Big Data Trends 2016

  1. Big Data Culture

Manusi memproduksi beragam data dengan ukuran yang sangat besar, yang disebabkan oleh pertumbuhan data dan perubaha kultur dan perilaku pada masyarakat sehingga menyebabkan datangnya tsunami data.

Makna dan Nilai Data

  • Data adalah entitas yang tidak memiliki arti, meskipun kemungkinan memiliki nilai
  • Data is the new oil. Data is just like crude. It’s valuable, but if unrefined it cannot really be used (Clive Humby)
  • We are drowning in data, but starving for knowledge! (John Naisbett, Megatrends, 1988)
  1. Big Data Mining

Dari data ke Pengetahuan

  • Data harus kita olah menjadi pengetahuan supaya bisa bermanfaat bagi manusia
  • Dengan pengetahuan
    tersebut, manusia dapat:
  • Melakukan estimasi dan prediksi apa yang terjadi di depan
  • Melakukan analisis tentang asosiasi, korelasi dan pengelompokan antar data dan atribut
  • Membantu pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan
  • Sistemnya yaitu : Himpunan data => Data Mining Methods => Knowledge
  1. Big Data Methods and Technologies

 mining

  1. Big Data Uses Cases

Private and Commercial Sector

  • Marketing: product recommendation, market basket analysis, product targeting, customer retention
  • Finance: investment support, portfolio management, price forecasting
  • Banking and Insurance: credit and policy approval, money laundry detection
  • Security: fraud detection, access control, intrusion detection, virus detection
  • Manufacturing: process modeling, quality control, resource allocation
  • Web and Internet: smart search engines, web marketing
  • Software Engineering: effort estimation, fault prediction
  • Telecommunication: network monitoring, customer churn prediction, user behavior analysis

Use Case: Software Fault Prdeiction

 use cses

  1. Big Data Research

Mengapa Melakukan Publikasi Ilmiah?

“A paper is an organized description of hypotheses, data and conclusions, intended to instruct the reader. If your research does not generate papers, it might just as well not have been done” (Whitesides, 2004)

“If it wasn’t published, it wasn’t done”     (Miller 1993)

Mengapa Indonesia Sedikit Publikasi?

  • Budaya Indonesia adalah lisan dan bukan tulisan
  • Budaya akademik di Indonesia baru mulai untuk mengajar, dan bukan untuk meneliti
  • Rendahnya minat penelitian dan mempublikasikan hasil penelitian
  • Kurangnya penghargaan dan insentif dari universitas
  • Kurang mengerti bagaimana cara menulis paper untuk jurnal dan prosedur pengirimannya
  • Tidak memahami metodologi penelitian dengan baik

Apa Yang Dikejar di Penelitian?

Research is a considered activity, which aims to make an original contribution to knowledge (Dawson, 2009)

  • Original Contribution: Kontribusi Orisinil
  • To Knowlegde: Untuk Pengetahuan

Bentuk Kontribusi ke Pengetahuan

“Kegiatan penyelidikan dan investigasi terhadap suatu masalah yang dilakukan secara berulang-ulang dan sistematis, dengan tujuan untuk menemukan atau merevisi teori, fakta, dan aplikasi” (Berndtsson et al., 2008)

Hanya penelitian dengan kontribusi ke pengetahuan yang bisa menembus jurnal-jurnal internasional terindeks

 Level Indexing untuk Publikasi Penelitian

  1. [HIGH] Thomson Reuters Web of Science
    • Since 1963, formerly produced by ISI, 12032 journals are indexed
    • Pengindeks journal yang memiliki level paling baik
    • https://wokinfo.com
  2. [MEDIUM] Scopus
    • Launched by Elsevier in 2004, 20000 journals, conference papers and other are indexed
    • Pengindeks journal level standard, biasa untuk syarat menyelesaikan PhD
    • https://scopus.com
  3. [LOW] Google Scholar
    • Launched in 2004, mengindeks semua publikasi ilmiah yang online
    • https://scholar.google.com

* Organisasi pengindeks journal selain di atas (EBSCO, DBLP, ProQuest, dsb), boleh dikatakan selevel dengan Google Scholar

 

Sumber: PPT SNIK UNNES 2016 oleh Romi Satria Wahono

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: