Siang ini…
Akan kuungkapkan perasaanku padamu…
Oh guruku….
Sebelumnya, kuucapkan terima kasihku padamu….
Atas semua jasamu selama ini…
Atas kesabaranmu….
Atas ketulusanmu…
Telah lama aku merasakan perasaan ini…
Tapi keraguan menahanku untuk mengungkapkannya…
Ketakutan akan melukai hatimu….
Ketakutan akan menyinggung perasaanmu…
Ketakutan kau akan membenciku…
Tapi siang ini…
Ku tak sanggup lagi menahannya….
Perasaan yang hanya tersimpan jauh dilubuk hatiku…
Perasaan sakit….sungguh sakit….
Terlebih saat harus menyembunyikannya…
Terasa lebih sakit…
Kalau saja bisa ku ungkapkan…
Pak Guru….
Aku,….
Aku,…
Aku,,, Me…
Men…
MENGANTUK SEKALI….
Author: rukhanah
Acan-Ucan Episode 1#4
Dipelosok kota, tinggalah dua anak kembar nun menggemaskan. Mereka kerap dipanggil Acan dan Ucan. Tiap hari ada saja tingkah mereka yang membuat orang tua mereka menarik napas panjang menambah kesabaran. Berikut adalah kisah Acan dan Ucan.
Episode 1
Suatu hari yang cerah, Ayah dan Bunda sedang pergi ke pernikahan anak relasi kerjanya. Acan dan Ucan dititipkan ke neneknya. Karena nenek sudah tua dan jarang bertemu dengan cucunya, nenek susah membedakan antara Acan dan Ucan. Beberapa kali nenek salah memanggil nama mereka.
Siang itu, nenek membagikan permen ke anak-anak yang saat itu bermain dengan cucunya. Dasar si kembar adalah anak yang usil lagi jahil, mereka menipu nenek untuk mendapatkan banyak permen dengan paras kembar mereka. Mereka menyuruh teman-teman mereka untuk berbaris. Acan dibaris paling depan dan Ucan ada ditengah. Setelah Acan mendapat permen, Acan masuk ke barisan lagi untuk menambah permen yang didapat. Begitu pula dengan Ucan. Setelah beberapa lama akhirnya nenek sadar bahwa cucunya telah menipunya. Ia kemudian menghampiri sang cucu dan memberi nasehat :
“Acan, Ucan. Dokter kan udah pesen sama Acan, sama Ucan juga, gak boleh terlalu banyak makan permen. Sini biar nenek simpan permennya buat nanti.”
Dengan polosnya Ucan menjawab :
“Ah nenek pelit. Masa cucunya gak boleh minta permen sih!”
Merekapun menyerahkan permen yang hanya tinggal bungkusnya kepada neneknya. Sembari berkata :
“Nih buat nenek semua. Aku udah kenyang!” kemudian lari menuju halaman menghampiri temen-teman mereka.
“Dasar anak-anak!” celetuk sang nenek.
Tak lama kemudian, salah satu dari si kembar menjerit kesakitan. Kebetulan saat itu Ayah dan Bunda baru tiba untuk menjemput anak mereka. Bunda langsung lari menghampiri anaknya untuk memastikan keadaannya. Ternyata si Ucan yang menangis karena giginya sakit. Si kembar kemudian dibawa ke Puskesmas untuk di periksa. Dan ternyata gigi Acan yang bolong kemasukan coklat dan akhirnya harus dicabut.
Saat diperjalanan pulang :
“Ucan tadi makan permen?” tanya Bunda
“Acan juga!” jawab Ucan
“Acan dikit aja kok Bun!”bela Acan
“Nanti kita mampir ke toko ya Yah! Kita beli permen yang banyak buat Acan sama Ucan” kata Bunda
“OK! Siap Bun!”Jawab Ayah
“Ucan gak mau. Buat Bunda aja.”
“Serius?”
“Gak mau Bunda. Aku gak mau. Nanti gigi Ucan ompong kayak punya nenek!”
Nenek yang mendengar kata-kata Ucan kemudian berkata :
“Kan bagus gigi ompong. Gak perlu sikat gigi”
Secara bersama-sama Ayah dan Bunda berteriak : “NENEK!!!!!”
bersambung…..
Pencarian Jodoh sang Putri Hutan#3
Di sebuah hutan yang lebat pohon-pohonnya, hiduplah seekor kelinci yang cantik nun cerdik. Ia adalah anak dari sang raja hutan. Ia bernama Bittany. Teman-teman dan rakyat di kerajaannya akrab memanggilnya Bitt. Bitt tinggal di istana yang megah hanya berrsama Ayahnya. Ibunya meninggal saat melahirkannya. Ayahnya yang setia pada istrinya tidak menikah lagi dan merawat Bitt seorang diri. Ia sangat menyayangi putri tunggalnya itu. Apapun yang menjadi kemauan putrinya akan segera diwujudkan tanpa harus menunggu lama.
Bitt sangat gemar menyanyi. Hampir tiap hari ia menyanyi sambil menunggu malam tiba. Suatu hari saat ia pulang dari rumah temannya, ia mendapati Ayahnya sedang duduk termenung di bangku balkon istana. Ia terlihat begitu sedih. Sudah beberapa hari ia melihat ayahnya melamun dan tidak memakan satupun hidangan yang ada dimeja makan. Bitt menghampiri Ayahnya untuk memastikan keadaannya.
“Ayah,,, apa kau baik-baik saja? Kau terlihat sedih beberapa hari ini. Kau bahkan tak nafsu makan. Apa yang mengganggu pikiranmu?” kata Bitt sambil duduk disamping ayahnya.
“Kau anakku !”, jawabnya tanpa melihat yang diajak bicara.
“Apa aku melakukan kesalahan Ayah? Kalau iya maafkan aku. Dan Aku siap menerima hukuman darimu untuk menebus kesalahank” katanya dengan penuh rasa bersalah.
“Ya, kau melakukan sebuah kesalahan. Dan kau benar-benar harus menerima hukuman” jawabnya sambil berjalan masuk istana. Bitt mengikuti dibelakangnya.
“Tapi apa kesalahanku yang membuatmu begitu bersedih?” tanyanya penasaran.
“Berapa umurmu? Diumurmu sekarang kau sudah sepantasnya menikah dan memberikan kerajaan Ayahmu seorang pewaris. Tapi kau selalu saja menolak pangeran-pangeran yang datang kesini untuk melamarmu” jelas sang raja dengan nada tegas.
“Mereka hanya menyukaiku karna aku seorang putri Ayah. Mereka tidak menyukaiku apa adanya. Mereka melamarku karena ada maunya” jelas Bitt.
“Bagaimana kau tahu hati mereka kalau kau tidak berkenalan dulu dengan mereka. Kau bahkan sudah menolak sebelum mereka mengutarakan maksud kunjungan mereka”
“Itu sudah jelas terlihat dari wajah mereka yang menginginkan sesuatu setelah berhasil menikahiku Ayah !” bela sang putri. “Aku juga tidak suka jika Ayah menjodohkanku. Aku akan memilih sendiri calon suamiku” lanjutnya.
“Tapi sampai kapan Ayah akan menunggu kau memperkenalkan calon suamimu?” sang raja memelankan suaranya.
“Tidak lama lagi Ayah, aku janji” ungkapnya dengan serius.
“Janjimu selalu begitu. Tapi tak pernah kau menepati janji-janji manismu. Ayah sudah terlalu tua untuk memimpin kerajaan. Ayah butuh seorang pewaris untuk melanjutkan perjuanganku. Putriku hanya satu, dan itu kau Bitt. Kau satu-satunya harapan Ayah” terlihat raut wajahnya bertambah sedih.
“Kali ini aku benar-benar janji Ayah. Beri aku waktu satu bulan untuk menemukan jodohku. Dan kalau sampai satu bulan aku tidak mengenalkan pada Ayah, maka aku siap menerima siapapun yang Ayah pilihkan untukku. Aku benar-benar janji” ucapannya begitu serius.
“Ini kesempatan terakhirmu. Dan kalau kau tidak menepati janjimu kau harus menerima pilihan Ayah”.
“Aku janji Ayah !”.
Bittany berusaha mencari laki-laki yang ia sukai. Ia terus mencari hingga tak disadari sisa waktu pencariannya hanya tinggal satu hari lagi. Satu hari berjalan begitu cepat. Bittany gagal menepati janjinya.
Akhirnya diadakanlah sayembara untuk mencarikan jodoh bagi sang putri. Segala jenis hewan datang untuk mengikuti sayembara. Entah dari kalangan bangsawan, pangeran, ataupun rakyat biasa. Dari yang ukurannya besar sampai yang ukurannya kecil. Babak demi babak telah terlewati. Tersisa 4 hewan yang berbeda jenis dalam babak semi final, yaitu : Gajah, Harimau, Kancil dan Nyamuk. Harimau menang melawan Gajah dengan kekuatannya, dan Nyamuk menang melawan Kancil dengan kecerdikannya. Tibalah babak final antara Harimau dan Nyamuk.
Awalnya semua penonton meragukan sang Nyamuk. Mereka mencibir dan meremehkan Nyamuk. Beginilah seruan-seruan penonton pendukung Harimau.
“Menyerah saja Nyamuk, kau pasti kalah”
“Hai Nyamuk, kau ingin mati sia-sia?”
“Dilihat dari ukuran saja kau sudah kalah”
“Pulang saja lah. Kasihan ibumu, sudah janda, gak punya anak lagi”
Pertandingan pun dimulai.
“Bagian mana dulu yang harus kupukul Nyamuk?” tanya si Harimau
“Terserah! Sesukamu saja!” jawab si Nyamuk
“Haruskah aku mulai dengan pukulan pelan sebagai pemanasan” kata si Harimau dengan sombongnya
“Sesukan Hatimu”
“Kalau begitu satu pukulan cukup. Aku tidak mau menghabiskan tenagaku untuk menghadapi makhluk rendahan sepertimu”
“Mulailah! Aku sudah siap”
Nyamuk terbang disekeliling hidung Harimau. Harimau mencoba memukul Nyamuk, namun Nyamuk selalu berhasil menghindar. Akhirnya Nyamuk hinggap di hidung Harimau dan menggigitnya. Harimau kemudian memukul hidungnya dengan keras. Namun bukan Nyamuk yang mati tapi hidung Harimau yang berdarah karena pukulannya sendiri. Kemudian Nyamuk hinggap di badan Harimau dan menggigitnya lagi dan lagi. Dan tiap Nyamuk menggigit, Harimau mencakar tubuhnya sendiri hingga tubuhnya berlumuran darah. Harimau akhirnya menyerah dan mengakui kekalahannya.
Nyamuk dinobatkan sebagai pemenang dan berhak menikahi sang putri.
Dari kisah diatas, dapat diambil pesan bahwa :
Kita tidak boleh merendahkan makhluk lain karena pada kenyataannya kita sama-sama makhluk Tuhan.
Kita tidak boleh menilai orang dari apa yang terlihat saja, karena bisa jadi dia jauh lebih hebat dari kita.
Jodoh bisa datang dari mana saja, dan mungkin datang dari tempat yang tidak kita duga.
“Sederhana” Awal Dari “Luar Biasa”#2
“Sederhana” sering dianggap remeh dan tidak bernilai. Beberapa atau bahkan banyak orang menyepelekan kata “sederhana”. Padahal semua hal yang “sederhana” bila dilakukan dengan rutin dan sungguh-sungguh hasilnya lebih dari biasa. Bisa dikatakan hal “sederhana” adalah awal dari hal-hal “luar biasa”. Jadi, untuk membuat suatu yang “luar biasa” mulailah dengan hal-hal “sederhana”.
Seperti misalnya uang receh Rp 100,- ; Rp 200,- ataupun Rp 500. Kalau hanya satu tak ada nilainya. Akan tetapi saat satu itu dikumpulkan, lama kelamaan akan menjadi tumpukan koin yang bila dihitung jumlahnya bisa mencapai puluhan atau ratusan ribu atau bahkan jutaan.
Begitu juga dengan sampah yang kita hasilkan. Saat kita melihat sampah yang kita buang dalam satu hari, itu terlihat biasa saja. Akan tetapi bayangkan bila semua sampah di dunia dikumpulkan. Berapa tinggi gunung sampah tercipta?. Sampah-sampah yang mengganggu alam, sampah yang merusak lingkungan. Apalagi sampah yang dihasilkan adalah sampah anorganik yang sulit diuraikan dan butuh waktu lama agar sampah tersebut hancur.
Perlu dilakukan upaya “sederhana” untuk mencegah meletusnya gunung sampah. Yaitu dengan 3R. Reduce, Reuse, dan Recycle. Namun, keberhasilan upaya sederhana ini perlu dukungan dari semua pihak karena harus seimbang antara satu dengan lainnya. Jika semua orang bekerja sama, sama-sama berupaya hal-hal luar biasa akan terjadi di masa depan.
Mari kita mulai meski hanya dengan “SEDERHANA”
Konservasi sebagai wujud Balas Budi#1
Orang-orang yang tidak menjaga kelestarian alam bagai “Kacang yang lupa kulitnya”
Manusia dengan sifat rakusnya mengeksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan dan keuntungan dirinya sendiri. Eksploitasi berlebihan yang merusak kelestarian alam. Manusia pengeksploitasi adalah manusia-manusia durhaka yang hanya memanfaatkan alam tanpa berterima kasih atas apa yang telah alam berikan pada mereka. Tidakkah disadari bahwa apa yang disediakan alam pastilah ada batasnya dan akan habis suatu hari nanti. Jika kita hanya mengeksploitasi tanpa kita merawat dan menjaga, tidak lama alam akan rusak. Dan alam yang rusak tidak akan menghasilkan hal-hal yang dibutuhkan manusia lagi. Lalu bagaimana manusia akan memenuhi kebutuhan mereka? Untuk itu kita perlu melakukan konservasi sebagai wujud balas budi manusia kepada alam yang telah memberikan apa yang manusia butuhkan. Menanam kembali setelah menebang pohon, memanfaatkan sampah yang masih bisa dimanfaatkan dan membuang yang tidak perlu ketempat sampah sehingga tidak banyak sampah yang beredar dilingkungan, mengurangi pencemaran baik air, udara, tanah maupun darat, merupakan sedikit upaya untuk pelestarian lingkungan.
Mari membalas budi baik alam karena faktanya alam tidak butuh manusia, manusialah yang membutuhkan alam.
Hello world!
Welcome to Jejaring Blog Unnes Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!