Manusia memang dilahirkan seorang diri ke dunia, namun itu tidak berarti bahwa manusia secara alaami merupakan makhluk yang individu semata. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia-manusia lain atau disebut juga gregariousness. Manusia juga memiliki hasrat untuk bersatu dengan lingkungan alamnya.
Manusia ingin hidup bersama dengan manusia lainnya selain karena nalurinya untuk hidup bersama manusia lainnya, hal itu juga disebabkan karena kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, dan manusia memiliki kelemahan dalam memenuhi kebutuihan hidup, sehingga manusia saling membutuhkan satu sa,a lainnya dalam menjalani hidup.
Menurutr Soerjono Soekanto, sejak lahir manusai memiliki dua hasrat atau kepentingn pokok bagi kehidupannya, yaitu:
- Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya.
- Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Keterkaitan dan ketergantungan antar manusia satu dengan manusia lainnya mendorong manusia untuk membentuk kelompok-kelompok masyarakat karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri.
Soerjono Soekanto berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatauan manusia yang hidup bersama, oleh karena itu, adanya hubungan antar mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut interaksi dan juga suatu kesadaran untuk salning menolong.
Menurut Hendropuspito, kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang nyata, teratur, dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan perannya yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang sama. Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan secara teratur.
Max Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan himpunana tau kesatauan-kesatuan manusia dalam himpunan itu bersifat saling memengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.
Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria suatu himpunan manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, yaitu:
- Memiliki pola interaksi.
- Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok.
- Pihak yang berinteraksi diidentifikasi oleh orang lain sebagai anggota kelompok.
R.M.Mac Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa suatu kesatuan atau himpunan manusia baru bisa disebut kelompok sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Kelompok sosial merupakan kesatuan yang nyata.
- Setiapa anggota kelompok menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
- Adanya suatu factor yang dimiliki bersama sehingga hubungan diantara angggotanya bertambah semakin erat.
- Berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku.
Faktor-faktor pendorong timbulnya kelompok sosial:
- Dorongan untuk mempertahankan hidup.
- Dorongan untuk meneruskan keturunan.
- Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.
Dasar pembentukan kelompok sosial:
- Kesatuan genealogis atau factor keturunan.
- Kesatuan religious.
- Kesatuan territorial.
- Kesatuan kepentingan (asosiasi).
Klasifikasi kelompok sosial berdasarkan cara terbentuknya:
- Kelompok semu/khalayak ramai/khalayak umum
- Massa
- Kerumunan
- Publik
- Audience
Kelompok nyata adalah kelompok yang kehadiran anggotanya selalu konstan.
- Statistical group
- Societal group
- Social group
- Associational group
Klasifikasi berdasarkan jumlah anggota:
- Diad adalah kelompok sosial yang yang terbentuk atas pasangan orang yang melakukan hubungan sosial.
- Triad adalaah kelompok sosial yang terbentuk karena adanya tiga orang yang mengadakan hubungan.
- Kelompok kecil.
- Kelompok besar.
Klasifikasi berdasarkan kualitas hubungan antar anggotanya:
- Kelompok primer
- Kelompok sekunder
Klasifikasi berdasarkan sikap anggota terhadap kelompoknya dan kelompok lain
- In-Group
- Out-Group
Klasifikasi berdasarkan sifat ikatan antar kelompok:
- Gemeinschaff
- Gesselsschaff
Klasifikasi berdasarkan peran anggotan
- Membership group
- Reference group
Klasifikasi berdasarkan solidaritas kelompok
- Solidaritas mekanik
- Solidaritas organik
Klasifikasi berdasarkan struktur:
- Kelompok informal
- Kelompok formal
Di dalam kehidupan bermasyarakat, baik individu maupaun kelompok masyarakat pasti melakukan interaksi sosial atau hubungan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompoka manusia, maupun antara orang-perorangan dengan kelompok manusia.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai factor, antara lain, factor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri maupun tergabung. Imitasi memiliki dampak positif dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah dan niulai yang berlaku. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya sendiri yang kemudian diterima oleh pihak lain. Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Proses simpati merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini, perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Interaksi sosial sanagt berguna untuk menelaah dan mempelajari banyak masalah di dalam masyarakat. Interaksi sosial merupakan hubungan yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok, maupaun antara individu dan kelompok. Dua syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. Suatu kontak sosial dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, sedangkan kontak sekundermemerlukan perantara, misalnya melalui alat-alat telepon, telegraf, dan lain-lain. Arti penting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaiakan oleh orang tersebut.
Sumber : Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Recent Comments