Secara fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar dimulai dari kontruksi kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik. Kekurangan kabel STP lainnya adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang memproduksi dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya
Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.Kelebihan dan kekurangan dari kabel STP (Shielded Twisted Pair) antara lain :
Kelebihan :
a. lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar
b. memiliki perlindungan dan antisipasi tekukan kabel
Kekurangan :
a. mahal
b. attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi
c. pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”
d. susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding)
e. jarak jangkauannya hanya 100m
1. Langkah mudah untuk membuat patch cables
Jika kita hendak membuat hubungan spesifik pada jaringan, diperlukan jenis konfigurasi kabel yang tepat.
- Pertama, ingatlah tabel di bawah ini untuk Skema Warna pengkabelan EIA/TIA 568-B
Skema pengkabelan EIA/TIA-568-B RJ-45
No. Kabel |
Warna Kabel |
1 | White/Orange |
2 | Orange |
3 | White/Green |
4 | Blue |
5 | White/Blue |
6 | Green |
7 | White/Brown |
8 | Brown |
- Sekarang, tarik beberapa meter panjang kabel sesuai kebutuhan dan potonglah pada ujungnya.
- Pegang ujung-ujung kabel, kupas kedua ujung kabel (pastikan panjang kupasan jangan lebih dari 2-3 cm).
- Kemudian, pisahkan pilinan pair kabel menjadi sendiri-sendiri (sehingga seolah membentuk kipas).
- Urutkan warna kabel sesuai dengan jenis sambungan yang akan kita gunakan, sesuai skema warna kabel sebagai berikut :
Straight-Through Cables:
Untuk hubungan dari satu peralatan ke peralatan lain. |
Cross Connect Cables:
Untuk menghubungkan dua hubs/switch |
Roll Over Cables:
Untuk menghubungkan dari komputer ke router, kabel konsol. |
|||
RJ-45 Jack A | RJ-45 Jack B | RJ-45 Jack A | RJ-45 Jack B | RJ-45 Jack A | RJ-45 Jack B |
1 | 1 | 1 | 3 | 1 | 8 |
2 | 2 | 2 | 6 | 2 | 7 |
3 | 3 | 3 | 1 | 3 | 6 |
4 | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 |
5 | 5 | 5 | 5 | 5 | 4 |
6 | 6 | 6 | 2 | 6 | 3 |
7 | 7 | 7 | 7 | 7 | 2 |
8 | 8 | 8 | 8 | 8 | 1 |
Catatan : Tiap nomor merepresentasikan wrana-warna yang berbeda. Sepanjang pewarnaan kabel benar, koneksi akan benar juga.
- Aturlah tiap-tiap utas kabel sesuai dengan urutan warna jenis kabel koneksi yang akan digunakan dengan benar. Tentukan urutan kabel ujung A atau B. Urutkan dari kiri ke kanan dengan ujung kabel diatas serapat mungkin.
- Setelah salah satu ujung kabel UTP diatur sesuai skema jenis kabel yang akan digunakan. Ratakan ujung-ujung kabel menggunakan tang potong atau knip yang ada pada tang krimping. Jarak antara ujung kabel dengan jaket pelindung UTP ditentukan sekitar 10 – 13 mm. Pegang Jack konektor RJ-45 seperti gambar dibawah, masukkan ujung kabel ke konektor RJ-45 sampai ujung-ujungnya rata dalam konektor RJ-45.
Gambar 1. Konektor & Jack RJ-45
- Berikutnya, kita lakukan krimping pada jack konektor RJ-45 menggunakan tang krimping. Lakukan krimping sampai pin-pin tembaga konektor menancap kuat pada ujung-ujung kabel tembaga yang terpasang. Kondisi akhir yang benar adalah jika jaket pelindung UTP ikut terjepit pada plastik konektor RJ-45. Sehingga jika kabel ditarik tidak mudah terlepas dari konektornya.
- Ulangi langkah 1 sampai 8 untuk ujung kabel UTP yang lain.
Gambar 2. Konektor RJ-45 dengan standard EIA/TIA 568A
- Gunakan pengetes kabel (LAN cable tester) untuk memastikan bahwa kabel koneksi yang kita buat sudah benar dan berfungsi dengan baik.