Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #1

Manusia diciptakan Tuhan sebagai khalifah, yang diberi kewajiban untuk menjaga alam semesta ini dan diberi hak untuk mengeksploitasinya tetapi tidak berlebihan, karena kita tahu sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.Posisi sebagai khalifah adalah amanat bagi manusia untuk menjaga kelestarian, keseimbangan, dan keteraturan alam. Bagaimana kondisi alam kita saat ini? Pasti semua memiliki satu jawaban yang sama, yaitu alam tak lagi bersahabat dengan kita, terjadi kerusakan dimana-dimana dan pada akhirnya bencana pun dengan segan menghampiri kita. Manusia menjadi sebab utama kerusakan alam ini. 

index(sumber gambar : ogut267.blogspot.com)

Kesadaran akan cinta lingkungan yang rendah dan ketamakan yang sudah tertanam kuat menjadi karakter manusia dalam mengeksploitasi sumber daya alam. Lalu, apa solusi yang tepat untuk menyelamatkan alam kita? Diperlukan suatu wadah yang kokoh untuk membentuk karakter mencintai alam, membentuk perilaku yang bijaksana dalam mengelola sumber daya alam, menanamkan jiwa kepedulian yang tinggi terhadap alam. Di tangan manusia lah tergenggam tanggung jawab yang besar bagaimana mengelola sumber daya alam dengan sebaik-baiknya. Karena alam ini bukanlah milik kita tetapi milik anak cucu kita.

inde1x(sumber gambar: infokampus.net)

Disinilah pentingnya pendidikan konservasi. Konservasi? ya, kata sederhana tetapi penuh makna berharga. Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam dengan mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa depan. Pendidikan merupakan media utama untuk membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai konservasi pada manusia. Universitas Negeri Semarang (Unnes) merupakan rumah ilmu yang menjunjung tinggi nilai-nilai konservasi yang mencerminkan setiap fakultas yaitu inspiratif, humanis, peduli, inovatif, kreatif, sportif, jujur dan adil. Satu-satunya kampus yang berkawan dengan alam yang tidak hanya memberi teori semata tetapi juga memberi bukti riil dalam menjaga lingkungan. Mahasisiwa sebagai agent of change, pembawa perubahan kearah yang lebih baik tidak hanya untuk diri mereka, untuk orang lain. tetapi juga untuk lingkungannya.

sumber             (sumber gambar: konservasi.unnes.ac.id)

Oleh karena mahasiswa memiliki peran penting terhadap lingkungan seharusnya mampu memposisikan diri mereka dan dapat mengubah mensetnya untuk melakukan tindakan yang sebenarnya. Memang tidak mudah menggugah kesadaran kita untuk menjaga alam karena semua membutuhkan proses. Akan tetapi jika tidak ada kesadaran sekarang, kapanlagi? Apakah kita akan menunggu datangnya bencana, dan baru sadar setelah terkena dampaknya? Terlambat! Mulailah dari hal-hal yang kecil dahulu, misalnya membuang sampah pada tempatnya, tidak membiarkan air kotor tergenang sehingga menjadi sarang penyakit, tidak menggunakan kendaraan bermotor berlebihan sehingga tidak mencemari udara, merawat ruang terbuka hijau dan sebagainya.Hal yang sederhana bukan? Tatapi memiliki arti penting terhadap lingkungan. Tanpa upaya yang serius untuk memperbaiki dan melestarikan alam, sumber daya alam tidak akan dapat diperbaiki lagi sehingga mengancam keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Siapa lagi yang akan menjaga alam ini kalau bukan kita? Alam ini telah banyak memberikan manfaat untuk kita, mari kita mulai menjadi manusia yang bermanfaat untuk alam.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: