Arsip Bulanan: November 2015

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #1

Manusia diciptakan Tuhan sebagai khalifah, yang diberi kewajiban untuk menjaga alam semesta ini dan diberi hak untuk mengeksploitasinya tetapi tidak berlebihan, karena kita tahu sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.Posisi sebagai khalifah adalah amanat bagi manusia untuk menjaga kelestarian, keseimbangan, dan keteraturan alam. Bagaimana kondisi alam kita saat ini? Pasti semua memiliki satu jawaban yang sama, yaitu alam tak lagi bersahabat dengan kita, terjadi kerusakan dimana-dimana dan pada akhirnya bencana pun dengan segan menghampiri kita. Manusia menjadi sebab utama kerusakan alam ini. 

index(sumber gambar : ogut267.blogspot.com)

Kesadaran akan cinta lingkungan yang rendah dan ketamakan yang sudah tertanam kuat menjadi karakter manusia dalam mengeksploitasi sumber daya alam. Lalu, apa solusi yang tepat untuk menyelamatkan alam kita? Diperlukan suatu wadah yang kokoh untuk membentuk karakter mencintai alam, membentuk perilaku yang bijaksana dalam mengelola sumber daya alam, menanamkan jiwa kepedulian yang tinggi terhadap alam. Di tangan manusia lah tergenggam tanggung jawab yang besar bagaimana mengelola sumber daya alam dengan sebaik-baiknya. Karena alam ini bukanlah milik kita tetapi milik anak cucu kita.

inde1x(sumber gambar: infokampus.net)

Disinilah pentingnya pendidikan konservasi. Konservasi? ya, kata sederhana tetapi penuh makna berharga. Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam dengan mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa depan. Pendidikan merupakan media utama untuk membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai konservasi pada manusia. Universitas Negeri Semarang (Unnes) merupakan rumah ilmu yang menjunjung tinggi nilai-nilai konservasi yang mencerminkan setiap fakultas yaitu inspiratif, humanis, peduli, inovatif, kreatif, sportif, jujur dan adil. Satu-satunya kampus yang berkawan dengan alam yang tidak hanya memberi teori semata tetapi juga memberi bukti riil dalam menjaga lingkungan. Mahasisiwa sebagai agent of change, pembawa perubahan kearah yang lebih baik tidak hanya untuk diri mereka, untuk orang lain. tetapi juga untuk lingkungannya.

sumber             (sumber gambar: konservasi.unnes.ac.id)

Oleh karena mahasiswa memiliki peran penting terhadap lingkungan seharusnya mampu memposisikan diri mereka dan dapat mengubah mensetnya untuk melakukan tindakan yang sebenarnya. Memang tidak mudah menggugah kesadaran kita untuk menjaga alam karena semua membutuhkan proses. Akan tetapi jika tidak ada kesadaran sekarang, kapanlagi? Apakah kita akan menunggu datangnya bencana, dan baru sadar setelah terkena dampaknya? Terlambat! Mulailah dari hal-hal yang kecil dahulu, misalnya membuang sampah pada tempatnya, tidak membiarkan air kotor tergenang sehingga menjadi sarang penyakit, tidak menggunakan kendaraan bermotor berlebihan sehingga tidak mencemari udara, merawat ruang terbuka hijau dan sebagainya.Hal yang sederhana bukan? Tatapi memiliki arti penting terhadap lingkungan. Tanpa upaya yang serius untuk memperbaiki dan melestarikan alam, sumber daya alam tidak akan dapat diperbaiki lagi sehingga mengancam keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Siapa lagi yang akan menjaga alam ini kalau bukan kita? Alam ini telah banyak memberikan manfaat untuk kita, mari kita mulai menjadi manusia yang bermanfaat untuk alam.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

 

 

Sepuluh Cara Mudah Mencintai Lingkungan

oo

# Angel menanam pohon #

Kita sudah terlalu banyak bicara tentang pelestarian alam. Mulai dari seminar-seminar, diskusi-diskusi, dan sebagainya, namun tanpa usaha yang nyata, semua ini akan sia-sia saja. Kali ini, kami akan mengajak kawan-kawan dan kakak-kakak semua untuk mencintai lingkungan kita ini dengan sepuluh cara yang mudah dan bisa dilakukan setiap hari.

Berikut sepuluh cara mencintai lingkungan:
  1. Menghemat pemakaian air bersih di rumah. Mungkin kawan-kawan dan kakak-kakak bisa mandi secukupnya saja tanpa perlu berlama-lama atau mematikan keran air saat membersihkan gigi.
  2. Menghemat pemakaian Gas apa saja. Mungkin kita semua bisa menggunakan sepeda atau jalan kaki untuk mengunjungi tempat-tempat yang tidak terlalu jauh.
  3. Menghemat pemakaian kertas. Kita perlu menulis atau mencetak (print out) pada kedua sisi kertas agar lebih hemat.
  4. Menanam pohon di halaman yang kosong. Kawan-kawan dan kakak-kakak bisa memilih pohon apa saja untuk ditanam. Di samping akan menyejukkan udara di sekitar rumah, pohon juga baik untuk pelestarian air.
  5. Menggunakan pembersih rumah yang tidak membahayakan lingkungan.
  6. Menciptakan habitat satwa liar di halaman belakang rumah. Jika kawan-kawan dan kakak-kakak punya halaman yang kosong di bagian belakang rumah, boleh dijadikan habitat bagi satwa liar dengan cara menanam pohon-pohon dan sebagainya agar menjadi tempat hidup bagi burung, kupu-kupu, cicak, dan sebagainya.
  7. Memperbaiki produk-produk sepert kamera, kulkas dan kompor itu lebih baik daripada membeli yang baru.
  8. Jangan menggunakan hairspray! Ini menyebabkan lapisan ozon menipis.
  9. Gunakan lagi botol air, handuk, dan gelas yang sudah ada dan masih layak dipakai.
  10. Daur ulang barang-barang yang lama menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat untuk dapat digunakan kembali. Kami yakin kawan-kawan dan kakak-kakak punya banyak ide kreatif.

Tidak sulit untuk mencintai lingkungan, bukan? Selamat mencintai lingkungan dengan tindakan nyata kawan-kawan!

sumber: https://gunungmimpi.blogspot.co.id/2011/06/10-cara-mudah-mencintai-lingkungan.html

Belajar Dari Semut

Apa yang saya tulis merupakan persepsi dan asumsi saya sebagai manusia yang tidak sempurna ini dan masih awam terhadap agama yang begitu luas ilmu sang maha pencipta ini.  karena saya hanya bisa menebak dan hanya bisa melihat dengan panca indra, bahwa panca indra terkadang sering menipu kita sunguh sangat sulit untuk mempercayaai panca indra ini. akan tetapi paling tidak kita bisa mengambil pelajar dan hikmah di semua setiap kejadian dan setiap detik langkah kehidupan kita. semoga tulisa ini bermanfaat dan kita siap menjadi orang-orang yang tidak merugi alias beruntung. Amin

fgsgsTulisan singkat berikut  ini akan mengupas kehidupan seputar semut dengan kehidupan manusia. Karena ada perbedaan yang sangat penting yang harus kita pelajari seputar kehidupan 2 makhluk ciptaan tuhan ini. Manusia tentu berbeda dengan semut baik dari bentuk fisik maupun non fisik. Akan tetapi perbedaan hidup manusia dengan semut lebih romantis semut dari pada  manusia padahal manusia itu memiliki cinta dan rasa dan juga memiliki akal dan pikiran sedangkan semut tentu tidak memiliki hal tersebut apatah lagi cinta.

Sejarah mencatat bahwa dahulu ada manusia yang bisa berbicara selain dengan manusia dan juga bisa berbicara dengan makhluk paling kecil di dunia ini seperti semut. Memang manusia ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia manapun yang mendapat gelar sebagai nabi yakni  Nabi Sulaiman Alaihi Salam. Jikalah kita bisa berbicara pada semut saat ini tentu semut akan bicara pada kita “aku sangat sedih melihat manusia”

Semut dan manusia itulah yang akan memberikan gambaran yang utuh atas fenomena kehidupan manusia dengan semut. Jikalah kita sebagai manusia bisa mengambil hikmah dari semut tentu kita tidak ada lagi melihat perperangan,  pertumpahan darah disana sini, kemiskinan perampasan hak orang lain, penjajahan, penghinaan terhadapa kaum miskin dan ketidak adilan.

Nah timbul pertanyaan kenapa dan ada apa dengan semut? Pertanyaan  tersebut tentunya juga harus dijawab dengan secara ilmiah dan referensi yang jelas jika kita ingin membedakan antara manusia dengan semut karena menyangkut antara derajat dan martabat manusia sebagai insan yang paling sempurna.

Sedikit cerita tentang femomena kehidupan manusia baik dari segi politik, sosial, budaya dan agama. memang sudah kita akui bahwa kita adalah makhluk sosial, politik, budaya dan agama, sebagai manusia, kita tidak terlepas dari sifat tersebut itulah keungulan manusia dari makhluk-makhluk lain yang ada di dunia ini.

Fenomena Indonesia

dfafaBangsa Indonesia tidak akan bangkit dan maju selagi masih ada batasan-batasan kasta yang membatasi dan mendiskriminasikan antara kasta satu dengan kasta yang lain.  Masalah yang sering timbul di negara kita adanya asumsi bahwa masih banyak perpecahan dan pertikaian antara satu kelompok dengan kelompok yang lain yang hinga kini menghambat proses pembangunan dan kesejahteraan.

Indonesia bukan bangsa untuk satu kelompok, golongan, etnis, partai dan agama. bangsa Indonesia adalah punya seluruh rakyat Indonesia yang berkewajiban melindungi dan mengelola seluruh potensi yang ada untuk mewujudkana cita-cita kesejahteraan dan keamanan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada realitasnya saat ini yang terjadi sering mendahulukan kelompok maupun golongan masing-masing ketimbang memperhatikan seluruh golongan yang ada. Dan tidak heran jika Indonesia masih belum menemukan cita-cita  yang sedang kita harapakan sejak dahulu kala. Memang kita sudah merdeka akan tetapi kemerdekaan ini ternyata hanyalah kemerdekaan bagi orang-orang yang memiliki modal,  uang yang banyak dan pangkat yang tinggi isitilah ini mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar.

Memang kondisi tersebut tidak bisa kita pungkiri lagi apapun alasan dan siapapun yang menjadi pemimpin indonesia tidak akan bisa meningalkan sifat kepentingan mungkin inilah salah satu ciri-ciri masyrakat Indonesia dan kondisi ini sudah menjadi darah daging yang berketurunan hinga detik ini.

Nah, sudahkah kita mengetahui bahwa kemorosatan bangsa hinga detik ini  yang belum menemukan apa yang kita sebut diatas keamanan dan kesejahteraan adalah karena masih ada pemisahan atau kasta yang berlaku di Negeri kita.

Memang kita tidak mengakui adanya kasta-kasta di negeri  kita seperti  negara India, pada kenyatanya kasta sudah berjalan di lingkungan masyrakat kita yang mungkin disebut sebagai kelas-kelas masyarakat dalam bahasa sosiologinya adanya kelas  atas, menengah dan bawah.

fdafadsfafadsfas

Kelas masyarakat atas  didominasi oleh kaum-kaum birokrat, pengusaha besar, pejabat sedangkan kelas menengah seperti PNS. Guru honorer, sedangkan kelas bawah banyak di dominasi oleh petani, nelayan, Gepeng, buruh kasar, dll.

Sudah saatnya kita kembali lagi mengevaluasi  jika ingin membangun bangsa kita yang lebih baik dimasa yang akan datang bahwa negara kita tidak akan bangkit selagi belum ada persatuan dan kesatuan.

Lihatlah semut

Mungkin kita semua sudah kenal dengan makhluk kecil ini yakni semut hampir dimana-mana penjuru dunia semut pasti ada baik di hutan maupun dikota-kota.  Makhluk ini memang kecil akan tetapi kekecilan mereka tidak membuat mereka sombong apatalah hidup individualis atau menyendiri.

images.jpegqSemut tidak mengenal perbedaan apalagi kelas-kelas sosial maupun kasta-kasat yang ada. semut hanya mengenal  2 prinsip yakni persatuan dan persamaan jika makhluk kecil ini meningalkan dua prinsip tersebut timbul marabahaya mengancam salah satu dari mereka.

komunitas semut  dalam membangun peradaban yang kuat dan terorganisir dengan baik semut harus menghilangkan ego dan kepentinga bisa kita lihat dari semut tidak ada mengenal golongan, kelompok, keluarga apatah lagi agama yang ada dalam jiwa dan raga mereka adalah sikap saling membantu.

Salah satu kebiasaan unik semut adalah membawa makanan ke sarangnya. Terkadang makanan yang besar ia bawa secara gotong royong sampai ke sarangnya. Dan untuk makanan yang kecil, mereka bawa sendiri-sendiri ke sarangnya tanpa mampir dulu di jalan untuk menikmatinya sendiri terlebih dahulu, Saluh satu pelajar yang bisa kita petik dari kebiasaan diatas yakni sifat kegotong royongan mereka yang begitu tinggi. sifat kesetiakawanan mereka yang luar biasa, sifat kejujuran yang mereka tanamkan, belas kasihan diantara sesama.

semut tidak membedakan mana   agama, suku, budaya, parpol, organisasi, bapak, ibu, kakek, nenek, adek, kakak, dalam membangun peradabanya. Ada hikmah yang bisa kita ambil dari kebiasaan semut seperti ini. Pelajaran untuk tidak mengganggu orang lain terlebih orang yang tidak memiliki kuasa, baik itu miskin, cacat, jelek atau pun ketidak sempurnaan yang lainnya.

Perbedaan agama, budaya, etnis, suku, agama jangan dijadikan benteng-benteng perpecahan dan perpisahan. Perbedaan merupakan anugrah yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Saling bahu membahu, bantu membantu, tolong menolong, tegakan persatuan dan kesatuan yang kita kenal dengan semboyan Bhineka tungal Ika (Berbeda-beda tetap satu jua) membangun bangsa ini bersama-sama menuju bangsa yang madani, sejahtera adil dan makmur.

sumber: https://blogeraan.blogspot.co.id/2010/06/belajarlah-dari-semut.html

Kawasan Konservasi

Arjuno Lalijiwo
Kawasan konservasi Arjuno Lalijiwo adalah daerah administratif tempat Gunung Arjuno berada, dan berada di tiga kawasa kabupaten, yaitu Malang, Pasuruan dan Mojokerto. Kawasan konservasi cagar alam Arjuno Lalijiwo berada di bawah Balai Konservadi Sumber Daya Alam Jatim II, yang dibentuk untuk tujuan penelitian, pariwisata dan ilmu pengetahuan. Hal yang tak kalah pentingnya adalah, konservasi ini ditetapkan untuk tujuan melindungi segala kekayaan yang ada di kawasan Arjuno Lalijiwo.

Kawasan Arjuno Lalijiwo memiliki luas 4960 hektar, meliputi gunung Welirang, Gunung Arjuno, Gunung Kembar I dan II. Kawasan Arjuno Lalijiwo memiliki vegetasi hutan tropika, dimana terdapat banyak tumbuhan seperti pinus, cemara, wadang dan triwulan tumbuh di sini. Sedangkan untuk fauna, kawasan ini berada di garis Wallace, yang termasuk dalam zona fauna Asia seperti babi hutan, kijang, elang Jawa dan masih banyak lagi.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan kawasan konservasi yang adalah bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang and Kabupaten Probolinggo. Taman ini telah ditetapkan ada sejak 1982, tetapi sudah menjadi kawasan yang dilindungi sejak tahun 1919, dengan mencakup total luas 5.250 hektar pada ketinggian sekitar 2.100 m.

Beberapa lokasi yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, seperti; Gunung Batok, Gunung Kursi, Gunung Watangan dan Gunung Widodaren. Danau yang terdapat di kawasan ini juga tak kalah indah, sebut saja, Ranu Pane, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo dan Ranu Darungan.

Bagi mereka yang suka akan tantangan alam seperti hiking, disarankan untuk mengambil rute dari Malang, karena mereka dapat menikmati pesona lautan pasir yang lebih lama dari rute lain. Awal perjalanan dapat mulai dari Ngadas, yang merupakan desa terakhir di sekitar Taman Nasional ini. Selain itu, juga dianjurkan untuk para pengunjung untuk selalu membawa perlengkapan yang dibutuhkan, terutama air, karena setelah melewati Desa Ngadas tidak akan menemukan sumber air.

Selain pemandangan yang indah, terdapat sejumlah flora dan fauna yang menarik bisa ditemukan di Taman Nasional ini. Beberapa hewan endemik dan langka bisa ditemukan di kawasan eksotis ini termasuk musang (Pardofelis marmorata), rusa (Cervus timorensis), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak), unggas merah hutan (Gallus Gallus), macan tutul (Panthera pardus ), ajag (Cuon alpinus), dan berbagai jenis burung seperti burung alap-alap (Accipiter virgatus), burung rangkong (Buceros rhinoceros silvestris), elang ular Crested (Spilornis cheela Crested), Srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), elang gundul (Haliastur indus ), dan belibis yang hidup di Ranu Pane, Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo.

Masyarakat yang tinggal di sekitar taman nasional ini adalah suku asli Tengger. Masyarakat Tengger merupakan salah satu komunitas Hindu minoritas di Pulau Jawa. Agama lokal yang dianut adalah kepercayaan sisa dari era kerajaan Majapahit. Oleh karena itu, budaya dan agama yang dianut mirip dengan Bali, tapi cenderung lebih ke animisme. Masyarakat Tengger percaya bahwa mereka adalah keturunan langsung dari Majapahit yang berekspansi ke bukit-bukit di sekitar kawasan ini, setelah kedatangan masyarakat suku Madura Muslim selama abad ke-19.

Kawasan Konservasi Nusa Barung
Nusa Barung atau Nusa Barong, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa. Pulau ini berada dalam wilayah administratif Kabupaten Jember. Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Hindia dan berbatasan langsung dengan Australia.

Nusa Barung merupakan sebuah kawasan cagar alam yang sudah ditetapkan sejak tahun 1920. Di pulau ini bisa ditemukan beberapa spesies burung, serangga, dan tumbuhan. Fungsi pokok cagar alam ini adalah sebagai perlindungan bagi lutung budeng (Trachypithecus auratus) yang terancam punah. Selain itu, berbagai jenis satwa liar juga terdapat di kawasan Cagar Alam Nusa Barong ini, diantaranya terdiri dari jenis-jenis mamalia, aves dan reptil. Jenis Mamalia yang sering dijumpai yaitu Kera (Macaca fascicularis), Babi hutan (Sus scropa) dan Tupai (Scewius notakas). Jenis-jenis Burung yang ada antara lain Pecuk ular (Antinga rufa), Kuntul (Egrelta sp), Ibis hitam (Plenadis falsinallus), Elang (Elanus sp) dan Burung Rangkong (Aceros undulatus).

Jenis tumbuhan di kawasan Cagar Alam Nusa Barong yang diketahui sebanyak 46 jenis. Beberapa jenis. Beberapa jenis yang mudah dijumpai diantaranya Endog-endogan (Xanthophyiium excelsum), Klampok hutan (Eugenia sp), Bogem (brugeura sp), Kalak (Mitrophora javanica), Laban (Vitex pubesecens), Salakan (Palmae sp).

Kawasan Cagar Alam Nusa Barong ini memiliki panorama alam berupa pantai pasir putih yang terletak dibagian utara. Selain keindahannya, keunikan lain yang bisa terlihat di pantai ini adalah saat Rusa (Cervus timorensis) dan Kera (Macaca Fascicularis) berdatangan untuk bermain dan mencari siput dan ketam.

sumber: https://www.eastjava.com/books/glorious/ina/nature.html

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #2

Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bermanfaat untuk dirinya, untuk orang lain serta untuk lingkungannya. Sudahkan anda bermanfaat untuk alam ini? Hubungan timbal balik antara manusia dan alam seharusnya membentuk simbiosis mutualisme, sehingga tercipta hubungan timbal balik yang menguntungkan antara keduanya. Kita mengambil manfaat dari alam kita juga harus bermanfaat untuk alam. Meskipun posisi manusia sebagai khalifah atau penguasa bumi bukanlah izin baginya untuk berbuat apa saja terhadap alam. Manusia boleh memanfaatkan alam tetapi bukan berarti memilikinya. Oleh karena itu, dalam memanfaatkan alam tidak boleh melampaui batas dan merusak tetapi harus tetap menjaga keseimbangan dan kelestariannya. Diperlukan upaya untuk menggugah kesadaran manusia agar memperlakukan alam yang sebenarnya.
Universitas Negeri Semarang merupakan suatu wadah untuk mengkaderisasi mahasiswa agar mencintai dan melestarikan alam. Sebagi kampus konservasi, Unnes berupaya untuk meningkatkan daya dukung lingkungan dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Upaya menjujung tinggi nilai-nilai konservasi haruslah didukung oleh semua pihak dengan melakukan tindakan nyata konservasi. Mahasiswa terkadang masih memiliki sifat gengsi, mereka berfikir membersihkan lingkungan kampus bukanlah kewajibannya, mereka menganggap itu sebagai pekerjaan petugas kebersihan. Padahal petugas kebersihan bukan satu-satunya pihak konservasi tetapi mahasiswa, dosen juga termasuk pihak konservasi yang mana harus ikut serta menjaga kebersihan, kelestarian, keseimbangan, dan keteraturan alam ini.
Menurut saya, ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk menjaga lingkungan. Langkah ini disebut dengan 3 M, langkah yang pertama adalah memaksa, mulailah dengan memaksa diri kita untuk mencintai alam ini. Karena jika tidak memaksakan diri kita selamanya kita enggan untuk merawat lingkungan. Manusia harus bisa mengubah sikap dan perilakunya terhadap alam. Lakukan hal-hal kecil terlebih dahulu, karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Misalnya membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan kampus dilakukan oleh seribu mahasiswa maka lingkungan kampus akan menjadi bersih. Langkah kedua adalah Membiasakan, setelah kita memaksakan diri kita untuk merawat lingkungan, maka biasakanlah merawat lingkungan setiap hari. Sehingga dapat terpupuk kuat pada diri kita bahwa hal itu merupakan kebiasaan kita. Langkah ketiga adalah membutuhkan, ketika sudah menjadi kebiasaan kita setiap hari dan kita tidak melakukannya, kita akan merasa seperti kehilangan sesuatu. Menjaga lingkungan sudah melekat pada diri kita dan menjadi kebutuhan kita untuk melakukannya. Kita merasa bahwa alam merupakan bagian dari hidup kita yang harus dilindungi. Sehingga manusia dari dalam hati merasa enggan untuk merusaknya atau berbuat melampaui batas. Jadilah manusia yang bersahabat dengan alam, sebagai khalifah kita boleh memanfaatkan alam demi kepentingan bersama, namun dalam hal itu manusia bukanlah pemilik alam dan harus memperlakukan alam sesuai dengan pedoman yang benar demi kebaikan bersama. Karena manusia adalah sebagai pemakmur bumi bukan perusaknya.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.