Menurunnya Penggunaan Bahasa Indonesia yang Benar di Kalangan Mahasiswa pada Era Globalisasi

(Penggunaan Bahasa Gaul di Lingkungan Mahasiswa)

Oleh Siti Fatimah/ 5213415002

Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia dalam kehidupan sehari – hari. Bahasa digunakan sebagai media penyampaian pesan atau informasi dari individu satu ke individu lainnya. Sama halnya dengan negara lain, Indonesia juga memiliki bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Dimana bahasa tersebut digunakan oleh semua warganya untuk berkomunikasi. Bahasa Indonesia kedudukannya sangat penting bagi Indonesia,oleh karena itu Bahasa Indonesia perlu dijaga dan diestarikan. Mahasiswa merupakan agen bangsa yang diamanahi untuk melestarikan dan menjaga Bahasa Indonesia. Akan tetapi, sekarang ini kalangan mahasiswa lebih sering menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidahnya atau lebih condong ke bahasa gaul. Belum lagi, sekarang ini kita  hidup di zaman globalisasi yang mana  pada zaman ini banyak kebudayaan asing yang mulai masuk,terutama pada segi gaya bahasa. Hal ini menyebabkan kalangan mahasiswa mulai asing terhadap Bahasa Indonesia itu sendiri. Sebagian besar dari mereka juga beranggapan bahwa kalau tidak mengerti bahasa gaul berarti orang tersebut tidak gaul. Menurunnya penggunaan Bahasa Indonesia ini akan berakibat pada eksistensi Bahasa Indonesia. Salah satu dampak yang nyata adalah punahnya Bahasa Indonesia di negara kita. Dampak ini akan memperluas lagi, mengingat masalah tersebut menjadikan mahasiswa mulai tidak tertarik lagi untuk belajar Bahasa Indonesia. Apalagi untuk melestarikan Bahasa Indonesia itu sendiri.

Kata kunci : bahasa, bahasa Indonesia, globalisasi, mahasiswa.

 

  1. Pendahuluan

Bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan atau informasi dari individu satu ke individu lainnya. Sama halnya dengan negara lain, Indonesia juga memiliki bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa persatuan ini mulai lahir sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda. Namun, semakin berkembangnya zaman pemakaian Bahasa Indonesia mulai bergeser digantikan dengan pemakaian Bahasa Indonesia yang tidak sesuai kaidah atau yang lebih dikenal dengan bahasa gaul.

Tak ketinggalan, mahasiswa pun mulai terpengaruh oleh bahasa- bahasa tersebut. Bahasa Indonesia gaulpun semakin meraja dikalangan mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Era globalisasi merupakan tantangan besar bagi seluruh dunia termasuk bangsa Indonesia untuk dapat mempertahankan diri di tengah-tengah pergaulan antarbangsa yang sangat rumit. Bangsa Indonesia harus tetap bisa menjaga eksistensinya supaya tidak memudar seiring perkembangan zaman.

2. Bahasa, Bahasa Gaul , dan Globalisasi

a. Pengertian Bahasa dan Bahasa Gaul

Bahasa merupakan sarana komunikasi antara orang satu dengan orang lainnya untuk melakukan pertukaran informasi. Bahasa menjadi kebutuhan pokok setiap orang dalam melangsungkan kehidupannya.

Sedangkan bahasa gaul merupakan bentuk ragam bahasa yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari yang sifatnya menarik dan memiliki arti tertentu untuk merahasiakan arti obrolan di tengah masyarakat.

b.Pengertian Globalisasi

Menurut asal katanya kata “globalisasi” diambil dari kata global yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi lebih dikenal sebagai suatu proses mendunia.

c. Hubungan Bahasa dengan Globalisasi

Bahasa dan globalisasi merupakan suatu komponen yang tak terpisahakan dan saling keterkaitan satu sama lain. Masuknya globalisasi di Indonesia merupakan kesempatan emas untuk turut masuknya gaya bahasa baru, yang mana bahasa tersebut bukan merupakan gaya bahasa orang Indonesia. Bahasa-bahasa itu mulai bermunculan melalui media sosial atau melalui sinetron. Banyaknya media sosial yang dimiliki para mahasiswa mempercepat globalisasi mempengaruhi mahasiswa dalam hal berbahasa .

3. Mahasiswa dan Bahasa Indonesia

a. Pengertian Bahasa dari Sudut Pandang Mahasiswa

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Mahasiswa beranggapan bahwa bahasa yang ada harus sesuai dengan perekembangan zaman. Mereka selalu mengikuti gaya bahasa baru yang sedang menjadi trend di dunia. Bahasa baru tersebut dianggap mahasiswa sebagai gaya bahasa mereka.

b. Hubungan Bahasa Indonesia dan Mahasiswa

Bahasa sebagai kebutuhan utama dalam penyampaian informasi baik secara lisan ataupun tulisan. Bahasa dinilai sebagai suatu komponen terpenting pada diri mahasiswa mengingat mahasiswa merupakan tokoh yang dituntut untuk memiliki pengetahuan berbahasa yang luas. Hal ini disebabkan karena mahasiswa dipilih sebagai orang yang nantinya akan bertemu dengan masyarakat luas. Mahasiswa dituntut untuk memiliki ketrampilan berbahasa Indonesia yang benar. Penggunaan bahasa gaul harus mulai ditinggalkan oleh mahasiswa dan diganti dengan penggunaan bahasa Indonesia yang benar.

4. Mahasiswa, Bahasa dan Globalisasi

a. Globalisasi di Lingkungan Mahasiswa

Globalisasi atau suatu proses mendunia merupakan dampak dari perkembangan zaman. Proses mendunia ini diikuti oleh semua kalangan masyarakat Indonesia, tak terkecuali mahasiswa. Globalisasi di lingkungan mahasiswa merupakan sebuah keadaan yang dianggap sebagai cerminan atau gaya hidup seorang mahasiswa. Mereka cenderung mengikuti perkembangan zaman yang ada agar dianggap sebagai mahasiswa yang tidak ketinggalan zaman.

b. Pengaruh Globalisasi dalam Segi Gaya Bahasa

Seiring perkembangan zaman, globalisasi memberikan banyak pengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Globalisasi mampu mempengaruhi setiap orang tanpa melihat status orang tersebut. Pengaruh tersebut disalurkan  melalui media sosial dan juga sinetron lokal yang sebagian besar menggunakan bahasa gaul yang dianggapnya sebagai gaya bahasa modern. Akan tetapi perlu disadari bahwa tidak semua gaya bahasa sinetron merupakan gaya bahasa yang benar.

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Apabila hal ini akan terus dibiarkan maka akan berakibat pada menurunnya minat mahasiswa dalam hal melestarikan dan menjaga bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia semakin  berkembangannya zaman akan semakin terasa asing di Negara Indonesia itu sendiri. Semakin banyaknya bahasa baru yang masuk di Indonesia menyebabkan banyak mahasiswa menggunakan bahasa Indonesia yang tidak beraturan. Mereka mencampur adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa yang baru saja mereka dapat.

5. Upaya yang Harus Dilakukan agar Mahasiwa Menggunakan Kembali Bahasa Indonesia yang Benar

Melihat fenomena diatas, diperlukan sebuah upaya agar bahasa Indonesia tetap bisa menjaga eksistensinya di zaman globalisasi. Mahasiswa yang merupakan salah satu agen muda pejuang bangsa di masa mendatang sebaiknya memperhatikan masalah ini. Apalagi sebagian besar yang terkena dampak dari globalisasi ini adalah mahasiswa. Mereka perlu memeperhatikan dan mengubah pola pikirnya, menumbuhkan sikap kesadaran diri terhadap pentingnya suatu bahasa nasional yang nantinya akan menumbuhkan sikap kecintaan terhadap bahasa Indonesia.

Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri mahasiswa untuk memperkukuh Bangsa Indonesia dengan penggunaan Bahasa Indonesia. Dengan menanamkan semangat, mahasiswa akan lebih mengutamakan Bahasa Indonesia dari pada menggunakan bahasa gaul. Selain itu, para mahasiswa dapat diberikan tugas praktik berbahasa Indonesia seperti pembuatan makalah, artikel, drama, puisi , dan lain sebagainya. Dengan begitu, dapat mengembangkan kreativitas berbahasa Indonesia mereka dan juga dapat membiasakan mereka berbahasa Indonesia yang benar.

6. Penutup

a. Simpulan

Bahasa dan mahasiswa merupakan suatu komponen yang saling keterkaitan satu sama lain. Mahasiswa sebagai agen muda bangsa bertugas untuk tetap menjaga eksistensi Bahasa Indonesia yang saat ini mulai menurun karena adanya pengaruh globalisasi. Diperlukan kesadaran dari dalam diri masing-masing individu untuk menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Selanjutnya dengan begitu akan mulai muncul kecintaan terhadap Bahasa Indonesia, yang kemudian bisa mengembalikan eksistensi Bahasa Indonesia.

b. Saran

Setelah kita mempelajari bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi ini, kita harus tau bagaimana cara menyikapi globalisasi yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Mahasiswa sebaiknya mampu menyaring bahasa yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Selain itu, seharusnya kita mampu mempertahankan keeksistensian bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Indonesia. Kita juga sebaiknya sebagai kalangan yang terpelajar belajar untuk membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia yang benar.

7. Daftar Referensi

Susilowati. 2013. Makalah Pengaruh Globalisasi Terhadap Perkembangan  Bahasa Indonesia.  https://susilow2411.blogspot.com/2013/01/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap.html . Diunduh pada tanggal 01 Desember 2015

Endang Setiaratnasari.2014. Pudarnya Penggunaan Bahasa oleh Bahasa Gaul di Kalangan Remaja. https://endangsetiaratnasari.blogspot.com/2014/01/ pudarnya-penggunaan-bahasa-indonesia.htmls. Diunduh pada tanggal 01  Desember 2015.

Budaya atau yang lebih dikenal sebagai ciri khas daerah merupakan hasil turun temurun dari nenek moyang Bangsa Indonesia. Hal ini tentu perlu digali lebih lanjut tentang asal usul kebudayaan yang belum kita ketahui secara jelas asalnya. Akan tetapi, ada hal yang lebih penting lagi. Hal tersebut adalah menjaga budaya asli Indonesia supaya tetap ada seiring berkembangnya zaman. Di era globalisasi ini, tak sedikit masyarakat Indonesia yang sudah mulai meninggalkan budaya aslinya dan lebih memilih gaya/trend bangsa Barat.

Melihat hal seperti itu, peran mahasiswa sangat ditunggu- tunggu oleh semua kalangan. Dimana, mereka berharap mahasiswa menjadi sosok pelopor Konservasi Budaya. Konservasi Budaya atau lebih dikenal sebagai pelestarian budaya merupakan langkah yang paling tepat. Langkah ini diharapkan mampu mempengaruhi sedikit banyak orang untuk tidak salah dalam berbudaya.

Universitas Negeri Semarang adalah salah satu kampus yang terus menjaga kebudayaan aslinya melalui kegiatan – kegiatan yang diadakan. Salah satunya adalah Kegiatan Guyub Rupa, kegiatan ini diadakan oleh jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni . Dalam kegiatan ini, berbagai seni ditampilkan . Mulai dari seni lukis, seni musik, dan juga seni tari. Mungkin tidak semua keseniannya adalah asli Indonesia, akan tetapi seni yang ditampilkan merupakan wujud pengembangan dari budaya asli Indonesia.

Selain itu, UKM Kesian Jawa juga merupakan bagian tak terpisahkan dalam hal konservasi budaya. UKM ini merupakan unit kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswanya benar – benar diajak untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia. Seni tari, seni musik bercampur jadi satu di dalamnya. Setiap mahasiswa yang bergabung dalam UKM ini diajarkan untuk menguasai satu bidang yang nantinya akan disatukan dalam sebuah kemasan karya seni di panggung hiburan.

Jelas saja, Universitas Negeri Semarang menjadi pelopor konservasi budaya di kalangan para pemuda bangsa ditengah – tengah masuknya era globalisasi. Hebat bukan ?? Apabila kita bisa mengajak lebih banyak orang untuk bergabung di dalamnya. Akan tetapi, yang terpenting kita harus terus menjaga serta mengembangkan budaya yang ada. Melalui langkah kecil, maka tujuan besarpun bisa tercapai. Konsistensi dan percaya diri merupakan komponen yang diperlukan untuk terus berkarya. Hal ini disebabkan agar tidak mudah berpengaruh dengan kebudayaan yang bukan asli Indonesia. Kita harus lebih cermat lagi dalam menyeleksi kebudayaan yang akan kita pakai.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang. Tak terkecuali, orang tua sekalipun. Dewasa ini, pendidikan dipandang sebagai sesuatu yang penting bahkan dipandang sebagai bagian hidup yang tak terpisahkan. Berkesinambungan dengan hal tersebut, pendidikan menjadi salah satu objek pengembangan ilmu yang dimiliki seseorang untuk menjadi lebih baik. Universitas Negeri Semarang adalah salah satu dari ribuan Universitas yang ada di Indonesia yang dipandang sebagai Universitas yang hebat. Dimana, universitas ini menyaranani semua kalangan untuk mengenyam pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Universitas Negeri Semarang atau yang lebih dikenal sebagai kampus konservasi merupakan kampus yang terletak di Desa Sekarang, Gunung Pati, Semarang. Kampus ini terdiri dari ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Mungkin, banyak yang belum begitu mengetahui tentang Unnes. Selain sebagai Kampus konservasi, unnes juga merupakan Kampus dengan sejuta gudang Prestasi.

Julukan Konservasi untuk Kampus ini merupakan suatu tanggung jawab yang besar. Dimana konservasi yang dimaksud dalam hal ini adalah menjaga, melestarikan, membangun, dsb. Untuk mewujudkan Unnes sebagai kampus Konsevasi diperlukan banyak aksi nyata yang mendidik. Salah satu contoh yang sederhana adalah ikut mengurangi jumlah sampah yang ada di lingkungn Unnes dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Sederhana sih ? Tapi kenyataannya masih sedikit sekali yang peduli dengan hal sederhana itu.

Dimulai dari diri kita, untuk memberikan perubahan nyata untuk Kampus konservasi ini. Yaitu dengan memberikan contoh kepada orang lain untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal yang mudah bukan ?? Akan tetapi diperlukan kesadaran yang benar-benar sadar dari dalam hati untuk melakukannya. Bagaimana mungkin kita tidak bisa ?? Swiss saja bisa mendapatkan gelar negara terbersih di dunia. Kenapa tidak dengan Unnes ?? Jelas saja kita harus lebih bisa. Karena seperti yang kita ketahui bahwa Unnes hanya bagian kecil dari Indonesia.

Sebuah perubahan nyata hanya akan terwujud melalui sebuah aksi. Aksi sederhana yang mampu menanggulangi sebagian kecil masalah di Kampus Konservasi ini. Gerakan satu sampah satu hari merupakan salah satu upaya nyata dalam mewujudkan Unnes sebagai kampus konservasi. Aksi ini dipelopori oleh Mahasiswa baru dari Fakultas Teknik, dia adalah Waliyudin. Mahasiswa Teknik Kimia yang berasal dari luar Jawa Tengah.Gerakan satu sampah satu hari ini, sudah dilakukan sejak hampir sebulan yang lalu. Dimana, aksi ini mengajak mahasiswa untuk meluangkan waktunya guna mengambil satu sampah atau lebih yang berserakan di jalan sekitar kampus.

1447198457662

Sekitar dua minggu yang lalu, atau lebih tepatnya saat peringatan Hari Sumpah Pemuda, Gerakan ini melakukan aksi nyatanya dengan memunguti semua sampah yang berada di linkungan fakultas teknik. Dalam aksinya ini, mereka juga mengajak seluruh mahasiswa yang pada saat itu tidak ada jam kuliah untuk ikut berpartisipasi. Hanya beberapa orang yang mau ikut terjuun langsung. Akan tetapi, itu tidak membuat mereka patah semangat. Satu persatu sampah yang ada dipungut dan dikumpulkan. Dimulai dari gedung E1 dan berakhir di depan Gedung Dekanat FT.

Aksi ini, mendapatkan tanggapan positif dari banyak pihak. Mungkin belum semua. Akan tetapi, Pelopor aksi ini yakin bahwa gagasannya akan memberikan sedikit perubahan untuk kampus konservasi. Tidak hanya berakhir di sumpah Pemuda, aksi ini terus berlanjut bagi siapapun yang berpartisipasi untuk meluangkan waktunya memungut sampah setiap harinya. “ Saya kira, dengan begini sedikit demi sedikit akan banyak mahasiswa yang ikut bergabung dalam gerakan ini”, kutip Farida Dian Arianti , salah satu partisipan dari gerakan ini.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”


Skip to toolbar