
https://static1.squarespace.com/static/535e8e60e4b088f0b623dabb/t/54bfc251e4b0c0c2219c21ee/1421853267150/green-building.jpg?format=1500w
Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebagai universitas konservasi memiliki komitmen untuk menjadi contoh pengembangan kampus ramah lingkungan, terutama pada gedung-gedung perkuliahan dan perkantoran sebagai manifestasi fisik pencitraan kampus hijau, dengan menetapkan seluruh prinsip-prinsip green architecture secara keseluruhan. Demikian juga dengan transportasi internal, mereduksi pergerakan kendaraan mesin berbahan bakar fosil di kawasan kampus adalah salah satu upaya dalam implementasi kebijakan transportasi internal. Segenap civitas academica warga kampus didorong untuk berjalan kaki dalam pergerakan internal kampus guna menumbuhkan budaya sehat dan humanis. Potensi kawasan yang baik dan terintegrasi menjadi salah satu syarat untuk menunjang pergerakan dengan berjalan kaki yang aman dan nyaman. Beberapa sarana prasarana pejalan kaki yang telah ada perlu diperbaiki dan dikembangkan guna meningkatkan kinerja layanan bagi kenyamanan pejalan kaki. Oleh karenanya, perlu dilaksanakan kegiatan survei pengembangan pedestrian kampus yang layak dan terintegrasi. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perancangan pedestrian kampus yang layak dan terintegrasi sebagai daya dukung kinerja transportasi internal Kampus Unnes.
Salah satu wujud inplementasi konsep pembangunan berkelanjutan adalah arsitektur hijau yang dapat dicontohkan dari bangunan ramah lingkungan atau biasa disebut dengan green building. Bangunan ramah lingkungan mengacu pada suatu tatanan pembangunan yang memanfaatkan proses-proses ramah lingkungan dan dalam pengoperasiannya mengkonsumsi sumberdaya yang efisien sepanjang siklus hidup bangunan tersebut.
Tatanan yang dimaksud melalui dari pemilihan lokasi bangunan, perancangan, operasi, pemeliharaan, renovasi, sampai saat pembongkarannya ketika usia bangunan tersebut tiba waktunya untuk dihancurkan. Penerapan bangunan ramah lingkungan memperluas dan melengkapi desain bangunan standar yang menaruh perhatian pada keekonomian, utilitas, daya tahan dan kenyamanan penghuninya.
Bangunan ramah lingkungan (green building) adalah suatu bangunan yang menerapkan prinsip lingkungan dalam perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pengelolaannya dan aspek penting penanganan dampak perubahan iklim. Bangunan dapat dikategorikan sebagai bangunan ramah lingkungan apabila memenuhi kriteria antara lain: Menggunakan material bangunan ramah lingkungan, antara lain meliputu: material bangunan yang bersertifikat eco-label; material bangunan lokal. Terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana untuk konservasi sumber daya air dalam bangunan gedung antara lain: Mempunyai sistem pemanfaatan air yang dapat dikuantifikasi; Menggunakan sumber air yang memperhatikan konservasi sumber daya air; Mempunyai sistem pemanfaatan air hujan. Terdapat fasilitas, sarana, prasarana konservasi dan diversitifikasi energi seperti: Menggunakan sumber energi alternatif terbarukan yang rendah emisi gas rumah kaca; Menggunakan sistem pencahayaan dan pengkondisian udara buatan yang hemat energi. Menggunakan bahan yang bukan bahan perusak ozon dalam bangunan gedung antara lain: Refrigeran untuk pendingin udara yang bukan bahan perusak ozon; Melengkapi bangunan gedung dengan peralatan pemadam kebakaran yang bukan bahan perusak ozon. Terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana pengelolaan air limbah domestik pada bangunan gedung antara lain: Melengkapi bangunan gedung dengan sistem pengolahan air limbah domestik pada bangunan gedung fungsi usaha dan fungsi khusus; Melengkapi bangunan gedung dengan sistem pemanfaatan kembali air limbah domestik hasil pengolahan pada bangunan gedung fungsi usaha dan fungsi khusus. Terdapat fasilitas pemilahan sampah.
Jadi green building adalah sebuah konsep dalam merencanakan dan mengembangkan suatu bangunan yang ramah terhadap lingkungan untuk mengefisienkan sumber daya energi, air, serta material-material pembentukannya dan lebih banyak ruang terbuka untuk tanaman sehingga perbandingan antara ruang terbuka dan bangunan lebih harmonis. #2
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”