Oleh Abdur Rohman*
_________________________
TIDAK hanya dalam buku “Konstruksi Gender dalam Realitas Sosial”, beberapa tulisan bu Heni (begitu saya menyebutnya, karena beliau juga sekaligus dosen saya pada mata kuliah Antropologi Gender) terlihat jelas selalu menyoroti isu-isu gender dan perempuan di negeri ini. Pada suatu kesempatan, bu Heni pernah menjelaskan bahwa persoalan utama gender hakikatnya terletak pada apakah laki-laki dan perempuan –jika dalam lingkup keluarga– bersedia berkonsensus atau tidak, menegosiasikan peran masing-masing atau tidak, serta melakukan komunikasi yang sehat ketika terjadi penyimpangan di salah satu pihak. Dari sini, saya berasumsi bahwa khas pemikiran dalam tulisan beliau sangat terasa dan menunjukkan sebagai figur yang fungsionalis, membuka wacana yang bertumpu pada kesadaran setiap individu, laki-laki maupun perempuan. Harmonis dalam kehidupan. Continue reading →