MAKNA SESUNGGUHNYA DI BALIK KATA “PEMIMPIN”

Pemimpin bukan hanya ia yang sekedar duduk di tahta dengan segala kewenangan jabatannya, namun pemimpin adalah ia yang mampu memeluk, mengayomi dan menjadi wadah aspirasi bagi setiap anggotanya. Seorang pemimpin yang hanya duduk di tahtanya dengan jabatan yang ia miliki, tidak bisa dikatakan sebagai seorang pemimpin.

Seorang pemimpin wajib mengkoordinir anggotanya. Pemimpin bukan hanya orang yang mampu memanajemen anggotanya, tetapi harus bisa memberikan contoh yang baik bagi anggotanya, bukan malah menjadi contoh buruk dalam mengemban amanatnya.

Namun di balik itu semua, seorang pemimpin juga seorang manusia biasa, ia juga pernah salah dan tak jarang banyak kritik yang menghujaninya. Tapi terkadang untuk menjadi seorang pemimpin, berpura-pura untuk tuli itu perlu. Jika semua kritik yang ada ditanggapi dengan hati yang panas justru akan menjadi penyakit mematikan yang dapat menggerogoti dirinya sendiri. Tapi, dari kritik-kritik itulah seorang pemimpin mampu menilai apakah dirinya sudah layak dikatakan sebagai “PEMIMPIN” apa belum. Mengapa seperti itu?? Jika sampai ada anggota yang melakukan protes atau memberikan kritik kepada pemimpinnya, jelas disitu terlihat bahwa seorang pemimpin belum bisa melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan baik. Sehingga kritik tersebut dapat dijadikan tolak ukur untuk menenetukan apakah ia sudah bisa dikatakan sebagai “PEMIMPIN” apa belum.

Dalam sebuah organisasi yang kaitannya dengan pemimpin pasti ada perbedaan pendapat antara pemimpin dan anggota-anggotanya, sebagai seorang pemimpin ia harus bisa mngesampingkan sedikit egonya dan membiarkan anggota-anggotanya menyampaikan pendapat mereka dahulu dan dari sanalah dapat dilakukan musyawarah untuk mendapatkan keputusan akhir yang terbaik yang pastinya bermanfaat bagi semuanya.

Tapi perlu diingat bahwa perbedaan itulah yang mampu memberikan warna dalam perjalanan suatu organisasi

“Hidup itu harus dimanfaatkan, jangan untuk hidup yang biasa-biasa saja. Selalu berada pada zona nyaman tanpa ingin keluar dan merasakan berada pada zona rawan. Tapi manfaatkanlah hidup untu berorganisasi mengambil segala resiko yang ada, menerjang setiap rintangan yang menerpa dan menyelesaikan setiap permasalahan yang ada dengan hati yang dingin untuk bisa mendapatkan jiwa KEPEMIMPINAN”.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Shima Ayu Febriani (4301415026)_pendidikan kimia 2015_ rombel 01_UNNES

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: