Kota Semarang adalah kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia, setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Sekitar 2,5 juta jiwa hidup di kota yang luasnya 373 km2 ini. Kota Semarang memiliki riwayat sejarah panjang. Kisahnya bahkan diperkirakan dimulai sejak abad ke-6 Masehi. Bagi Anda yang ingin tahu bagaimana asal usul kota Semarang dan perkembangannya hingga saat ini, simaklah uraiannya yang kami intisarikan dari beberapa sumber, berikut ini. Asal Usul Kota Semarang Asal usul Kota Semarang diawali pada sekitar abad ke-6 Masehi. Pada masa tersebut, kota yang kini dihuni oleh 2,5 juta jiwa itu dulunya adalah daerah pesisir bernama Bergota, sebuah daerah pesisir laut bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Di pesisir Bergota ini, terdapat beberapa gugusan pulau kecil yang karena pengendapan, gugusan pulau-pulau tersebut kemudian menyatu membentuk daratan yang cukup luas. Asal Usul Kota Semarang Seiring perkembangan zaman, pada masa kekuasaan kerajaan Demak, seorang pangeran bernama Raden Made Pandan diutus untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah Bergota ini. Ia dan putranya, Raden Pandanarang adalah dua ulama bangsawan yang sangat diterima oleh masyarakat Bergota yang kala itu masih memeluk agama Hindu Budha. Kedatangan kedua ulama tersebut juga membawa perubahan besar bagi kemajuan Bergota. Bergota yang menjadi asal usul Kota Semarang ini sebelum kedatangan Raden Made Pandan adalah daerah yang sepi dan masih terdapat banyak hutan. Daerah ini dulunya tidak bisa ditanami oleh tanaman pangan karena airnya berasa payau. Namun setelah kedatangan Raden Made Pandan dan putranya, melalui ilmu irigasi yang dimiliki, daerah ini kemudian disulap menjadi areal pertanian yang subur.
Pesatnya perkembangan dakwah Islam dan suburnya tanah Bergota, perlahan tapi pasti telah mengundang banyak orang untuk datang dan menetap di sana. Daerah yang menjadi asal usul Kota Semarang ini kemudian ramai dan dihuni oleh banyak pendatang dari seluruh pelosok kerajaan Demak. Asal Usul Kota Semarang Seiring waktu berlalu, Raden Made Pandan kemudian berangsur sepuh dan akhirnya wafat. Semenjak meninggalnya Sang Raden, daerah pertanian Bergota kemudian mulai ditumbuhi banyak pohon asam Jawa. Melihat fenomena ini, putranya dan masyarakat sekitar kemudian mengubah nama Bergota menjadi Semarang. Kata Semarang sendiri berasal dari 2 kata yaitu Asem dan Arang yang berarti pohon asem yang tumbuh jarang-jarang. Asal Usul Kota Semarang Nama Semarang pun kemudian mulai dikenal dan menyebar hingga kini. Sejak perubahan nama itu pula, Semarang menjadi kian ramai. Bertepatan dengan Maulid Nabi 12 Rabiul Awal 954 H atau 2 Mei 1547, nama Semarang kemudian disahkan Sultan Hadiwijaya (Sultan Pajang) setelah ia berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei ini kemudian kini ditetapkan sebagai hari jadi Kota Semarang dan diperingati setiap tahun hingga sekarang.