MEREALISASIKAN RUMAH ILMU KONSERVASI UNTUK MEWUJUDKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG BERBASIS KONSERVASI YANG BEREPUTASI#2

Universitas Negeri Semarang dideklarasikan sebagai Universitas Konservasi pada tanggal 12 Maret 2010 oleh Bapak Muhammad Nuh yang merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Visi Universitas Negeri Semarang ini sendiri sebagai Universitas Konservasi adalah menjadi Universitas Konservasi bertaraf Internasional yang sehat, unggul dan sejahtera pada tahun 2020.

Sebagai Universitas Konservasi tentu Universitas Negeri Semarang mempunyai panduan yang menjadi acuan untuk mewujudkan konservasi itu sendiri. Universitas Negeri Semarang menerapkan 7 pilar konservasi yang sudah saya sebutkan pada postingan saya sebelumnya.

Rumah Ilmu Konservasi harus bisa mewujudkan ketujuh pilar tersebut sehingga dapat mewujudkan Universitas Negeri Semarang berbasis kenservasi yang bereputasi. Dari ketujuh pilar konservasi tersebut dapat dibuat realisasi untuk mewujudkan konservasi itu sendiri. Universitas Negeri Semarang sebenarnya sudah menerapkan dan mewujudkan ketujuh pilar konservasi itu sendiri tapi belum secara maksimal. Kurangnya kesadaran dari para mahasiswa masih banyak terlihat. Contohnya setelah makan di dalam kelas masih banyak sampah yang tertinggal padahal sudah disediakan tempat sampah di dalam kelas. Di luar kelas juga sudah disediakan banyak tempat sampah yang sudah dipisahkan antara anorganik dan organik, namun masih banyak mahasiswa yang seenaknya saja membuang sampah tanpa memperhatikan mana yang organik dan anorganik. Itu hanya contoh kecil, tentu masih banyak hal yang membuat Universitas Negeri Semarang belum bisa dikatakan Universitas Konservasi seutuhnya.

Padahal maksud dari pengelompokan sampah-sampah tersebut bertujuan agar sampah organik yang kebanyakan adalah daun-daun dapat diolah lagi menjadi pupuk kompos. Di Universitas Negeri Semarang sendiri mempunyai tempat untuk mengolah sampah-sampah organik dan anorganik, tempat tersebut diberi nama rumah kompos yang di dalamnya terdapat alat untuk mengolah sampah-sampah organik (dedaunan) menjadi pupuk kompos, sedangkan sampah-sampah anorganik yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan untuk di daur ulang akan dibuat menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis. Tapi masih sedikit mahasiswa yang mengetahui adanya rumah kompos ini.

Nah… dari sinilah peran rumah ilmu konservasi diperlukan. Seperti yang sudah saya katakan di postingan sebelumnya, diperlukan adanya sosialisasi untuk bisa lebih memperkenalkan arti dari konservasi itu sendiri serta memperkenalkan organisasi-organisasi yang bergerak di bidang lingkungan seperti rumah kompos tersebut. Dari ketujuh pilar konservasi tersebut dapat diwujudkan banyak hal yang jauh lebih bisa membuat Universitas Negeri Semarang ini menjadi Universitas yang hijau, ramah lingkungan dan tentunya peduli alam.

Oke, langsung saja saya akan menguraikan hal-hal yang dapat diterapkan untuk membuat lingkungan Universitas Negeri Semarang maupun lingkungan sekitarnya menjadi lingkungan yang lebih bersih dan bebas polusi sehingga menjadikan Universitas Negeri Semarang berbasis konservasi yang bereputasi.

7 pilar konservasi :

  1. Biodiversitas

Biodiversitas atau yang lebih dikenal dengan keanekaragaman hayati disini maksudnya adalah melakukan perlindungan, pengawetan serta pemeliharaan terhadap tumbuhan-tumbuhan yang ada di lingkungan. Di Universitas Negeri Semarang ini sendiri terdapat berbagai macam jenis tumbuhan hijau dan rindang yang dilindungi dan dipelihara dengan tujuan untuk mengurangi polusi dan membuat keadaan di lingkungan kampus menjadi lebih asri. Oleh karena itu Universitas Negeri Semarang sendiri membuat kebijakan bagi para mahasiswanya sejak dari semester satu untuk menanam tanaman dan wajib memeliharanya. Apabila tanaman tersebut sampai mati, maka mahasiswa wajib mengganti dengan yang baru dan memeliharanya. Hal ini dimaksudkan agar para mahasiswa lebih sadar lingkungan. Bumi kita sekarang ini sudah dilanda global warming yang bisa dikatakan parah, nah dari kegiatan kecil tersebut dapat memberikan dampak positif yang besar bagi Bumi. Bayangkan satu pohon saja mampu menghasilkan banyak oksigen dan udara bersih yang tentunya sangat diperlukan oleh makhluk hidup bagaimana jika ada ribuan pohon yang ditanam mengingat mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang jumlahnya ribuan menanam minimal satu pohon, tentu hal ini akan sangat bermanfaat bagi lingkungan khususnya Bumi kita tercinta ini. Oleh karena itu, rumah ilmu konservasi wajib menggalakkkan sosialisasi terkait konservasi dan membuka mata masyarakat untuk lebih bisa sadar terhadap lingkungan.

  1. Arsitektur Hijau dan Transportasi Hijau

Arsitektur hijau disini bukanlah bangunan atau gedung yang berwarna hijau melainkan gedung yang ramah lingkungan. Ramah lingkungan disini maksudnya adalah dalam membangun gedungnya menggunakan bahan-bahan yang meminimalkan penggunaan sumber daya baru sehingga masih bisa digunakan oleh generasi mendatang. Untuk interior di dalam bangunannya sendiri menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan dan meminimalkan penggunaan alat-alat yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan seperti AC dan alat-alat lain yang bisa merusak lingkungan. Inti dari adanya arsitektur hijau ini merupakan upaya untuk melestarikan lingkungan sehingga masih bisa dimanfaatkan oleh generasi masa depan.

Sedangkan transportasi hijau adalah transportasi yang tidak menggunakan bahan bakar yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Transportasi hijau ini lebih cenderung menggunakan generator dan tenaga listrik untuk menggerakkan mesinnya sehingga lebih efisien dan tidak menimbulkan banyak polusi.

  1. Pengolahan Limbah

Bukti nyata dari adanya pengolahn limbah di Universitas Negeri Semarang adalah dibangunnya Rumah Kompos yang berlokasi di belakang kolam renang Fakultas Ilmu Keolahragaan tepatnya di depan asrama putra. Rumah kompos ini bertugas mengolah limbah organik dan anorganik. Untuk limbah organik akan diolah menjadi pupuk kompos sedangkan limbah anorganik akan didaur ulang menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis dan bermanfaat. Bukti nyata lainnya dilakukan oleh salah satu mahasiswa Fakultas Teknik, ia mengubah botol-botol bekas air mineral menjadi tempat sampah. Lalu ia menggerakkan teman-temannya untuk lebih sadar lingkungan, agar tidak membuang sampah sembarangan dan bisa memanfaatkan sampah-sampah tersebut menjadi sebuah barang yang lebih bermanfaat.

  1. Nirkertas

Nirkertas merupakan usaha untuk mengurangi penggunaan kertas di Universitas Negeri Semarang baik dalam pembuatan tugas, skripsi maupun kegiatan-kegiatan perkantoran lainnya. Oleh karena itu, Universitas Negeri Semarang mengubah sistem kegiatan akademik yang awalnya banyak menggunakan kertas menjadi berbasis online dengan dibuatnya Sikadu, Mulang, Sibima dan lainnya. Apabila konsumsi kertas tidak dikurangi maka dampaknya akan merugikan lingkungan. Mengingat kertas dalam pembuatannya menggunakan batang pohon sebagai bahan bakunya, jika konsumsi kertas masih banyak tentu semakin banyak pohon juga yang ditebang dan dijadikan bahan baku pembuatan kertas. Oleh karena itu, langkah yang diambil Universitas Negeri Semarang ini sudah tepat.

  1. Energi Bersih

Energi bersih adalah energi yang berasal dari energi terbarukan seperti panas matahari, angin, ataupun air. Energi bersih disini maksudnya adalah penggunaan energi yang tidak menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, seperti menggunakan bahan bakar fosil untuk energi kendaraan. Energi bersih sendiri memanfaatkan energi dari alam yang bisa diperbarui. Apabila penggunaan alat-alat dalam kehidupan lebih banyak memakai energi terbarukan, tentu tidak akan mengakibatkan kerusakan lingkungan. Namun dalam prakteknya penggunaan energi terbarukan ini membutuhkan sarana dan prasarana yang canggih, di Universitas Negeri Semarang ini sendiri pemanfaatan energi bersih masih dalam tahap proses dan belum maksimal sehingga diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mewujudkan energi bersih yang ramah lingkungan.

  1. Etika, Seni dan Budaya

Konservasi tidak hanya di bidang lingkungan tapi juga bisa dalam bidang etika. Mengingat arti dari konservasi sendiri adalah pemeliharaan, sehingga sebagai mahasiswa dengan intelektual yang lebih dibandingkan masyarakat kita wajib menjaga sikap dan etika kita. Dari segi seni adanya Culture Village yang terdapat di Fakultas Bahasa dan Seni, Culture Village merupakan tempat untuk memamerkan karya-karya seni mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni mulai dari lukisan, pertunjukan teater dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga dan melestarikan kesenian yang ada di Indonesia. Dari segi budaya : tidak lama ini Universitas Negeri Semarang meluncurkan tari konservasi dengan tujuan untuk melestarikan kesenian tari yang bisa dikatakan hampir punah karena tergeser oleh budaya luar seperti dance modern yang lebih diminati oleh kaum remaja.

  1. Kader Konservasi

Kader konservasi adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai konservasi yang bertugas memberikan sosialisasi kepada orang-orang yang belum mengerti benar tentang konservasi baik itu mahasiswa Universitas Negeri Semarang sendiri maupun masyarakat di sekitar lingkungan Universitas Negeri Semarang.

Dengan diterapkannya hal-hal tersebut maka UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG BERBASIS KONSERVASI YANG BEREPUTASI dapat terwujud, tentunya dengan partisipasi dari para mahasiswa dan warga Universitas Negeri Semarang sendiri melalui rumah ilmu konservasi ini.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Shima Ayu Febriani (4301415026)_pendidikan kimia 2015_ rombel 01_UNNES

CARA SUKSES BERBICARA DI DEPAN UMUM

Berkata tentang berbicara di depan umum, pasti kesan yang pertama kali muncul adalah minder, takut, gak PD. Namun di balik itu semua berbicara di depan umum atau yang sering di kenal dengan public speaking menjadi hal yang sangat penting terlebih bagi seorang aktivis, guru, dosen bahkan pejabat sekalipun. Public speaking dapat berupa orasi di depan massa atau demonstran, presentasi makalah, maupun pidato di hadapan banyak orang. Banyak orang beranggapan public speaking merupakan “momok” yang sangat menakutkan, tapi tentu ada solusi untuk mengatasi itu semua.

Nah disini saya akan memberikan sedikit cara untuk bisa sukses berbicara di depan umum. Sebelum membahas cara-cara agar bisa sukses dalam public speaking, kita harus tahu arti dari public speaking itu sendiri.

Public speaking adalah tata cara berbicara di depan umum dengan baik dan benar dengan tujuan untuk menyampaikan informasi.

Oke, langsung saja saya akan memberikan cara-cara untuk bisa sukses berbicara di depan umum..

  • Yang harus diperhatikan sebelum berbicara di depan umum adalah
  1. Persiapkan materi

Pastikan materi tersebut anda kuasai dengan benar, jangan sampai materi yang anda sampaikan menjadi bumerang bagi diri anda sendiri.

  1. Kenali audience

Dengan mengenali audience anda dapat mengetahui akan berbicara dihadapan siapa sehingga anda bisa mengambil sikap dengan benar.

  1. Persiapkanlah penampilan yang layak untuk dipandang orang lain.
  2. Banyak berlatih.

Dengan banyak berlatih anda dapat terbiasa untuk berbicara dan tampil di depan umum sehingga rasa nervous yang dulu-dulunya selalu menghinggapi dapat terarasi sedikit demi sedikit.

  • Yang harus diperhatikan oleh seorang public speaker adalah
  1. Selalu ucapakan salam dalam mengawali suatu pembicaraan lalu memperkenalkan diri.
  2. Pastikan seluruh audience memperhatikan anda.
  3. Memulai suatu pembicaraan dengan baik-baik, dengan wajah yang ramah sehingga tidak terkesan angkuh. Ini menunjukkan bahwa anda adalah pribadi yang bersahabat dan bisa mengatur emosi dengan baik.
  4. Gesture. Bahasa tubuh yang anda tampilkan merupakan cerminan dari diri anda yang sesungguhnya. Jadi bersikaplah dengan baik dan sopan dihadapan siapapun.
  1. Artikulasi dan intonasi harus terdengar dengan jelas.
  2. Pergunakanlah bahasa yang sopan, baik dan benar. Jangan sampai kita mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung bahkan melukai hati orang lain.
  1. Tutuplah pembicaraan dengan hal yang mengesankan, misalnya
  • Memakai kata-kata mutiara
  • Memakai “Quote”
  • Ataupun dengan pantun atau puisi
  1. Tutuplah pembicaraan dengan salam

Dalam berbicara di depan umum pasti ada saja masalah yang muncul diantaranya

  1. Lupa materi

Apabila di tengah-tengah penyampaian materi atau presentasi tiba-tiba lupa dengan materi yang disampaikan, jangan pernah sekalipun anda panik dalam menghadapi audience justru tataplah mata mereka. Jika anda panik justru otak anda tidak akan bisa berfikir jernih malah materi yang akan anda ungkapkan bisa hilang dengan seketika. Yang perlu diingat adalah jangan pernah sekalipun meminta maaf di depan audience karena hal itu akan mematikan karisma kita di depan umum. Anda dapat menyiasatinya dengan mengajak audience berbicara sembari mengingat lagi materi yang akan anda sampaikan.

  1. Tidak kondusif

Solusinya lebih baik anda diam jangan teruskan pembicaraan, dengan ini audience akan merasa bahwa mereka telah mengabaikan anda.

  1. Grogi

Solusinya :

  1. Bermental selebritis (tunjukkan bahwa anda profesional).
  2. Sering-sering berbicara di depan umum, sering-seringlah berbicara dengan orang yang wawasannya luas.
  3. Apabila gemetar, cara mengantisipasinya adalah dengan melakukan gerakan-gerakan kecil seperti jalan-jalan kecil untuk menutupi gemetar anda

Nah, itulah sedikit cara-cara yang bisa saya berikan untuk bisa sukses berbicara di depan umum. Janganlah pernah takut untuk berbicara di depan umum, latihlah terus kemampuan anda tanpa rasa lelah, karena perlu diingat

“HASIL TIDAK AKAN MENGHIANATI USAHA”

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Shima Ayu Febriani (4301415026)_pendidikan kimia 2015_ rombel 01_UNNES

 

 

 

MAKNA SESUNGGUHNYA DI BALIK KATA “PEMIMPIN”

Pemimpin bukan hanya ia yang sekedar duduk di tahta dengan segala kewenangan jabatannya, namun pemimpin adalah ia yang mampu memeluk, mengayomi dan menjadi wadah aspirasi bagi setiap anggotanya. Seorang pemimpin yang hanya duduk di tahtanya dengan jabatan yang ia miliki, tidak bisa dikatakan sebagai seorang pemimpin.

Seorang pemimpin wajib mengkoordinir anggotanya. Pemimpin bukan hanya orang yang mampu memanajemen anggotanya, tetapi harus bisa memberikan contoh yang baik bagi anggotanya, bukan malah menjadi contoh buruk dalam mengemban amanatnya.

Namun di balik itu semua, seorang pemimpin juga seorang manusia biasa, ia juga pernah salah dan tak jarang banyak kritik yang menghujaninya. Tapi terkadang untuk menjadi seorang pemimpin, berpura-pura untuk tuli itu perlu. Jika semua kritik yang ada ditanggapi dengan hati yang panas justru akan menjadi penyakit mematikan yang dapat menggerogoti dirinya sendiri. Tapi, dari kritik-kritik itulah seorang pemimpin mampu menilai apakah dirinya sudah layak dikatakan sebagai “PEMIMPIN” apa belum. Mengapa seperti itu?? Jika sampai ada anggota yang melakukan protes atau memberikan kritik kepada pemimpinnya, jelas disitu terlihat bahwa seorang pemimpin belum bisa melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan baik. Sehingga kritik tersebut dapat dijadikan tolak ukur untuk menenetukan apakah ia sudah bisa dikatakan sebagai “PEMIMPIN” apa belum.

Dalam sebuah organisasi yang kaitannya dengan pemimpin pasti ada perbedaan pendapat antara pemimpin dan anggota-anggotanya, sebagai seorang pemimpin ia harus bisa mngesampingkan sedikit egonya dan membiarkan anggota-anggotanya menyampaikan pendapat mereka dahulu dan dari sanalah dapat dilakukan musyawarah untuk mendapatkan keputusan akhir yang terbaik yang pastinya bermanfaat bagi semuanya.

Tapi perlu diingat bahwa perbedaan itulah yang mampu memberikan warna dalam perjalanan suatu organisasi

“Hidup itu harus dimanfaatkan, jangan untuk hidup yang biasa-biasa saja. Selalu berada pada zona nyaman tanpa ingin keluar dan merasakan berada pada zona rawan. Tapi manfaatkanlah hidup untu berorganisasi mengambil segala resiko yang ada, menerjang setiap rintangan yang menerpa dan menyelesaikan setiap permasalahan yang ada dengan hati yang dingin untuk bisa mendapatkan jiwa KEPEMIMPINAN”.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Shima Ayu Febriani (4301415026)_pendidikan kimia 2015_ rombel 01_UNNES

 

ORGANISASI BUKAN HANYA SEKEDAR TAHTA DAN JABATAN….

Berkata tentang organisasi tentu yang pertama kali muncul di benak kita adalah rapat, sibuk, gak ada waktu main, aktivis, akademik terbengkalai dan sebagainya..

Terlepas dari itu organisasi mengandung banyak manfaat diantaranya mengembangkan jiwa kepemimpinan seseorang sehingga siap untuk bersosialisasi dan terjun langsung ke masyarakat. Namun, sebagian orang memandang organisasi dengan sebelah mata, mereka menganggap organisasi hanya tempat untuk mencari kepopuleran.

Organisasi bukanlah tempat untuk hura-hura, bukanlah tempat mencari puja dan puji dari setiap orang, bukanlah tempat untuk mencari ketenaran semata.

Tapi organisasi merupakan tempat dimana kita akan kehilangan banyak waktu bahkan tidak sedikit dari fungsionaris suatu organisasi yang harus rela kehilangan pasangan karena terlalu sibuk di organisasi dan hampir tak ada waktu untuk pasangan mereka, hehehe….

Namun di balik itu semua terkandung banyak pembelajaran yang menguntungkan diri kita pribadi. Tidak sedikit orang-orang hebat lahir dari sebuah organisasi, sebut saja Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Muhammad Mughnil Labib yang lahir dari organisasi. Berawal dari Sekolah Kader Bangsa yang merupakan BSO di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, ia mengawali debut dalam dunia organisasi. Lalu ia menjadi Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik, dari organisasi lah ia mampu terpilih menjadi Presiden Mahasiswa karena kemampuan kepemimpinannya yang tentunya ia dapatkan dari organisasi.

Mengapa demikian???

Ya, jelas demikian lah… hahahaha

Di dalam organisasi kita akan diajarkan tentang cara memanajemen waktu maupun diri sendiri, karena di dalam organisasi pasti ada yang namanya rapat. Jika kita tidak bisa memanajemen waktu dan diri sendiri tentu kita akan merasa repot sendiri. Pastinya kegiatan kita tidak hanya di organisasi saja, sebagai mahasiswa jelas kita punya banyak tugas yang menanti. Jika kita tidak pintar-pintar mengatur waktu tentu kuliah kita akan terbengkalai. Selain itu, di dalam organisasi juga diajarkan bagaimana membentuk jiwa kepemimpinan. Sebagai seorang fungsionaris sebuah organisasi wajib untuk memiliki jiwa pemimpin, karena di dalam organisasi tak hanya satu dua orang saja yang ada tapi puluhan. Menyatukan pendapat dan pikiran dengan satu orang saja susah apalagi menyatukan pendapat dengan seluruh anggota dalam organisasi, gak kebayang tuh ribetnya kayak apa.. hahaha

Oleh karena itu diperlukan jiwa kepemimpinan dalam diri setiap anggota organisasi sehingga mereka mampu mengatur diri mereka sendiri sekaligus mengatur anggota-anggota yang lain.

Sebagai fungsionaris suatu organisasi kita dituntut untuk lebih mengedepankan logika daripada perasaan. Dalam menyelesaikan masalah apapun tidak boleh mementingkan perasaan pribadi, intinya tidak boleh egois dan harus lebih mementingkan kepentingan bersama. Selain itu, sebagai fungsionaris dalam organisasi kita diwajibkan memiliki pikiran yang kritis,cerdas, sikap yang cekatan dan tegas. Dalam mnyelesaikan suatu program kerja, fungsionaris organisasi harus bisa memberikan pemikiran-pemikiran yang logis, ide-ide cemerlang dan mampu menarik perhatian fungsionaris yang lain. Sebagai fungsionaris suatu organisasi, mereka juga dituntut untuk bertindak cepat namun tepat, tidak terburu-buru dalm mengambil keputusan serta tidak ceroboh. Banyak orang berpikiran bahwa orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi hanya untuk mencari ketenaran semata terlebih apabila menjadi orang-orang penting dalam tubuh organisasi itu sendiri seperti menjadi ketua dan wakil ketua. Mereka dianggap hanya mencari sensasi dan popularitas dengan jabatan mereka, padahal sebenarnya TIDAK. Mungkin ada beberapa ketua ataupun wakil ketua dari suatu organisasi yang berpenampilan parlente dan bergaya sok berwibawa, itu bukan karena mereka ingin pamer atau membanggakan jabatan mereka tapi sebagai seorang yang mempunyai kedudukan penting dalam suatu organisasi tentunya mereka diwajibkan menjaga wibawa mereka. Karena hal itu yang membedakan mereka dari orang-orang biasa yang tidak ikut dalam suatu organisasi. Orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tentunya akan lebih disegani, tapi bukan berarti mereka bisa menjadi sombong. Justru mereka harus bisa menjadi contoh baik bagi teman-temannya atau orang lain. Yang terpenting dalam organisasi adalah rasa kekeluargaan antar sesama anggota (fungsionaris) organisasi itu sendiri. Karena dengan adanya rasa kekeluargaan maka akan muncul rasa nyaman, rasa nyaman inilah yang akan menumbuhkan rasa memiliki dan kekeluargaan yang erat antar anggota organisasi sehingga mereka dapat menjalankan roda kegiatan keorganisasian dengan lancar dan semangat. Jadi pandangan orang-orang selama ini tentang organisasi yang hanya merupakan tempat untuk mencari ketenaran semata itu jelas salah, justru dari organisasilah kita dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan pengalaman yang akan menguntungkan diri sendiri saat terjun langsung ke lingkungan masyarakat. JJ

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Shima Ayu Febriani (4301415026)_pendidikan kimia 2015_ rombel 01_UNNES

 

RUMAH ILMU KONSERVASI #1

Rumah Ilmu????

What’s the meaning of home science?

Bukankah rumah adalah tempat tinggal untuk berlindung dari panas matahari, hujan, serangan hewan, tempat berkumpul dengan keluarga, dan lain-lain. Sedangkan ilmu sendiri adalah pengetahuan, wawasan, dan pemikiran yang dimiliki oleh seseorang.Lantas apa yang dimaksud dengan rumah ilmu itu sendiri?

Oke mari kita bahas lebih dalam lagi mengenai arti dari rumah ilmu itu sendiri..

Sebelum membahas lebih dalam mengenai rumah ilmu itu sendiri, kita harus tahu apa definisi rumah dan ilmu itu sendiri. Dalam arti umum rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Pengertian rumah sendiri adalah tempat makhluk hidup untuk tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Dalam konteks manusia, rumah merupakan tempat tinggal untuk melaksanakan segala aktivitas hidupnya, dari rumahlah awal pembelajaran dimulai. Rumah juga dapat dikatakan tempat awal terjadinya proses sosialisasi mulai dari pengenalan norma dan kebiasaan yang berlaku di dalam masyarakat. Oleh karena itu rumah dapat dikatakan sebagai tempat pendidikan yang pertama sebelum masuk ke jenjang sekolah.

Sebagian besar manusia juga memandang rumah untuk menunjukkan status sosial dari seseorang. Rumah yang tergolong mewah diidentikkan sebagai milik dari orang dengan golongan pendapatan menengah ke atas, sedangkan rumah yang sederhana dan cenderung biasa-biasa saja diidentikkan sebagai milik dari orang dengan golongan pendapatan menengah ke bawah.

Fungsi rumah sendiri secara umum adalah

  1. Untuk melindungi diri dari pengaruh alam dan lingkungan sekitar.
  2. Sebagai tempat untuk beristirahat.
  3. Sebagai tempat untuk berkumpul dengan keluarga.
  4. Sebagai tempat untuk beraktifitas.

Oke, tadi sudah dibahas mengenai rumah secara luas mulai dari pengertian, kedudukan, dan fungsinya. Selanjutnya kita bahas mengenai ilmu.

Apa sih ilmu itu??

Ilmu adalah pengetahuan dan wawasan tentang segala hal yang dimiliki oleh seseorang.

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu ternyata merupakan pengetahuan khusus tentang penyebab sesuatu dan mengapa hal itu bisa terjadi. Dari ilmu tersebut suatu masalah dapat terpecahkan secara teoritis berdasarkan ilmu yang ada. Jadi dengan adanya ilmu, kita dapat mengetahui berbagai informasi tentang suatu hal sekaligus menjadi dasar dan acuan untuk  dapat memecahkan suatu masalah.

Nah dari penjelasan-penjelasan di atas sekarang dapat disimpulkan bahwa rumah ilmu adalah tempat atau wadah yang berisi berbagai informasi mengenai berbagai hal yang diperlukan serta tempat untuk saling berbagi pengetahuan dan wawasan. Tentunya terdapat pemateri dalam rumah ilmu ini sendiri untuk memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan dan tentunya bermanfaat.

Lalu apa hubungannya dengan konservasi???

Rumah ilmu konservasi berarti tempat atau wadah yang berisi berbagai pengetahuan mengenai konservasi.

Pengertian dari konservasi sendiri adalah perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari. Universitas Negeri Semarang yang merupakan Universitas Konservasi menerapkan 7 pilar konservasi, yaitu :

  1. Biodiversitas
  2. Transportasi hijau
  3. Pengelolaan sampah
  4. Nirkertas
  5. Energi bersih
  6. Etika, seni, budaya
  7. Kader konservasi

Dari rumah ilmu konservasi inilah akan dijelaskan lebih detail maksud dan cara penerapan dari ketujuh pilar konservasi tersebut yang merupakan pegangan untuk menjalankan program Universitas Konservasi. Dengan mendapatkan informasi dari rumah ilmu konservasi ini, mahasiswa dapat mengerti bagaimana menerapkan ketujuh pilar konservasi tersebut seperti melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat melestarikan lingkungan dan mengurangi polusi. Misalnya melakukan penanaman pohon massal yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Semarang beserta para dosen, dekan, bahkan rektor.

Untuk itu pemberi materi dalam rumah ilmu konservasi ini harus memahami dengan benar dan sebaik mungkin mengenai konservasi itu sendiri khususnya mengenai 7 pilar konservasi dan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga para mahasiswa, warga Universitas Negeri Semarang sendiri maupun warga sekitar lingkungan Universitas Negeri Semarang dapat memahami dengan benar apa maksud dari konservasi tersebut serta apa manfaatnya bagi makhluk hidup dan alam semesta. Oleh karena itu, rumah ilmu konservasi ini harus mengadakan sosialisasi terlebih dahulu untuk memperkenalkan dasar- dasar dari konservasi itu sendiri dan untuk lebih jelasnya dapat bergabung ke dalam rumah ilmu konservasi Universitas Negeri Semarang. Dengan diadakannya sosialisasi, para mahasiswa dan warga sekitar lingkungan kampus dapat mengerti apa sebenanrnya maksud diadakannya Universitas Konservasi ini. Sehingga program Universitas Konservasi dapat berjalan dengan adanya aksi nyata dari para mahasiswa dan warga sekitar lingkungan kampus.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Shima Ayu Febriani (4301415026)_pendidikan kimia 2015_ rombel 01_UNNES