MEKANISME ATAU CARA KERJA JENIS KULIT
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termogulasi), sensasi, eskresi, dan metabolisme. ada beberapa jenis kulit yang harus diketahui beserta mekanisme atau cara kerjanya sebagai berikut.
- Kulit Kombinasi
Kulit wajah kombinasi merupakan jenis kulit yang umum dimiliki setiap orang dimana pemiliknya harus menghadapi kulit wajah kering maupun kulit wajah berminyak. Area dagu, tengah dahi, dan juga bagian hidung , semuanya memiliki kelenjar minyak yang lebih banyak daripada bagian lainnya dari wajah, dan oleh sebab itu akan cenderung lebih berminyak dan mungkin akan lebih sering berjerawat dibandingkan area-area lainnya. Pada saat yang bersamaan, area wajah yang kekurangan kelenjar minyak dapat mengering dan bersisik. Masalah pada kulit wajah kombinasi bisa timbul ketika Anda berusaha untuk merawat kulit kombinasi dengan penggabungan krim perawatan wajah antara krim kulit wajah kering dankrim kulit wajah berminyak seolah-olah kulit tersebut merupakan satu jenis kulit saja. Usahakan Anda memperhatikan area T wajah (bagian sepanjang dahi turun ke bagian hidung) dimana kebanyakan kelenjar minyak aktif pada pada bagian T tersebut. Perawatan untuk kulit wajah kombinasi yang tidak tepat mengakibatkan area-area seperti di pipi, mata, ataupun dagu menjadi lebih kering, begitu pula area T menjadi banyak minyaknya.
- Kulit Sensitif
Kulit wajah yang sensitif adalah kulit yang nampak tipis dengan kapiler dibawah lapisan kulit. Kulit wajah sensitif ketika terkena perubahan suhu akan dengan mudah menjadi merah. Kulit wajah sensitif mudah iritasi, bengkak, ruam, hingga timbul rasa perih seperti terbakar pada saat terkontaminasi langsung oleh sinar matahari ataupun perubahan cuaca. Kulit wajah sensitif mudah rusak ketika terkena kotoran atau ketika menggunakan produk perawatan yang mengandung bahan cukup keras, misalnya scrubbing berlebihan. Jika kulit Anda mengalami gejala ini, kemungkinan besar anda memiliki kulit wajah sensitif.
- Kulit Berminyak
Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita didaerah tropis. Karena pengaruh hormonal, kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri usia 20 tahunan meskipun ada juga pada wanita 30-40 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak (sebaceos gland) sangat produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak(sebum) yang harus dikeluarkan. Seabaceous gland pada kulit berminyak yang biasanya terletak dilapisan dermis, mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif. Pemicunya dapat berupa faktor internal atau faktor eksternal, yaitu:
- Faktor Internal Meliputi:
- Faktor Genetis
- Anak dari orang tua yang memiliki jenis kulit berminyak, cenderung akan memiliki kulit berminyak pula
- Faktor Hormonal
Hormon manusia sangat mempengaruhi produksi keringat. Karena itulah pada wanita yang sedang menstruasi atau hamil akan lebih sering berkeringat. Selain itu stres dan banyak gerak juga dapat menjadi pemicu keringat berlebihan.
- Faktor Eksternal Meliputi:
- Udara panas atau lembab
- Makanan yang dapat merangsang keluranya keringat seperti makanan yang terlalu pedas baik karena cabai atau merica, makanan yang terlalu asin, makanan yang berbumbu menyengat seperti bawang putih, makanan yang terlalu berminyak serta makanan dan minuman yang terlalu panas
Kulit berminyak memerlukan perawatan khusus dibandingkan kulit normal, minyak berlebihan yang dibiarkan akan menjadi media yang baik bagi pertumbuhan bakteri yang pada selanjutnya akan menjadi jerawat, radang, atau infeksi.
Merawat kulit berminyak bukan berarti membuat kulit benar-benar bebas minyak, karena minyak pada kulit tetap diperlukan sebagai pelindung alami dari sengatan sinar matahari, bahan-bahan kimia yang terkandung dalam kosmetika maupun terhadap polusi. Kulit berminyak juga memiliki kelebihan membantu menjaga kelembaban lapisan dermis hingga memperlambat timbulnya keriput.
- Kulit Menua
Proses menua merupakan proses fisiologis yang akan terjadi pada semua makhluk hidup, meliputi seluruh organ tubuh termasuk kulit. Proses menua pada setiap induvidu berbeda, tergantung dari berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi dan dapat mempercepat terjadinya proses menua kulit.
Bermacam-macam teori proses menua telah dikemukakan para ahli antara lain:
- Teori Replikasi DNA
Teori ini mengemukakan bahwa terjadinya proses menua disebabkan kematian sel secara perlahan-lahan antara lain akibat pengaruh sinar ultraviolet (sinar matahari) yang merusak sel DNA sehingga mempengaruhi masa hidup sel.
- Teori Kelainan Alat
Proses menua terjadi akibat kerusakan DNA yang menyebabkan terbentuknya molekul-molekul yang tidak sempurna sehingga terjadi kelainan enzim-enzim intraseluler yang mengakibatkan kerusakan atau kematian sel.
- Teori Ikatan Silang
Proses menua merupakan akibat dari pembentukan ikatan silang yang progresif dari protein-protein intraseluler dan intraseluler serabut kolagen yang menyebabkan kolagen kurang lentur dan tidak tegang.
- Teori Neuro-Endokrin
Proses menjadi tua diatur oleh organ-organ penghasil hormon seperti timus, hipotalamus, hipofisis, tiroid yang secara berkaitan mengatur keseimbangan hormonal dan regenerasi sel-sel tubuh manusia.
- Teori Radikal Bebas
Teori radikal bebas dewasa ini lebih banyak dianut dan dipercaya sebagai mekanisme proses menua. Radikal bebas adalah sekelompok elemen yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan sehingga tidak stabil dan reaktif hebat. Sebelum memiliki pasangan radikal bebas akan terus menerus menghantam sel-sel tubuh guna mendapatkan pasangannya termasuk menyerang sel-sel tubuh yang normal. Akibatnya sel-sel akan rusak dan menua dan juga mempercepat timbulnya kanker.
Proses kulit menua mempunyai dua fenomena yang saling berkaitan, yaitu:
- Proses Menua Intrinsik
Merupakan proses menua fisiologik yang berlangsung secara alamiah, disebabkan berbagai faktor dari dalam tubuh sendiri seperti genetik, hormonal dan rasial.
- Proses Menua Ekstrinsik
Terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh seperti sinar matahari, mempercepat proses menua kulit sehingga terjadi penuaan dini.
- Kulit Kering
Kulit kering memiliki karakteristik yang cukup meropatkan bagi pemiliknya, karena pada umumnya kulit kering menimbulkan efek yang tidak segar pada kulit, dan kulitpun cenderung terlihat berkeriput. Kulit kering memiliki kadar minyak atau sebum yang sangat rendah dan cenderung sensitif. Ciri dari kulit kering adalah kulit terasa kaku seperti tertarik setelah mencuci muka dan akan mereda setelah dilapisi dengan krim pelembab. Kondisi kulit dapat menjadi lebih buruk apabila terkena angin, perubahan cuaca dari dingin kepanas atau sebaliknya. Garis atau kerutan sekitar pipi, mata dan sekitar bibir dapat muncul dengan mudah pada wajah yang berkulit kering
- Kulit Dehidrasi
Adalah kondisi kulit ekstra kering, karena adanya faktor kekurangan kadar air sehingga kulit terlihat kusam, bersisik dan adanya garis-garis halus dan kerut-kerut pada kulit. Proses terjadinya kulit wajah dehidrasi yaitu sekelompok kelenjar lemak atau minyak produksinya berkurang akibatnya setiap keringat yang keluar langsung teruapkan, karena tidak ada lapisan lemak sebagai pelindung air, sehinga kulit mudah kering dan berkeriput.
- Pigmentasi Kulit
Pigmentasi kulit biasanya umum di kalangan orang dewasa meskipun ada juga kasus remaja yang mengalami masalah tersebut. Memiliki pigmen pada wajah atau bercak-bercak kulit gelap dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.
Saat ini banyak orang mencari produk yang dapat menyingkirkan pigmentasi pada wajah dan bercak-bercak kulit gelap . Sebenarnya sebagian besar solusinya dapat ditemukan di rumah. Artinya bahwa menyingkirkan hiperpigmentasi atau hipopigmentasi dapat dilakukan secara alami. Sebagai contoh, dapat menggunakan jus lemon dan mencampurnya dengan krim. Gunakan campuran tersebut di wajah dalam beberapa menit. Ini adalah solusi yang sangat efektif untuk mengatasi perubahan warna wajah. Bisa juga menggunakan gula merah , susu, dan oatmeal dan menggunakannya sebagai bahan pembersih.
Kebanyakan wanita dengan gangguan hormonal seperti penyakit ovarium juga dapat mengalami kasus melasma yaitu bintik coklat di kulit. Beberapa pengguna kontrasepsi juga bisa menjadi rentan terhadap pigmentasi pada wajah. Pada pria juga dapat mengalami pigmentasi bagi mereka yang menderita stres.