ASIKNYA BELAJAR ANTROPOLOGI KESEHATAN

Apa sih antropologi kesehatan ?

Pada semester awal sudah dijelaskan apa itu pengertian antropologi. Antropologi berasal kata “Anthropos” artinya manusia dan “logos” artinya ilmu. Jadi antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman. Budaya merupakan hasil karya manusia. Budaya lahir akibat adanya interaksi dan pemikiran manusia. Manusia akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya manusia juga akan ikut berkembang dan berubah dari masa ke masa. Hal ini terjadi pula pada budaya kesehatan yang ada pada masyarakat, budaya kesehatan akan mengalami perubahan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat dan teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu berbeda dengan kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan yang akan datang.

Antropologi kesehatan merupakan ilmu terapan/cabang dari antropologi. Dalam antropologi kesehatan terdapat sistem medis dan di dalam sistem medis terbagi menjadi dua yaitu etnomedisin dan sistem pengobatan modern. Sistem medis juga komprehensif mencakup semua aktivitas klinik dan non-klinik, pranata-pranata formal dan informal serta segala aktivitas lain. Berbagai pengelompokkan sistem medis menurut beberapa tokoh :

  1. Kleinmann
  • Berdasarkan model perawatan kesehatan
  • Perawatan umum, folkmedicine, professional
  1. Fred Dunn (dipengaruhi teori difusi)
  • Berdasarkan jangkauan wilayah pengaruhnya
  • Lokal, regional, kosmopolit
  1. Alpen dan Aris
  • Berdasarkan taraf teknologi/kebudayaan
  • Tradisional dan biomedik (sistem medis modern)

Unsur-unsur universal dalam sistem medis :

  • Sistem medis adalah bagian integral dari kebudayaan-kebudayaan
  • Penyakit ditentukan oleh kebudayaan
  • Semua Sistem-sistem Medis Memiliki Segi-Segi Pencegahan Dan Pengobatan
  • Sistem Medis Memiliki Sejumlah Fungsi

Dalam antropologi kesehatan mempelajari etnomedicine (sistem medis lokal yang ada pada masyarakat itu sendiri) dan etiologi (pengetahuan tentang asal-usul penyakit). Antropologi banyak digunakan sebagai ilmu bantu, contohnya yaitu pada kajian antropologi kesehatan yang mempelajari tentang fenomena kesehatan yang dilihat dalam perspektif antropologi (perspektif kebudayaan).

Menurut foster (1986), antropologi kesehatan memiliki dua dimensi :

  • Teoritis : studi komprehensif tentang relasi timbal-balik faktor biologis dengan budaya terkait dengan permasalahan kesehatan dan penyakit.
  • Praktis : merupakan partisipasi professional ahli antropologi dalam program perbaikan kesehatan masyarakat dan perubahan tingkah laku sehat yang lebih baik.

Penyakit adalah masalah umat manusia selama peradabannya. Sedangkan kebudayaan adalah respon/cara adaptasi manusia dengan lingkungannya. Setiap masyarakat dan kebudayaan selalu memiliki cara menghadapai penyakit. Sistem kesehatan yang dimiliki manusia merupakan bagian dari sistem pengetahuan dan sistem perilaku yang dimilikinya. Konsep sehat, sakit dan penyakit yang dimiliki suatu masyarakat dibentuk oleh kebudayaan yang melatarbelakanginya.

Masyarakat Tradisional Masyarakat Modern
  • Kepercayaan terhadap magi
  • Irrasional
  • Kepemimpinan kharismatik
  • Hubungan komunitas erat/solidaritas mekanik
  • Non-industri
  • Resiprositas
  • Rasional
  • Empiric
  • Masyarakat tespesialisasi
  • Relasi/solidaritas organis
  • Industrial
  • kapitalistik

Pemaknaan terhadap kesehatan dan penyakit dapat berbeda-beda, antara lain yaitu :

  1. relativisme kebudayaan
  2. karena konsep sakit yang berbeda dengan konsep sakit “medis modern”
  3. sakit bagi masyarakat Jawa lebih terkait dengan permasalahan fungsional-disfungsional dalam peran dan aktivitas sosial.

Sakit memiliki makna antara lain karena gangguan fungsional terhadap peran-peran sosial kultural dan sarana menggerakkan solidaritas kelompok (berupa simpati dan proses penyembuhan). Sedangkan penyakit bisa berupa gangguan fisik dan non-fisik. Penyakit bisa sebagai peringatan Tuhan. Etiologi/penyebab penyakit ada dua yaitu :

  • Naturalistik :  penyakit dan penyembuhannya yang berasal dari alam dan empiris.
  • Personalistik : penyakit yang disebabkan oleh orang/subjek (supranatural/magis).

Penyakit sebagai sanksi, hukuman/kutukan, penyakit sebagai penanda munculnya masa krisis dalam kehidupan masyarakat.

Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat pada zaman dahulu saat akan melakukan persalinan minta bantuan dukun bayi dengan peralatan yang sederhana, namun saat ini masyarakat lebih banyak yang mendatangi bidan atau dokter kandungan yang serba canggih dan higienis. Bahkan mereka bisa tahu bagaimana keadaan calon bayi mereka di dalam kandungan dengan peralatan yang serba canggih. Bahkan mereka bisa tahu bagaimana keadaan calon bayi mereka di dalam kandungan melaui USG. Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan. Banyaknya informasi kesehatan yang diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat masyarakat mengetahui pentingnya kesehatan.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Nilai budaya sehat merupakan bagian yang tak terpisahkan akan keberadaannya sebagai upaya mewujudkan hidup sehat dan merupakan bagian budaya yang ditemukan secara universal. Dari budaya pula, hidup sehat dapat ditelusuri. Yaitu melalui komponen pemahaman tentang sehat, sakit, derita akibat penyakit, cacat dan kematian, nilai yang dilaksanakan dan diyakini di masyarakat, serta kebudayaan dan teknologi yang berkembang di masyarakat.

Pemahaman terhadap keadaan sehat dan keadaan sakit tentunya berbeda di setiap masyarakat tergantung dari kebudayaan yang mereka miliki. Pada masa lalu, ketika pengetahuan tentang kesehatan masih belum berkembang, kebudayaan memaksa masyarakat untuk menempuh cara “trial dan error” guna menyembuhkan segala jenis penyakit, meskipun resiko untuk mati masih terlalu besar bagi pasien. Kemudian perpaduan antara pengalaman empiris dengan konsep kesehatan ditambah juga dengan konsep budaya dalam hal kepercayaan merupakan konsep sehat tradisional secara kuratif.

Antropologi kesehatan mempelajari bagaimana kesehatan individu, lingkungan yang dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dengan manusia lain, norma budaya, sosial, politik, dan globalisasi. Budaya memiliki kaitan erat dengan kesehatan. Hal ini tidak lain karena pengertian budaya itu sendiri mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, adat istirahat dan kebiasaan. Ini dikarenakan budaya bersifat dinamis sebagai bagian penting yang tak terpisahkan dari kehidupan. Sebagai makhluk hidup yang menyadari akan pentingnya kesehatan, pemahaman kebudayaan masyarakat sangat penting dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh dalam masyarakat Jawa biasanya penyakit yang disebabkan karena makhluk gaib. Penyakit ini disebut “ora lumrah” atau tidak wajar/tidak biasa. Cara penyembuhannya biasanya dengan melakukan upacara dan sesaji. Penyakit seperti ini terdiri dari kewalat, keguna-guna/ digawe wong, kampiran bangsa lelembut dsb. Cara penyembuhannya bisa melalui seorang dukun atau “wong tuo”. Sedangkan penyebab penyakit yang bersifat natural dan mempengaruhi kesehatan tubuh biasanya karena perubahan cuaca, iklim, kuman atau kecelakaan yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam tubuh. Biasanya penyakit ini disebut penyakit “Lumrah” atau biasa. Adapun penyembuhannya dengan model keseimbangan yang dikembalikan lagi pada keadaan semula sehingga orang sehat kembali. Misalnya orang sakit masuk angina, penyembuhannya dengan cara kerokan agar angina keluar kembali. Begitu pula dengan penyakit badan dingin atau menggigil, cara penyembuhannya dengan minum jahe hangat dan menghangatkan badan di dekat api.