Recent Comments

    Archives

    Categories

    Seandainya Pepohonan Adalah Mata, Mungkin Sebentar Lagi Manusia Buta…

    “Tebang saja semuanya” kata seseorang lengkap dengan tas pinggang kecil yang melingkari perutnya. “Kita akan dapat banyak untung! Hahahaha” lanjutnya dengan tawa yang menggelegar.
    Suara itu benar-benar membuat Parjo ngeri. Orang kota itu memang jahat, batinnya. Dengan sesuka hati dia memusnahkan makhluk yang sama-sama hidup. Dan dengan perasaan yang masih takut-takut, Parjo kembali mengayuh sepedanya menuju rumahnya.
    Tempat tinggal Parjo memang masih beberapa kilometer lagi dari Desa Kembang. Namun entah mengapa Parjo lebih suka melewati desa itu daripada mencari jalan alternatif yang lebih dekat dari rumahnya. Ya, Parjo memang selalu berangkat dan pulang sekolah melewati Desa Kembang. Alasannya, Desa kembang tidak beda jauh dari desanya, Desa Ngarum. Kedua desa itu masih terlihat asri. Banyak pepohonan yang rindang, sawah yang masih hijau, pun semak belukar masih nampak tumbuh di sana-sini. Jadi, jika Parjo mengayuh sepedanya sejauh apapun dia masih bisa merasakan oksigen masuk ke paru-parunya.
    Tetapi kini, hampir-hampir Parjo selalu menebahkan dada saat melewati Desa Kembang. Dia terlampaui sering melihat pepohonan di sana ditebang begitu saja. Jika sudah begitu, terkadang jalan di sekitar Desa Kembang akan macet. Ada banyak truk yang berhenti di sepanjang jalan. Ada juga alat-alat besar yang bunyinya berisik. Semua itu membuat hati Parjo makin resah.
    “Sudah pulang, Jo?” kata ibu sembari melipat beberapa baju di lincak, di teras rumah.
    Parjo hanya mengangguk. Lalu meletakkan sepedanya di pekarangan rumahnya. Beberapa saat dia melangkah mendekati tempat dimana ibunya duduk. Dan dengan rasa hormat, dia mencium tangan ibunya.
    “Sana makan dulu, Jo. Tumben jam segini kok baru pulang? Lewat Desa Kembang lagi?” tanya Ibu menghela nafas. “Kan ibu sudah bilang tho , Jo?
    Mbok ndak usah lewat Desa Kembang lagi. Jauh, Jo. Lagi pula Desa Kembang kan sering macet” lanjut ibu.
    “Parjo tidak suka lewat desa yang lain, Bu. Parjo lebih suka melihat pemandangan di sekitar Desa Kembang” jawab Parjo sambil menarik nafas panjang. “Tapi sekarang, jalanan di sekitar Desa Kembang kok jadi seperti itu ya Bu?”
    “Begitu bagaimana maksud kamu?”
    “Sudah hampir habis pepohonannya, sawah-sawah yang dulu berkelok juga sekarang banyak yang jadi rumah, Bu”
    “Mungkin memang sumber penghasilan Desa Kembang dari pepohonannya, Jo. Kan kamu tau sendiri kalau banyak pohon jati dan pohon pinus di sana”
    “Menebang sih boleh saja, Bu. Tapi tidak boleh asal-asalan. Penebangan itu juga harus disertai juga dengan penanaman. Kata guru geografi Parjo, musim di Indonesia sudah tidak bisa ditentukan. Yang seharusnya musim hujan, masih saja kemarau panjang. Apalagi sekarang ada efek rumah kaca yang membuat temperatur bumi tidak stabil, Bu” jelas Parjo panjang lebar, dan ibunya hanya manggut-manggut mengerti. “Ya sudah, Parjo tak masuk dulu ke dalam, Bu” kata Parjo yang kemudian meninggalkan ibunya.
    ***
    Malam itu, Parjo duduk di serambi rumahnya. Sebentar-sebentar suara jangkrik terdengar bersahutan. Disusul juga suara katak dari kejauhan. Suasana malam di Desa Ngarum memang begini. Meski terlihat kuno, diam-diam Parjo menaruh rasa bangga pada Desanya. Desa Ngarum masih memiliki pepohonan yang rindang yang tumbuh di mana-mana. Pun masih ada sawah yang belum tergantikan dengan bangunan-bangunan besar.
    Lamunan Parjo terhenti seketika setelah air hujan tiba-tiba turun begitu lebatnya. Parjo segera menghambur ke dalam rumah. Dan beberapa menit setelahnya, para tetangga Parjo begitu gaduh. Sesekali ada yang berteriak histeris sambil berlari. Pintu rumah Parjo terketetuk beberapa kali. Ada apa ini? Bapak Parjo yang kemudian membuka pintu itu. Perlahan Parjo sayup-sayup mendengar pembicaraan bapak dan salah satu tetangga. Mereka membicarakan Desa Kembang. Tapi entahlah, Parjo yang berdiri di amping pintu tengah tidak begitu mengerti apa yang sedang mereka diskusikan.
    Tiba-tiba saja bapak Parjo mengganti baju, kemudian mengenakan jas hujan dan siap pergi bersama beberapa rombongan tetangga.
    “Ada apa, Pak?” tanya Parjo yang kemudian nyelonong keluar.
    “Desa Kembang, Jo”
    “Desa Kembang kenapa, Pak?”
    “Longsor. Bapak mau bantu-bantu ke sana dulu. Kamu di rumah saja ya, jaga ibu kamu” kata Bapak yang kemudian bergegas pergi.
    Parjo hanya mampu mengangguk, dan kemudian diam menatap langit yang masih gelap. Parjo tak habis pikir. Desa yang selalu dilewatinya, desa yang selalu dia kagumi selain desanya tiba-tiba setara dengan tanah. Pasti itu karena pohon-pohon yang sering ditebang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
    Dibalik titik hujan yang masih turun menghujam bumi, Parjo merasa sedih. Mengapa manusia sekarang enggan bersahabat dengan alam? Mengapa manusia hanya memikirkan dirinya sendiri? Tidak cintakah dia pada semesta ini?
    Oh, seandainya pepohonan adalah mata, mungkin sebentar lagi manusia buta. Seandainya alam adalah jantung, barangkali esok pagi kita mati.
    Sumber :
    Mega Ayu, Relawan MRC Indonesia, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus.

    PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA JUDUL PROGRAM SATE DOBEL WULAN (SATE DODOL BELIMBING WULUH ANEKA) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

    PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM
    SATE DOBEL WULAN
    (SATE DODOL BELIMBING WULUH ANEKA)

    BIDANG KEGIATAN :
    PKM KEWIRAUSAHAAN

    Diusulkan Oleh :
    1. Shofiana Shoimatun (7311415031/2015)
    2. AtiArifiahSiswi (7311415039/2015)
    3. IneNovanty (7101413332/2013)
    4. AnggitaLarasati (7311415033/2015)
    5. Radika Ayu Erriawati (3301415008/2015)

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
    SEMARANG
    2015

    PENGESAHAN PKM-KEWIRAUSAHAAN

    1. Judul Kegiatan : Brownies Kusiraju (KueSingkong Rasa Keju)
    2. Bidang Kegiatan : PKM-K
    3. Ketua Pelaksana Kegiatan
    a. Nama Lengkap : SitiNapsiyanah
    b. NIM : 7311415062
    c. Jurusan : Manajemen
    d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarang
    e. Alamat Rumah Dan No Tel./Hp : Ds. KedungkelorRt. 02 Rw. 05Kec. Warureja Kab. Tegal
    f. Alamat Email : sitinapsiyanah1997@gmail.com
    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 5 orang
    5. Dosen Pendamping
    a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Amin Pujiati, SE., M.Si
    b. NIDN : 0021086904
    c. No Telp : 08156622997
    6. Biaya Kegiatan Total
    a. Dikti : Rp 8.567.000,00
    b. Sumber Lain : Rp ……………
    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3bulan

    Semarang, 10 Oktober 2015
    Menyetujui,
    Ketua Jurusan Manajemen Ketua Pelaksana

    Rini Setyo Witiastuti, S.E.M.M SitiNapsiyanah
    NIP. 197610072006042002 NIM. 7311415062

    Pembantu Rektor Bid. Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

    Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si. Dr. Amin Pujiati, SE., M.Si
    NIP. 196012171986011001 NIDN. 0021086904

    DAFTAR ISI

    HALAMAN PENGESAHAN i
    DAFTAR ISI ii
    RINGKASAN iii
    BAB I PENDAHULUAN
    1.1. Latar Belakang 1
    1.2. Perumusan Masalah 1
    1.3. Tujuan 2
    1.4. Luaran Yang Diharapkan 2
    1.5. Kegunaan 2
    BAB IIGAMBARAN UMUM USAHA
    2.1 Analisis Produk 3
    2.2 Analisis Pasar 4
    2.3 Analisis Pesaing 5
    2.4 Rencana Pemasaran dan Strategi Promosi 5
    2.5 Analisis Keuangan 6
    BAB III METODE PELAKSANAAN
    3.1 Pra Produksi 8
    3.2 Produksi 8
    3.3 Pasca Produksi 9
    BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
    4.1 Biaya Produksi 10
    4.2 Jadwal Kegiatan 10
    DAFTAR PUSTAKA 11
    DAFTAR LAMPIRAN
    Lampiran 1 12
    Lampiran 2 18
    Lampiran 3 21
    Lampiran 4 23

    RINGKASAN

    Belimbing wuluh adalah buah yang sangat dikenal di kalangan masyarakat. Belimbing wuluh dikenal dengan buah yang sangat asam namun menyegarkan. Belimbing wuluh banyak digunakan untuk membuat bumbu masakan penghasil rasa masam yang alami. Rasa asamnya juga sangat cocok untuk dibuat rujak atau asinan. Akan tetapi, masih sedikit yang mengolah belimbing wuluh menjadi jajanan pasar. Padahal dengan diolahnya belimbing wuluh menjadi jajanan pasar, akan memperbaiki gizi jajanan di kalangan masyarakat. Mengingat pada saat ini, kandungan gizi dalam jajanan kurang diperhatikan oleh penjual maupun pembeli.Oleh karena itu kami membuat inovasi jajanan pasar “SATE DOBEL WULAN” yang artinya Sate Dodol Belimbing Wuluh agar masyarakat dapat mengenal gizi baik dari belimbing wuluh dan dapat mengkonsumsi jajanan pasar yang bergizi serta dengan harga terjangkau. Sate dodol belimbing wuluh memiliki keunggulan yaitu disajikan dalam berbagai variasi rasa. Dalam pembuatan produk ini, kami mempertimbangkan berbagai segi, misalnya segi manfaat dan nilai ekonomi.Belimbing wuluh memiliki kandungan gizi baik bagi kesehatan seperti niacin, asam karoten, thiamine, kalsium dan serat. Belimbing wuluh dipercaya untuk mengobati batuk, mengatasi diabetes, mengobati sakit gigi, mengatasi jerawat, mengatasi panu, mencegah hipertensi, mengatasi sariawan. Oleh karena itu belimbing wuluh sangat baik untuk di konsumsi masyarakat. Dengan adanya produk ini akan memperbaiki gizi dan kesehatan masyarakat sekitar.Kegiatan ini kami rencanakan untuk kegiatan yang berkelanjutan. Sehingga dapat kami jadikan sumber pendapatan untuk meringankan beban orang tua kami.

    Kunci : Penghasilan, Kesehatan

    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang
    Indonesia adalah negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya. Tetapi masih banyak sumber daya alam yang belum di manfaatkan seoptimal mungkin oleh masyarakat. Belimbing wuluh adalah buah yang sangat dikenal di kalangan masyarakat. Belimbing wuluh dikenal dengan buah yang sangat asam namun menyegarkan. Belimbing wuluh banyak digunakan untuk membuat bumbu masakan penghasil rasa masam yang alami. Rasa asamnya juga sangat cocok untuk dibuat rujak atau asinan. Akan tetapi masih jarang yang mengolah belimbing wuluh dijadikan minuman atau pun makanan ringan.
    Belimbing wuluh memiliki kandungan gizi yang sangat banyak. Berikut kandungan gizi nutrisi belimbing wuluh :
    KANDUNGAN JUMLAH KANDUNGAN
    Niacin 0.3 mg Vitamin C
    Asam karoten 0.03 mg Vitamin B
    Thiamine 0.01 mg Zat besi
    Kalsium 3.5 mg Fosfor
    Serat 0.6 mg Protein
    Belimbing wuluh memiliki banyak manfaat seperti mengobati batuk, mengatasi diabetes, mengobati sakit gigi, mengatasi jerawat, mengatasi panu, mencegah hipertensi, mengatasi sariawan. Oleh karena itu belimbing wuluh sangat baik untuk di konsumsi masyarakat. Seperti halnya dodol, makanan yang menjadi favorit di masyarakat terutama mahasiswa dan anak-anak muda. Dodol dikenal dengan jajanan yang manis legit dan lembut. Dalam kesempatan kali ini, kami berusaha mengemas buah belimbing wuluh menjadi dodol yang berbentuk sate dengan topping beraneka rasa agar belimbing wuluh menjadi favorit masyarakat selain digunakan sebagai bumbu masakan dan rujak.
    Dalam inovasi kami kali ini, kami menamakan produk kami “SATE DOBEL WULAN” (Sate Dodol Belimbing Aneka). Pengolahan belimbing wuluh menjadi dodol juga bermaksud menjadikan belimbing sebagai jajanan yang familiar di semua kalangan yang bergizi baik.

    1.2. Perumusan Masalah
    Dari latar belakang yang kami uraikan diatas, dapat disimpulkan perumusan masalah sebagai berikut :
    1. Bagaimana cara meningkatkan minat masyarakat terhadap buah belimbing wuluh?
    2. Bagaimana konsep penyajian produk agar konsumen tertarik dengan dodol belimbing wuluh?
    3. Apa keunggulan produk permen gandul dengan permen yang lain

    1.3. Tujuan
    Tujuan dibuatnya program ini adalah sebagai berikut :
    1. Meningkatkan peminat produk dari belimbing wuluh.
    2. Menciptakan jajanan yang sehat dan berkualitas dengan harga yang terjangkau di kalangan masyarakat.
    3. Melatih dan meningkatkan kreativitas serta keterampilan berwirausaha.

    1.4. Luaran Yang Diharapkan
    Produk yang akan kami hasilkan yaitu dodol belimbing wuluh yang akan kami kemas dalam berbagai macam variasi yaitu :
    1. Produk sate dodol belimbing wuluh rasa coklat.
    2. Produk sate dodol belimbing wuluh rasa meses.
    3. Produk sate dodol belimbing wuluh rasa keju.
    4. Produk sate dodol belimbing wuluh rasa wijen.

    1.5. Kegunaan
    Kegiatan usaha yang akan kami jalankan memiliki banyak kegunaan dan manfaat bagi berbagai kalangan, sebagai berikut :
    1. Bagi kalangan mahasiswa, manfaat yang akan diperoleh yaitu :
    a. Kegiatan usaha ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi mahasiswa, sehingga dapat menambah uang saku dan meringankan beban orang tua.
    b. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan manajemen keuangan dan manajemen waktu.
    c. Kegiatan ini dapat melatih dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha.
    d. Kegiatan ini dapat melatih mahasiswa dalam kerja tim.
    2. Bagi kalangan masyarakat sekitar, manfaat yang akan diperoleh dari produk kami sebagai berikut :
    a. Kegiatan ini dapat memberikan asumsi kepada masyarakat bahwa belimbing wuluh bukan hanya untuk dijadikan sebagai bumbu masakan tetapi juga dapat diolah menjadi jajanan yang enak.
    b. Masyarakat dapat mengkonsumsi jajanan yang mengandung gizi baik dengan harga yang terjangkau.

    BAB II
    GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

    2.1. Analisis Produk

    2.1.1. Deskripsi
    Produk yang penulis buat merupakan slah satu inovasi dari olahan buah belimbing wuluh yaitu jajanan sate dodol belimbing wuluh. Penulis mencoba mengenalkan inovasi ini kepada msarakat dimana pada umumnya masyarakat mengenal belimbing wuluh sebagai bumbu masakan, bukan sebagai buah. Banyak yang berfikiran belimbing wuluh tidak untuk dijadikan buah karena rasanya yang sangat asam. Sehingga, belimbing wuluh kurang akrab di kalangan anak muda dan mahasiswa. Jajanan pada zaman sekarang ini, sangatlah sulit untuk dijanjikan gizinya. Masyarakat kurang memperhatikan gizi dari produk yang mereka konsumsi, karena kebanyakan memikirkan harga murah dengan jumlah yang banyak. Oleh karena itu, penulis menciptakan inovasi baru yaitu SATE DOBEL WULAN (Sate Dodol Belimbing Wuluh Aneka) agar masyarakat dapat mengenal jajanan belimbing wuluh yang kaya akan gizi.
    Dari kegiatan ini pula, penulis bermaksud untuk mengambil keuntungan agar dapat menambah uang saku dan tentunya dapat meringankan beban orang tua. Selain itu, penulis dapat melatih diri menjadi seorang wirausaha dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha sebagai bekal untuk masa yang akan datang.

    2.1.2. Penyajian
    Dalam penyajian, kami akan menyajikan produk dengan membungkus sate menggunakan plastic satu per satu.

    2.1.3. Keunggulan produk
    Keunggulan dari produk sate dodol belimbing wuluh yaitu belimbing yang terkenal sangat asam akan dikombinasikan dengan dodol yang sangat manis sehingga ada perpaduan antara rasa asam dan rasa manis. Selain itu sate juga akan diberi variasi rasa lain pada lapisan luarnya yaitu dengan rasa coklat, meses, wijen dan keju. Walaupun sudah banyak produk dodol buah di pasaran Indonesia, akan tetapi banyak yang vitamin dan kandungan gizi lainnya berkurang. Hal itu tidak sama halnya dengan produk kami. Rasa khas dari belimbing wuluh masih terasa walaupun sudah di olah menjadi dodol. Sehingga tidak menghilangkan gizi, tekstur dan ciri khas buah belimbing wuluh.

    2.1.4. Keterkaitan dengan produk lain termasuk perolehan bahan baku
    Produk kami menggunakan bahan baku yang sangat mudah didapatkan di daerah tempat asal kami yaitu Kendal, sehingga kami tidak sulit dalam mencari bahan baku dan mempermudah dalam memproduksi. Kemudian kami ingin memanfaatkan buah belimbing wuluh yang pada umumnya tidak di olah oleh masyarakat itu sendiri.

    2.2. Analisis Pasar
    Target pasar yang akan kami jadikan sasaran penjualan adalah masyarakat sekitar sekaran dan para mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Tetapi kami berharap produk kami dapat dikenal dan meluas di berbagai daerah. Analisis pasar yang akan kami lakukan dengan cara :
    a. Pasar Keseluruhan
    Pasar keseluruhan merupakan suatu tempat dimana perusahaan membuka usaha. Lokasi usaha sate dodol belimbing wuluh akan kami buka di wilayah Sekaran dan di daerah sekitar Universitas Negeri Semarang. Alasan kami memilih lokasi tersebut karena banyak mahasiswa yang menyukai jajanan. Terutama jajanan dodol dengan tampilan unik.
    Usaha penjualan SATE DOBEL WULAN merupakan usaha pertama kami, oleh karena itu pemasaran produk kami belum terlalu luas dan dikenal masyarakat. Akan tetapi harapannya, kami dapat memperluas pemasaran dengan adanya bantuan dari mitra kerja.
    b. Segmen Pasar dan Pasar Keseluruhan
    Dalam kegiatan usaha SATE DOBEL WULAN yang kami lakukan, kami memperhatikan dan mempertimbangkan mengenai keinginan dan kebutuhan serta selera masyarakat. Oleh karena itu, kami melakukan segmentasi pasar dalam menentukan segmen pasar yang akan kami layani dengan menggunakan beberapa variable :
     Geographic Variable
    Usaha SATE DOBEL WULAN dalam geographic variable memperhatikan keadaan wilayah yang strategis untuk membuka usaha. Usaha SATE DOBEL WULAN memilih segmen pasar wilayah Sekaran dan Universitas Negeri Semarang.
     Demographic Variabel
    Dalam demographic variable, usaha SATE DOBEL WULAN yang kami laksanakan memperhatikan sasaran masyarakat yang cenderung menyukai jajanan dan camilan. Usaha SATE DOBEL WULAN memilih segmen pasar usia remaja dan anak-anak.
     Psychographic Variable
    Dalam psychographic variable, usaha SATE DOBEL WULAN yang kami laksanakan memilih segmen pasar yang memiliki gaya hidup konsumtif.
     Buyer Behavior Variable
    Dalam behavior variable, usaha SATE DOBEL WULAN yang kami laksanakan memilih segmen pasar yang loyal.

    2.3. Analisis Pesaing
    Dalam dunia bisnis, sudah tidak asing lagi dengan adanya pesaing. Adanya pesaing dapat memberikan keuntungan bagi kami, karena pesaing dapat kami jadikan motivator bagi perusahaan untuk menjadi lebih baik dari yang sebelumnya dengan cara yang sportif. Di samping itu, pesaing juga dapat mematikan usaha kami jika kami tidak memperhatikan keberadaan pesaing usaha kami.
    Dari analisa yang telah kami lakukan, usaha penjualan SATE DOBEL WULAN memiliki pesaing yang sangat banyak, seperti banyaknya produk dodol dengan aneka rasa buah, akan tetapi kami meyakini bahwa produk kami dapat menjadi unggulan. Untuk menghadapi pesaing penjualan SATE DOBEL WULAN, kami melakukan analisis SWOT :
    a. Strength (Kekuatan)
    Kekuatan dari produk yang kami jual yaitu terjamin kesehatannya, karena menggunakan bahan-bahan alami tanpa pengawet dan bahan kimia lainnya.
    b. Weakness (kelemahan)
    Kelemahan yang terdapat dalam produk kami yaitu tidak dapat bertahan lama karena tidak menggunakan bahan pengawet. SATE DOBEL WULAN hanya dapat bertahan 1 minggu saja tetapi tanpa tambahan lapisan aneka rasa. Jika sudah dilapisi aneka rasa tersebut, sate yang kami produksi hanya bertahan 3 hari saja.
    c. Opportunity (Peluang)
    Bahan baku yang kami gunakan untuk membuat SATE DOBEL WULAN mudah diperoleh sehingga mempermudah kami dalam memproduksi dalam jumlah banyak.
    d. Treats (Ancaman)
    Usaha SATE DOBEL WULAN yang kami laksanakan mempunyai ancaman yaitu banyaknya produk dodol dengan berbagai rasa buah.

    2.4. Rencana Pemasaran dan Strategi Promosi
    a. Rencana Pemasaran
    Rencana pemasaran yang kami lakukan dalam mempromosian produk SATE DOBEL WULAN dengan cara menggunakan pemesanan on-line di berbagai social media seperti di facebook, twitter maupun social media lainnya, membuka stand di tempat-tempat strategis seperti sekolahm tempat wisata. Selain itu kami juga menyebarkan brosur maupun pamphlet di jalan-jalan.
    b. Strategi Promosi
    Mengingat produk yang akan kami buat adalah produk dengan inovasi baru, maka perlu dilakukan promosi produk. Adapun langkah-langkah yang akan kami lakukan untuk mengenalkan produk adalah sebagai berikut :
    • Promosi secara langsung.
    Kami akan mempromosikan produk kami secara langsung dari mulut ke mulut kepada masyarakat terutama mahasiswa di sekitar lingkungan kami. Kami akan menjelaskan mengenai produk kami, jenis-jenis variasi produk dan membawakan sampel produk sate kami. Sehingga teman-teman mahasiswa dan masyarakat sekitar tau dan mengerti apa itu sate dobel wulan itu. Dengan memberikan sampel, kami berharap dapat menarik mahasiswa untuk membeli dan menjadi pelanggan produk kami.
    • Promosi secara tidak langsung.
    Selain promosi secara langsung, kami juga akan mempromosikan produk dengan cara penyebaran media cetak seperti brosur,pamflet, baliho, leaflet dan poster yang menunjukkan keunggulan dari produk kami serta menyertakan nomor telepon agar memudahkan konsumen untuk memesan atau mencari informasi lebih lanjut.
    • Promosi melalui sosial media.
    Sosial media pada saat ini merupakan hal yang sangatlah akrab di lingkungan masyarakat. Kami memanfaatkan peluang tersebut untuk menyebarkan informasi, dan brosur dalam bentuk soft file yang kami upload melalui sosial media misalnya facebook, twitter, instagram, dan lain-lain.
    • Promosi dengan memberikan diskon untuk pembukaan penjualan produk.
    Hal utama dan pertama dalam produksi kami adalah mendapatkan pelanggan yang banyak. Dengan adanya diskon akan memperbanyak masyarakat yang akan tertarik dan penasaran dengan produk kami sehingga otomatis akan memesan dan mencoba produk kami.

    2.5. Analisis Keuangan
    2.5.1. Penentuan Harga Produksi
    Harga pokok produksi
    Biaya operasional per bulan
    = biaya tetap + bahan habis pakai + perjalanan + lain lain
    = Rp1.380.000 + Rp2.798.000 + Rp. 400.000 + Rp330.000
    = Rp4.908.000
    Target penjualan per bulan = 3000 tusuk sate
    Harga pokok produksi /bln = Rp4.908.000 / 3000
    = Rp 1.636
    = Rp 1.700

    2.5.2. Rencana Produksi
    Harga Sate Dobel Wulan/tusuk = Rp 2000
    Total penjualan per bulan = Rp 2.000 x 3.000
    = Rp 6.000.000

    Total penjualan Rp6.000.000
    HPP Rp4.908.000 _
    Laba kotor Rp 1.092.000
    Biaya-biaya
    Biaya iklan Rp 150.000
    Biaya lain-lain Rp 330.000 _
    Rp 480.000 _
    Laba bersih Rp 612.000
    2.5.3. Laporan laba rugi/ bulan

    2.5.4. Break Event Point
    BEP harga produksi = Total Harga
    Volume produksi
    = Rp 6.000.000
    3.000
    = Rp 2.000
    Artinya, pada harga Rp 2.000 usaha ini berada pada titik imbas.
    BEP volume produksi = total biaya
    harga
    = Rp4.908.000
    Rp 2.000
    = 2.454
    Artinya, pada jumlah volume produksi 2.454 buah, perusahaan tidak mengalami keuntungan dan kerugian.

    2.5.5. B/C Ratio = hasil penjualan
    Biaya operasional
    = Rp6.000.000
    Rp4.908.000
    = 1.22
    Artinya, tiap biaya yang dikeluarkan hasil penjualan sebesar1,22 kali lipat. Sehingga usaha ini layak untuk dikembangkan.
    2.5.6. Return of Investment (ROI) = Keuntungan
    Total biaya
    = Rp 1.092.000
    Rp 4.908.000
    = 0,222
    Artinya, usaha ini layak untuk dikembangkan karena setiap pembiayaan sebesar Rp 100 diperoleh keuntungan Rp 22.

    BAB 3.METODE PELAKSANAAN

    1. Pra Produksi

    a. Tahap Perencanaan
     Hal pertama yang akan kami lakukan adalah survei pasar. Dengan survei pasar kami dapat mengetahui kondisi pasar, selera konsumen, dan perencanaan inovasi produk yang akan kami lakukan.
     Setelah survei pasar kami akan melakukan penelitian terhadap usaha yang akan kami jalankan. Hal tersebut dimaksudkan agar kami dapat menganalisis keuntungan yang akan kami dapatkan, apakah untung atau malah sebaliknya.

    b. Tahap Persiapan
     Persiapan awal yang akan kami lakukan yaitu menentukan alat dan bahan yang akan kami gunakan serta menentukan tempat produksi yang strategis.
     Selanjutnya kami akan menyiapkan bahan baku yang akan dioleh menjadi sate dodol yaitu belimbing wuluh.

    c. Tahap Pengadaan Produk
     Pada tahap pengadaan produk, hal yang kami lakukan adalah membuat contoh / sampel produk. Kegiatan tersebut kami lakukan agar mengetahui respon dari calon konsumen, tanggapan dan selera konsumen. Kritik dan saran konsumen akan lebih membantu kami dalam menciptakan produk yang sesuai dengan pasaran. Dalam pengadaan produk ini hal-hal yang perlu kami perhatikan adalah cita rasa, bentuk dan penampilan produk serta kesesuaian selera dari calon konsumen.

    2. Produksi
    a. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
     Tahap yang paling penting adalah produksi. Kegiatan produksi ini meliputi beberapa tahapan, diantaranya adalah tahapan pemilihan bahan baku, pengolahan dan pembuatan produk.
     Kemudian sebelum dipasarkan produk akan kami kemas dengan tampilan yang menarik dan unik. Pemasaran prosuk merupakan kunci keberhasilan penjajakan produk baru kami. . Adanya pemasaran akan mengenalkan produk kami di kalangan masyarakat Pemasaran yang berhasil akan menarik para calon konsumen untuk mencoba produk yang kami ciptakan. Hal yang sangat penting dalam pemasaran produk adalah stategi pemasaran yang tepat. Jadi perlu adanya strategi pemasaran.
     Pemasaran produk kami laksanakan dengn berbagai cara, yaitu promosi secara langsung kepada calon konsumen, promosi melalui media cetak seperti brosur, promosi melalui sosial media, dan promosi melalui diskon dalam pembukaan penjualan produk.
     Setelah pemasaran dilakukan, kami akan membuka penjualan produk dengan program diskon 10% untuk 1 minggu pertama dalam penjualan karena sasaran pertama dalam penjualan pertama kami ini adalah pelanggana yang banyak dan setelah memiliki pelanggan kami akan berorientasi pada keuntungan.

    3. Pasca Produksi
    a. Tahap Evaluasi
     Tahapan terakhir yang harus kami lakukan dalam menjalankan usaha ini adalah tahap Evaluasi. Tahap evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan produksi yang telah kami lakukan sebelumnya. Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan besarnya keuntungan yang diperoleh untuk mendapatkan data yang akurat sebagai bahan untuk evaluasi.
     Setelah evaluasi, maka kami dapat memperbaiki kegiatan produksi kami dan menciptakan produk yang lebih baik dan berkualitas lagi dengan inovasi yang lebih menarik lagi.

    BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1. Anggaran Biaya

    Biaya tetap Rp 1.380.000
    Biaya bahan habis pakai Rp 2.798.000
    Biaya perjalanan Rp 400.000
    Biaya lain-lain Rp 330.000
    TOTAL Rp 4.908.000

    4.2. Jadwal Kegiatan
    No. Agenda Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
    1. Survei pasar
    2. Pemilihan tempat
    3. Pembelian alat
    4. Pembelian bahan baku
    5. Pembuatan sampel produk
    6. Pembuatan brosur
    7. Kegiatan produksi
    8. Pemasaran
    9. Evaluasi
    10. Pembuatan laporan
    11. Penyerahan laporan

    Parikan Konservasi

    Dolan nyang sampangan lewat jembatan wesi
    Menyang taman ayo rekreasi
    Ayo padha nggalakke reboisasi
    Kanggo nyengkuyung Unnes Konservasi

    Balik kampung gawa duku
    Duku iku favoritku
    Alas ijo iku alasku
    Unnes Konservasi iku kampusku

    Mangan bakmi wayah udan
    Anget anget enak tenan
    Ayo kanca padha syukuran
    Wanci udan uwis ketekan

    Membangun Rumah Ilmu Untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #2

    Reputasiku Kampus Hijauku

    Unnes Konservasi adalah kata yang tak asing lagi di telinga kalangan masyarakat. Mahasiswa UNNES wajib bangga dan wajib bahagia dengan sebutan tersebut. Kebanggaan itu tidak hanya perasaan bangga semata dari dalam diri saja, tetapi kita wujudkan dalam tindakan. Belajar lebih dalam lagi yuk mengenai konservasi.
    Kampus yang hijau dan rindang adalah kampus harapan setiap mahasiswa, agar menciptakan suasana belajar yang nyaman, dan menyenangkan. Dengan kenyamanan tersebut, keberhasilan dalam pembelajaran akan terwujud dan tercapai dengan baik. Oleh karena itu penghijauan lingkungan kampus perlu di galakkan. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan kuliah konservasi. Kuliah pendidikan konservasi hanya ada di Universitas Negeri Semarang. Dengan adanya kuliah pendidikan konservasi, maka akan terwujud tujuan konservasi kampus kita. Sedikit demi sedikit konservasi kampus hijau dapat terwujud. Karena mahasiswa juga terbekali dengan ilmu-ilmu konservasi, terutama konservasi lingkungan. Banyak yang dapat dilakukan terutama oleh mahasiswa yaitu misalnya membuang sampah di tempatnya, menggunakan listrik secukupnya. Hal-hal semacam itu tidak hanya dilakukan dalam lingkungan kampus saja akan tetapi dapat dilakukan di mana saja.
    Perlu kita ingat, konservasi bukan hanya konservasi lingkungan saja, melainkan juga konservasi social budaya. Konservasi social budaya contohnya menjaga akhlak dan perilaku serta menjaga kearifan local budaya.
    Demi keberhasilan kampus hijau sebagai rumah menuntut ilmu bagi mahasiswa emas maka wajib ditekankan dan ditanamkan dalam hati masyarakat UNNES yaitu jiwa konservasi agar menghasilkan kampus konservasi yang hijau nan elok.

    “Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

    Membangun Rumah Ilmu Untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #1

    “The Wise Use Of Nature Resource”

    Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan untuk kesejahteraan masa depan. Konservasi memiliki beberapa wujud seperti konservasi Lingkungan (Sumber Daya Alam) dan konservasi sosial budaya. UNNES merupakan satu-satunya universitas yang berbasiskan konservasi. UNNES dalam konservasi memiliki 7 pilar yaitu keanekaragaman hayati/biodeversitas, arsitektur hijau dan sistem transportasi internal. pengelolaan limbah, kebijakan nirkertas, energi bersih, konservasi etika, seni dan budaya, dan kaderisasi konservasi.
    UNNES adalah universitas hijau yang menyejukkan. itu adalah harapan besar bagi seluruh warga UNNES, baik dari mahasiswa, dosen, maupun pegawai-pegawai. Perwujudan semboyan konservasi ahrus lebih ditekankan lagi oleh semua warga UNNES demi terciptanya kampus hijau. Banyak cara yang dapat kita tempuh untuk mewujudkan konservasi kampus kita. Salah satunya adaah dengan diselenggarakan pembelajaran mengenai konservasi yaitu mata kuliah “Pendidikan Konservasi”. Dengan adanya pendidikan konservasi, mahasiswa dapat lebih mengenal, mengetahui, dan memahami dengan mendalam mengenai konservasi, tapi mahasiswa juga berperan aktif dalam perwujudan UNNES KONSERVASI. Kerjasama antara dosen dan mahasiswa harus dan perlu dijaga dan ditingkatkan. Pendidikan konservasi yang ada di UNNES tidak hanya teori di dalam kelas, melainkan juga diadakan agenda kuliah umum konservasi di luar ruangan. Banyak kegiatan yang diselenggarakan untuk menyalurkan dan mewujudkan aksi konservasi untuk kampus kita. Mahasiswa wajib untuk mengikutinya dan mensukseskan agenda-agenda tersebut.

    “Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”