Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 4: Metode Penelitian Sosial

so

Pengertian Penelitian Sosial

     Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan pasti melakukan suatu penelitian, termasuk dalam ilmu sosial. Penelitian adalah kegiatan yang sistematik yang dimaksudakan untuk menambah pengetahuan yang sudah ada dengan cara yang dikomunikasikan dan dinilai kembali Kegiatan penelitian dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Menurut Soerjono Soekanto, hal ini bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat untuk mengetahui apa yang sedang dihadapi. Dari pengertian tersebut maka penelitian berawal dari curiosity atau rasa ingin tahu manusia.

     Penelitian sosial sudah banyak dilakukan oleh para ahli sosial dari dulu sampai sekarang, misalnya sejak tahun 1917 Samuel H. Prince dari Coloumbia University pertama kali menerapkan metodologi ilmu sosial pada pemecahan bencana besar ledakan kapal mesiu di Halifax Harbor. Dalam hal ini penelitian sosial merupakan istilah yang digunakan untuk penyelididkan-penyelidikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan, memperkuat ilmu pengetahuan dan membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang sosial. Objek dari penelitian sosial adalah adalah gejala-gejala sosial (social phenomena) atau kenyataan-kenyataan sosial (social fact). Gejala sosial atau kenyataan sosial yaitu seperti kemiskinan, keterbelakangan, kenakalan, kejahatan, kepatuhan, kedisiplinan, motivasi (kerja, berprestasi), konflik, gotong royong, adat, ritual, gaya hidup, kebiasaan, baru dapat dipahami apabila diketahui peta hubungan saling mempengaruhi dalam konteks sosial dimana gejala sosial tersebut berada. Pemahaman terhadap gejala sosial atau kenyataan sosial mendorong sekaligus menjadi tujuan penelitian sosial. Hasil yang diharapkan berupa generalisasi atau teori-teori mengenai ‘dunia sosial’ yang mempunyai kekuatan eksplanasi, prediksi, dan pengendalian Continue reading Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 4: Metode Penelitian Sosial

Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 3 : Ragam gejala sosial dalam masyarakat

ragam

Pengertian Gejala Sosial

     Dalam kehidupa sehari-hari, pastinya terdapat gejala-gejala sosial. Gejala-gejala tersebut ada yang sifatnya positif namun juga ada yang negative. Gejala-gejala sosial dalam sosiologi disebut juga dengan fenomena sosial. Munculnya fenomena sosial dimasyarakat diawali karena adanya perubahan sosial dan budaya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan sosial merupakan hal yang pasti terjadi pada masyarakat, meskipun sekecil sekalipun. Perubahan tersebut memang tidak bisa dihindari, tetapi kita bisa mencegahnya melalui upaya-upaya tertentu. Perubahan sosial ada yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif, sehingga kita harus hati-hati dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Misalnya, beberapa fenomena sosial yang terdapat di masyarakat adalah munculnya kesenjangan sosial, demam musik luar (boyband/girlband), pencemaran lingkungan, dan lain sebagainya. Gejala sosial juga diartikan sebagai suatu pristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern. Continue reading Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 3 : Ragam gejala sosial dalam masyarakat

Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 2 : Individu, Kelompok dan Hubungan Sosial

indPengertian Individu

     Individu berasal dari kata in-dividere yang berarti tidak dapat dibagi-bagi (atau sebagai sebutan bagi manusia yang berdiri sendiri, atau manusia perseorangan. Individu yang dimaksud adalah insan (manusia), aristoteles berpendapat bahawa manusia merupakan penjumlahan dari kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja sendiri seperti kemampuan-kemampuan vegetatif (makan dan berkembang biak), kemampuan sensitif (bergerak, bernafsu, perasaan dan mengamati) dan kemampuan intelektif (kecerdasan). Individu merupakan konsep sosiologi yang berarti bahwa konsep individu tidak boleh diartikan sama dengan konsep sosial. Individu itu memiliki arti yang agak belainan. Jika dalam kehidupan sehari-hari individu menunjuk pada pribadi orang, sedangkan dalam sosiologi individu menunjuk pada subjek yang melakukan sesuatu, yang mempunyai pikiran, yang mempunyai kehendak, kebebasan, memberi arti (meaning) pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri. Continue reading Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 2 : Individu, Kelompok dan Hubungan Sosial

Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 1 : Fungsi Sosiologi dalam Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat

ss   Manusia sebenarnya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang sadar. Kesadaran manusia dapat disimpulkan dari kemampuannya untuk berfikir, berkehendak, dan merasa. Dengan pikiran-pikiran manusia mendapatkan ilmu pengetahuan, dengan kehendak manusai mengarahkan perilakunya, dan dengan perasaan manusia mencapai kesenangan. Salah satu ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia adalah ilmu sosilogi. Lantas apa yang dimaksud dengan sosiologi?

     Secara etimologis, Sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius (Latin) artinya teman, sedangkan logos (Yunani) artinya perkataan atau pembicaraan. Sehingga sosiologi diartikan sebagai membicarakan, memperbincangkan teman pergaulan. Atau sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang hubungan antara manusia satu dengan manusia lain dalam hidup bermasyarakat. Adapun pengertian sosiologi menurut para ahli adalah sebagai berikut. Continue reading Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 1 : Fungsi Sosiologi dalam Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat

Materi Antropologi SMA Kelas Xll Bab 4 : Karya Ilmiah dan Metode penelitian Antropologi

Pengertian metode penelitian

A.Hakikat Karya Ilmiah.

     Kata “ilmiah” dalam berbagai kesempatan seringkali dipandang sebagai sesuatu yang rumit, terbatas, milik pihak tertentu saja dan sulit dilakukan. Tema ilmiah, misalnya terbatas pada ahli-ahli bidang tertetu. Karya ilmiah juga sering dipahami sebagai karya yang dihasilkan oleh ahli dalam bidang tertentu yang sudah memiliki kadar keilmuan tertentu pula. Jika penulis karya ilmiah adalah pakar atau ahli dalam bidanhg tertentu, lalu apakah yang dimaksud dengan karya ilmiah?

     Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disajikan secara ilmiah dalam sebuah forum atau media ilmiah. Karakteristik keilmiahan sebuah karya ilmiah terdapat pada isi, penyajian, dan bahasa yang digunakan. Isi karya ilmiah bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif, tidak memihak, dan berbicara apa adanya. Isi sebuah karya ilmiah juga harus focus dan spesifik pada bidang keilmuwan secara mendalam. Bahasa yang digunakan juga harus bahasa baku, yang disesuaikan dengan sistem ejaan yang berlaku di Indonesia. Bahasa ilmiah tidak menggunakan bahasa pergaulan, tetapi harus menggunakan bahasa ilmu pengetahuan, mengandung hal-hal teknis sesuai dengan bidang keilmuannya. Karya tulis ilmiah tidak selamanya berasal dari penelitian, melainkan dapat dihasilkan dari pemikiran-pemikiran mendalam yang dilengkapi dengan kajian kepustakaan. Continue reading Materi Antropologi SMA Kelas Xll Bab 4 : Karya Ilmiah dan Metode penelitian Antropologi

Materi Antropologi SMA Kelas Xll Bab 3 : Relativitas, Ketahanan, Inovasi dan Asimilasi Budaya

 

33-606x372

Relativitas Budaya

     Bangsa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keberagaman multi etnis yang tinggi dan terpencar di tiap jengkal daratan ribuan pulau. Lebih dari lima ratus bahasa daerah dijadikan bahasa pengantar masyarakat di Indonesia yang membuktikan, bahwa tingkat pluralitas etnis sangatlah tingg. Pluralitas etnis menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang kompleks. Masing-masing etnis memiliki karakteristik budaya berbeda. Karakteristik sistem lingkungan masyarakat Indonesia yang mayoritas terpencar di pulau-pulau dengan tipologi daratan berupa bukit dan pegunungan yang dipisahkan oleh hutan belantara menyebabkan terjadinya diversitas budaya. Kondisi geografis tersebut memungkinkan intensitas interaksi antar masyarakat rendah, sehingga kebudayaan masyarakat berkembang mandiri dengan karakteristik budaya yang berlainan. Continue reading Materi Antropologi SMA Kelas Xll Bab 3 : Relativitas, Ketahanan, Inovasi dan Asimilasi Budaya

Materi Antropologi SMA Kelas Xll Bab 2 : Proses Globalisas dan Strategi Mempertahankan dan Memperkuat Nilai-Nilai Budaya Indonesia

globalization

     Globalisai, merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kehidupan kita. Bahkan sekarang ini di jaman yang semakin modern, globalisasi telah merambah ke segala aspek kehidupan seperti ekonomi, budaya, agama, politik, dan sebagainya. Meskipun, sebenarnya globalisasi telah lama ada di negara-negara lain di dunia. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan. dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.

A.Pengertian Globalisasi

     Globalisasi sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Globalization. Kata “Global” berarti mendunia sedangkan “Lization” berarti proses. Sehingga dalam Pengertian Globalisasi menurut Bahasa adalah suatu proses yang mendunia. Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia. Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau sempit dikarenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara baik itu dalam perdagangan, teknologi, pertukaran informasi, dan gaya hidup maupun dengan bentuk-bentuk interaksi lainnya. dengan adanya globalisasi, setiap individu dapat terhubung oleh siapa saja yang ada dibelahan bumi ini dan terjadi penyebaran informasi dan komunikasi melalui media cetak dan elektronik yang mendunia.Adapun pengertian lain globalisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut: Continue reading Materi Antropologi SMA Kelas Xll Bab 2 : Proses Globalisas dan Strategi Mempertahankan dan Memperkuat Nilai-Nilai Budaya Indonesia

Materi Antropologi SMA Kelas Xll Bab 1 : Kesetaraan dan Hubungannya dengan Perubahan Sosial Budaya

  dsfsdsd-580x390

     Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar bahkan menggunakan kata “setara” atau “kesetaraan”. Namun, bagaimana definisi dari kesetaraan? Nah dalam bab ini, penulis akan memberikan pengertian mengenai kesetaraan dan hubungannya dengan perubahan sosial budaya dalam masyarkat.

     Kesetaraan sendiri berasal dari kata setara atau sederajat. Sedangkan menurut KBBI, derajat artinya sama dengan tingkatan (kedudukan,pangkat). Dengan demikian kesetaraan atau kesederajatan menunjukkan suatu adanya tingkatan yang sama, tidak lebih tinggi dari yang lain atau lebih rendah dari yang lain. Kesetaraan juga diartikan sebagai keselarasan, yaitu bahwa segala bentuk perbedaan yang ada dalam diri manusia tidak dapat disamakan akan tetapi perbedaan tersebut diselaraskan agar tercapai tujuan bersama. Kesetaraan atau kesederajatan mempunyai prinsip yang mensyaratkan dalam menjamin persamaan derajat, hak, dan kewajiban. Beberapa hal yang menjadi indikator kesederajatan adalah : Continue reading Materi Antropologi SMA Kelas Xll Bab 1 : Kesetaraan dan Hubungannya dengan Perubahan Sosial Budaya

Materi Antropologi SMA Kelas X Bab 5 : Budaya Lokal, Budaya Nasional, Budaya Asing, Hubungan antar Budaya di Era Globalisasi

budaya daerah telah punah

     Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang masyarakatnya multicultural, dengan beragam kebudayaan yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya. Setiap masyarakat di daerah tersebut mengembangkan kebudayaan masing-masing agar tetap lesatari dan mempunyai ciri khas dibandingkan kebudayaan di tempat lain. Dalam mengembangkan kebudayaan sendiri (local) didasarkan pada pengalaman yang diperoleh dari hidup nenek moyang mereka dan diwariskan kepada generasi berikutnya secara turun-temurun sehingga membentuk kebudayaan suku bangsa seperti sekarang ini. Kebudayaan suku bangsa mencakup berbagai unsur kehidupan, seperti bahasa, organisasi sosial, kepercayaan, kesenian, ilmu pengetahuan, peralatan hidup, dan mata pencaharian. Sebagai contoh budaya local yang ada di masyarakat jawa yaitu gotong royong. kebiasaan gotong royong dalam masyarakat jawa terbagi dalam berbagai macam bentuk. Bentuk itu di antaranya berkaitan dengan upacara siklus hidupmanusia, seperti perkawinan, kematian, dan panen yang dikemas dalam bentuk selamatan. Continue reading Materi Antropologi SMA Kelas X Bab 5 : Budaya Lokal, Budaya Nasional, Budaya Asing, Hubungan antar Budaya di Era Globalisasi

Materi Antropologi SMA Kelas X Bab 4 : Perilaku Meyimpang dan Sub Kebudayaan Menyimpang

 ec51c91e-ef75-407d-bb38-c2bcce6a4a5c

     Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kita pernah melihat perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Bahkan kita sendiri pasti pernah melakukannya. Perilaku seperti demikian dikenal dengan perilaku menyimpang.

Pengertian Perilaku Menyimpang

     Perilaku menyimpang adalah suatu perilaku yang dieskspresikan oleh seorang / beberapa orang anggota masyarakat yang secara disadari / tidak disadari, tidak menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dan telah diterima oleh sebagian anggota masyarakat. Adapun perilaku menyimpang menurut para ahli:

  • Robert M.Z. Lawang, berpendapat bahwa penyimpangan adalah tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang/normal.
  • James Vander Zarden, berpendapat bahwa penyimpangan adalah merupakan perilaku yang oleh sejumlah orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
  • Kartini Kartono, berpendapat bahwa penyimpangan adalah merupakan tingkah laku yang menyimpang dengan kehendak-kehendak masyarakat/ kelompok tertentu dalam masyarakat.
  • Paul B. Horton, berpendapat bahwa setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

Continue reading Materi Antropologi SMA Kelas X Bab 4 : Perilaku Meyimpang dan Sub Kebudayaan Menyimpang