BAB 1 PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL (SOSIOLOGI SMA KELAS XI)

Kelompok-Sosial-1-300x251

KELOMPOK SOSIAL

Faktor Yang Mendasari Terjadinya Kelompok Sosial
Nalusi manusia untuk selalu hidup dengan orang lain atau kecendrungan manusia untuk berkelompok disebut gregariousness dan Manusia itu juga disebut social animal¸yaitu hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.
Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu:
Keinginnan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu masyarakat)
Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya

1. kelompok Sosial
adalah dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antar kelompok, dan kesadaran jenis.

Menurut Bierstedt, ada 4 macam kelomok.
a. Kelompok statis yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis diantaranya.
Contoh: Kelompok penduduk usia 10 – 15 tahun disubuah kecamatan.
b. Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisai dan hubungan sosial diantara anggotanya.
c. Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Contoh : Kelompok pertemuan, kerabat.
d. Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak, dan komunikasi, serta memiliki organisasi formal.
Contoh : Negara, OSIS, pramuka.
Bergabung dengan sebuah kelompok bisa merupakan sesuatu yang kebetulan atau merupakan sebuah kebetulan. Dua factor utama yang tampaknya merupakan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bnentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial.
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelegensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan yang meupakan factor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
Perilaku kelompok, sebagaimana halanya semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Setiap kelompok memilikI suatu pandangan tentang perilaku mana yang di anggap pantas untuk di jalankan para anggotanya. Norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.
Norma muncul melalui proses iteraksi yang perlaha-lahan di antara anggota kelompok. Ppada saat seseorang berprilaku tertentu, pihak lain menilai kepantasan atau ketidak pantasan prilaku tersesbut, atau menyarankan prilaku alternative (secara langsung atau tidak langsung). Kumpulan interaksi inilah yang membentuk norma sabagai ‘kesepakatan’ bersama.

Dasar pembentukkan kelompok sosial
Ø Faktor kepentingan yang sama (Common interest)
Ø Faktor darah atau keturunan yang sama (Common ancestry)
Ø Faktor geografis
Ø Faktor daerah asal yang sama

Syarat-syarat terjadinya kelompok sosial:
• Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan
• Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya
• Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan tambah erat ,yaitu nasib yang sama,kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama ,mempunyai musuh bersama,
• Berstruktur, berakidah danmempunyai pola perilaku
• Bersistem dan berproses

Ciri-ciri kelompok Sosial:
• Merupakan kesatuan yangnyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia yang lain
• Memiliki struktur social yang setiap anggotanya memiliki peran dan status tertentu
• Memiliki norma-norma yangmengatur hubungan di antara para anggotanya
• Memiliki kepentingan bersama
• Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya

Bentuk-bentuk kelompok sosial:
a. kelompok sosial yang teratur
• In Group dan Out Group
in-Group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya dalam kelompok tersebut. Sifat in-group biasanya didasarkan pada faktor simpati dan kedekatan dengan anggota kelompok. Sedangkan out-group adalah kelompok yang diartikan kelompok yang berada di luar kelompok dirinya. Misalnya: Putri adalah siswi kelas X-1 SMA negeri 3 Subang, maka yang menjadi in-groupnya adalah kelas X-1. Sedangkan Out groupnya adalah kelas X-2 dan X-3
• Paguyuban (Gemeinshaft) dan Patembayan (Gesselschaft)
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Paguyuban mempunyai ciri-ciri hubungan akrab, bersifat pribadi dan ekslusif.
Tipe paguyuban:
– paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga,kekerabatan, kesukuan dan lain-lain
– Paguyuban karena tempat, seperti RT,RW dan lain-lain
– Paguyuban karena pikiran, seperti pergerakan mahasiswa, partai politik dan lain-lain
Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek. Hubungannya bersifat untuk semua orang. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk yang ada dalam pikiranbelaka. Contohnya: interaksi melalui internet

• Kelompok primer (primary Group) dan kelompok sekunder(secondary group)
Kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggota-anggotanya memiliki hubungan dengan personal dan bersifat langgeng. Contohnya: keluarga
Kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar dan bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu dan hubungan-hubungan antar anggota bersifat impersonal sehingga biasanya tidak langgeng. Contoh: kesebelasan sepak bola.

• Formal Group dan Informal Group
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya. Contohnya: birokrasi, perusahaan, negara dan sebagainya
Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan pengalaman. Contohnya: gank motor

• Membership group dan reference group
Membership group adalah sutau kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya. Reference group adalah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya.

b. kelompok sosial yang tidak teratur
• Kerumunan (crowd) adalah individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang bersamaan
• Publik adalah orang-orang yang berkumpul yang mempunyai kesamaan kepentingan

DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
Pengertianàproses perubahan dan perkembangan akibat adanya interaksi dan interdependensi, baik antar anggota kelompok maupun antara anggota suatu kelompok dengan kelompok lain.

Faktor-faktor Pendorong Dinamika Kelompok Sosial:
Faktor Ekstern:
ü Perubabahan Situasi social
ü Perubahan situasi ekonomi
ü Perubahan situasi politik
Faktor Intern:
ü Adanya konflik antaranggota Kelompok
ü Adanya perbedaan kepentingan
ü Adanya perbedaan paham

Proses perkembangan Berbagai kelompok social:
1. Kelompok Kekerabatan
Keluarga inti (keluarga batih) terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya yang belum menikah.Keluarga besar (extended family): terdapat hubungan darah atau hubungan persaudaraan.Dalamkelompok kekerabatan nilai-nilai tradisional masih dijunjung tinggi sehingga kehidupankelompok berpusat pada tradisi kebudayaan yang dipelihara secara turun temurun. Perubahan dalam kelompo kekerabatan dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama melalui proses inovasi.

2. Kelompok Okupasional
Merupakan kelompok profesi yang terdiri dari kalangan professional yang memiliki etika profesi atau dapat dikatakan kelompok okupasional merupakan kelompok yang terbentuk berdasarkan spesialisasi pekerjaan atas dasarbakat dan kemampuan.

3. Kelompok Volunter
Kelompok volunteer terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama, tetapi tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat yang semakin luas daya kangkaunya. Kelompok volunteer tersebut memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya secara mandiri tanpa mengganggu kepenmtingan masyarakat umum. Contoh kelompok volunteer adalah KIIP( Komite Independen Pemantau Pemilu)

4. Masyarakat Pedesaan (Rural Community)
Masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang umumnya memiliki mata pencaharian bertani atau bekebun. System kehidupan atas dasar kekeluargaan, dan mempunyai hubungan yang erat serta mendalam di antara para anggotanya.
Dalam hal kepemimpinan, hubungan antara pemimpin dan rakyat berlangsung secara informal dan terkadang seorang pemimpin mempunyai beberapa kedudukan dan peranan yang sulit untuk dipisahkan sehingga segala sesuatu dipusatkan pada diri seorang kepala desa.
Perubahan pada masyarakat pedesaan sulit dilakukan karena pola piker masyarakatnya, terutama pola piker generasi tua yang masih didasarkan pada tradisi. Disamping itu, kurangnya proses pemerataan pembangunan dan informasi sering kali menimbulkan kondisi yang kontras antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan.

5. Masyarakat Perkotaan (Urban community)
Masyarakat kota merupakan kelompok social yang mendiami wilayah yang luas, sebagian besar bermatapencaharian di sector industry, jasa dan perdagangan. Keanggotaan masyarakat kota tidak saling mengenal, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.
Masyarakat perkotaan mempunyai tata nilai yang heterogen, terdiri dari berbagai suku, agama, adat-istiadat,menjalankan fungsi administrasi dan pusat komersial, dan bahkan pusat konsentrasi kegiatan yangmenjadi indicator modernisasi.

Faktor pendorong urbanisasi
– Sempitnya lapangan
– Adanya generasi muda yang ingin memperbaiki kehidupan dan membebaskan diri dari tradisi
– Kesempatan menambah ilmu di desa sangat terbatas

Faktor penarik Urbanisasi
– Kota merupakan pusat kegiatan perekonomian,pemerintahan, administrative dan industry
– Kota menghimpun modal usaha yang lebih besar dan terkonsentrasi
– Kota member peluang yang tidak terbatas untuk mengembangkan jiwa dan potensi manusia
– Adanya peluang lapangan kerja yang lebih banyak

Faktor yang menyebabkan masyarakat kota bersifat dinamis
– Factor pendidikan
– Urbanisasi
– Komunikasi
– Industrialisasi dan mekanisasi

Perkembangan masyarakat dalam berbagai aspek
§ Aspek ekonomi
§ Aspek social
§ Aspek politik
§ Aspek budaya

Dampak dari adanya perkembangan pada masyarakat kota
Dampak Positif
ü Tingkat pendidikan lebih merata
ü Komunikasi dan informasi lebih cepat dan mudah
ü Profesionalitas lebih terjaga
ü Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin

Dampak Negatif
ü Munculnya sikap individualistis
ü Memudarnya nilai kebesamaan
ü Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain
ü Memudarnya perhatian terhadap budaya local dan budaya nasional, terutama pada generasi mudanya

REFERENSI :

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 2:Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga

https://sociology-kita.blogspot.co.id/2010/06/kelompok-sosial.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: