Jawa adalah suku yang mempunyai khasanah dalam karya,budaya, maupun tingkah laku antar sesama yang luar biasa.kehidupan orang jawa bisa di katakan kehidupann yang harmonis karena dalam bahasa pergaulannya saja sudah di atur sedemikian rupa dalam kehidupann sehari-hari. Orang muda yang sedang ngobrol dengan orang yang lebih tua harus menggunakan bahasa jawa krama bertujuan untuk menghormati yang lebih tua dan jiika orang muda dengan orang muda atau sederajat menggunakan basa ngoko(sehari-hari), bahasa –bahasa dalam jawa beraneka ragam dan di golongkan menurut tingkatan tingkatannya. Adab sopan santun dalam jawa juga di atur. Dengan demikian, orang jawa memiliki ciri khas yaitu ramah tamah kepada sesama. Dan orang jawa mempunyai bahasa tulisan sendiri yaitu caraka atau di sebut juga dentawyanjana. Hanacaraka sendiri mempunyai tafsiran-tafsiran sendiri yang sangat indah untuk kehidupan orang jawa. Untuk itu orang-orang jawa pada zaman dahulu ketika sudah besar di tuntut untuk mandiri dan tidak menggantungkan pada orang tua, karena setiap manusia memiliki cipta dan karya sendiri-sendiri. Dari penafsiran carakan tersebut di antaranya:
Ha artinya hidup
Na artinya legena atau telanjang
Ca artinya cipta
Ra artinya rasa
Ka artinya karya
Dan seterusnya. Orang jawa pada zaman sekarang bisa di bilang kehilangan jati dirinya karena terpengaruh era globalisasi.misalnya anak muda sekarang berani dengan orang tuanya sendiri, tidak menghormati orang yang lebih tua darinya dan lain-lain. Jika orang jawa mau kembali pada budaya sehari-hari di era modern ini dalam masyarakat juga maka indonesia ini kususnya di jawa akan menjadi suku yang gemah ripah loh jinawi dan kembali menemukan jati dirinya kembali.
#2 “Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”