertas bertujuan menerapkan administrasi dan ketatausahaan berwawasan konservasi secara efisien. Program kebijakan nirkertas diterapkan melalui optimalisasi sistem berbasis teknologi informasi, efisien penggunaan kertas , pemanfaatan kertas daur ulang , dan penggunaan kertas ramah lingkungan. Pilar energi bersih bertujuan untuk melakukan penghematan energi melalui serangkaian kebijakan dan tindakan dalam memanfaatkan energi secara bijak, serta pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Program pilar energi bersih diterapkan dengan cara – cara sebagai berikut :

  • Melakukan penghematan pemakaian alat – alat berbasis energi listrik dan bahan bakar fossil sesuai dengan strategi perguruan tinggi .
  • Mengembangkan fasilitas kampus yang menunjang penghematan penggunaan energi.
  • Menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Pilar konservasi etika, seni dan budaya bertujuan untuk menjaga , melestarikan dan mengembangkan etika , seni dan budaya lokal untuk menguatkan jati diri bangsa. Program pilar konservasi etika, seni dan budaya lokal melalui pemeliharaan, pendokumentasian, pendidikan, penyebarluasan, dan mempromosikan unsur – unsurnya. Pilar kaderisasi konservasi bertujuan menanamkan nilai – nilai konservasi secara berkelanjutan. Meliputi sosialisasi, pelatihan , pendidikan, dan pelaksanaan kegiatan kepada warga Unnes untuk menguatkan pemahaman, penghayatan, dan tindakan berbasis konservasi.

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: